NovelToon NovelToon
SAAT AKU SUDAH DIAM

SAAT AKU SUDAH DIAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:55.1k
Nilai: 5
Nama Author: iraurah

Tamparan, pukulan, serta hinaan sudah seperti makanan sehari-hari untuk Anita, namun tak sedikitpun ia mengeluh atas perlakuan sang suami.

Dituduh menggugurkan anak sendiri, membuat Arsenio gelap mata terhadap istrinya. Perlahan dia berubah sikap, siksaan demi siksaan Arsen lakukan demi membalas rasa sakit di hatinya.

Anita menerima dengan lapang dada, menganggap penyiksaan itu adalah sebuah bentuk cinta sang suami kepadanya.

Hingga akhirnya Anita mengetahui pengkhianatan Arsenio yang membuatnya memilih diam dan tak lagi mempedulikan sang suami.

Follow Instragramm : @iraurah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pujian Yang Tersirat

Udara masih segar ketika Anita keluar dari rumah, mengenakan pakaian kerja sederhana namun rapi. Ia memilih blus putih dan celana bahan berwarna krem yang nyaman dikenakan. Rambutnya dikuncir rendah, memperlihatkan wajahnya yang tampak lebih segar dibandingkan hari-hari sebelumnya. Di tangan kanannya, ia menggenggam tas kerja kecil, sementara tangan kirinya sesekali menyentuh perutnya yang belum tampak membesar.

Di halaman rumah, Arsen sudah bersiap di dalam mobil. Ia membuka pintu dari dalam dan menoleh ke arah istrinya yang baru keluar. Tak banyak kata yang terucap saat Anita masuk dan duduk di kursi penumpang, namun dari tatapan mata Arsen terlihat bahwa ia benar-benar ingin memastikan hari ini berjalan dengan baik.

Mobil melaju pelan keluar dari pekarangan, memasuki jalan raya yang belum terlalu ramai oleh kendaraan. Di dalam kabin mobil yang senyap, hanya suara radio yang mengalun pelan mengisi ruang di antara mereka.

"Sudah lama sekali aku tidak ke rukomu," ujar Arsen memecah keheningan, matanya tetap fokus pada jalan di depan.

Anita tersenyum tipis, lalu menoleh ke arah suaminya. "Iya, terakhir kali papih datang mungkin lebih dari setahun lalu"

Arsen tidak langsung membalas. Ia menarik napas pelan, seolah menyadari betapa jauhnya jarak yang sempat tercipta di antara mereka. Namun kali ini, ia memilih untuk tidak membahas masa lalu terlalu jauh.

Perjalanan tidak memakan waktu lama. Ketika mobil memasuki kawasan ruko tempat Anita menjalankan usahanya, Arsen memperlambat laju kendaraan. Pandangannya menyapu seluruh area dengan seksama. Ruko itu tampak bersih dan tertata, dengan papan nama yang kini terlihat lebih modern dari sebelumnya. Terdapat pot-pot tanaman kecil yang ditata di sisi pintu masuk, dan jendela besar yang memperlihatkan sebagian dari interior dalam.

Arsen mengangguk pelan tanpa berkata apa-apa. Ia bisa melihat bahwa usaha ini telah berkembang pesat sejak terakhir kali ia menginjakkan kaki di sini. Tidak ada pujian yang keluar dari mulutnya, tetapi tatapannya tidak lagi meremehkan seperti dulu.

"Papih mau masuk dulu sebentar?" tanya Anita, menoleh dengan ragu.

Arsen melirik jam tangannya, lalu mengangguk. "Boleh. Aku juga penasaran ingin melihat seperti apa dalamnya sekarang."

Anita tersenyum senang, lalu membuka pintu mobil. Ia melangkah lebih dulu, dan Arsen menyusul dari belakang. Begitu mereka memasuki pintu utama, beberapa pegawai langsung menoleh, dan sebagian besar dari mereka memberi salam sopan.

"Selamat pagi, Bu Anita."

"Selamat pagi, Pak."

Mata beberapa staf perempuan terlihat memperhatikan Arsen dengan penuh rasa ingin tahu. Lelaki bertubuh tegap itu memang memiliki aura yang memikat, apalagi saat tampil dalam setelan kerja kasual yang tetap tampak rapi. Namun tidak satu pun dari mereka berani bersikap berlebihan, mengingat status Arsen yang jelas-jelas adalah suami dari pemilik tempat itu.

