NovelToon NovelToon
Drasha

Drasha

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Yita Alian

Drasha, si gadis desa yang cantik dan polos tiba-tiba diklaim sebagai keturunan keluarga Alveroz yang hilang 15 tahun silam.
Kecuali Nyonya besar Alveroz, tidak ada dari keluarga itu yang menerima Drasha. Bahkan dua orang yang katanya mama papa biologis Drasha lebih mengutamakan sang anak angkat.
Bagi mereka, Drasha adalah putri palsu yang hanya ingin memanfaatkan harta keluarga Alveroz. Sementara itu, sang anak angkat yang pandai mengambil hati keluarga, membuat posisi Drasha semakin terpojok.
Tapi, tanpa mereka semua tahu, Drasha bukan ingin memeras harta keluarga Alveroz melainkan dia membawa dendam dalam hatinya.
Siapa Drasha sebenarnya? Apakah dia memang putri palsu atau justru putri asli keluarga Alveroz? Dendam apa yang membuat Drasha memasuki keluarga Alveroz?
Yuk temukan jawabannya di cerita Drasha.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yita Alian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Minta Tanggung Jawab

Drasha berangkat lebih pagi dari biasanya ke sekolah. Dia bahkan membuat sarapannya sendiri. Beruntung ada dua pelayan yang membantu menyiapkan bekal sarapan juga untuk Drasha.

Meski kebanyakan pelayan di mansion keluarga Alveroz suka menggosipkan Drasha yang tidak-tidak, tapi di antara mereka masih ada dua pelayan yang memiliki hati selembut dan seputih kapas. Mereka adalah Heti dan Lina.

Dua wanita itu justru lebih sering menggosipkan Cherryl karena selalu bertingkah layaknya bidadari ketika di depan anggota keluarga. Tapi kalau sudah di belakang, Cherryl katanya seperti sumala.

Drasha ikut tertawa ketika mendengar Heti dan Lina bergunjing.

Lanjut, gadis cantik itu kini melangkahkan kakinya masuk melewati gerbang sekolah. Dia mengenakan seragam kemeja putih bersih dipadukan dengan vest rajut berwarna merah marun dengan motif sederhana. Rok lipitnya jatuh tepat di lutut. Dan, seperti biasa rambut hitam panjangnya dikuncir rendah.

Drasha berjalan santai di sepanjang jalur dengan pohon-pohon rindang yang berjejer. Sinar matahari tersaring dari celah-celah daun yang bergoyang pelan.

Ketika dia merapikan gantungan tali tas biola di pundak, langkahnya saat itu juga berhenti.

Ada apa?

Ternyata sebuah hoverboard rem mendadak tepat di hadapan Drasha. Jantungnya hampir copot karena mengira dia akan tertabrak.

Drasha mengangkat pandangannya dan sebuah desahan kecil lolos dari bibirnya yang punya lekuk indah itu.

Di atas hoverboard tersebut, seorang cowok berdiri sambil memasukkan tangan ke saku celana. Senyumnya muncul begitu saja, sedikit miring.

Mata mereka bertemu.

Drasha penasaran, kenapa wajah cowok itu selalu tampak putih bersih, mungkin angin yang menerparnya mengandung Niacinamide, yah? Segar banget soalnya.

Ah, sudahlah. Dia harus menghindari cowok mesum ini kalau tidak mau terlibat banyak masalah, kan. Ingat saran Rachelle.

"Lo mau join orkestra sekolah, ya," ucap Adriel santai, mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan.

Drasha tidak menjawab, gadis itu memandang sembarangan arah, lalu lanjut melangkah melewati Adriel begitu saja.

Cowok itu tidak diam saja, dia memutar hoverboardnya, menyusul Drasha dan menahan tas gadis itu.

"Ehh!" Badan Drasha tertarik be belakang. Sementara, Adriel melompat turun dari hoverboardnya. Dia meringis, sakit di bagian privatnya masih terasa.

"Aghh…"

"Kamu kenapa sih!" bentak Drasha pelan. Dia hampir saja jatuh ke belakang karena tarikan Adriel.

