Hanni adalah seorang gadis yatim piatu yang gigih bekerja dari pagi hingga malam demi membiayai pengobatan kanker darahnya..ia bukan hanya guru honorer Dan guru les..tapi juga pelatih tiga beladiri..semua dilakukan demi bertahan hidup dan menebus penyesalan masa lalu.
namu takdir berkata lain..bukan penyakit yang merenggut nyawanya.. melainkan sate kambing berlemak di hajatan warga.
saat Hanni membuka mata..dia tak lagi berada di tubuhnya..ia kini hidup sebagai Alicia Nathania joe istri arogan dari seorang CEO dingin yang sangat tampan yang selama ini ia kenal lewat berita infotainment..dan sering ia hujat lewat televisi murahnya.
dan yang lebih mengejutkan.. suami barunya langsung menyodorkan surat cerai dengan kompensasi 2 triliun rupiah..jiwa miskinnya seketika meronta-ronta.
akan habis berapa keturunan 2T itu?.. pikirnya.
penasaran dengan kehidupan baru Hanni..yuk buruan baca..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon simnuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
adrian corp
"masukan apanya.. mulutmu itu sungguh cerewet..aku rasanya ingin memukul bibirmu itu dengan raket nyamuk.."ucap Alicia kesal.
"wanita menyeramkan.."gumam Leo.
"sudah..antar saja aku ke toko bunga..aku akan pergi sendiri saja.."ucap Alicia masuk ke mobil dengan cepat.
___________________
Leo Mambawa Alicia menuju perusahaan alih-alih toko bunga..Alicia yang memang tidak terlalu mengerti jalan hanya menurut saja..dia mengira Leo akan mengantarkannya ke toko bunga..tapi sebuah gedung pencakar lagi bertuliskan Adrian corp membuatnya mengeryit heran.
"kemana kita ini?.."tanya Alicia heran.
"ke perusahaan ku.."jawab Leo.
"kenapa kesini?.. bukanya aku minta di antar ke toko bunga.."ucap Alicia.
"kesini dulu..nanti siang baru aku antar kesana.."ucap Leo.
"tidak..aku ingin sekarang..biar cepat.."ucap Alicia
"nanti kalau orang dari toko material itu datang mengantar pesanan ku ke mansion bagaimana?..masa aku tidak ada disana.."ucap alicia.
"kau seperti tidak memiliki pelayan saja.."ucap Leo.
"owh..benar juga ya.."ucap Alicia berfikir.
"baiklah.."ucap Alicia akhirnya..dia juga merasa sedikit capek karna sedari tadi berdebat dengan Leo..dan perutnya mulai terasa kosong padahal hari Masi menunjukkan jam 10 lewat.
"tapi tunggu.."ucap Alicia saat dia melihat sebuah gerobak pentol yang tidak jauh dari sana..juga ada gerobak rujak potong.
Alicia berlari kecil menuju penjual itu..kepergian Alicia membuat Leo bingung..dia mengikuti Alicia..Leo berfikir Alicia akan pergi tanpanya.
"mang..belii.."ucap alicia bernada.
"berapa neng?.."tanya penjual itu tersenyum menatap alicia.
"sepuluh mang.."ucap Alicia.
"siap.."ucap mamang penjual pentol.
Alicia kembali berjalan ke samping gerobak pentol..disana ada gerobak yang menjual sate.
"bukan sate kambing kan mang?.."tanya Alicia merasa ngeri..dia cukup trauma mengingat daging kambing.
"sate ayam neng.."ucap mamang penjual sate itu.
"satu bungkus mang.."ucap Alicia..gadis itu kembali berjalan mendekati gerobak rujak potong dan juga membelinya sepuluh ribu.
Leo sadari tadi terus mengikuti dan memperhatikan Alicia..saat dia hendak mengeluarkan ucapannya..Alicia langsung menutup mulut Leo..dia sudah tau apa yang akan di ucapkan oleh pria itu.
"makanan ini tidak sehat.."pasti kata-kata itu yang akan keluar dari mulut Leo..itu sudah template orang kaya saat melihat makanan pinggir jalan..dia takut perkataan pria itu nantinya akan menyakiti hati penjual yang sudah bekerja susah payah itu.
"diam lah.."ucap Alicia..Leo kembali menutup mulutnya patuh.
Setelah semua makanan siap..Alicia membayar makanan itu dan mengajak Leo kembali ke perusahaan.
Alicia menenteng jajanan nya dengan wajah cerah..dia memegang erat plastik kresek bening itu dengan berjalan cepat..dia sungguh tidak sabar mencicipi jajanannya.. Tapi Leo yang berjalan santai di belakangnya membuat Alicia kesal.
Saat menginjak lobi..Alicia yang sudah habis kesabaran berjalan cepat menuju Leo.
"kau sangat lelet.."ucap Alicia kesal.
