Danau yang sangat tenang bahkan para warga kalau malam juga ada yang mencari ikan di sana, namun beberapa bulan terakhir ini malah muncul gosip yang tidak sedap.
di mulai dari seorang pria hilang begitu saja dari danau itu saat mencari ikan, bahkan ada yang mengatakan pernah melihat selendang merah menari nari di atas air.
apa yang ada di danau itu sebenar nya?
siapa yang sudah membuat masalah di sana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19. Tamrin ketakutan
Jelas Tamrin kaget karena mendengar suara keributan dari luar rumah nya, bukan keributan karena banyak orang tapi karena suara pintu di ketuk saja dan Pak Lurah memang sudah tidak sabar untuk menunggu Tamrin membuka pintu, ini masalah serius dan butuh konfirmasi langsung dari orang yang telah menyebarkan gosip tak sedap ini.
Walau pun sekarang sudah pukul dua belas malam lewat, namun karena masalah baru saja di mulai maka mereka pun tidak segan untuk datang dan mengurus nya. padahal rasa nya sangat tidak sopan bertamu malam malam begini, karena tuan rumah entah sedang apa dengan istri nya karena memang sudah malam.
Untung nya Tamrin tidur di ruang tamu dengan Hasan, selain dia cepat bisa mendengar, maka dia juga tidak sedang tidur bersama istri nya. cepat dia membuka pintu karena suara Pak Lurah terdengar tidak sabar, ada rasa kaget dan juga berdebar lah kalau malam malam begini di datangi oleh orang orang.
Takut ada masalah besar yang sedang terjadi, dan memang benar bahwa masalah besar sedang terjadi dalam hidup nya Tamrin karena dia sudah menyebar kan apa yang terjadi di danau itu. semua warga sekarang semua nya sudah tau, malah tiba tiba saja mereka semua protes pada Pak RT karena kabar ini mau di sembunyikan.
Kalau saja Kopsah tidak ember maka pasti nya semua warga tidak akan tau masalah ini, tapi memang sudah sejak dulu Kopsah begini dan sama sekali tidak ada insaf nya sedikit pun walau besty klop juga sudah tidak ada lagi, tapi itu tidak mengurangi niat ghibah nya untuk semua warga.
Pak RT menyembunyikan fakta ini juga bukan karena mau membuat warga nya celaka, tapi karena takut bila nanti warga malah terus terusan mendesak Purnama untuk segera menangkap iblis ini. Purnama juga minta di sembunyikan saja, agar dia bisa bekerja dengan aman tanpa ada gangguan dari mereka yang banyak tingkah.
"Loh Pak Lurah, ada apa kok malam malam datang kerumah saya?" Tamrin kaget dan membuka kan pintu.
"Ada Pak Lurah?!" Hasan juga kaget dan segera duduk.
"Masuk dulu lah, Pak! biar enak bicara nya, ini sudah malam jadi tidak enak kalau ada keributan." ajak Amir.
"Ada apa ya? kenapa ini, Mas!" Tamrin juga panik sekarang.
"Soal kau yang melihat hantu di danau, sekarang semua warga sudah tau." Pak Lurah menjawab pelan.
"Kok bisa? saya tidak ada bicara soal itu kok, demi Allah saya tidak ada bicara dengan warga sekitar!" Tamrin tampak sangat kaget sekali.
"Begitu pula saya, Pak! ini saja sampai menginap di sini karena saya takut mendengar suara air." Hasan juga mendekat.
"Kau memang tidak bicara dengan warga, tapi kau pasti bicara dengan istrimu kan!" tuding Pak RT langsung.
"Endak ada, Pak! sumpah, saya tidak bicara apa apa dengan Kopsah karena dia mulut nya ember." Tamrin berkata serius.
Pak Lurah menarik nafas panjang untuk membuang rasa emosi nya yang hampir meledak tadi, sekarang malah Tamrin terus bersumpah mengatakan kalau diri nya tidak ada cerita apa pun dengan sang istri. kalau dia tidak cerita mana mungkin lah Kopsah smpai tau soal itu, jelas ada yang cerita pada wanita itu.
"Kau lihat ini!" Pak RT memberikan ponsel istri nya agar Tamrin melihat.
