NovelToon NovelToon
RAHASIA CINTA SANG DOSEN

RAHASIA CINTA SANG DOSEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / Poligami / CEO / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Qireikharisma

"Aku tidak bisa mencintainya, karena sejak awal hatiku tidak memilihnya. Semua berjalan karena paksaan, surat wasiat ayah, janji ayah yang harus aku penuhi."

"Semua yang terjadi bukan atas kemaunku sendiri!"

"Dengarkan aku, Roselyn... hanya kamu yang mampu membuatku merasakan cinta."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qireikharisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Rumah Buat Roselyn

Roselyn terdiam mematung, matanya membesar menatap bangunan yang megah dan mewah di hadapannya. Raut wajahnya menunjukkan keterkejutan sekaligus kekaguman pada kemewahan yang sudah terpampang jelas dari luar bangunan, terlihat taman yang luas serta berbagai macam bunga yang tumbuh menghiasi sekitar halaman rumah. Bangunan itu lebih mirip sebuah istana dibanding rumah.

"Kamu suka, Roselyn?" tanya Jayden sambil menahan senyum melihat reaksi Roselyn matanya yang berbinar menikmati keindahan bangunan dihadapannya.

Roselyn tersentak lalu menelan ludahnya, ia hanya mengangguk tipis lalu mengikuti langkah Jayden masuk ke dalam.

"Bapak gak salah?" gumamnya pelan, namun masih bisa terdengar oleh Jayden. Matanya meneliti ke semua sudut ruangan yang membuatnya semakin terpukau

"Apanya yang salah Roselyn?" timpalnya, namun Roselyn dengan cepat menggelengkan kepalanya menahan rasa kagum bercampur gugup. Ia tak ingin bertanya lebih dalam lagi mengenai rumahnya namun yang jelas dalam hati Roselyn, Jayden bukanlah dosen biasa, Ia terlahir dari keluarga kaya raya atau konglomerat.

"Kamu melamun?" suara Jayden memecahkan lamunan Roselyn, ia tersenyum tipi kearahnya.

Jayden dengan perlahan menuntun Roselyn masuk ke ruangan tengah, dimana lampu kristal besar menggantung indah di langit-langit atap menambah kesan mewah dan elegan.

"Duduklah Roselyn, saya akan membuatkanmu minuman," ucap Jayden dengan suara lembut, mempersilahkan Roselyn untuk duduk di sofa dengan nyaman.

Dengan tenang Jayden menuangkan minuman kedalam gelas lalu memberikannya pada Roselyn.

"Minumlah, kamu pasti haus," ujar Jayden masih tersenyum memperhatikan Roselyn sebelum ia duduk disampingnya dengan tatapan penuh arti.

"Terimakasih Pak Jayden," ucap Roselyn lirih. Jayden mengangguk tersenyum tipis.

"Saya harap kamu suka dengan rumah ini," ucap Jayden datar, tangannya bergerak pelan menyentuh lengan Roselyn, membuatnya sedikit tersentak.

Roselyn terdiam, tak tahu harus berkata apa, hatinya berdegup semakin kencang saat Jayden menggenggam erat tangannya, ia sulit menepis ataupun menolak, ada sesuatu dalam dirinya yang perlahan goyah, seolah pertahanannya perlahan mulai runtuh.

"Roselyn,” ucapnya dengan suara rendah, namun sarat makna. “Perasaan saya serius terhadap kamu." Jayden tersenyum tipis melihat wajah Roselyn yang tersipu malu, ia terlihat salah tingkah.

"P-Pak, aku... Sulit. Maksudku aku tidak bisa, hanya saja saat ini aku benar-benar ingin fokus pada skripsi" jawabnya bingung.

Roselyn menggigit bibirnya yang sedikit bergetar, dadanya masih berdebar tak karuan, ternyata kebersamaannya dengan Jayden membuatnya semakin sulit menjaga jarak. Akan tetapi, anehnya di balik ketakutan semakin dekat itu ada rasa hangat yang tak bisa disangkal oleh hatinya.

------

 

Setelah mengantar Roselyn pulang dan memastikan ia sampai di rumahnya, Jayden langsung kembali melajukan mobilnya dengan tenang menuju kediamannya. Begitu Jayden masuk ke rumahnya, suasana kembali terasa asing. Kebahagiaannya seolah sirna terbawa oleh Roselyn, wajahnya kini kembali datar nan dingin.

