NovelToon NovelToon
Dikejar Guru Killer

Dikejar Guru Killer

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Tamat
Popularitas:60.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lisa

Shana bersedia menjadi pengganti bibi-nya untuk bertemu pria yang akan di jodohkan dengan beliau. Namun siapa yang menyangka kalau pria itu adalah guru matematika yang killer.

Bagaimana cara Shana bersembunyi dari kejaran guru itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 11

Teh dan makanan kecil yang sengaja di siapkan oleh Raisa untuk di hidangkan di meja. Sebenarnya karena mendadak, Raisa belum menyiapkan semua. Namun rupanya camilan yang ia stok di kamar berguna juga.

"Rumahnya bersih sekali ...," puji Ibu ketika melihat keadaan rumah. Shana dan Raisa saling tatap dan tersenyum. Menertawakan mereka sendiri karena sudah bekerja keras sejak tadi pagi.

"Ya, semoga bukan hanya karena kita mau kesini sekarang," celetuk Anton membuat kedua perempuan di depan mereka panik. Mereka saling melirik seraya tersenyum kecut.

"Ya, enggak Mas. Karena di rumah ini hanya ada kita berdua, tentu saja jadi enggak banyak kotor. Baru kalau ada anak kecil, itu rumah bakal kotor terus." Raisa langsung membela diri. Shana mengangguk menyetujui kalimat bibinya. Dia harus begitu karena orangtuanya harus percaya itu.

"Ya, aku berharap kalian jadi perempuan yang rajin seperti istriku," puji Anton pada istrinya. Raisa melihat ke arah kakak iparnya yang tersenyum seraya menggelengkan kepala. Beliau tersipu. Shana tergelak sebentar mendengar itu. Sepertinya bapak seringkali melakukannya. "Karena apa? Nanti kalian akan jadi pendamping untuk suami kalian kelak." Ceramah bapak di mulai.

"Mas mau makan?" potong Raisa karena tidak ingin ceramah jadi panjang.

"Makan? Aku baru makan dari rumah kenapa di suruh makan lagi?" gerutu Anton.

"Ya ... mungkin dalam perjalanan kesini Mas lapar, jadi aku tawarkan makan dulu." Raisa berusaha berbicara lemah dan lembut.

"Iya, Pak. Perjalanan kan lumayan dari kampung ke sini." Shana menambahi. Dia tahu ceramah bapak bakal panjang.

"Kamu mau makan dulu?" tanya Anton pada istrinya. Padahal yang di tanya beliau, tapi bapak malah menanyakan itu pada ibu.

"Hmm ... " Ibu Shana melihat ke arah adik ipar dan putrinya. Mereka menatap beliau dengan harapan beliau setuju. "Baiklah ..." Ibu setuju. Keduanya tersenyum senang. Shana dan Raisa segera menyiapkan hidangan. Dengan semangat mereka menata makanan yang di bawa dari dapur ke karpet di depan tv. Sepertinya mereka akan makan dengan lesehan.

****

Meskipun acara makan ini menyelamatkan mereka dari ceramah, tapi nyatanya bapak masih saja memberi wejangan di akhir perjumpaan mereka. Tujuan bapak datang ke sini selain melihat keadaan mereka berdua, pasti juga memberi wejangan.

"Bagaimana sekolah mu, Shana?" tanya bapak.

"Baik, Pak."

"Jangan keluyuran enggak jelas sepulang sekolah."

"Iya Pak." Shana mengangguk.

"Kamu bagaimana, Raisa? Apa kamu belum ada niatan untuk menikah?" tanya Bapak sebagai wali dari adiknya.

"Belum Mas. Aku masih sibuk kerja."

"Mas ngerti kamu bekerja untuk melunasi rumah ini, tapi jangan mengabaikan soal pernikahan. Bagaimanapun juga kamu harus menikah nantinya, jangan kerja terus."

"Bibi sudah punya calon kok Pak," celetuk Shana ingin membantu bibinya. Raisa terkejut. Bola matanya melebar pada keponakannya.

"Calon?" tanya Anton seraya menoleh pada putrinya. "Apa kamu sudah punya calon suami, Raisa?" Kini beliau ganti menoleh pada Raisa.

"Enggak, Mas. Belum," sangkal Raisa. Dia langsung melotot pada Shana. Shana heran, padahal bibi sudah punya kekasih tapi mengapa tidak mau memberitahu?

"Kalau sudah punya calon ya segera kenalkan pada keluarga, biar nanti aku yang akan memintanya untuk segera menikahi mu." Anton mencoba bijak.

"Enggak Mas. Enggak ada. Shana hanya bercanda." Raisa panik. Dia mendelik pada keponakannya. Lagi. Rupanya Raisa masih tidak ingin keluarganya tahu soal kekasih yang masih di rahasiakan itu.

"Oh, ya ... Awasi juga Shana dengan benar. Jangan biarkan dia menjadi anak yang tidak disiplin. Jangan mengajari yang aneh-aneh," pesan Anton pada adiknya.

"Tentu saja tidak," sahut Raisa meyakinkan. Namun kemudian ia meringis dalam hati. Shana tersenyum tipis. Geli. Dia tahu bahwa baru saja ada kejadian bahwa Raisa sudah mengajarinya aneh-aneh seperti menyuruh ke acara kencan buta waktu itu hingga Shana terjebak oleh gurunya di sekolah.