Anita menyambut sapa mereka dengan hangat, lalu mengarahkan langkah menuju ruang kerjanya yang terletak di lantai atas. Arsen mengikuti dari belakang, sesekali memperhatikan desain interior ruko yang tampak lebih profesional daripada yang ia ingat.

Mereka tiba di ruang kerja Anita—ruangan berukuran sedang dengan dinding berwarna netral dan pencahayaan yang hangat. Terdapat satu meja kerja dari kayu jati, rak buku di sisi kanan yang rapi tertata, dan sofa kecil di sudut ruangan.

"Silakan duduk, Pih," ujar Anita sambil meletakkan tasnya di atas meja.

Arsen duduk di sofa kecil sambil menyisir pandangannya ke seluruh ruangan. "Lumayan juga. Lebih tertata sekarang."

"Sudah enam bulan terakhir aku fokus memperbaiki manajemen dan tampilan. Banyak belajar juga dari pelatihan dan beberapa seminar," jawab Anita sambil membuka laptopnya.

Arsen tidak langsung merespons. Padahal suaminya adalah seorang CEO dari perusahaan besar tetapi Anita justru tidak mendapat ilmu yang banyak darinya, sebab dulu ketika Anita mulai merintis usaha ini, ia sempat menganggapnya sebagai proyek sampingan yang takkan bertahan lama. Tetapi kini, setelah melihat hasil kerja istrinya dengan mata kepala sendiri, Arsen cukup terkesan.

Anita duduk di kursi kerjanya dan mulai memeriksa beberapa dokumen yang telah disiapkan staf sebelumnya. Beberapa saat kemudian, seorang pegawai mengetuk pintu dan masuk setelah diizinkan.

"Permisi, bu Maaf mengganggu”

“Tidak apa-apa, Rina. Masuklah”

Dengan ragu ia pun masuk sembari membawa berkas ditangannya.

“Ini laporan stok minggu lalu yang Ibu minta."

"Terima kasih, Rina. Letakkan saja di sini."

Rina, salah satu staf muda yang baru bekerja enam bulan terakhir, sempat melirik Arsen dengan penasaran. Namun begitu melihat bahwa lelaki itu hanya menatap datar, ia segera undur diri dengan sopan.

Setelah pintu tertutup kembali, Anita menoleh pada Arsen. "Mereka masih muda, jadi semangat kerjanya kadang naik turun. Tapi sejauh ini, aku bersyukur karena mereka cukup bisa diandalkan."

"Menjalankan usaha seperti ini tidak mudah," komentar Arsen akhirnya. "Apalagi kalau harus mengatur banyak orang."

Anita tersenyum, merasa komentar itu seperti pengakuan tidak langsung dari suaminya. Meskipun Arsen belum mengungkapkan pujian secara eksplisit, ia bisa merasakan nada suara suaminya yang kali ini lebih menghargai.

"Aku senang kamu datang hari ini. Sudah lama aku ingin menunjukkan kemajuan di sini, tapi dulu rasanya papih kurang tertarik."

Arsen menatap istrinya sejenak, lalu menoleh ke arah jendela kecil di ruangan itu. "Mungkin dulu aku terlalu sibuk dengan urusan sendiri. Tapi sekarang aku ingin lebih banyak terlibat. Kalau kamu butuh sesuatu katakan langsung saja padaku"

Kata-kata itu membuat Anita menahan napas sesaat. Hatinya menghangat dan penuh rasa haru.

“Sepertinya aku tidak bisa lama di sini, Anita. Aku harus kembali ke kantor ”

Anita mengangguk pelan. “Tidak apa-apa, Pih. Aku juga tidak akan lama. Paling sampai siang, hanya ingin mengecek laporan dan memberikan arahan ke staf.”

Arsen menatap jam tangannya sejenak, lalu kembali menoleh kepada istrinya. “Kalau nanti kau ingin pulang, kabari aku. Aku akan minta asisten ku untuk menjemputmu.”

Ia mengerti, meski Arsen tidak bisa menjemput langsung, perhatian itu sudah lebih dari cukup baginya.