Cowok itu masih memegangi tas Drasha, tubuhnya membungkuk. Dia kemudian meluruskan punggung pelan dan menghela napas berat.

"Seseorang harus bertanggung jawab karena bikin gue gak nyaman jalan dari kemarin. Gue sampai gak ikut main basket bareng temen-temen gue."

Adriel memiringkan kepala sambil mengangkat satu alis, pandangannya ke bawah sekilas lalu ke wajah cantik gadis itu.

Drasha hanya menghela napas kasar. Dia memperbaiki gantungan ranselnya di bahu. Matanya mengarah ke arah lain. Dia tahu maksud cowok mesum itu apa.

"Itu karena kesalahan kamu sendiri merampas hape aku."

"Tapi lo nggak sampai kesakitan kan, gue nggak nyakitin lo sama sekali. Gue cuma ngambil hape lo sebentar, tapi lo sampai nyakitin aset masa depan gue."

Drasha memandang mata Adriel dengan sorot menusuk tajam. "Kalau gitu kamu bisa pukul aku juga sekali." Gadis itu kemudian menoleh ke kanan, mempersiapkan pipinya.

"Kamu bisa nampar aku, biar impas. Sama-sama sakit."

"Gue cowok sejati, nggak mungkin mukulin cewek." Adriel mengangkat pandangannya, menatap ranting pohon.

Cowok itu kemudian menunduk merogoh kantong celananya mengeluarkan benda pipih berwarna hitam.

"Add WA gue, cepet!" Adriel menyodorkan layar hapenya yang sudah menampilkan sebuah QR Code.

Drasha menatap heran cowok itu. Dahinya mengernyit.

Adriel menatap penuh tuntutan. "Add."

Drasha menarik napasnya dalam-dalam, lalu menuruti perintah Adriel. Dia mengeluarkan hapenya dan memindai QR Code tersebut.

Adriel tersenyum smirk lalu berkutat dengan hapenya.

"Jangan salah paham, kalau bukan karena mau ngirimin file tugas gue, gue juga gak bakalan mau minta kontak WA lo."

Ting.

"Itu, kerjain yang bener, itu sebagai ganti rugi lo nyerang aset gue." Adriel kemudian merogoh tas, mengeluarkan sejumlah buku dan diserahkan paksa pada Drasha.

"Sekalian tugas gue dalem sini, kerjain juga."

Drasha menganga tak santai. "Aku baru pindah ke sini karena dapat beasiswa, aku juga di kelas bronze, tugas-tugas yang aku selesaiin juga masih banyak." Dia menempelkan buku-buku Adriel ke dada cowok itu.

"Lo tetep harus tanggung jawab, lo mau gue bawa masalah ini ke Dewan Kedisiplinan dan lo kehilangan hak masuk kelas platinum?"

"Aku cuma bela diri karena kamu yang duluan ngambil hape aku ... aku juga punya video kamu dan dua teman kamu bully siswa lain, sementara kamu punya bukti apa kalau aku nyerang kamu."

"Ada dong," Adriel juga memperlihatkan video Drasha yang menyerang aset masa depannya.

Kok bisa?

Drasha membelalak tak santai. Bibirnya sedikit terbuka karena syok.

“Bukan cuma lo yang punya bukti.” Adriel meraih lengan Drasha dan meletakkan buku-bukunya di atas telapak tangan gadis itu. "Selesaiin tugas gue dengan bener."

"Gue cek nilai tes penerimaan beasiswa lo tinggi, jadi pasti lo bisa kelarin tugas-tugas gue."

Adriel lagi-lagi memegang tas Drasha dan dengan pelan dia naik ke hoverboardnya.

Drasha hanya bisa menghela napas pasrah sambil melihat punggung cowok mesum dan menyebalkan itu berlalu menjauh.

***

Di dalam kelasnya, Drasha tampak mengerjakan tugas Adriel. Lebih cepat menyelesaikannya supaya dia tidak lagi berurusan dengan cowok itu.

