"Tahta tertinggi mencintai adalah mengikhlaskan.."
Kalimat itu sangat cocok menggambarkan keadaan yang dirasakan oleh Zio Nabastala Winata, pria berusia 28 tahun itu harus merelakan sang kekasih menikah dengan lelaki pilihan orang tuanya dan mengakhiri hubungan yang sudah terjalin 3 tahun lamanya itu.
Namun, bagaimana jadi nya disaat Zio baru saja putus, Kaivan selaku sang papa justru menjodohkannya dengan putri dari rekan bisnis nya.
Akankah Zio menerima perjodohan itu dan menikah dengan wanita pilihan sang papa? atau dia akan memilih untuk tetap mengejar cinta nya lagi ?
Simak Kelanjutan ceritanya..
Keluarga Winata S3
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 03. Undangan Makan Malam Keluarga
Selepas peninggalan Gala, Zio langsung beranjak dari duduknya seraya melepas jas yang melekat ditubuh atletisnya itu lalu ia sampirkan disandaran kursi kebesaran.
"Zaki.."
"Ya bos ?"
"Kau handle pekerjaan, aku ingin istirahat dan tidak ingin diganggu". Kata Zio seraya menggulung lengan kemeja nya hingga sebatas siku.
Zaki menganggukkan kepala paham."Baik bos, kalau begitu saya pamit undur diri".
"Hmm..." Zio berdehem lalu melangkahkan kakinya menuju ruang tempat istirahatnya.
Seperti pada umumnya ruang kerja seorang Presdir pasti memiliki ruang untuk beristirahat, sama halnya dengan Zio. Dia juga memilikinya, ruang istirahat yang yang letaknya tak jauh dari tempat meja kerja nya, hanya tersekat oleh tembok.
Zio menggeser buku-buku yang tersusun rapi dirak. Disana ia menekan sesuatu dan tak lama kemudian rak-rak itu terbelah menjadi dua dan terlihatlah sebuah pintu rahasia.
Zio menempelkan ibu jari nya untuk mengakses pintu tersebut agar bisa terbuka.
Klik!
Pintu itu terbuka sesaat setelah sidik jari Zio terdeteksi, setelah itu ia melangkahkan kakinya masuk dan tak lupa menutup kembali pintu nya dari dalam.
Zio langsung membuka semua kancing kemeja nya dan melepas sepatu nya. Kemudian, ia membanting tubuhnya dengan kasar diatas ranjang king size yang ada didalam ruangan tersebut.
Perasaannya sedang kacau balau, ia tidak berminat untuk bertemu dengan siapapun saat ini. Tadi adalah pertemuan terakhir kali nya dengan Laura, wanita yang sangat di cintai tapi kini sudah menjadi mantan.
Zio tidak habis pikir, kenapa Laura tiba-tiba meminta untuk mengakhiri hubungan mereka. Padahal kedua nya sudah berjanji untuk selalu bersama, melewati apapun badai nya dan tidak akan meninggalkan satu sama lain.
Dan, sekarang lihatlah... Laura memilih mengakhiri hubungan nya dengan Zio dan menerima pinangan dari pria pilihan kedua orang tua.
Zio jadi penasaran seperti apa pria itu. Apa dia sehebat keluarga Winata sampai keluarga Laura sangat takut dan menghormati nya ?
Jujur saja, sampai saat ini kedua orang tua Laura memang belum memberikan restu akan hubungan mereka. Kedua orang tua Laura tidak tau jika Zio putra kedua dari papa Xabiru Kaivan Winata.
Karena saat pertama kali Zio mengenal Laura, dia mengaku sebagai pekerja karyawan biasa dan tengah merintis bisnis kecil-kecilannya, sehingga mereka meremehkan Zio dan menganggap Zio tidak setara Laura dan tidak pantas menjadi menantu keluarga mereka.
Zio bangun dari posisi berbaring nya dan beralih duduk ditepian ranjang. Ia menyugar kebelakang rambut lebat nya itu dengan kasar. Setelah itu, Zio beranjak dari duduknya dan melangkah menuju kamar mandi yang ada diruang istirahat nya tersebut.
Mungkin dengan mandi dan membersihkan diri bisa membuat Zio sedikit lebih tenang.
Sekitar 30 waktu yang Zio habiskan untuk membersihkan diri, setelah itu Zio menggeser lemari penyimpanan baju lalu meraih kemeja putih yang masih bersih, tak lupa juga dengan celana panjang formal berwarna hitam yang sangat cocok dipadu-padankan dengan kemeja itu.
Zio memang sengaja membuat ruang istirahat yang didalamnya ada ranjang dan lemari tempat penyimpanan baju-baju ganti nya. Karena, Zio tidak selalu pulang kerumah. Ia lebih sering menghabiskan waktu dikantor.
