NovelToon NovelToon
Baby Twins Milik Ceo

Baby Twins Milik Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Lari Saat Hamil / Nikah Kontrak / Penyesalan Suami
Popularitas:23.9k
Nilai: 5
Nama Author: kikoaiko

Angkasa Lu merupakan seorang ceo yang kaya raya, dan juga Arogan. Karena traumanya dia membenci wanita. Namun, karena permintaan sang kakek terpaksa dia melakukan kawin kontrak dengan seorang perempuan yang bernama Hana. Dan begitu warisan sudah ia dapatkan, maka pernikahan dia dengan Hana pun selesai. Akan tetapi belum sempat Angkasa mendapatkan warisan itu, Hana sudah pergi meninggalkan pria itu.

Lima tahun kemudian, secara tidak sengaja Angkasa di pertemukan dengan Hana, dan juga kedua anak kembarnya. Pria itu tidak tahu kalau selama ini sang istri telah melahirkan anak kembar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26

Kakek Lu duduk di sela-sela kedua cicitnya, sambil sesekali memberikan suapan nasi goreng yang masih hangat. Matanya bersinar mendengar cerita dari kedua cucu kecilnya itu, wajahnya yang keriput itu tersenyum lebar.

"Mommy jualan cembako, kalau mommy dan om Zaka pelgi ke pacal, Cia cama abang yang bantu jagain" cerita Ciara dengan semangat, tangannya yang kecil menggambarkan gerakan orang berbelanja di warung kecil ibunya. "Cia celing tagih olang-olang yang belhutang di walung Mommy, meleka malas cekali bayal hutang, Kakek. Padahal pelhiacan nya banyak, campai cini," lanjut Ciara sambil menunjukkan sikunya, seolah-olah menunjukkan banyaknya perhiasan.

Kakek Lu mengangkat alisnya, tampak terkejut dan sekaligus bangga. "Memangnya kalian ngerti soal ngutang-ngutang itu?" tanyanya, ragu namun penasaran.

"Ngerti Kakek! Mommy suka ngga enak menagihnya, jadi Cia yang nagih" jawab Xander dengan tegas, wajahnya serius.

"Abang celalu ikut Mommy hitung uang di akhil hali." Mendengar itu, Kakek Lu tertawa kecil.

"Wah, ternyata cucu-cucu Kakek sudah pandai berbisnis ya," katanya sambil mengelus kepala Ciara dan Xander dengan penuh kasih.

Kedua anak itu tertawa, senang mendapat pujian dari Kakek Lu. Kakek Lu kemudian menyendokkan lagi nasi goreng ke piring kedua cucunya, sambil terus mendengarkan cerita tentang kehidupan mereka, merasa terhibur dan bangga akan kemandirian yang sudah mulai tumbuh dalam diri kedua cicitnya itu.

"Kalian sudah bersekolah?" tanya kakek Lu

Ciara, dengan rambut poni yang menutupi sebagian wajahnya, menjawab dengan polos, "Belum, kata mommy kami cudah pintal, nda ucah cekolah." jawaban Ciara langsung mendapatkan tepukan lembut di lengannya dari Xander.

Xander mendelik kepada adik kembarnya itu. "Kapan mommy bilang gitu? Mommy sudah menyuruh kita sekolah tapi kamu tidak mau, katanya nanti saja." Xander memperjelas, suaranya berusaha menahan kekesalan karena Ciara sering sekali mengarang cerita.

Ciara yang merasa pun tertawa cekikikan. "Cia emang cudah pintal, nda pelu cekolah, iya kan kakek" ujarnya dengan nada sombong, matanya berbinar gembira.

Meskipun belum sekolah mereka sudah bisa baca dan berhitung, karena setiap malam Hana mengajari keduanya. Hanya saja kecerdasan Ciara tidak sama dengan Xander, bocah kecil itu lebih pintar dan dewasa dari sang adik.

Kakek Lu hanya menghela napas sambil tersenyum melihat tingkah laku cucu-cucunya yang masih polos dan belum mengerti pentingnya pendidikan.

"Pintar apanya, ngomong huruf S sama R saja tidak bisa" sahut Xander.

