NovelToon NovelToon
Thieves And The Night

Thieves And The Night

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Mengubah Takdir / Penyelamat
Popularitas:865
Nilai: 5
Nama Author: Muhammad Noval

Mengisahkan Roberto, mantan seorang agen rahasia dengan kemampuan pencuri ulung, bergerak dengan diam-diam di dalam rumah besar yang megah dan terbengkalai untuk mencari beberapa barang berharga. Dengan mata yang tajam dan refleks yang cepat, ia dapat menghindari setiap perangkap dan jebakan dengan sangat mudah. Senjata andalannya, sebuah pisau lipat yang tajam, tersembunyi di dalam sakunya, siap digunakan kapan saja. Namun, misi kali ini tidak seperti biasanya. Ketika ia memasuki sebuah ruangan yang gelap, ia menemukan seorang anak perempuan berusia 6 tahun yang diikat dengan rantai di kakinya, mata yang besar dan takut memandang ke arahnya.

Apa yang akan dilakukan Roberto? Apakah ia akan menjalankan misi nya atau membantu anak itu? Dalam dunia yang penuh dengan bahaya dan ketidakpastian, Roberto harus membuat keputusan yang tepat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Noval, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 Awal dari perubahan

Roberto masih merasa sedikit lelah dan sakit, tapi dia berusaha untuk bangun dan berdiri. Namun perempuan yang berdiri di dekat pintu itu mendekati dia dan membantu dia untuk berdiri. "Siapa kamu?" kata Roberto, dengan suara yang masih lemah.

"Aku adalah pemimpin dari Night, namaku Silvia, Silvia Oktavia Liberty," kata perempuan itu dengan senyum yang hangat.

Roberto terkejut mendengar nama Silvia, dan dia merasa sedikit lebih percaya diri. "A...aku Roberto, salam kenal" kata Roberto, sambil berusaha untuk berdiri lebih tegak.

Silvia tersenyum dan membantu Roberto untuk berdiri. "Salam kenal, Roberto. Aku senang kamu sudah bangun. Kamu telah koma selama beberapa hari."

Roberto masih merasa sedikit lelah, tapi dia berusaha untuk berdiri tegak dengan bantuan Silvia. "Te... terimakasih karena sudah menolong ku." kata Roberto, sambil memandang Silvia dengan rasa hormat.

Silvia tersenyum dan membantu Roberto untuk berjalan menuju ke sebuah kursi di dekat jendela. "Duduklah, Roberto. Kamu masih lemah dan perlu waktu untuk pulih" kata Silvia, sambil membantu Roberto untuk duduk.

Roberto mengangguk dan duduk di kursi, merasa sedikit lebih nyaman. "Apa yang terjadi dengan aku?" tanya Roberto, sambil mencoba untuk mengingat apa yang terjadi sebelumnya.

Silvia duduk di sebelah Roberto dan menjelaskan apa yang terjadi. "Kamu tidak ingat apapun?... Kamu ditemukan dalam keadaan terluka parah oleh Night Blade dan Night Guardian, setelah itu kamu dibawa ke markas Night untuk dirawat. Kamu telah koma selama beberapa hari" kata Silvia.

Roberto masih merasa bingung dan mencoba untuk mengingat apa yang terjadi sebelumnya. "Night Blade... Night Guardian... Amelia... Carla... Apa yang terjadi dengan mereka?" tanya Roberto dengan khawatir.

Silvia tersenyum dan berkata, "tenang saja, setelah membawa mu kemari, aku sudah memerintahkan Night Blade dan Night Guardian untuk menyelamatkan Amelia. Dan sepertinya mereka sedang dalam perjalanan kembali ke markas, namun untuk anak kecil yang bernama Carla itu... Kami belum menemukan nya."

Roberto merasa khawatir mendengar kabar bahwa Carla belum ditemukan. "Apa maksudnya? Kenapa Carla belum ditemukan?" tanya Roberto dengan suara yang lebih keras.

Silvia menenangkan Roberto dengan meletakkan tangan di bahu Roberto. "Kami masih mencoba untuk mencari Carla, tapi kami belum menemukan tanda-tanda keberadaannya. Kami akan terus mencari sampai kami menemukan dia" kata Silvia.

Roberto mengangguk, merasa sedikit lebih tenang. "Terima kasih, Silvia. Aku akan melakukan apapun untuk menebus perbuatan mu ini" kata Roberto.

Silvia tersenyum dan berkata "Kamu tidak perlu melakukan itu, aku hanya melakukan apa yang seharusnya kulakukan jadi untuk sekarang, kamu hanya perlu fokus untuk pulih dan kembali ke kondisi normal. Kamu tidak bisa membantu kami jika kamu masih lemah." kata Silvia.

