NovelToon NovelToon
Peluang Pulih

Peluang Pulih

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Misteri / Romansa Fantasi / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:674
Nilai: 5
Nama Author: jvvasawa

"Hai, aku gadis matematika, begitu Sora memanggilku."

Apa perkenalan diriku sudah bagus? Kata Klara, bicara seperti itu akan menarik perhatian.

Yah, selama kalian di sini, aku akan temani waktu membaca kalian dengan menceritakan kehidupanku yang ... yang sepertinya menarik.

Tentang bagaimana duniaku yang tak biasa - yang isinya beragam macam manusia dengan berbagai kelebihan tak masuk akal.

Tentang bagaimana keadaan sekolahku yang dramatis bagai dalam seri drama remaja.


Oh, jangan salah mengira, ini bukan sekedar cerita klise percintaan murid SMA!

Siapa juga yang akan menyangka kekuatan mulia milik laki-laki yang aku temui untuk kedua kalinya, yang mana ternyata orang itu merusak kesan pertamaku saat bertemu dengannya dulu, akan berujung mengancam pendidikan dan masa depanku? Lebih dari itu, mengancam nyawa!


Pokoknya, ini jauh dari yang kalian bayangkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jvvasawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16 | PESAN KLARA

Harap bijaksana dalam membaca, karya ini hanya lah fiksi belaka, sebagai hiburan, dan tidak untuk ditiru. Cukup ambil pesan yang baik, lalu tinggalkan mudaratnya. Mohon maaf atas segala kekurangan, kecacatan, dan ketidaknyamanan, dan terima kasih yang sebanyak-banyaknya atas segala dukungan; like, vote, comment, share, dan sebagainya, Jwasawa sangat menghargainya! 💛

Selamat menikmati, para jiwa!

...

Lampu kamar sudah padam, dan mataku pun sudah beradaptasi hingga bisa kembali melihat bagaimana keadaan di sekeliling kamarku yang gelap gulita.

Niat tidurku menguap sejak berapa waktu lalu, bahkan trik andalan yang biasa kugunakan saat sulit tertidur – menggerak-gerakkan jari telunjuk sambil menghitung dan mengukur setiap garis yang ada di ruang kamarku, membayangkan berbagai rumus dan memasukkan setiap angka dari ukuran-ukuran yang muncul dalam penglihatanku – pun tak mempan. Tetap saja aku gagal terlelap.

Lenganku tergeletak tak berdaya di atas sepasang mataku yang masih terpejam, sudah berapa jam aku terbaring? Waktu tidurku yang berharga terbuang sia-sia, padahal aku sudah sangat lelah, mataku terasa amat berat.

Ting!

Siapa pula yang mengirim pesan setelat ini? Memangnya belum tidur?

Jangan bilang itu masih Zofan?

Ini jam berapa, sih?

Kududukkan diriku perlahan, sambil menggerutu kecil-kecilan. Bukan karena pesan yang masuk, tapi karena otakku ini menolak istirahat.

Kakiku bersila di tengah kasur, lalu kuregangkan tubuhku ke depan seraya mengulurkan tangan, meraih ponselku yang terbengkalai di pojok kasur. Daripada tak bisa tidur, mending kuintip siapa pengirim pesan di tengah malam ini.

Dua jam yang lalu,

**Klarklar : **“Nat, kau dekat dengan Zofan? Kupikir yang kau taksir itu Sora, si murid baru?”

Pesan baru,

Zfn Angktn : “Loh, loh?! Kau tega sekali? Jangan ngambek begitu! … lihat selengkapnya.”

Layar ponsel terus kugeser dengan ibu jariku sampai pesan paling bawah, padahal tahu tidak ada pesan masuk lainnya selain dua pesan yang kubaca barusan. Bahuku turun, sedikit kecewa karena tak ada pesan yang aku harapkan – ekhem, memang pesan dari siapa yang kutunggu?

“Ha ha,” aku menertawakan diriku sendiri, lalu bergidik canggung. Sejak kapan aku bertingkah seperti gadis yang sedang dimabuk cinta begini? Menggelikan.

Segera kutepuk-tepuk kedua pipiku seakan menyadarkan diri dari segala khayalan tak bermutu, baru lah kemudian jempolku menekan pesan dari Klara untuk membaca isi yang sebenarnya bukan hanya satu balon pesan.

Balon-balon pesan itu berisi pertanyaan-pertanyaan Klara tentang kedekatanku dan Zofan yang begitu tiba-tiba, juga menanyakan apa yang kulakukan dengan Zofan setelah dia mendapat kabar dari Cika mengenai kejadian sepulang sekolah tadi, tentang Bian yang menyampaikan pesan dari Zofan agar aku menunggunya.

Sementara pesan Zofan? Entah apa lagi isinya, malas kupedulikan.

Tubuhku berganti posisi menjadi rebahan lagi, kali ini dua bantal kutumpuk di bawah kepalaku. Kedua tanganku terulur tinggi ke atas dengan ponselku dalam genggaman.

Terkadang yang membuatku tidak terlalu nyaman berteman dekat itu, karena mereka terlalu ingin tahu urusan pribadi orang lain.

Aku awalnya tidak berniat terlalu dekat dengan Klara, sama halnya dengan Cika atau teman-temanku yang lain, tapi entah sejak kapan Klara dan aku jadi lebih dekat dari seharusnya.