"Bukan calah Cia, itu calah mulutna Cia, kenapa tidak bica bilang huluf S dan R" seru Ciara membela diri.

Mereka berdua berdebat, Ciara tidak mau kalah, dia terus mempertahankan argumennya. Sementara Levi dan kakek Lu sudah sakit perut mendengar perdebatan mereka, menurutnya kedua bocah kecil itu sangat lucu.

"Kamu sangat bodoh Angkasa, harusnya kamu bersikap lembut pada mereka, agar mereka bisa menerima mu sebagai ayahnya, bukan malah memperlakukannya dengan keras" Batin kakek Lu menyayangkan tindakan cucunya.

Setelah selesai makan, kakek Lu menyuruh mereka berdua untuk istirahat, ia yakin selama tiga hari ini kedua bocah kecil itu tidak istirahat dengan baik.

"Kenapa di culuh tidul, katanya mau ketemu mommy. Kakek mau bohongin kami ya?" seru Ciara sambil berkacak pinggang.

"Kakek tidak bohong, tapi kan di luar masih hujan. Besok setelah hujannya reda kakek antar kalian kerumah mommy" ucap kakek Lu.

Ciara menatap kakek Lau dengan penuh selidik, ia mencari kebohongan di kedua mata kakek Lu, namun tidak menemukannya. Akhirnya dia mengangguk dan menurut.

"Baiklah, ayo abang kita tidul" ajak Ciara seraya menarik tangan Xander.

"Tidak usah di tarik, aku bisa jalan sendiri" kesal Xander, karena Ciara menariknya dengan keras.

Kakek Lu menggelengkan kepalanya, merasa gemas dengan tingkah mereka. "Ciara yang usil, dan Xander yang kaku seperti ayahnya" ucap Kakek Lu.

"Kamu harus bisa mengambil hati kedua anak mu Angkasa, jangan sampai mereka membencimu. Apalagi Xander, suatu hari dia bisa melawan mu meskipun kamu ayah kandungnya, karena baginya kebahagiaan Hana jauh lebih penting daripada kamu, ayahnya" ucap Kakek Lu.

Angkasa hanya diam saja, dia tidak begitu ngerti cara mengahadapi anak kecil.

*****

Malam hari seluruh keluarga Lau berkumpul di kediaman Angkasa, suasana di rumah itu menjadi ramai dengan adanya kembar dan Sabrina.

"Aku punya kucing, kamu mau lihat nda" tanya Sabrina.

"Nda ah, nda celu. Aku lebih cuka ulal, nanti kalau Cia pulang, Cia bawa ulal nya ya. Cia kacih lihat kamu" ucap Ciara.

Sabrina bergidik ngeri, takut dengan ular. "Nda ucah, Bina nda mau lihat ulal mu itu" seru Sabrina.

Xander hanya diam saja mendengarkan celotehan kembarannya, padahal ia tahu ular yang Ciara maksud itu bukan ular yang sebenarnya.

"Kamu tidak takut memelihara ular?" tanya Levi yang merasa terusik dengan hewan peliharaan gadis kecil itu.

"Tidak, dia cangat lucu. Bulunya bagus, walnanya putih cepelti boneka" jawab Ciara antusias.

Bukan Levi saja yang bingung, semua orang yang berada di ruangan tersebut juga merasa bingung. Mana ada ular yang memiliki bulu, pikirnya.

"Memangnya ada ular yang memiliki bulu" tanya Melinda kepada Levi.

"Aku tidak tahu mom, tapi yang aku tahu tidak ada ular yang berbulu" jawab Levi yang juga merasa bingung sama seperti ibunya.

Untuk mengobati rasa penasarannya, Levi mencoba bertanya pada Angkasa. "Kamu tahu ular yang ada bulunya?" tanya Levi.

"Tidak, aku pecinta binatang, tapi aku tidak pernah tahu ada ular yang memiliki bulu" jawab Angkasa yang juga bingung sama seperti mereka.

"Sepertinya selain jago berakting, putrimu juga pandai mengarang" ucap Levi.

Ciara tetap tenang, tidak merasa terusik sedikit pun dengan kebingungan yang mereka rasakan.

