NovelToon NovelToon
Pelangi Berselimut Awan

Pelangi Berselimut Awan

Status: tamat
Genre:Romantis / Badboy / Perjodohan / Cintamanis / Patahhati / Tamat
Popularitas:36.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kolom langit

Siapkan kanebo kering untuk menyeka air mata!

"Aku kecewa karena suamiku sendiri berniat menjandakan aku demi membahagiakan wanita lain."

Pelangi Faranisa, seorang gadis taat agama yang dijodohkan dengan pria brutal. Di malam resepsi pernikahan, ia dipermalukan oleh suaminya sendiri yang pergi tanpa permisi dan lebih memilih mabuk-mabukan.

Pemberontak, pembangkang, pembuat onar dan pemabuk berat. Itulah gambaran sosok Awan Wisnu Dewanto.

"Kamu tidak usah terlalu percaya diri! Aku tidak akan pernah tertarik denganmu, meskipun kamu tidak memakai apa-apa di hadapanku!" ~ Awan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terpaku

“Maksudnya apa?” Awan berdiri dari duduknya dan menatap marah pada pria blasteran itu. 

Ayah, Zidan, dan Ibu Humairah tampak terkejut dengan reaksi Awan, begitu pun dengan Guntur yang belum mengetahui sosok pria asing yang malam itu turut hadir di rumah Ayah Ahmad. 

Guntur menatap Ayah Ahmad seolah meminta sebuah penjelasan. 

“Tenang Kak Awan. Ayo duduk dulu, biar ayah yang jelaskan.” Zidan menepuk pundak Awan, yang membuat kakak iparnya itu kembali duduk. Tatapannya tajam menghujam Guntur. 

“Maaf, Nak Guntur. Ayah terlalu senang dengan kedatanganmu ke rumah ini setelah lima tahun tidak bertemu. Sampai lupa memberitahu hal penting ini,” ucap Ayah Ahmad membuat dahi Guntur berkerut. 

Pria itu menatap Awan dengan penuh selidik. Pikirannya menebak, apakah pria di hadapannya telah meng-khitbah Pelangi lebih dulu? 

“Memberitahu apa, Ayah? Apa sudah ada yang mendahului saya?” tanya Guntur Penasaran. 

Sikap sungkan Ayah Ahmad nampak sangat jelas. Merasa tak enak kepada Guntur yang jauh-jauh datang dari luar negeri demi Pelangi. Ia tahu Guntur sudah lama menyukai Pelangi. “Maafkan Ayah. Tapi Pelangi sudah menikah, dan Nak Awan ini adalah suaminya.” 

Mendadak wajah Guntur memucat dengan pandangan menunduk. Hela napasnya tampak berat. Jangan lupakan bola matanya yang memerah menggambarkan kesedihan dan sesal mendalam.

Kecewa? Tentu saja. Telah lama ia menyimpan perasaan untuk Pelangi. Usahanya melanjutkan pendidikan ke luar negeri dan kembali saat merasa telah layak untuk Pelangi ternyata berakhir sia-sia. Satu hal yang ia sesali dalam lubuk hatinya yang terdalam, mengapa tak meng-khitbah Pelangi jauh-jauh hari sebelumnya? 

Namun, apa daya semua sudah terjadi. Pelangi telah menjadi milik orang. Guntur pun melirik Awan. “Maaf, saya benar-benar tidak tahu tentang ini. Saya juga belum mendengar tentang kabar tentang pernikahan Pelangi.” 

“Enak aja lo minta maaf setelah niat mau ngelamar istri orang!” Namun makian itu hanya dapat ia teriakkan dalam hati mengingat sedang berada di rumah mertua. Hingga akhirnya yang terucap dari mulutnya hanya, “Tidak apa-apa.” 

Sementara Zidan menyembunyikan senyum kepuasan setelah melihat reaksi kakak iparnya. 

Sekarang tahu kan, istri yang tidak dianggap itu ternyata ada yang sangat menginginkan. Kak Pelangi terlalu berharga kalau cuma untuk disakiti. 

“Ayah kenapa tidak memberi kabar tentang pernikahan Pelangi?” tanya Guntur menatap Ayah Ahmad. Masih dengan kekecewaan yang tampak sangat jelas. 

“Maafkan Ayah, Nak. Dari pihak keluarga kami, Pernikahan Pelangi memang digelar secara sederhana dan hanya melibatkan kerabat terdekat. Itu semua atas permintaan Pelangi sendiri,” jawabnya.

Guntur mengangguk mengerti. Dirinya lah yang bersalah karena menyembunyikan perasaannya begitu lama.

"Saya mengerti, Ayah." Ada senyum tipis di bibirnya, meskipun tampak sangat jelas kekecewaan di wajahnya. Ia pasrah dadis pujaannya ternyata telah ada yang memiliki.

