Tuan Tiada Tanding 2

Teriakan Bolo Srewu mengandung kekuatan mistis yang sangat kuat dan membuat siapa saja yang mendengarnya akan gemetaran.

Bahkan pada saat inu ribuan jim setan primpayangan yang sedang berlari berhenti sebentar kala mendengar suara teriakan Bolo Srewu.

Sontak semuanya semakin ketakutan.

"Kabur! Sinuwun Bolo Srewu telah bangun! Cepat kabur!"

"Kabur selamatkan diri kalian masing masing."

Semua makhluk-makhluk mengerikan itu langsung menambahkan kecepatan lari mereka. Sebab mereka tahu akan terjadi pertarungan mengerikan dari Buto Bolo Srewu sosok legendaris yang menguasai tempat ini melawan Manusia mengerikan dengan ribuan khodam.

Mereka tidak perduli suapa yang menang dan siapa yang kalah, bagi mereka menuelamatkan nyawa adalah yang utama.

***

Sementara itu di villa.

Tuan Harsono dan murdinya berdiri di pinggiran villa, mereka mencoba mempertahankan tempat ini hingga titik terakhir.

Pada saat ini mereka sudah melihat para makhluk halus dengan berbagai rupa melesat ke arah mereka.

Badan mereka gemetaran melihat makhluk halus yang jumlahnya tidak terhingga melesat ke arah mereka.

"Tahaaannn..!!" Teriak Tuan Harsono yang mencoba memblokade.

Bang!

Namun Tuan Harsono terlempar ketika dia menabrak siluman kuda..

"Tidak akan aku biarkan ka--" Reza hendak mengeluarkan tapaknya, namun dia tertabrak kuntilanak dengan baju hitam membuat dia terlempar seperti gurunya.

Begitu juga dengan Gumilar dan Antika mereka bernasib sama seperti Tuan Harsonono dan Reza.

Mereka terlempatlr kebelakang dan mereka langsung di injak-injak oleh ribuan makhluk halus. Keempat orang ini menjerit kesakitan kesaktian mereka bagaikan langit dan bumi apabila di bandingkan dengan mereka.

Bahkan saking banyaknya makhluk halus yang melintas membuat tembok tembok villa retak, kaca villa pecah dan yang paling parah genteng-genteng villa berjatuhan.

Keempat orang ini menjerit kesakitan namun uniknya walau pun keempat orang ini di injak-injak seperti ini namun mereka masih bisa bertahan hidup.

Ya karena memang niat para makhluk halus ini hanya ingin melintas. Mereka sedang tidak ingin membunuh manusia. Bagaimana mungkin mereka akan membubuh manusia sementara nyawa mereka sendiri di ujung tanduk?

***

Bolo Srewu merupakan Buto Legendaris yang di takuti oleh semua makhluk halus dan jim setan prkmpayangan yang ada di tempat ini. Setiap langkah kakinya menebar getaran ketakutan kesegala arah.

Menyebabkan setiap langkah kaki dari Buto Bolo Srewu tidak ada yang berani menghentikannya. Langkah Buto Bolo Srewu semakin dekat dengan taman.

Dari kejauahan dia melihat punggung Arjuna yang sedang mefoto bunga-bunga di kakinya dengan ponsel miliknya.

Sekerika itu juga Buto Bolo Srewu mengedutkan matanya, awalnya Buto Bolo Srewu mengira bahwa manusia mengerikan yang membuat semua makhluk halus dan jim setan Primpayangan di sini lari ketakutan adalahn seorang pria berbadan kekar dengan sebilah pedang algojo, atau mungkin seorang kakek tua yang memabcarkan aura mengesankan.

Namun yang di lihat Buto Bolo Srewu ini sangat berbeda dari apa yang dia bayangkan.

Manusia mengerikan ini terlihat sangat lemah.

Apa yang tidak di ketahui oleh Buto Bolo Srewu Arjuna tersenyum tipis, namun dengan cepat dia menggilangkan senyumannya.

"Hmm, indah dan wanginya.." ucap Arjuna sambil mencoum bau wangi salah satu bunga, "untung saja aku tiba di tempat ini saat matahari masih ada, belum masuk waktu malam kalau sudah malam pasti akan sangat sukit mengamati bunga-bunga indah nan wangi ini dengan mendetail." Ucap Arjuna.

Siapa sangka pada saat ini jarak Buto Bolo Srewu hanya berjarak 2 meter dari tempat Arjuna jongkok, Buto Bolo Srewu menatap Arjuna dengan mata merah nyalang dan rambut merah yang berkobar.