"Coba nanti ularnya bawa kesini, kakek mau melihatnya" ucap kakek Lu.

"Baiklah kek, tapi kakek janji becok antal Cia beltemu mommy." ucap Ciara, lalu mendekatkan bibirnya ke telinga sang kakek, "tapi nda ucah ajak uncle Angkaca pula, nanti dia bentak-bentak mommy Cia lagi. Cia nda cuka" bisik Ciara dan di angguki oleh kakek Lu, dia juga merasa perlu bicara dengan mantan cucu menantunya itu.

Tak lama rumah Angkasa kedatangan Gya dan kedua orang tuanya serta kakeknya, mereka ingin meminta kepastian kepada Angkasa tentang hubungannya dengan Gya.

"Selamat malam, kebetulan kalian semua berada di sini" ucap kakek Lee, kakek Gya.

"Hai Lee, kenapa kamu tidak memberitahuku kalau mau datang kemari" ucap kakek Lu basa basi menyambut kedatangannya sahabatnya itu.

Lalu mereka berdua berjabat tangan. Kakek Lee menarik uluran tangannya, seraya berkata, "Aku sengaja tidak memberitahumu, sudah dari lama aku menunggumu untuk mempercepat pernikahan Gya dan Angkasa, tapi kau tak kunjung memberitahuku. Sekarang aku datang kesini untuk menagih janji itu" ucapnya.

Kakek Lu menghela nafas panjang, ia melihat ke arah Ciara dan Xander secara bergantian.

"Aku membatalkan perjodohan ini" putus kakek Lu.

"APA"

Gya dan seluruh keluarganya terkejut mendengar keputusan sepihak dari kakek Lu. Mereka tidak terima, merasa di permainkan oleh keluarga Lu.

"Tidak bisa begitu, Lu. Kau sudah janji ingin menjodohkan Angkasa dengan Gya, kau tidak bisa tiba-tiba membatalkannya begitu saja" murka kakek Lee.

"Tapi aku harus melakukannya, Angkasa sudah memiliki anak. Mereka berdua anak kandung Angkasa dengan istrinya" ungkap kakek Lu sambil menunjuk kearah Ciara dan Xander.

Dhuar........

--

1
Ma Em
Resepsionis cuma kerja dan hdp nya dan gaji sombongnya minta ampun kalau Angkasa tau anak dan istrinya diusir pasti sdh dipecat tuh resepsionis .
Nureliya Yajid
lanjut thor
vitrienoor99
puas banget bacanya KK,up datenya banyak, semangat KK up datenya
zh4insu
Udah tau jalannya rusak, malah nyanyi sambil goyang di atas sepeda,,, jatuh kan, kecebur di got mandi lumpur,,, 🤣🤣🤣
Ngakak aku dari tadi... 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
zh4insu
Ngakakkkkk aku,,, aku tau siap dia... 🤣🤣🤣
zh4insu
Tepung terigu merk apa itu kak? Stenga kilo harganya 30rb.😄🤭
☘️💮Jasmine 🌸🍀
🤣🤣
Ma Em
Angkasa lupakan masa lalu yg membuatmu trauma , tdk semua wanita seperti ibumu yg melupakan anaknya karena Hana tdk seperti itu dia sangat menyayangi si kembar dan selalu berjuang untuk membahagiakan nya sadarlah Angkasa sebelum nanti kamu menyesalinya .
Nancy Nurwezia
🤣🤣🤣 emang random si cia nih
☘️💮Jasmine 🌸🍀
cek Kodam katanya 🤣🤣🤣 ngakak lgsg
Nureliya Yajid
lanjut thor
☘️💮Jasmine 🌸🍀
🤣🤣
Nureliya Yajid
lanjut thor
Nancy Nurwezia
pasti suka uncle angkasa cia..
anggun hakiki
haha
anggun hakiki
hahahahha.. z😂😂
☘️💮Jasmine 🌸🍀
next Thor 😍
Herdian Arya
lah lah kok cuma satu bab... mana yg lain.
Nureliya Yajid: lanjut thor
total 1 replies
anggun hakiki
lanjut
☘️💮Jasmine 🌸🍀
lanjut kak 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!