NovelToon NovelToon
Dibuang Pak Jendral, Kunikahi Adiknya

Dibuang Pak Jendral, Kunikahi Adiknya

Status: tamat
Genre:Wanita Karir / Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Dokter Genius / Tamat
Popularitas:6.7M
Nilai: 5
Nama Author: Kim99

"Nak!" panggil Pak Basuki. "Masih belum rela, ya. Calon suami kamu diambil kakak kamu sendiri?"

Sebuah senyum tersungging di bibir Sashi, saat ini mereka sudah ada di sebuah restoran untuk menunggu seseorang.

"Ya sudah, mending sama anak saya daripada sama cucu saya," kata sang kakek.

"Hah?" kaget Sashi. "Cucu? Maksudnya, Azka cucu eyang, jadi, anaknya eyang pamannya Mas Azka?"

"Hei! Jangan panggil Eyang, panggil ayah saja. Kamu kan mau jadi menantu saya."

Mat!lah Sashi, rasanya dia benar-benar tercekik dalam situasi ini. Bagaimana mungkin? Jadi maksudnya? Dia harus menjadi adik ipar Jendral yang sudah membuangnya? Juga, menjadi Bibi dari mantan calon suaminya?

Untuk info dan visual, follow Instagram: @anita_hisyam TT: ame_id FB: Anita Kim

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Satu Ranjang

"Ya ampun, gimana in!?"

Sashi berdiri di ambang pintu kamar, memeluk lengan sendiri. Matanya menyapu ruangan, dan langsung membeku ketika tatapannya tertumbuk pada sosok Dirga yang sudah berbaring tenang di atas ranjang besar itu. Pria itu hanya mengenakan kaos hitam polos dan celana panjang tidur. Salah satu tangannya berada di belakang kepala, satu lagi diletakkan di atas perut. Matanya terpejam, tapi napasnya tidak teratur, membuat Sashi curiga kalau ia tidak benar-benar tidur.

Dalam kebingungan, Sashi hanya berdiri mematung. Ingin masuk tapi juga takut. Kalau dia ikut naik ke ranjang itu, bagaimana kalau Dirga berpikir aneh-aneh? Tapi... kalau dia tidak tidur juga, apa dia harus berdiri semalaman?

Akhirnya, setelah menarik napas panjang dan menahan debar jantung yang makin tak karuan, Sashi melangkah pelan. Ia memungut bantal dari sisi ranjang, lalu perlahan-lahan menurunkannya ke lantai, persis di bawah tempat tidur.

"Apa yang kamu lakukan?"

Sashi langsung lonjak seperti baru tersengat listrik. Ia menoleh dan Tangannya reflek mengusap dada, mencoba menenangkan detakan liar jantungnya.

"A-aku... aku cuma...."

"Cuma takut disentuh?" potong Dirga dengan tenang, tapi matanya tajam menatap.

Pipi Sashi langsung memerah "Bukan... bukan begitu, aku cuma..."

Dirga menghela napas. Ia bangkit duduk, bersandar pada sandaran ranjang. Matanya menatap Sashi datar tapi tak ada kemarahan di sana.

"Aku enggak akan nyentuh kamu, jadi kamu enggak usah khawatir. Tapi kalau kamu masih ngeyel tidur di bawah, ya aku yang angkut kamu naik."

Wajah Sashi makin merona. Dengan langkah kikuk dan hati tak menentu, ia akhirnya naik ke ranjang dan duduk di sisi paling pinggir, hampir seperti hendak jatuh. Matanya tak berani melirik ke arah Dirga.

Tapi suara pria itu kembali terdengar, membuat lehernya kaku.

"Kenapa kamu masih pakai kerudung?"

Sashi menunduk, meremas ujung selimut.

"Rambut itu aurat," jawabnya pendek.

Dirga terkekeh. Suara tawanya rendah, tapi menggema dalam keheningan kamar.

"Kita ini suami istri, Sashi. Untuk apa nutupin aurat di depanku?"

Ketika itu, Sashi membalikkan badan dengan cepat, memunggungi Dirga.

"Aku akan buka saat aku sudah siap. Dan jangan coba-coba nyentuh sembarangan."

Dirga mengangguk meski Sashi tak melihat.

"Katanya jangan memunggungi suami, dosa, kan?" tukas Dirga, setengah menggoda.

Helaan napas berat keluar dari mulut Sashi. Ia pun membalik lagi, kali ini menatap langit-langit, berusaha sebisa mungkin tidak melirik ke sisi kanan ranjang.

Mereka tidak ada yang mau bicara. Kemudian Sashi bersuara karena penasaran tentang sesuatu.

"Mas... Bunda Far... di mana?"