“Diminum tehnya Nak Guntur,” ucap Bu Humairah memecah kecanggungan yang tercipta.

“Iya, Bu. Terima kasih.” Pria itu lantas meraih secangkir teh dan mengobrol beberapa hal dengan Ayah Ahmad dan Zidan. Sementara Awan hanya menjadi pendengar. 

Dari obrolan mereka, Awan dapat menilai bahwa Guntur sangat dekat dengan keluarga Ayah Ahmad. Pria asing itu bahkan tahu banyak hal tentang Pelangi yang justru Awan sendiri tidak tahu, termasuk kepemilikan sebuah butik pakaian muslimah. 

...........

“Nak Awan tidak istirahat? Ini sudah malam,” ucap Ibu Humairah saat keluar dari kamar dan mendapati menantunya masih duduk di ruang keluarga bersama Ayah Ahmad. 

“Iya, Bu. Ini mau istirahat.” Awan mengusap wajahnya. Sebenarnya, ia pun sudah merasa cukup mengantuk. Aktivitas sepanjang hari di kantor membuat tenaganya terkuras. Belum lagi apa yang menjadi alasannya sampai menyusul Pelangi ke rumah orangtuanya. 

“Terus gue tidur di mana? Di kamar Zidan aja kali ya?” gumamnya dalam batin. 

“Kamar Zidan yang mana ya, Bu?” Sebuah pertanyaan yang membuat Ayah Ahmad menatapnya heran.

“Kok di kamar Zidan?” sambar  Ayah Ahmad. “Kamar Pelangi yang di ujung itu. Yang ada tirainya warna pink.” Ia menunjuk sebuah kamar paling ujung. 

“Oh, iya. Ayah,” balas Awan dengan malu-malu. “Kalau begitu saya permisi istirahat duluan.” 

“Silahkan Nak Awan.” 

“Mampus gue! Diusir Pelangi dari kamarnya nggak ya?”

Awan mengulas senyum sebelum akhirnya berjalan menuju kamar Pelangi. Dengan menarik napas dalam, ia memutar gagang pintu dan melangkah masuk, membuat sang pemilik kamar terkejut. 

Awan pun membeku dengan kelopak mata yang melebar. Betapa tidak, Pelangi berdiri di depan meja rias dengan menggunakan piyama dress berbahan satin. Bukan hanya itu, untuk pertama kali, Awan melihat Pelangi tanpa hijab. 

Rambut panjangnya yang hitam berkilau tergerai indah, yang membuat kulit wajahnya tampak lebih putih, bercahaya, cantik dan tentunya ... tampak lebih muda.

............

1
Okto Mulya D.
hahaha Awan masa lalumu akan terus dikenang
Okto Mulya D.
ya baguslah kebon buah tinggal petik, tak perlu repot-repot nyiapin pupuk dll..Dan
Okto Mulya D.
Awan tak punya asisten ya, eh tapi Awan bukan karyawan ya bukan CEO di perusahaannya.
Okto Mulya D.
Temen apaan tuh Bu Sofie, teman koq menyerang tak punya etika..haduehh
Okto Mulya D.
ahh iya Awan sangat brutal mungkin karena anak tunggal orang kaya jadi harta tak berarti..bagi keluarga nya
frida
bab ini full ngakak 😂😂😂
Okto Mulya D.
hahaha mau beli pohon semangka mana ada yang jual aneh kamu Awan..
Okto Mulya D.
Ehh Guntur pasti tukeran tempat duduk sama orang lain yaa..bisa pas gituuu .kan lagi padat penumpang
Okto Mulya D.
Awan susah lahh untuk percaya dengan orang modelan bandar korma gituuu karena banyak kesalahan yang dia buat.
Okto Mulya D.
Hahaha Awan kamu kalah telak dehhh dengan Zidan, anaknya tak mau pacaran
Okto Mulya D.
lhoo Priska HPnya Pelangi tidak kamu kembalikan ke Awan?!
Okto Mulya D.
Selamat Awan
Okto Mulya D.
kayaknya berbadan dua tuhh Pelangi
Okto Mulya D.
alhamdulilah, Maryam masih diberi umur panjang..
Okto Mulya D.
Kasihan Maryam .. menderita
Okto Mulya D.
Waduh Maryam jangan² meninggal lagi, buat penyesalan Guntur seumur hidup
Okto Mulya D.
Ohh belum kapok juga dia, kali ini kamu masuk penjara Guntur..
Okto Mulya D.
Akhirnya dapat juga hadiahnya kamu Guntur, karena kalau tidak digituin tidak ada rasa jera juga.
Okto Mulya D.
Hajar aja si Guntur sekali², biar sembuh dari ODGJ nya
Okto Mulya D.
Guntur hahahaha
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!