NovelToon NovelToon
Anak Genius Milik Sang Milliarder

Anak Genius Milik Sang Milliarder

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Anak Genius / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa
Popularitas:253.5k
Nilai: 5
Nama Author: eli_wi

"Ma... Ma... Papa atu mana? Tata Dindin, Papa atu ladi dipindam ama ante-ante dilang di pelempatan. Matana ndak ulang-ulang," Seru seorang gadis cilik bernama Rachel Helene R dengan mata bulat polosnya.

"Diam, Achel. Mama nanti nanis," seru Ronand Oliver R, yang merupakan kembaran dari Rachel.

Perpisahan antara sepasang manusia yang saling mencintai, membuat dua anak kembar kekurangan kasih sayang terutama dari sang ayah. Diusir oleh mertua karena mengandung bayi perempuan, padahal sang suami belum mengetahui kehamilannya. Tak disangka oleh perempuan bernama Chiara Jane itu jika ia melahirkan anak kembar dan salah satunya adalah laki-laki.

Akankah kedua anak kembar itu bisa kembali menyatukan kedua orangtuanya? Dengan otak cerdasnya, ia berusaha menghalangi orang-orang yang ingin kedua orangtuanya berpisah. Akankah Chiara mau untuk mempertemukan kembali si kembar dan ayahnya? Ikuti kisah si kembar yang lucu dan menyebalkan namun berotak genius hanya di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eli_wi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejahilan Ronand

"Opa..." seru Rachel saat melihat Papa Fabio yang datang dengan mendobrak pintu ruangan Julian.

Papa Fabio yang mendengar seruan panggilan dari Rachel langsung mengalihkan pandangannya. Ia begitu terkejut saat melihat ada menantu dan kedua cucunya di ruangan Julian. Papa Fabio yang tadinya langsung ingin memarahi Julian, seketika amarahnya menguap begitu saja.

"Cucunya Opa ada di sini ternyata," ucap Papa Fabio yang langsung membawa Rachel dalam gendongannya.

"Pa, nyari Mas Julian?" tanya Chiara yang tadi mendengar jika kedatangan Papa Fabio ke sini karena ada masalah pada saham perusahaannya.

"Iya, dimana anak cecunguk satu itu? Papa mau ulek mukanya itu pakai sambal geprek," ucap Papa Fabio yang masih berusaha menahan kekesalan pada anaknya.

"Mas Julian lagi..."

"Ada apa Papa ke sini? Tumben datang ke perusahaan Julian," tanya Julian menyela ucapan dari Chiara yang ingin menjawab pertanyaan Papa Fabio.

"Papana Achel," seru Rachel yang langsung merentangkan kedua tangannya ke arah Julian.

"Sama Mama dulu, Papa ada urusan sama Opa." sela Chiara yang langsung mengambil Rachel dari gendongan Papa Fabio.

Melihat betapa seriusnya wajah Papa Fabio, membuat Chiara segera mengambil Rachel. Pasalnya anak itu nanti pasti akan banyak bertanya. Hal itu bisa membuat pembicaraan tentang masalah mereka takkan selesai-selesai.

Aaaaa...

Telinga Julian...

Kacianna Papa, dijewelna itu tuping. Tambah melal nanti tayak tuping dajah,

"Papa apa-apaan sih? Julian baru saja datang lho, masa udah diginiin. Julian lagi capek, jangan bercanda deh." seru Julian berusaha melepaskan jeweran Papa Fabio dari telinganya.

"Papa nggak ada urusan sama kerjaanmu di aula. Ini lebih penting dari urusanmu itu. Ngapain kamu bikin saham perusahaan Papa anjlok? Kamu pikir dong kalau sampai perusahaan itu bangkrut gimana? Nasib karyawan dan aset Papa bisa dibekukan," seru Papa Fabio meluapkan kemarahannya.