***

***

Hari ini mungkin bagi Shana menjadi hari yang horor. Bagaimana tidak, Pak Regas tengah mengumumkan bahwa dirinya akan menjadi wali kelasnya. Itu membuat matanya membulat penuh karena terkejut.

Ini bencana.

"Wah, kamu enggak bisa sembunyi lagi, nih ...," bisik Bebi sangat halus. Sementara Mia menggerakkan alisnya seraya menoleh pada Shana. Gadis ini menipiskan bibir kesal. Ini juga berlaku untuk semuanya meskipun beda kasus. Mereka mungkin hanya tegang karena reputasi guru killer ini, sementara Shana mendapat Doble kill. Selain karena Pak Regas adalah guru killer, dia punya kasus sendiri.

"Pak saya minta pergantian tempat duduk segera di lakukan," ujar Rangga si ketua kelas membuat semua kepala menoleh secara serentak ke arahnya. Bahkan mata mereka melotot bersamaan.

"Kenapa? Apa itu penting?" tanya Pak Regas bukan ingin menyepelekan permintaan ketua kelas. Namun beliau ingin tahu alasan siswa ini menyatakan permintaannya.

"Banyak dari mereka yang hanya berbicara dengan teman yang itu-itu saja. Jadi saya rasa satu kelas ini jadi kurang solid karena kurang berbaur." Rangga dengan tegas mengatakannya. Selama ini wali kelas mereka memang kurang aktif.

Mata Pak Regas beredar menelisik para murid di depannya. Sungguh sial juga ketika mata Pak Regas bertabrakan dengannya. Shana langsung menunduk tiba-tiba. Bebi tersenyum samar melihat tingkah temannya. Ia merasa lucu.

Sepanjang pelajaran berlangsung, Shana tidak bisa berhenti tegang. Di balik tenangnya pria itu mengajar pelajaran paling membuatnya mual, dia tahu ada mata yang sesekali menatapnya tajam. Itu berlangsung hingga 1 jam penuh. Hingga ketika Pak Regas mengatakan pelajaran telah usai, Shana belum tenang. Bahkan ia merasa harus ke toilet untuk cuci muka agar tenang.

"Oh, ya ... Shana, tolong kerjakan tugas dipapan," pinta Pak Regas tiba-tiba. Namun tidak ada jawaban dari Shana. Gadis itu masih sibuk dengan pemikirannya sendiri yang ingin menghindar dari Pak Regas.

Rangga ikut menoleh. Bebi langsung menyodok sikut Shana yang menunduk.

"Eh, apa?" tanya Shana.

"Kamu di panggil Pak Regas tuh."

"Apa?" tanya Shana terkejut. Ia menoleh ke depan, pria itu tengah melihat ke arahnya. Bahkan hampir semua juga begitu. "Ah, ya Pak?" Shana langsung berdiri seraya bertanya. Rangga menggelengkan kepalanya melihat tingkah temannya.

"Kamu tidur?" tanya Pak Regas.

"Saya? Enggak. Saya enggak tidur, Pak." Kepala Shana menggeleng kuat menunjukkan kalau dia tidak melakukannya.

"Lalu kenapa tidak fokus pada pelajaran saya?" tanya Regas. Shana melebarkan mata terkejut. Bebi mengerjap. Mila meringis seraya menunduk. Seisi kelas jadi tegang. Ini sebuah teguran. Mungkin karena ia tidak mendengar panggilan tadi. "Kalau tidak suka, kamu boleh keluar."

Gawat! teriak Shana dalam hati. Ia kena jebakan. Salahnya sendiri karena terlalu memikirkan banyak hal padahal Pak Regas hanya sedang mengajar sekarang, jadinya ia kurang fokus. Sekarang, Pak Regas punya alasan untuk memarahinya.

"Maaf." Shana langsung tahu diri untuk meminta maaf.

"Datang ke kantor saat jam istirahat nanti," ujar Pak Regas dengan mata mengintimidasi.

"Ya, Pak." Shana pasrah. Bebi menutup mulutnya yang tersenyum. Mila cekikikan tertahan.

...----------------...

1
Kasandra Kasandra
double up kak
Ezy Aje
lanjuuut thor
Chalimah Kuchiki
males bgt pak regas ngegalauin pacarnya ya 🤭🤭 ga sabar deh gmn nanti bakal sama shanan
Ezy Aje
lanjuttt bnyk
Andriani
lanjut kk....
Andriani
weleh... kenapa menjadi rumit...
Kasandra Kasandra
lanjut... double up kak
Ezy Aje
lanjut
Herlin
Haaa.... kok Mia lgs bilang Pak Regas ya?🤔
Herlin
Poor Shana....
keep fighting 💪
Andriani
Shana keren deh . love you Shana.
Andriani
thanks kk... udah up...
Andriani
mantaap Shana... aku suka gaya lo. berani dalam kebenaran, kalo kita gak salah kenapa takut...
Kasandra Kasandra
lanjut... double up kak
Ezy Aje
lanjuut
Herlin
Shana diam, Regas yg kebingungan😅
Herlin
Cie..... Shana udh mengakui Pak Regas tampan 😂
Herlin
Kasihan Regas pingin nikah tapi kekasihnya belum mau..... atau malah sebenernya ga mau? 🤔
Herlin
Regas akhirnya jadi pengamat tingkah laku Shana😅
Herlin
Regas senang bisa bikin Shana stress
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!