Tapi, lagi-lagi fokusnya terganggu ketika Ronny dan Bryan menghampiri mejanya.

"Eh, cewek kampung, lo katanya daftar di ekskul orkestra yah," kata Bryan.

Drasha menggangguk pelan. "Iya."

"Bwahahahahaha." Ronny dan Bryan tertawa mengejek.

"Mau main alat musik apa lo? Angklung?" cibir Ronny.

"Eh, eh, katanya ada yang liat dia tadi masukin tas biola ke lokernya," bisik Bryan.

"Lo jangan sok sok ikutan hobi kalangan atas deh. Cewek kampung kayak lo emang bisa main biola?"

"Gue tebak gesek-gesek ngasal doang."

HAHAHAHAHAHAH

Drasha diam dulu mendengar ocehan dua cowok pengganggu itu. Selanjutnya, dia menatap mereka dengan ekspresi datar.

"Mau angklung, mau biola, setiap alat musik punya keunikan masing-masing. Terus kenapa kalau aku daftar ekskul orkestra? Apa itu bikin kalian gak dikasih jajan sama orang tua kalian?"

Kedua cowok itu saling melirik, sedikit kehilangan kata. Pasalnya, Drasha selalu saja melawan kata-kata mereka.

Ronny maju selangkah dengan tatapan menusuk, berniat mendorong Drasha. Tapi, sebuah pengumuman terdengar di sepanjang gedung kelas.

"Perhatian, seluruh siswa tahun kedua Alveroz Highschool, Clash of Class akan diadakan 30 menit dari sekarang. Silakan berkumpul di aula CoC. Berikut nama peserta untuk challenge kali ini. The Breaker – Tarissa dari Silver 2 Class 2 dan The Crowned – Adisty dari Gold 2 Class 1. Semoga keberuntungan berpihak pada kalian semua."

Drasha mengedipkan kelopak matanya pelan. "Ini dia tantangan yang bisa membuat aku masuk ke kelas platinum dengan singkat. Aku harus perhatikan bagaimana sistem dan prosedurnya."

1
fita nisa
ceritanya bagus ka. kata²nya lugas dan karakter pemainnya juga jelas. semangat terus nulisnyaa. ditunggu upnya Kak
Yita Alian: terima kasih kakak/Smile/ makin semangat jadinya/Heart/
total 1 replies
Zakia Ulfa
knapa drasha lembek gini, aku suka yg badasssss
Yita Alian: karena masih nyembunyiin identitas aslinya kak /CoolGuy/ ditunggu badassnya setelah back story Drasha keliatan, makasih sudah mampir kaka /Smile/
total 1 replies
Uncle A
keren 👍ditunggu kelanjutan ceritanya
doremidore
keknya riovan mulai luluh sm Drasha deh. Jangan2 mmg anaknya tp dr wanita lain (ibunya drasha yg udah jd ubi)
Yita Alian: nantikan kelanjutannya ya kak🤗
total 1 replies
mrsinch
mulai keliatan tujuan si drasha yg sbnrny
mrsinch
seru ada misterinya jg jd makin greget
Yita Alian: danke🥰
total 1 replies
mrsinch
ini siapa sbnrnya
cwo yg di toilet restoran itu jg gk sih
mrsinch
mantulll drasha
mrsinch
siapakah dia/Blush/
mrsinch
lanjut thor
doremidore
gk nyangka ceritanya seseru itu
penasaran bangt sm siapa drasha
beneran drasha asli ato plsu
Yita Alian: Terima kasih kak /Smile/💕
total 1 replies
doremidore
penasaran sm tujuan drasha sbnrnya
doremidore
penasaran deh cwonya siapa
doremidore
biciiittt kau cherryl
doremidore
bagus drasha balas dia
doremidore
yg sabar drasha
[donel williams ]
Duh, thor. Update dong, gak bisa tidur nih gara-gara penasaran 🙄
Yita Alian: ditunggu yah Kak, segera diup /Heart/
total 1 replies
yongobongo11:11
Gak nyangka bisa sebagus ini.
Yita Alian: wahhh makasih banyak kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!