“Baik, aku akan kabari kalau sudah selesai. Terima kasih sudah mau mengantarku hari ini."

Arsen meliriknya sekilas, lalu menatap jalan kembali. "Selama kamu hamil aku akan usahakan antar setiap kali kamu bekerja."

“Iya, Pih. Hati-hati di jalan” Anita mencium pipi sang suami begitu mereka sampai diluar.

Anita berdiri sejenak di depan pintu, menyaksikan mobil suaminya menjauh. Ada sesuatu yang berbeda hari ini—tidak besar, tidak mencolok, tapi cukup membuat hatinya terasa lebih ringan.

Ia pun kembali masuk ke dalam ruko, menyapa staf satu per satu, dan mulai menjalankan hari kerjanya dengan semangat yang lebih besar.

1
Uthie
semoga segera sadar, cinta yg seperti apa yg kamu miliki untuk si Arsen..
begitupun dengan cinta Arsen untukmu 😌
Uthie
sudah mulai-mulai niiii si Arsen 😏
Uba Muhammad Al-varo
Anita jangan kau paksa diri bahagia,buat apa kau terluka karena cinta,kau juga berhak bahagia apalagi kau punya sahabat Baim yang baik dan mencintai mu,pisah aja , Arsen udah mulai selingkuh dengan Natasha
Yoona Mell Abdullah
Anita cari kebahagiaan mu sendiri…tinggal kan keluarga yg tidak syg kmu
Ma Em
Anita semangat ya kamu harus bangkit jgn selalu mengalah kalau emang Arsen TDK peduli padamu lebih baik mundur mungkin itu jalan terbaik untuk Anita carilah kebahagiaanmu sendiri Anita jgn memaksakan diri
Siti Zaid
Semoga saja Arsen tidak lagi mengabaikan Anita dan pentingkan pekerjaan nya dari pada kesihatan Anita...
Ana_Mar
Arsen tetaplah Arsen yang tetep keukeuh prioritaskan pekerjaan daripada istrinya sendiri.
Humay Uum
mungkin dari orang yang sedang dekat dengan Arsen akhir akhir ini karena salah paham kemaren2 yg cuek trus Deket SMA yg lain dtambabh Anita sakit kyaya karena Janin yg dtunggu dluar kandungan apa lagi nih dharapkan banget kan SMA Arsen ,karenaa mau berubah jadi suami yaang baik dan nih lah cobany datang ,dan Anita tau Dy juga berubah tak peduli dengan suamiy karena berkhianat
Ma Em
Mungkin yg telepon Arsen adalah temannya Ananda kalau emang benar Arsen selingkuh semoga segera diketahui oleh Anita
Rahma Inayah
pasti tlp dr pelakor yg dia temui TDK sengaja di cafe tempo hari
Ana_Mar
apa diam-diam Arsen sudah selingkuhkah?
Siti Zaid
Cerita rumahtangga seorang wanita yang bernama Anita yang begitu sabar dan tabah menghadapi kekejaman suaminya..menarik..
Siti Zaid
Semoga Arsen benar2 menjadi suami yang bisa menjadi tempat utk Anita bergantung hidup dengan cinta dan kasih sayang yang tulus dari Arsen
dewi: jauhkan lah ulat2 bulu dr kehidupan mereka
total 1 replies
Cookies
jgn sampe Arsen selingkuh thor
Ma Em
Semoga Arsen tdk berubah lagi dan tetap sayang sama Anita jgn sampai kena hasutan yg tdk baik dari Selena dan Ananda
Uthie
Nexxxttt 💞
Ana_Mar
Alhamdulillah Nita..kamu bisa pulang kembali. sehat-sehat ya ..
Uthie
Masih menyimak kelanjutan hubungan mereka akan seperti apa dan bagaimana.... 😏
Uba Muhammad Al-varo
semoga yang terjadi kemarin ketika Anita mau operasi ketahuan Anita dan Arsen tidak benar' sendiri.
Ma Em
Anita ini terlalu polos dan jujur atau terlalu cinta pada Arsen makanya gampang sekali dibohongi baru ditungguin Arsen dan keluarganya datang langsung senang padahal seperti Teresa dan Ananda sangat benci pada Anita.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!