Mendengar kemarahan Papa Fabio, Chiara mengajak Rachel dan Ronand untuk pergi dari sana. Chiara membawa keduanya masuk ke dalam sebuah ruangan yang ternyata adalah kamar pribadi milik Julian. Yang tentunya Ronand dan Rachel takkan bisa mendengar perdebatan orang dewasa itu.

"Apa sih? Papa ngomong apaan? Aku nggak ngerti," ucap Julian dengan tatapan bingungnya.

"Nggak usah sok tidak tahu apa-apa kamu. Server yang digunakan untuk mencuri data perusahaan Papa ada di ruangan kamu ini. Siapa lagi yang berada di ruangan ini kalau bukan kamu?" seru Papa Fabio yang bertambah kesal karena Julian malah tak merasa bersalah sama sekali.

"Tapi Julian sedari tadi sibuk di aula perusahaan, Pa. Malah nggak sempat pegang laptop dan ponsel. Ini aja baru balik dari mengurus masalah di kompetisi robot," ucap Julian yang terus membela diri karena tak suka dituduh sembarangan.

"Sebentar... Server akun pencuri itu ada di ruangan ini?" lanjutnya bertanya dan diangguki kepala oleh Papa Fabio.

Julian pun berjalan ke arah kursi kebesarannya. Ia memeriksa laptop miliknya yang menyala, namun tak ditemukan keanehan apa-apa. Julian duduk kemudian memeriksa saham milik Papanya. Julian menatap aneh pada layar laptopnya bergantian dengan melihat sang Papa.

"Pa, saham perusahaan Papa stabil kok. Dari kemarin juga segini kan? Dimana anjloknya?" tanya Julian sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Mana ada? Lihat itu pakai matamu, saham perusahaan Papa itu anjlok," seru Papa Fabio yang kesal karena anaknya tak bisa melihat dengan benar.

"Papa yang seharusnya lihat dengan benar. Ini coba Papa lihat baik-baik, sahamnya stabil kok." ucap Julian yang ikutan kesal karena sikap Papanya.

Bahkan Julian sampai membalikkan laptopnya agar Papa Fabio bisa melihat sendiri. Papa Fabio yang melihat ke arah layar laptop itu sampai memegang dadanya karena terkejut. Julian yang melihat Papanya limbung pun langsung berlari ke arah Papa Fabio. Julian membawa Papa Fabio untuk duduk di sofa.

"Bagaimana bisa itu, Julian? Tadi Papa lihat benar kok kalau saham perusahaan anjlok. Kok sekarang jadi stabil lagi," ucap Papa Fabio dengan pelan.

"Tarik nafas dulu, Pa. Ini minum dulu, tenangkan pikiran Papa. Mungkin Papa hanya salah lihat saja," ucap Julian sambil menyodorkan sebuah botol berisi air mineral kepada Papa Fabio.

Glek... Glek...

"Papa nggak mungkin salah lihat, Julian. Bahkan tim IT perusahaan Papa saja sampai kelimpungan untuk mengembalikan data yang dicuri. Mereka berhasil mendeteksi kalau servernya berada di dalam ruanganmu ini," ucap Papa Fabio menjelaskan.

Tok... Tok...

"Asisten Pak Fabio datang, Pak Julian." ucap John dari balik pintu.

"Suruh masuk, John." seru Julian yang ikut penasaran dengan kejadian ini.

Ceklek...

"Kamu juga ikut masuk sini, John." seru Julian saat melihat John akan pergi setelah mempersilahkan asisten Papanya masuk.

"Pak Mike, sebenarnya apa yang terjadi? Kok Papa tiba-tiba datang ke sini marah-marah. Katanya server akun yang buat saham perusahaan anjlok itu berada di ruangan ini. Tapi tadi waktu saya lihat, saham perusahaan Papa masih aman dan stabil." ucap Julian dengan tatapan bingungnya pada asisten Papanya, Pak Mike.

