NovelToon NovelToon
Second Chance

Second Chance

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua / Penyesalan Suami / Pembantu
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara Amelia

Adhitama Daniyal Dharmawangsa terpaksa harus menikah dengan Auristela Clara salah satu ART di kediamannya karena sebuah salah paham, bagaimanakah kehidupan pernikahan mereka kedepannya, apakah berjalan dengan lancar atau berakhir ditengah jalan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Amelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Spesial

"Mami yang benar saja, masa aku nikah sama ART kayak dia.Jangan bercanda deh Mam."Ucap Tama tidak terima.

"Mami enggak bercanda, Mami serius.Kamu harus tanggung jawab pada Clara!"

"Ta-tanggung jawab apaan sih Mam, orang aku juga enggak apa-apain dia."Ucap Tama mulai frustasi sambil mengacak-acak rambutnya.

"Tidak mungkin kalian tidak ngapa-ngapain, kalian tidur seranjang.Kamu tidak bisa ngelak Tama."Ucap Ny.Ratna dengan masih acting menangis.

"Aku berani sumpah atas nama siapa saja Mam, kalau aku enggak apa-apain dia."Ucap Tama benar-benar kesal karena maminya enggak percaya sama dia.

"Kamu tidak perlu sumpah Tama, bukti sudah nyata terpampang jelas didepan mata.Mami cuma mau kalian menikah secepatnya!"

"Enggak, aku enggak mau nikah sama dia!"Ucap Tama tegas dan melirik tajam kearah Clara, sementara Clara hanya diam menundukkan kepalanya.

"Kalau kamu tidak mau gapapa, tapi siap-siap saja kalau nama dan reputasi keluarga Dharmawangsa akan hancur."

"Apa maksud mami?"Tanya Tama tidak mengerti.

"Lihat itu."Jawab Ny.Ratna menoleh kearah pintu.

Tama mengikuti arah pandang maminya, didepan pintu kamar terlihat beberapa karyawan sedang berdiri di sana menyaksikan semuanya.Tama turun dari ranjang dan berjalan kearah mereka dengan tatapan tajam.

"Apa yang kalian lihat hahh, mau mata kalian saya colok pakai tiang listrik.Pergi!?!"Bentak Tama benar-benar marah, semua karyawan itu pun pergi dengan menundukkan kepalanya.

"Ayo Clara, kita pulang."Ucap Ny.Ratna membantu Clara turun dari ranjang lalu mereka pergi keluar tanpa mempedulikan Tama.

"Mam,Mami!!!"Panggil Tama, tapi Ny.Ratna tidak menghiraukannya dan terus melangkah pergi.

"Permisi Tuan, saya akan mengantar Tante Ratna."Ucap Reza nyengir dan melipir pergi.

"Aaahh sialan, tidak akan ada perempuan yang bisa menggantikan Vera walaupun Cinderella sekalipun!!!"Teriak Tama sangat marah.

"Ini tasnya Tante."Ucap Reza menyerahkan tas Ny.Ratna saat sudah sampai di luar hotel, Ny.Ratna menerimanya sambil tersenyum.

"Terima kasih Reza."Ucap Ny.Ratna sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Sama-sama Tan, mau saya antar pulang?"

"Enggak usah, itu ada pak Dadang yang masih setia ada disini.Tapi tadi kalau berangkat ke sini saya naik taxi."Jawab Ny.Ratna, Reza hanya tersenyum dan mengangguk.

Sebuah mobil berwarna hitam dan mewah berhenti di depan mereka, pak Dadang keluar dari dalam mobil dan membukakan pintu belakang mobil.

"Saya pulang dulu, setelah ini cepat kamu lihat keadaan Tama."

"Iya Tan, hati-hati di jalan."

Ny.Ratna tersenyum dan melangkah masuk ke dalam mobil diikuti Clara, sementara Pak Dadang segera masuk ke mobil bagian kemudi lalu segera melaju meninggalkan hotel.

TIN

Kasihan banget Clara mukanya kayak tertekan begitu'Batin Reza'

Reza pun segera masuk kedalam hotel untuk menuntaskan 1 tugas lagi, apalagi kalau bukan membayar karyawan-karyawan tadi.

Di perjalanan

Clara hanya diam sambil menatap keluar jendela, Ny.Ratna yang duduk di sebelahnya pun melirik sekilas.

Maafin saya ya Clara, tapi cuma ini jalan satu-satunya supaya kamu jadi menantu saya dan istrinya Tama.Saya yakin kamu bisa merubah sikap Tama menjadi lebih baik lagi'Batin Ny.Ratna'

Sesampainya di kediaman Dharmawangsa Clara keluar dari mobil lebih dulu.