Dirga membuka mata, menoleh tanpa mengangkat kepalanya.

"Pergi ke Semarang. Sama Ayah."

"Ke Semarang?"

"Heum, Acara rumah sakit, katanya. Katanya juga sekalian bulan madu," jawab Dirga santai.

"Oh..." gumam Sashi. Ia membenamkan wajahnya setengah ke dalam bantal. "Mereka kelihatan bahagia ya?"

Dirga tidak menjawab, hanya mengamati wajah istrinya dari samping.

"Tidurlah. Besok kita pergi."

Meskipun tidak tahu apa maksud suaminya, Sashi mengangguk, lalu menarik selimut sampai dagu. Perlahan, embusan napasnya menjadi lebih stabil, tubuhnya melemas. Ia akhirnya mulai terlelap, dan saat malam semakin larut, ia membalik tubuh dalam tidurnya, secara tak sadar memiring ke arah Dirga.

Dirga yang juga belum sepenuhnya tidur, segera membuka matanya saat merasakan gerakan itu. Ia menoleh, dan langsung mendapati wajah Sashi hanya berjarak satu jengkal darinya. Perempuan itu tidur dengan damai, bibirnya sedikit mengerucut, napasnya menghangatkan udara di antara mereka.

Tanpa sadar, Dirga ikut memiringkan tubuhnya. Ia menyelipkan satu lengan sebagai penyangga kepala, dan menatap lekat wajah istrinya.

Cantik, satu kata itu sebetulnya tidak bisa menggambarkan sosok sang istri. Eh, tiba-tiba, Sashi mendekat dan memeluknya, perempuan itu mencari kehangatan di dada Dirga, membuat Dirga langsung mematung tak bisa apa-apa.

"Eumm, paha ayam...."

Kelopak mata Dirga terpejam erat, keningnya berkeringat saat tangan Sashi terus bergerak di bawah sana ....

"Tangan bayi ...."

"No, no .... Betis bayi ...."

"Sashi ...."

"Gemes, mau gigit," katanya masih dalam tidur.

1
Leeonyy Dewa
jangan batu akik terlalu bagus .. batu kali aja deh yg sering duet konser sama yg koneng2🤮
bibuk Hannan & Afnan
kok Diran, Dirga kali
bibuk Hannan & Afnan
muak banget sama si mbak eka ini, yg penggoda itu ya justru kamu itu calon pelakor,😤😤
Ulina Sitorus
pasti ulah mbak y... makanya sop y keasinan.

jdi penasaran dia siapa sebenarnya
bibuk Hannan & Afnan
typo berganti bukan bergabti
bibuk Hannan & Afnan
misterius banget ni si Ika apa Eka si,
bibuk Hannan & Afnan
manggilnya apa si ibu atau bunda? Sashi yg sebelum berangkat ke tempat bencana jd relawan bukannya manggilnya bunda ya, kok jd bingung
bibuk Hannan & Afnan
karena bunda Fara yg meminta sa
bibuk Hannan & Afnan
di rumah bukan di Rima
bibuk Hannan & Afnan
punga maksudnya punya kali ya, aku bacanya smpe 4x Thor baru faham 🤭🤭
Emak Aries
cerita yg menyentuh, bnyk pelajaran yg bs diambil, alur cerita runut, wlo ada sedikit typo tp ga terlalu mengganggu, cuma terlalu panjang spt dipaksakan.
Emak Aries
jd ingat Papa. jam 10 malam msh mengobrol, jam 5 pagi dikhabarkan tiada, Masya Allah dlm kondisi berwudhu, tiduran, tangan bersidekap, bibir tersenyum. tp saya tdk melihat saat beliau dimasukan ke liang lahat, entah kenapa mobil yg dikendarai suami salah jalan terus, padahal makam tdk terlalu jauh. mungkin Allah tau, saya pst akan melompat kedalam lubang makam dan pingsan klo saat itu hadir😭😭😭
Emak Aries
shasi wanita kuat tp dibikin lemah oleh Author. sayang banget
Herma Wati
Australia apa Italia Thor?
Herma Wati
Australia apa Italia Thor?
Emak Aries
baru awal sdh menangis sedih krn Sashi ditinggal menikah dan menangis terharu krn kedua mertuanya menerima Shasi dgn tangan terbuka
kalea rizuky
salahmu goblok
Omar Diba Alkatiri
passport mana bisa bikin tanpa kehadiran orangnya Thor kecuali visa nah itu bisa di atur
Anita_Kim: Terima kasih koreksinya, Kak🙏🏻
total 1 replies
Hartini Donk
cuma pengen ngasih selamat aja...sukses thor...
Yo El (Yoel)
bidankeziram jarang panik🤣🤣🤣🤣
autore luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!