Tamrin pun melihat isi grup yang di mulai dari istri nya, Hasan juga penasaran dengan isi pesan itu sehingga di baca lah oleh mereka berdua sampai habis. tidak tau sama sekali bahwa Kopsah lah yang menjadi penyebar cerita, Tamrin pun lemas karena dia sudah membayangkan amukan nya Purnama.
"Pak ini gimana? Mbak Pur pasti marah padaku!" cemas Tamrin.
"Itu urusan mu dan aku datang kesini untuk memarahi mu juga, panggil istri mu sekarang!" tegas Pak Lurah.
"Pasti istri mu menguping percakapan kita, Mas." lirih Hasan lemas sudah karena takut dengan Purnama.
"Saya kan tidak salah, apa yang saya katakan itu memang fakta dan semua orang harus tau lah kalau danau itu memang ada iblis nya." Kopsah keluar dan langsung menjawab.
"Tidak perlu kau repot repot sebenar nya mau mengurus soal masalah itu, kami yang akan mengurus nya!" sentak Pak Lurah.
"Aku tidak akan mau di marahi Purnama sendirian, kau yang akan tanggung jawab apa bila dia mengamuk!" Tamrin menunjuk wajah istri nya.
Kopsah kaget karena harus berurusan dengan Purnama pula, kebiasaan dia adalah sok takut saat mau di hajar oleh Purnama. tapi kalau semua sudah berlalu maka dia akan tidak peduli lagi, alias menjauh dan bodo amat mau bicara apa saja.
...****************...
Cakra mendatangi Bagas yang sedang latihan pedang di istana ular, tadi di kira nya ada di rumah namun ternyata malah di istana ular. untung nya mereka sudah berbaikan sehingga Cakra bisa masuk dengan leluasa tanpa ada takut lagi, kalau tidak maka bisa bisa Cakra di hajar ini dengan para ular.
"Bagas!"
"Ada apa? tumben kau datang di istana kami." jawab Bagas.
"Aku di suruh Maharani untuk mengajak mu melihat botol Zahra." ujar Cakra.
"Apa yang terjadi?!" Bagas langsung serius apa bila mendengar botol nya Zahra anak Purnama.
"Ini selendang merah sangat kuat dan saat ini Arya dan Andini serta Xiela masuk kedalam danau, Maharani menyuruh kita berdua pergi kelaut mengerikan." jelas Cakra.
"Kita pergi sekarang!" Bagas tidak menunda nya lagi karena dia tau ini serius.
"Tampak nya masalah kali ini agak berat, Xavier sudah ada di sana dan membawa cermin juga." beritahu Cakra sambil naik perahu.
"Aku paling malas kalau sudah berkaitan dengan Zahra, tapi semoga tidak lah." Bagas mulai resah.
Cakra sendiri tau apa yang membuat Bagas resah, Purnama ini jadi sangat tertekan apa bila musuh nya adalah anak sendiri. dia setengah hati mau melawan anak, tapi anak sepenuh hati mau membunuh Ibu nya sendiri, itu lah yang membuat mereka semua jadi pusing dan tidak terima.
"Aku harap itu bukan Zahra." ujar Cakra sambil melihat laut yang amat mengerikan ini.
"Harapan ku juga sama, tapi bisa jadi memang dia kan karena ini bersangkutan dengan air." keluh Bagas.
"Mau kemana lagi membuang anak sialan itu jadi nya?" Cakra juga ikut kesal.
siapa yang tidak kesal akan tingkah nya Zahra yang sangat jahat, apa lagi mereka terbayang saat Zahra lah yang sudah membunuh Zahira dengan cara di beri bisa ular sehingga Zahira pun sakit panas lalu meninggal dunia.
Hallo besty, satu bab lagi ya dan setelah itu kita up yang susuk asal kan sudah bobok siang.😁
lanjut thor 🙏
jgn buat Andini Musnah yaaa kak Nov' 🙏
semoga Arya bisa memusnahkan si iblis selendang merah .
kekuatan nya Api ,, seperti kekuatan Xavier ,,, smg Arya bisa mengalahkan nya , seperti Arya mengalahkan Xavier waktu itu 🤗🤗
mbk pur ayo temukan adik dan member mu mereka dalam bahaya,,