"Saya masuk ke dalam dulu Nyonya."Pamit Clara menatap Ny.Ratna dengan ekspresi datar.

"Iya Clara."

Clara pun segera melangkah pergi masuk ke rumah.

...****************...

Reza sedang berjalan menuju ruangannya Tama untuk melihat keadaannya tapi di depan ruangan Tama ternyata beberapa karyawan yang tadi dan Joni sedang berdiri berjejer di sana.

"Kalian ngapain berdiri di sini?"Tanya Reza sedikit panik.

"Kami menunggu bayaran dari bos, kan kami sudah melakukan tugas yang bos berikan dengan baik."Jawab Joni.

"Iya, tapi jangan disini.Nanti kalau Tuan Tama keluar bagaimana, lebih baik sekarang kalian pergi dulu nanti saya nyusul."

"Kami akan pergi setelah bos kasih kami uang yang bos janjikan."Ucap Joni keras kepala, beberapa karyawan yang lain hanya mengangguk.

Reza merogoh saku jasnya dan mengeluarkan uang berwarna merah yang cukup banyak, Reza pun memberikan 5 lembar pada masing-masing karyawan setelah itu mereka semua pergi kecuali Joni yang belum kebagian uang sementara uang yang dipegang Reza sudah habis.

"Buat saya pasti spesial ya bos, beda dari yang lain jumlahnya?"Ucap Joni penuh harap.

"Iya dong, sebentar kamu tunggu disini."

Reza masuk ke ruangannya Tama, tak lama kemudian dia keluar dengan membawa tupperware untuk makan siang Tama yang dibawa Clara tadi.

"Nih buat kamu."Ucap Reza sambil memberikan tupperware itu pada Joni, Joni pun menerimanya dan menatap Reza tidak percaya.

"Ini bos buat saya, makanan?"

"Iya soalnya uangnya sudah habis, kalau kamu enggak mau makanannya yasudah."

"Iya-iya saya mau, gapapa deh daripada enggak dikasih apa-apa."Ucap Joni cepat.

"Yasudah sana, saya masih ada urusan."

"Yasudah bos kalau begitu saya pergi dulu, terima kasih makanannya."Ucap Joni lalu pergi.

Reza masuk ke ruangannya Tama, perlahan membuka pintu kamar pribadi Tama.

Pyaarrr

Sebuah vas bunga kecil yang Tama lempar pecah mengenai tembok disamping Reza berdiri, Reza berdiri mematung.

Kalau tadi vas bunganya kena kepalaku minimal masuk rumah sakit maksimal amnesia ini pasti'Batin Reza'

"Reza, sini kamu!!!"Bentak Tama.

Reza yang tersadar dari keterkejutannya itu pun berjalan mendekati Tama dengan sedikit menundukkan kepalanya sambil melirik kamar Tama yang sangat berantakan.

"Lihat saya!!"Bentak Tama saat Reza sudah berdiri dihadapannya, Reza memberanikan diri menatap Tama.

"Kamu kemarin ada disini sama saya kan?!"

"I-iya Tuan."

"Terus kenapa ada ART itu disini, apa jangan-jangan kamu ya yang bawa dia kesini.Jawab!!"Bentak Tama menuduh Reza.

"Enggak Tuan beneran deh, saya juga tidak tahu kenapa Clara ada di sini."Ucap Reza sambil mengangkat jari telunjuk dan tengahnya membentuk huruf V.

"Terus kenapa ada dia di sini, tidak mungkinkan dia kesini sendiri.Dia saja kalau di rumah enggak pernah kemana-mana, ke supermarket saja tidak pernah!!"

"Saya juga tidak tahu Tuan, saya tadi baru datang tiba-tiba sudah rame di sini.Tante Ratna juga sudah ada."Ucap Reza berbohong.

"Enggak berguna, minggir kamu.Beresin ini semua!"Ucap Tama mendorong Reza kesamping dan berjalan keluar dari kamarnya.

Tama akan pulang menemui maminya dan bilang kalau dia tidak mau menikah dengan Clara.

Sepeninggal Tama Reza segera menyuruh bagian kebersihan untuk segera membersihkan kamar Tama.

Di perjalanan

Tama menyetir mobil dengan kecepatan tinggi karena dia sedang dalam mode marah.

1
PURPLEDEE ( ig: _deepurple )
halo kak aku mampir lagi 🤗
PURPLEDEE ( ig: _deepurple )
Halo kak aku mampir lagi👋
PURPLEDEE ( ig: _deepurple )
si tama maen dorong2 aja
PURPLEDEE ( ig: _deepurple )
halo aku mampir lagi kak🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!