Roberto mengangguk, menyadari bahwa Silvia benar. Dia perlu fokus untuk pulih dan kembali ke kondisi normal sehingga dia bisa membantu mencari Carla.

Silvia berdiri dan berkata, "Aku akan meminta seseorang untuk membawakan makanan dan minuman untuk mu. Jadi sekarang Kamu perlu mengembalikan energi mu." kata Silvia.

Roberto mengangguk, merasa sedikit lapar dan haus. "Terima kasih, Silvia" kata Roberto.

Silvia tersenyum dan meninggalkan ruangan, meninggalkan Roberto sendirian. Roberto memandang keluar jendela, memikirkan tentang Carla dan apa yang terjadi sebelumnya. Dia berharap bahwa Carla akan ditemukan segera dan bahwa dia bisa kembali ke kondisi normal.

Roberto masih memandang keluar jendela, memikirkan tentang Carla dan apa yang terjadi sebelumnya. Dia berharap bahwa Carla akan segera ditemukan dan bahwa dia bisa kembali ke kondisi normal.

Sementara itu, Silvia keluar dari ruangan dengan senyum di wajahnya. Namun, ketika dia sudah tidak terlihat oleh Roberto, wajahnya sedikit memerah dan jantung nya berdegup kencang. Dia tidak bisa menyangkal perasaan yang dia rasakan ketika melihat Roberto yang lemah dan membutuhkan bantuan.

Silvia berhenti sejenak dan bersandar pada dinding "A.. Apa yang terjadi padaku? Kenapa jantungku berdegup kencang seperti ini?" kata Silvia pada dirinya sendiri.

"Mungkin aku hanya kelelahan" kata Silvia pada dirinya sendiri, sambil mencoba untuk memenangkan perasaannya. "Ya, hanya lelah... tapi kenapa aku merasa seperti ini?" Silvia mengambil napas dalam-dalam dan mencoba untuk memikirkan tentang Roberto secara objektif. "Tapi dia juga sangat tampan... aku tidak menyangka dibalik topengnya itu wajahnya sangat tampan. Aku merasa seperti tersengat listrik ketika melihatnya."

Namun, Silvia juga menyadari bahwa dia tidak bisa membiarkan perasaan pribadi mengganggu pekerjaannya sebagai pemimpin Night. "Aku harus tetap fokus dan profesional sekarang." kata Silvia pada dirinya sendiri.

Sementara itu, Roberto masih memandang keluar jendela, memikirkan tentang Carla dan apa yang terjadi sebelumnya.

"Carla... aku harap kamu baik-baik saja" kata Roberto pada dirinya sendiri. "Setelah aku pulih, aku akan menyelamatkan mu!... tunggu aku, Carla."

Ketika makanan dan minuman tiba, Roberto merasa sedikit lebih baik. "Wah ini kelihatan enak...Terima kasih ya." kata Roberto kepada orang yang membawakan makanan dan minuman.

Roberto makan dan minum dengan lahap, merasa energi yang mulai kembali ke tubuhnya. "Aku harus segera pulih dan membantu untuk menemukan Carla." kata Roberto pada dirinya sendiri.

Sementara itu, Silvia kembali ke pekerjaannya sebagai pemimpin Night, mencoba untuk tetap fokus dan profesional. "Huh... Untuk sekarang aku harus fokus memikirkan tentang misi dan penyelamatan Carla, bukan tentang perasaan pribadi" kata Silvia pada dirinya sendiri, dan kembali ke ruangannya.

Setelah beberapa jam perjalanan, Amelia, Night Blade, dan Night Guardian akhirnya tiba di markas Night. Mereka semua terlihat lelah, tapi bahagia karena misi penyelamatan Amelia berhasil.

"Selamat datang kembali, Night Blade dan Night Guardian" kata salah satu anggota Night yang menyambut mereka.

Amelia tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada Night Blade dan Night Guardian. "Terima kasih banyak, kalian berdua. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika kalian tidak menyelamatkan aku."

Night Blade dan Night Guardian tersenyum dan mengangguk. "Kami hanya melakukan tugas kami" kata Night Blade. "Kalau begitu ayo temui ketua dan melaporkan apa yang terjadi disana."

Amelia mengangguk setuju dan pergi menemui ketua bersama Night Blade dan Night Guardian.

Mereka bertiga menuju ke ruangan Silvia, yang sedang memantau situasi di markas Night. Ketika mereka tiba, Silvia menyambut mereka dengan senyum.

"Selamat datang kembali, Night Blade dan Night Guardian," kata Silvia. "Dan Amelia, senang melihat kamu baik-baik saja."