Akhirnya jemariku bergerak juga membalas pesan dari Klara. Kalau tak kubalas, besok dia akan semakin menjadi-jadi.

Langsung saja kuklik tombol kirim setelah selesai mengetik beberapa kata: “Aku tidak dekat dengan Zofan, Klara. Dia hanya sedang butuh bantuanku, dan aku belum tahu apa itu, yang pasti soal … matematika. Jangan tanya apa-apa lagi! Kalau kau masih penasaran, tanya saja pada dia. Mengerti, nyonya Klara?”

Setengah berbohong, tapi tak apa, lah. Dia tak punya hak mengetahui yang bukan urusannya.

Ting!

Klara membalas pesanku tak sampai lima menit, dan setelah itu kami jadi menemani malam satu sama lain dengan saling berbalas pesan.

**Klara : **“Huh, iya, iya. Lalu bagaimana dengan Sora? Beberapa hari ini aku lihat sendiri dengan mata kepalaku bagaimana kau begitu salah tingkah bicara dengannya.”

**Aku : **“Dia hanya ingin bertanggung jawab karena sudah menyerempetku.”

Klara : “Jawabanmu tidak masuk dengan pertanyaanku, Nataaa. Dan lagi, aku lihat Sora menyentuhmu beberapa kali! Mengusap tanganmu, rambutmu, apa itu tanggung jawab yang kau maksud? Jangan-jangan, kalian diam-diam punya hubungan?!”

Aku : “Bodoh! Mana mungkin? Dia melakukannya hanya untuk menyembuhkan sakitku gara-gara kecelakaan, Klar. Jangan banyak menonton drama yang membuatmu jadi sering berhalusinasi, deh.”

**Klara : **“Oh, jadi kekuatannya itu??!”

**Aku : **“Yap, seratus untukmu.”

Klara : “Baiklah, aku mengerti. Tidak heran kalau kau sampai salah tingkah dan semakin menyukainya.”

**Aku : **“Hah? Aku tidak pernah bilang begitu!”

Klara : “Kau tidak perlu bilang, Natarin sayang. Matamu sudah cukup jelas! Berhenti mengelak!”

Aku : “Ah, terserah kau! Aku mau tidur, ini sudah lewat jam tidurku!”

Klara : “Makanya, jangan terlalu banyak memikirkan gebetan barumu itu~”

Aku : “Berisik! Lebih baik kau tidur juga!”

Ketikanku terlihat marah, tapi sebenarnya aku sedang malu! Bisa-bisanya dia menebak dengan benar. Ingin sekali aku menenggelamkan diri ke lubang hitam, atau lompat ke segitiga bermuda!

Klara : “Aku sudah berusaha tidur! Kalau aku bisa tidur, aku tak akan langsung membalas pesanmu.”

Aku : “Kalau begitu, kau ganggu Zofan saja. Kalian cocok, sama-sama berisik.”

Benar juga ucapan asalku ini! Mereka berdua bisa jadi duta rusuh.

Tapi setelah kupikir-pikir lagi, bukan ide yang bagus untuk menyatukan mereka. Bisa-bisa aku tidak hidup dengan tenang lagi. Semoga Klara menolak masukanku, aku rela mengalah untuk yang satu ini.

**Klara : **“Enak saja, jangan samakan aku dengan dia! Aku tak mau ikut jejak Cika. Kau juga sebaiknya jangan!”

Syukur lah dia tidak setuju! Tapi – apa?!

Aku : “Amit-amit! Menghadapi para penggemar Bian yang merecoki Cika saja sudah membuatku muak.”

**Klara : **“Benar! Karena itu lah, jangan sampai kau menjalin hubungan dengan dua orang lainnya itu.”

**Aku : **“Tidak akan, kurasa mereka pun tak ada niat mendekati kita.”

Aku : “Sudah, aku mau tidur sekarang. Dah! Sampai jumpa besok.”

Dengan demikian, kuakhiri percakapan virtualku dan Klara. Kepalaku menggeleng kala teringat percakapan kami barusan, mengerikan juga membayangkan aku maupun Klara berakhir seperti Cika, menjadi kekasih dua teman sepermainannya si Bian itu. Ugh. Jangan sampai terjadi.

Aku bangkit sebentar dari kasurku untuk meletakkan ponsel di atas meja belajar, sekalian aku ke kamar mandi untuk menuntaskan panggilan alam, lalu beranjak tidur. Ada untungnya juga aku membalas pesan Klara tadi, rasa kantuk jadi menghampiriku setelah berbincang sebentar dengannya.

...

Bersambung

1
Avocado Juice🥑🥑
Luar biasa kisahnya
Jwasawa | jvvasawa: Huhu terima kasih banyaak sudah luangin waktu membaca Peluang Pulih! 🥺💛
total 1 replies
Aishi OwO
Mantap, gak bisa berhenti baca
Jwasawa | jvvasawa: Waaaa terima kasih banyak! Semoga betah terus bacanyaa. /Whimper//Heart/
total 1 replies
Tsuyuri
Thor, tolong update secepatnya ya! Gak sabar nunggu!
Jwasawa | jvvasawa: Aaaa terima kasih banyak dukungannya! 🥺 akan aku usahakan! ♡♡
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!