"Saya juga bingung, Pak Julian. Tadi memang saham perusahaan sempat anjlok, tapi beberapa menit setelah Pak Fabio pergi kembali stabil." ucap Pak Mike yang juga tampak kebingungan.

Semua yang ada di ruangan itu langsung terdiam mendengar penjelasan Pak Mike. Julian bingung karena dia dan John tidak berada di ruangan ini. Hanya ada Chiara dan kedua anaknya saja yang berada di sini.

"Pak Julian... Apa anda juga berpikiran sama dengan saya?" tanya John tiba-tiba saat Julian melihat ke arahnya.

"Ronand..." seru Julian dan John tiba-tiba.

"Ronand? Apa maksud kalian? Kalian menuduh cucuku yang melakukan itu. Hei... Dia hanya anak kecil belum berusia 4 tahun, tidak akan melakukan hal-hal begituan." seru Papa Fabio yang tak terima jika Ronand dijadikan kambing hitam.

"Pa... Jangan percaya dengan wajah polos Ronand dan usianya yang belum 4 tahun itu. Faktanya... Anak itu baru saja memenangkan kompetisi untuk mengatur sistem robot milik Julian," ucap Julian membuat Papa Fabio membelalakkan matanya tak percaya.

"Jangan bohong kamu, Julian." seru Papa Fabio.

"Julian tidak bohong," ucap Julian tak terima.

Julian mengambil ponselnya kemudian memeriksa CCTV ruangannya. Semua melihat gerak-gerik Ronand di depan laptop milik Julian. Bahkan layar laptop itu juga tersorot hingga terlihat apa yang dilakukan oleh Ronand.

"Nah kan... Benar dugaanku dan John. Ini ulah Ronand. Anak itu sengaja menjadikan perusahaan Papa sebagai kelinci percobaan," ucap Julian sambil terkekeh pelan.

"Astaga... Cucuku, bikin orang jantungan aja. Jahilnya dia beda dari Rachel, bisa bikin bangkrut perusahaan." gumam Papa Fabio yang tak bisa marah jika pelakunya adalah cucunya sendiri.

Maap, Opa. Lonand hanya coba-coba caja,

1
Nie
nenet dayung tan bestina Achel ya,talo abang ma mama butan besti ladi 😁😁
Yati Jenal
klo mobilnya buat beli cabe dpt berkarung" bahkan bertin" achelll 😂
Ita Xiaomi
Tanpa disadari udah sayang banget dan akrab itu😁.
Ayudya
nah Oma juga yg di pikiran achel satu pemikiran ya ma achel
khadizah thea
hanya achel yg bikin nnk gayung rindu
ayudya
aku suka kalau ada bocah cadel.
ayudya
emang ada orang kek gini kalau marah lansung ngamuk² semua barang di pecah kan nya... kadang semua lampu di rumah di pukul pake sapu... ngeri well
irma hidayat
kresekmh lempar aja ke tong sampah oma marta
merry
aduh cucu gemoyku bu 4 cucu mu jgn fi lupain lohh 🤭🤭🤭
Arsyila Syafika
💪💪
Ita Xiaomi
Bakalan seru nih tiap hr Achel, Mama Martha dan Bu Kresya akan selalu bersama. Bs jd akrab 😁.
Agustina Amy
Komplit wes nenek sma cucu 11-12
Ayudya
ini yg aku suka dari seorang achel yg gemoy dan super jail.semangat achel buat Bu kresya darah tinggi/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Mineaa
wkwkwkwk.....
ternyata ada udang dan teri di balik bakwan......
kresek bekas..... selamat menikmati
huru hara di depan mata.....😂
Nie
wah Achel dapat kolban balu nih buat dikeljain,asyik 😂😂😂
@Resh@
asikkk rahelll
khadizah thea
bagus
Bilall
ok
Bilall
up
Penulis Eli: sudah update ya kak 🙏
total 1 replies
Ita Xiaomi
Sekolah sama-sama aja jgn pisah. Ntar Achel ndak ada yg ngawasi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!