NovelToon NovelToon
Terjebak Di Pernikahan Kakakku

Terjebak Di Pernikahan Kakakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Pengantin Pengganti Konglomerat
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Air Chery

Karya ini orisinal, bukan buatan AI sama sekali. Konten *** Kencana adalah sang kakak yang ingin menikah beberapa waktu lagi. Namun kejadian tak terduga malah membalikkan keadaan. Laut Bening Xhabiru, menggantikannya menjadi istri pria dingin berusia 30 tahun yang bahkan belum pernah berciuman dengan wanita lain sebelumnya. Akankah mereka bahagia dalam pernikahan tanpa cinta ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Air Chery, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari apes

Bening ke kantor dengan wajah yang ceria. Ia mengenakan setelan bagus yang baru di belinya kemarin. Hitam dan putih berpadu di setelan bajunya. Blazer panjang dan rok span pendek. Rambut panjang lurus terurai dan poni baru juga siap menyambut paginya hari ini. Tidak lupa sepatu hak tinggi berwarna putih, polos, yang sebelumnya tak pernah ia pakai.

“Wow! Lihat itu! Good job! Berpenampilan menarik itu akan menarik perhatian siapapun,” kata Fola ketika melihat kedatangan Bening.

“Sesuai saran lo, gue akan tampil dengan percaya diri,” balas Bening.

Nisa memandangnya dengan sinis. Cipa pun merasa bertambah membenci Bening. Nisa dan Cipa saling berpandangan, lalu keduanya menyeringai. Membayangkan sesuatu hal akan terjadi pada Bening.

Hingga beberapa waktu berlalu, Bening melihat jam di pergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul 13.15 wib. Ia bersiap untuk beranjak. Membuka loker tempatnya menyimpan draft wawancara.

Ia yakin sudah menyimpannya dengan rapi di loker ketiga di meja kerjanya. Bening membuka semua loker dan juga memeriksa semua kertas di atas meja kerjanya. Namun hasilnya masih nihil.

“Bening, lo nyari apa?” tanya Fola melihat Bening yang terlihat tengah sibuk.

“Draft wawancara gue, La. Gue yakin banget, kemarin sore gue letakin di sini.”

“Kalau gitu lo print ulang aja, deh! Buruan!” kata Fola ikut panik.

“Oh iya, benar.”

Bening memainkan jarinya dan menajamkan pandangannya. Ia semakin kalang kabut karena di folder penyimpanan juga nihil.

Nisa dan Cipa tertawa kecil. Keduanya sangat puas melihat kegelisahan Bening. Cipa beranjak pergi dengan senyum yang lebih kejam lagi. Ia berencana ingin melakukan sesuatu yang lebih gila.

“Gimana, Ben? Mustahil soft file nya juga nggak ada!” kata Fola mulai curiga ada sesuatu yang tidak beres.

“Nggak ada, La. Bahkan foldernya juga ikut hilang,” kata Bening.

“Pasti ada yang bermain di balik ini,” kata Fola.

“Lo ada nyimpen di mana lagi selain di komputer ini?” tanya Fola.

“Sudah 45 menit gue membuang waktu karena draft wawancara. Gue menyimpannya di penyimpanan lain yang gue tinggal di rumah. Maka gue harus ngandelin otak. Gue yakin masih mengingatnya dengan jelas,” ucap Bening.

“Lo yakin? Draft wawancaranya sudah lo kirim ke pihak perusahaan Karya Finansia. Itu artinya lo harus menyelaraskan sesuai isinya,” kata Fola.

“Gue sudah nggak punya waktu lagi. Di perjalanan gue akan cek di ponsel ini. Gue berangkat sekarang,” kata Bening.

Bening merapikan mejanya kembali. Melihat wajahnya di pantulan cermin kecil di tangannya. Setelah memastikan semua oke, dia mengambil tasnya dan lalu berbalik ingin beranjak pergi. Namun sebelum langkahnya dimulai, sesuatu yang dingin mengenai kulit tubuhnya yang berselimut baju tebal itu.

“Aaa!! Bening, sorry, sorry, gue nggak sengaja,” kata Cipa setelah menumpahkan secangkir air dingin di baju Bening.

“Aww!”pekik Bening.

Bening terperengah karenanya. Ia merasakan dingin di perutnya, karena minuman dingin itu persis menumpahi baju bagian dada dan juga perutnya. Fola bangkit dari duduknya, mengambil beberapa lembar tissue lalu membantu Bening mengeringkan bajunya yang benar - benar basah akibatnya. Fola menatap Cipa yang masih berdiri di sana, diperhatikan oleh Nisa yang tertawa kecil.