"Apakah benar manusia lemah ini yang membuat semua makhluk halus berlari ketakutan?" Tanya Bolo Srewu dalam hatinya, "ah aku tidak perduli! Aku baru saja terbangun dari tapaku! Entah benar atau tidak dia harus mati di tanganku."

Buto Bolo Srewu berucap dalam hatinya, "akan aku guncangkan dulu tempat ini sebelum aku memakannya, sebagai peringatan sebagai peringatan kepada semuanya bahwa mereka tidak akan bisa menang melawanku!"

Sang Buto Bolo Srewu langsung berteriak dengan sangat keras pada saat ini, "HAAAARRGGHH!!!"

Sebuah teriakan yang jauh-jauh lebih kuat di bandingkan sebelum ini. Memgguncang hati siapa pun yang mendengar aumannya.

Bahkan akibat Suara teriakan itu membuat para makhluk halus yang sedang berlari ketakutan tersungkur sejenak.

"Aih, suara hewan apa ini? Berisik sekali!" Siapa sangka ketika semuanya mendengar teriakan mengerikan dari Bolo Srewu Arjuna hanya mendengar suara teriakan yang mirip hewan liar saja.

sontak Arjuna berdiri dari jongkoknya, dia celingak-celinguk mencari sumber suara.

Arjuna kemudian membalikan badannya sontak tatapan mata Arjuna bertemu dengan Buto Bolo Srewu.

Buto Bolo Srewu termenung ketika manusia lemah ini memandangi dirinya dengan ekspresi penasaran.

"Beraninya kamu menatapku seperti itu!" Kemudian Buto Bolo Srewu menunjukan taring panjangnya yang hanya di milik bangsa Buto. Buto Bolo Srewu marah! Seharusnya manusia biasa ini ketakutan dan mengompol! namun mengapa manusia ini tidak takut dan malah menatap dirinya dengan ekspresi penasaran.

"Eh mengapa pandangku aneh, mengapa aku harus sedikit mendongak untuk bisa melihat wajah manusia lemah ini?" Buto Bolo Srewu baru menyadari keanehan yang terjadi, seharusnya sebagai Buto Setinggi 6 meter dia memandangi manusia lemah di depannya dengan memandang rendah. Namun mengapa dia harus sedikit mendongak?

Sementara itu Arjuna yang memandangi Bolo Srewu langsung membatin, "jenis monyet macam apa ini?" Batinnya sambil mengelus dagu memandangi spesiel monyet yang baru kali ini Arjuna lihat. Monyet bertubuh hitam legam dengan rambut merah menjutai hingga ke kakinya dan taring yang lumayan panjang. seekor monyet yang tidak terlalu besar memandanginya dengan tatapan bringas.

"Tunggu dulu!" Bolo Srewu menandangi tangannya, "mengapa aku menjadi monyet!"

"Sepertinya monyet ini adalah jenis monyet yang agresif dan suka menyerang manusia... namun meskipun terlihat galak dan agresif sepertinya dia spesies monyet yang di lindungi.." batin Arjuna.

Bolo Srewu mencoba mengucapkan kalimat dari mulutnya namun sayang sekali dia tidak bisa berbicara dan hanya bisa mengeluarkan suara monyet pada umumnya.

Namun apakah itu membuat Bolo Srewu menyerah? tentu saja tidak!

Dia langsung mengutuk Arjuna, "HUHU!! A, A!! HUHU!!! A, A!!" Yang kurang lebih Artinya, "bajingan sepertinya kamu menyembunyikan kesaktianmu! Akan aku makan kamu!"

Bolo Srewu langsung melompat ke kepala Arjuna, karena Arjuna sedang mengamati monyet ini dengan detail membuat Arjuna tidak siap dan Monyet itu berhasil nangkring di kepalanya.

Memanfaatkan hal ini Bolo Srewu langsung menyelimuti cakarnya dengan prana, dia mencoba mencakar wajah pria ini.

Klatak!

Namun bukannya kulit manusia ini yang terkelupas malah cakarnya yang putus!

Arjuna yang panik langsung menampar monyet itu hingga monyet itu terpelanting kesamping.

"Mengapa?" Ini adalah kalimat tanya yang menyelimuti hati Bolo Srewu.

Mengapa kesaktiannya menghilang?

Mengapa dirinya menjadi monyet?

Mengapa cakarnya tidak mempan di kulit manusia lemah ini?

Kalau seumpama Bolo Srewu mengetahui rumah Author mungkin dia akan mendatang Author dan marah-marah. Kedigdayaannya yang sangat mengerikan di bab sebelum ini langsung hilang hanya karena bertemu Arjuna!