Namun malam ini, Naeira mencoba memberanikan dirinya. Ia tahu Jayden sudah datang berada di dalam kamarnya. Ia sedang berdandan mempercantik dirinya lalu mengenakan piyama yang hampir seluruh tubuhnya terlihat di balik kain transparan itu. Dengan langkah percaya diri, ia masuk ke kamar Jayden tanpa mengetuk.

Jayden yang baru saja melepas jas kerjanya lalu menoleh ke arah pintu kamar, matanya langsung menajam ketika melihat sosok Naeira berdiri di ambang pintu.

“Apa yang kamu lakukan di sini?” suaranya dingin, penuh sarat penolakan.

Namun Naeira tidak peduli, ia justru melangkah mendekat ke arah Jayden tersenyum menggoda.

"Aku sangat rindu padamu, Jayden,” ucap Naeira, suaranya lembut penuh kerinduan. Ia langsung menggelayut manja pada lengan Jayden, memeluknya dengan sangat erat.

Sedangkan Jayden berdiam diri dengan rahang yang mengeras, giginya bergemeletuk menahan amarah, ia menarik napasnya dalam, Jayden mencoba berusaha agar tidak melukai harga diri Naeira untuk kesekian kalinya.

"Hampir sebulan kita gak bertemu, saat di sana aku selalu memikirkanmu, aku sangat rindu padamu Jay," lanjutnya, tanpa ada jawaban dari jayden.

“Bagaimana keadaan mama?” Tanya nya datar, mengalihkan pembicaraan, tak ingin menanggapi kerinduan yang dibicarakan Naeira padanya.

“Mama sudah sehat bahkan sebelum aku pulang, dokter telah mengeceknya kembali. Mama sudah sepenuhnya pulih,” Jawab Naeira dengan tersenyum.

“Naeira aku lelah, aku mau mandi, lepaskan tanganmu," ucapnya dingin.

Dengan berat hati Naeira melepaskan lengan Jayden dan berdiri lebih dekat tepat dihadapannya.

Namun Jayden mengalihkan pandangannya ke arah lain, tak ingin menatap tubuh Naeira yang sengaja dipamerkan di depannya. Jayden melangkah menjauh untuk meraih gelasnya yang berada di atas meja, lalu meneguk minumannya dengan sekali tegukan.

“Keluarlah," ucapnya datar, tak ingin melihat Naeira.

"Aku tidak mau Jay, setidaknya kita malam ini‐" ucapan Naeira langsung terhenti. Jayden sudah terlebih dulu memotong pembicaraannya.

"Aku tidak bisa melakukan itu, Maaf jangan paksa aku, keluarlah!" suara Jayden tegas sarat kemarahan.

“Aku ini istrimu Jay, mohon jangan tolak aku lagi. Kamu sudah berkali-kali menghancurkan harga diriku, Jay. Kumohon kali ini saja," ucap Naeira dengan mata yang berkaca-kaca, suaranya bergetar, setengah putus asa.

Jayden tetap terdiam, pandangannya dingin menembus gelas di tangannya. Hatinya sudah jelas bukan untuk Naeira sejak awal, tak sedikitpun hatinya dapat terbuka untuknya.

Namun kini hati dan pikiran Jayden sudah tertaut pada Roselyn, hanya dia yang mampu meluluhkan sikap dingin Jayden dan membuatnya merasakan jatuh cinta dan mencintai seorang wanita untuk pertama kalinya.

"Jay, kumohon biarkan malam ini aku di sini," pintanya penuh harap, ia sudah tidak peduli lagi dengan harga dirinya sebagai seorang wanita sekaligus istri.

"Tidak Naeira, hubungan kita sejak awal hanya berdasarkan status saja tidak lebih. Aku beribu kali sudah menjelaskan padamu. Mengertilah!" Jelasnya.

Naeira terdiam, bibirnya bergetar menahan sesak didadanya, tanpa banyak bicara lagi Jayden langsung keluar kamarnya meninggalkan Naeira yang masih berada dikamarnya dengan perasaan sakit hati.

------

Lanjut Part 20》

1
KP - YUSUP IKBAL
Suka alur ceritanya.
Azure
Ceritanya keren, bahasanya juga mudah dimengerti!
KP - YUSUP IKBAL
Menarik
Black Jack
Membuat saya terharu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!