Amelia tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada Silvia. "Terima kasih, Silvia. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika mereka berdua tidak datang untuk menyelamatkan aku."

Silvia mengangguk dan meminta Night Blade dan Night Guardian untuk melaporkan apa yang terjadi selama misi penyelamatan Amelia. Mereka berdua menjelaskan tentang situasi di fasilitas yang mereka serang, dan bagaimana mereka berhasil menyelamatkan Amelia.

Namun, ketika mereka menyebutkan tentang experiment dan perubahan yang terjadi pada direktur utama, Silvia sedikit terkejut, merasa bahwa akan ada sesuatu yang terjadi. "Kami tidak tahu apa yang direktur itu gunakan tapi seperti yang kami lihat bentuk fisik dan kekuatan nya meningkat drastis" kata Night Blade. "Kalau bukan karena Amelia yang menemukan senjata laser itu, mungkin kami tidak selamat."

Silvia mengangguk, mencoba memahami situasi itu lebih kompleks daripada yang dia duga. "Aku paham, Night Blade. Terima kasih atas informasinya. Kalian bisa pergi sekarang, dan jangan lupa untuk terus memantau situasi dan melaporkan semua yang terjadi kepadaku. Dan untuk kompensasi kompensasi, silahkan hubungi Maya untuk mengambil reward yang telah disiapkan.

Night Blade dan Night Guardian mengangguk, merasa bahwa mereka telah melakukan tugas mereka dengan baik. "Baik, kami akan pergi sekarang, terimakasih atas bayaran nya Ketua" kata Night Blade.

Silvia tersenyum dan mengangguk, merasa puas dengan kinerja Night Blade dan Night Guardian. "Sama-sama, Night Blade. Kalian berdua telah melakukan tugas dengan baik."

Night Blade dan Night Guardian mengangguk dan meninggalkan ruangan Silvia, meninggalkan Amelia yang masih berdiri di samping Silvia. Silvia menoleh ke Amelia dan tersenyum. "Amelia, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu. Jadi silahkan duduk."

Amelia mengangguk dan duduk di kursi yang disediakan, merasa sedikit penasaran tentang apa yang ingin dibicarakan oleh Silvia. Silvia duduk di kursinya dan memandang Amelia dengan serius. "Amelia, aku ingin tahu lebih banyak tentang yang terjadi padamu, mengapa kamu bisa terlibat dengan mereka dan bagaimana kamu bisa berakhir disana. Dan bisakah kamu menceritakan nya padaku?"

Amelia mengangguk dan mulai menceritakan tentang semua yang terjadi mulai dari pertemuan nya dengan Carla dan Roberto sampai penyerangan yang dilakukan oleh Vincent dan komplotannya.

Silvia mendengarkan dengan serius, merasa bahwa Amelia memiliki cerita yang sangat menarik. "Jadi, kamu dan Carla pergi lari dari rumah dan meninggalkan Roberto yang bertarung melawan Vincent, namun saat kamu hendak lari kamu dihadang oleh sebuah mobil berwarna hitam dan seorang perempuan?" tanya Silvia, penasaran.

Amelia mengangguk, mengingat kejadian itu dengan jelas. "Ya, itu benar. Kami sedang lari dari rumah ketika kami diserang oleh Vincent dan komplotannya. Carla dan aku berusaha untuk lari, tapi kami dihadang oleh mobil hitam dan seorang perempuan, Aku mencoba melawan namun tidak berhasil dan ketika aku sadar aku sudah berada di fasilitas itu."

Silvia mengangguk, memahami situasi itu. "Aku paham, tapi aku juga tidak percaya bahwa Vincent masih hidup, namun bukti kalau Night Blade dan Night Guardian terluka menurut ku masuk akal. Dan apa yang kamu tahu tentang perempuan itu? Apakah dia memiliki hubungan dengan fasilitas itu?"

Amelia berpikir sejenak sebelum menjawab. "Aku tidak tahu banyak tentang dia, Namun saat aku dihadang olehnya beberapa bawahan nya menyerang ku dan setelah itu dia membawa pergi Carla lalu setelah itu aku dibuat pingsan oleh mereka, tapi ketika aku pingsan aku sedikit mendengar tentang proyek bernama Eclipse, katanya proyek itu hampir selesai."

Silvia mengangguk, merasa bahwa proyek Eclipse itu mungkin memiliki hubungan dengan fasilitas itu dan direktur utama. "Proyek Eclipse, aku belum pernah mendengar hal itu, namun proyek itu terdengar seperti sebuah proyek yang sangat rahasia dan berbahaya. Aku akan meminta tim kami untuk menyelidiki lebih lanjut tentang proyek itu dan fasilitas itu."