“Cipa! Kalau jalan hati - hati, dong! Lo lihat baju Bening sebasah itu. Lo sengaja?” bentak Fola pada Cipa.

“Gue beneran nggak sengaja, mau gimana lagi. lo mau gue beliin baju dulu, Bening?” tanya Cipa sambil terus berpura - pura memasang wajah penuh sesalnya.

“Nggak, nggak usah, gue pakai ini aja,” kata Bening lalu beranjak pergi.

Bening beranjak dengan yang masih merambat di kain pakaiannya. Ia tak peduli lagi, ia hanya ingin cepat sampai di kantor Segara dan wawancara ini cepat berlalu.

...🍼🍼🍼...

“ACnya minta tolong di matiin ya, Pak,” pinta Bening.

Bahan katun tebal pada bajunya menyerap air dengan sempurna dan tentu susah ia keringkan. Satu gelas air mineral dingin yang di bawa oleh Cipa habis tak tersisa mengenai pakaiannya dan tepat di bagian depan bajunya.

Bening menyenderkan tubuhnya di headrest. Membuat pikirannya berkelana mengenai hari yang apes baginya ini. Ia sudah menyusun semuanya dengan rapi, tapi ternyata masalah tiba - tiba datang.

Bening lalu teringat kata - kata Fola yang menyebutkan kalau sepertinya ada yang bermain di atas penderitaannya hari ini. Ia berusaha memikirkan siapa yang akan melakukan hal ini kepadanya. Tapi ia rasa, seharusnya tidak ada. Selama ini ia tak pernah bermasalah dengan orang lain. Ia tidak pernah berpikir untuk menjahati orang. Maka seharusnya juga tidak ada yang berbuat jahat padanya.

“Ah, sudahlah. Bukan waktunya untuk memikirkan orang yang jahat sama gue. Ke depan gue harus lebih berhati - hati dalam penyimpanan yang mempersiapkan apapun dengan baik. Sekarang waktunya gue memeriksa apakah softcopy draft itu ada di ponsel gue.”

Bening memfokuskan pencarian di ponselnya. Dan benar saja, ia menemukannya.

“Inilah akibat gue yang tidak tenang. Gue terlalu panik dan jadi memperkeruh keadaan. Gue bahkan lupa, softcopy draftnya ada di ponsel gue sendiri,” kata Bening bermonolog.

Ia sungguh menyesali kepanikannya. Ia bahkan menghabiskan banyak waktu karena pencarian. Ia baru mengingat lagi, panik sering kali membuat tidak fokus karena otak dan tubuh bereaksi terhadap stres dengan cara yang berlebihan.

Bening melihat jam di ponselnya, 14.20 wib. Ia menghela nafas kasar menyadari keterlambatannya. Membayangkan wawancara pertamanya akan gagal dan cita - citanya akan goyah hanya karena masalah ini. Bening memijit kepalanya yang mulai terasa pening.

“Tadi pagi gue sudah memberikan afirmasi positif ke diri gue. Gue bilang akan menghadapi apapun yang akan terjadi, nggak menyangka inilah hal yang akan gue hadapi,” gumam Bening.

...🥜🥜🥜...

1
Dewi Sarah
upppss🙈
Dewi Sarah
plotwist bangettt huaaa 😭😭😭
Dewi Sarah
lanjuyttt baca guysss
Dewi Sarah
lanjuyttt baca guysss
Dewi Sarah
harus baca klen we, bab pertama aja udah seru kali 😚jadi penasaran kenacana bakal berlayar cintanya sama siapa hehehw
Dewi Sarah
jadiii penasaran ... 😬
Darmawan
penasaran
Darmawan
🤩
Darmawan
lanjut
Darmawan
SEmakin pesaran
Darmawan
mulai membaca
Ahm Adafiyan
lanjut Thor, penasaran
Ahm Adafiyan
hahahha
Ahm Adafiyan
Bening
Ahm Adafiyan
Bening lucu
Ahm Adafiyan
mantap
Ahm Adafiyan
bagus
Ahm Adafiyan
permulaan yang bagus, Thor
Putriani Winingsih: Terima kasih
total 1 replies
Dewi Sarah
kalian harus baca guys! sumpah seru banget ....🥺
Dewi Sarah
kerennn kali !!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!