"nah pegang.."ucap Alicia menyerahkan kresek jajanannya..Leo menerima kresek itu dengan patuh.
Alicia menuju kebelakang Tubuh Leo..dia meletakkan kedua tangan kecilnya ke punggung Leo..dan mulai mendorong kuat tubuh besar itu.
"huh..pria ini sepertinya di beri makan beton setiap hari oleh kakek agung.."gumam Alicia..Leo malah menghentikan jalannya saat Alicia mendorong tubuhnya.
"kau sedang apa?.."tanya Leo menahan dorongan Alicia.
"kau sungguh lelet..cepat sedikit jalannya..aku sudah lapar.."kesal Alicia menghentakkan kedua kakinya.
Kekesalan Alicia membuat semua pekerja menatap heran pada Alicia..mereka pertama cukup terkejut melihat Alicia yang berjalan berdampingan dengan Presdir mereka..yang biasanya tidak pernah.. apalagi melihat kekesalan Alicia pada Leo membuat mereka syok sekaligus terheran-heran.
Meraka pikir Alicia memaksa untuk ikut..dan pasti sebentar lagi wanita itu akan di bentak oleh Leo..tapi tanggapan Leo justru membuat mereka semakin syok..di pandangan mereka Leo terlihat santai menanggapi kekesalan Alicia..tanpa mereka ketahui..Leo tersenyum tipis merasa gemas pada Alicia.
"ayo Leo..kenapa kau diam saja.."rengekan alicia lagi semakin kesal.
"baiklah.."ucap Leo tersenyum tipis dan langsung meraih tangan Alicia dan membawanya dari sana.
"dari tadi kek..pakek jadi patung segala.."dumel Alicia..dia hanya mengikuti tarikan tangan Leo dengan tenang..dan sesekali berseru kagum saat ia melihat spot bagus di kantor Leo.
genggam tangan Leo pada Alicia membuat semua karyawan yang berpapasan dengan mereka syok berat..apalagi melihat senyuman manis Alicia pada mereka.
Sedangkan dua orang resepsionis Terlihat tegang.
"bagaimana ini..mereka pasti bertengkar lagi.. Presdir pasti akan murka.."ucap seorang resepsionis panik.
"siap-siap saja kalian di sembur pak Presdir.."ucap seorang karyawan wanita mendekati dua resepsionis yang di landa kepanikan itu.
"aku tidak tau nyonya Alicia itu juga kesini..kalau tau begini kami juga tidak akan memberikan nona Clara masuk.."ucap si resepsionis.
"aku tidak ikut campur.. Presdir sangat mengerikan kalau sudah marah.."ucap karyawan wanita itu berlalu dari sana kembali ke ruangannya.
Leo memang tidak melarang Clara ke kantornya asalkan tidak membuat keributan..begitu juga Alicia..tapi masalahnya Alicia selalu membuat keributan saat berkunjung ke kantor Leo..baik itu dengan karyawan wanita maupun dirinya..membuat Leo marah dan melarang wanita itu untuk ke kantornya lagi..tapi memang dasarnya Alicia yang lama itu batu..wanita itu tidak pernah mendengarkan peringatan Leo..dan ujung-ujungnya dia akan di bentak oleh Leo di kantor itu.
Dan satu lagi larangan tidak tertulis di kantor itu..yaitu Clara di larang datang saat Alicia ada di kantor itu..karna ujung-ujungnya pasti akan terjadi keributan..Leo tidak pilih kasih pada kedua wanita itu..dia hanya tidak peduli saja..mau mereka datang atau tidak itu bukan urusannya..yang penting tidak mengganggunya dan para karyawan kantor yang bekerja..walau itu perusahaan miliknya..dia terlalu malas dan tidak memiliki waktu untuk meladeni dua wanita itu.
.
.
Leo membawa Alicia masuk ke ruangannya..tapi asisten bima dengan cepat mendekati dua manusia itu.
"tuan.."panggil bima..pria itu memberikan kode pada Leo lewat matanya..tapi sepertinya Leo tidak mengerti kodean dari bima.
"kau kenapa?.. bintitan?.."tanya Alicia menatap bima aneh.
"makanya jangan mengintip orang mandi.."tambah Alicia..bima terbengong mendengar perkataan alicia..dia kembali mengkode Leo..tapi lagi-lagi Leo tidak mengerti.
"ada apa?..bicaralah.."ucap Leo.
"Ais..kenapa tuan menjadi bodoh.."batin bima..bima ingin kembali berbicara tapi seruan Alicia menghentikan nya.
"Leo cepatlah..aku sudah lapar.."rengek Alicia.
"bisa jadi sumala aku kalau menunggu mu terus.."ucap Alicia kesal..dia langsung menarik tangan Leo memasuki ruangan pria itu.
Jeng..jeng..jeng..
.
.
.
TO BE CONTINUE........
sampe lupa bab sebelumnya