Silvia membuat catatan di buku catatannya, memastikan bahwa dia tidak melewatkan informasi penting apa pun. "Aku paham, Amelia. Kamu telah memberikan informasi yang sangat berharga. Aku akan memastikan bahwa kita akan melakukan segala yang kita bisa untuk menemukan Carla dan menghentikan rencana mereka."

Amelia mengangguk, merasa lega bahwa dia telah dapat membantu. "Terima kasih, Silvia. Aku berharap bahwa kita dapat menemukan Carla."

Silvia mengangguk dan berkata "Jangan khawatir, Amelia. Kami akan melakukan segala cara untuk membantu. Dan sebaiknya kamu juga menemui Roberto dan menceritakan semua yang terjadi padanya, agar dia tidak terlalu khawatir tentang Carla. Setelah itu, kamu juga bisa kembali istirahat dan memulihkan diri."

Amelia mengangguk, merasa lega bahwa Silvia telah memberikan saran yang baik. "Terima kasih, Silvia. Aku akan menemui Roberto dan menceritakan semua yang terjadi padanya. Aku harap dia sudah merasa lebih baik."

Silvia tersenyum dan mengangguk. "Aku juga berharap seperti itu. Roberto sedang dalam proses pemulihan, jadi aku harap kamu bisa memberinya semangat dan dukungan."

Amelia mengangguk dan tersenyum. "hmm... Ini firasat ku saja atau saat kamu memanggil nama Roberto, wajahmu kelihatan sedikit memerah?... Apa jangan-jangan kamu suka dengan Roberto?.." Amelia melirik Silvia dan mencoba menggoda nya.

Wajah Silvia langsung memerah lagi dan dia merasa sedikit tidak nyaman dengan pertanyaan Amelia. "A-apa maksudmu, Amelia? Aku hanya peduli dengan situasi Roberto sebagai anggota tim dan teman, tidak ada yang lain... Sungguh hahaha... " kata Silvia dengan nada yang sedikit tergesa-gesa.

Amelia tersenyum dan menggoda Silvia lebih lanjut. "Oh, jadi kamu tidak menyangkalnya? Aku lihat kamu memang sangat peduli dengan Roberto, lagi pula kita sudah kenal lama Silvia, jadi aku bisa tahu apa yang terjadi denganmu. Mungkin kamu tidak sadar, tapi aku bisa melihatnya."

Silvia merasa semakin tidak nyaman dan mencoba untuk mengalihkan topik pembicaraan. "A-amelia, aku serius. Aku ingin kamu fokus pada membantu Roberto dan menemukan Carla. Kita tidak memiliki waktu untuk main-main."

Amelia tertawa dan mengangguk. "Baiklah, baiklah. Aku akan fokus pada membantu Roberto dan menemukan Carla. Tapi aku tidak akan lupa tentang ini, Silvia." Amelia tersenyum dan meninggalkan ruangan Silvia, meninggalkan Silvia yang masih merasa tidak nyaman dengan pertanyaan Amelia.

Setelah Amelia pergi Silvia merasa ada yang aneh dengan dirinya "Apa yang terjadi padaku?" Silvia bertanya pada dirinya sendiri. "Mengapa aku merasa seperti ini ketika memikirkan tentang Roberto? Padahal kita baru bertemu."

"Aku harus fokus!... Ayo lupakan semua yang tidak penting..." Silvia menjawab dirinya sendiri.

"Tapi, mengapa aku merasa seperti ini? Apakah aku... menyukai Roberto?" Silvia bertanya pada dirinya sendiri,wajahnya mulai memerah lagi.

Silvia merasa semakin tidak nyaman dengan pertanyaan itu. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan atau bagaimana dia harus menghadapi perasaan yang mungkin dia miliki terhadap Roberto.

"Aku tidak bisa memikirkan tentang ini sekarang." Silvia berkata pada dirinya sendiri. "Aku harus fokus pada misi dan menemukan Carla."

Silvia mengambil napas dalam-dalam dan mencoba untuk memfokuskan diri pada pekerjaan. Dia tidak bisa membiarkan perasaan pribadi mengganggu misi mereka.

Dengan hati yang masih berdebar, Silvia menutup buku catatannya dan berdiri dari kursinya. "Aku akan melakukan yang terbaik untuk menemukan Carla dan menghentikan rencana mereka." Silvia berkata pada dirinya sendiri.

1
veragarden ✷
Ceritanya bikin penasaran thor, lanjutkan!
Esmeralda Gonzalez
Sumpah baper! 😭
Grecia Amiel
Ceritanya seru banget, jangan biarkan aku dilema menanti update 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!