Selesai berpakaian Zio bergegas melangkahkan kakinya keluar dari ruang istirahat. Ia berniat ingin pulang kerumah kedua orang tua nya.
Saat Zio hendak menyambar jas yang ia sampirkan disandaran kursi kebesarannya, tiba-tiba terdengar suara dering ponselnya yang ia letakkan diatas meja kerja.
Segera, Zio raih ponsel itu dan melihat siapa yang menelponnya.
"Zia". Nama kembarannya terpampang jelas dilayar ponselnya. Tak butuh waktu lama, Zio segera menggeser tombol hijau lalu menempelkan benda pipih itu ditelinga kanan nya.
"Hmm.. Apa ?" Tanya Zio tanpa basa-basi
"Slow Zi, salam dulu kek". Ketus Zia, namun tidak diindahkah oleh Zio.
"Aku tidak punya banyak waktu Zia, cepat katakan ada apa ?" Tukas Zio dengan tegas
"Mama sudah hubungi kamu kan kalo ada makan malam dirumah papa?" tanya Zia
"Hmm..." Jawab Zio berbohong, pasalnya mama Retta belum menghubunginya dan memberitahukan hal tersebut pada dia.
"Udah mau pulang belum ?" tanya Zia lagi
"Kenapa ?" sahut Zio
"Mau nebeng Zi, ban mobil ku tiba-tiba bocor pas mau pulang dari firma". Kata Zia
Ya, anak bungsu papa Kai dan mama Retta ini bekerja sebagai pengacara disalah satu firma hukum ternama dikota J.
Sebenarnya, papa Kai sudah beberapa kali menawari putrinya itu untuk mendirikan sendiri firma hukum tapi Zia selalu menolaknya. Dengan alasan ingin mencari pengalaman lebih dalam dulu dengan cara bekerja di firma lain sebelum akhirnya ia akan mendirikan sendiri firma nya.
Terdengar helaan nafas panjang dari Zio. Pria itu menghela nafas seraya memijat pangkal hidungnya.
"Ya sudah, tunggu disitu aku jemput sekarang". Kata Zio
"Oke, thanks Zi".
Tanpa membalas ucapan terimakasih dari saudara kembarnya, Zio langsung menutup sambungan teleponnya. Namun, saat Zio hendak memasukkan ponsel nya kedalam saku celana nya tiba-tiba ponsel itu kembali berdering dan itu panggilan telepon dari sang mama tercinta.
tanpa pikir panjang Zio langsung mengangkatnya.
"Halo ma". Sapa Zio
"Zio, kamu lagi sibuk tidak nak?" tanya mama Retta dari seberang telepon
"Enggak ma, kenapa ?" Zio balik bertanya
"Bisa pulang kerumah papa Kai sayang? Mama bikin makan malam kesukaan mu. Mama juga undang Kakak mu buat datang kemari". Kata Mama Retta
Zio menghela nafas pelan seraya mengangguk.
"Oke ma, habis ini Zio langsung kesana". Ucap Zio
"oke, hati-hati dijalan Zi".
"Iya mama".
Setelah itu, sambungan telepon berakhir dan Zio segera menyimpan ponselnya kedalam saku celana. Kemudian, ia bergegas melangkahkan kakinya keluar dari ruang kerja.
Saat di lobi, Zio berpapasan dengan Zaki. Asisten pribadinya itu baru saja mengantarkan tamu kliennya sampai depan pintu lobi.
"Zaki..." panggil Zio
Mendengar nama nya dipanggil, Zaki pun berbalik badan menghadap kearah Zio.
"Mau pulang bos ?" tanya Zaki
"hmm.." Zio berdehem sambil mengangguk pelan
"Tapi ini masih jam 3 bos". Ujar Zaki seraya melirik arloji yang melingkar dipergelangan tangan kirinya
"Saya ada urusan". Sahut Zoo
"Perlu saya antar bos?" tawar Zaki
"Tidak perlu, kau stay disini dan handle pekerjaan saja", tukas Zio.
Zaki mengangguk paham,"Baik bos".
Setelah itu, Zio bergegas melangkahkan kaki nya pergi menuju tempat parkir mobil yang ada dilantai basement. Kemudian, mobil mewah merk mercend*z berwarna hitam itu melaju pergi meninggalkan perusahaan VELOCE GUARD menuju kantor firma hukum untuk menjemput Zia, sebelum akhirnya ke tujuan akhir yaitu kediaman papa Kai.
.
.
.
Jangan lupa dukungannya! ❤️ 🌹
kira kira mereka berdua masih Pada ingat gak saat malam itu
untk memiliki gaun buatan mamahnya kimi