NovelToon NovelToon
Sang Legenda: Naga Langit

Sang Legenda: Naga Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Fantasi Timur / Balas Dendam / Kebangkitan pecundang / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan
Popularitas:67.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Di Klan Xiao, nama Xiao Chen adalah sinonim dari kegagalan. Pernah menjadi jenius, kultivasinya tertahan di Lapisan ke-3 Ranah Kondensasi Qi selama empat tahun. Dia menjadi aib, dihina oleh sepupunya, Xiao Long (seorang jenius di Lapisan ke-14), dan pertunangannya dengan Su Qingyue (seorang ahli muda di Ranah Pembangunan Fondasi) dibatalkan secara publik.

Di ambang keputusasaan, dia membangkitkan roh Kaisar Alkemis kuno, Yao Huang, dan mempelajari kebenaran tentang fisiknya yang legendaris. Dibimbing oleh Yao Huang, Xiao Chen bangkit dari keterpurukan. Perjalanannya membawanya ke dalam konflik dengan faksi-faksi kuat, membentuk aliansi tak terduga dengan Lin Zihan dari Paviliun Harta Karun, dan akhirnya menaklukkan panggung yang lebih besar.

Setelah melalui berbagai pertarungan hidup dan mati, dari arena turnamen hingga belantara liar Pegunungan Binatang Jatuh, Xiao Chen terus menempa dirinya. Dia tidak hanya mengandalkan kekuatan, tetapi juga kecerdasan dan keterampilan alkimia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17: Gelombang di Dalam Klan

Saat sosok Xiao Chen muncul dari kabut di tepi Hutan Binatang Kabut, dua penjaga di gerbang belakang klan langsung memasang kuda-kuda waspada. Mereka melihat seorang pemuda berpenampilan liar, jubahnya compang-camping dan berlumuran darah kering, memancarkan aura tajam yang membuat bulu kuduk mereka berdiri.

Ketika pemuda itu melangkah lebih dekat ke dalam cahaya, mereka terkesiap bersamaan.

"Itu... Xiao Chen?!" bisik salah satu penjaga dengan tidak percaya.

Yang lain menelan ludah. Ini bukan Xiao Chen si sampah yang mereka kenal. Aura yang dipancarkan pemuda ini kuat dan percaya diri, dan matanya yang tenang memiliki kilatan yang membuat orang lain tidak berani menatapnya langsung. Dia selamat. Setelah berhari-hari di dalam hutan, dia benar-benar kembali hidup-hidup.

Xiao Chen melirik mereka sekilas sebelum berjalan melewati gerbang tanpa sepatah kata pun. Dia mengabaikan tatapan mereka yang terperangah dan tidak kembali ke halamannya yang terpencil. Sebaliknya, dia berjalan lurus menuju pusat area klan, menuju salah satu bangunan tersibuk: Balai Kontribusi.

Balai Kontribusi adalah tempat para murid menukarkan hasil buruan, ramuan obat, atau penyelesaian misi klan dengan poin kontribusi. Poin ini adalah mata uang internal klan, yang dapat digunakan untuk mendapatkan pil obat, teknik bela diri, atau hak tinggal di halaman yang lebih baik.

Kedatangan Xiao Chen langsung menyebabkan keheningan yang canggung di dalam balai yang ramai. Semua murid yang ada di sana berhenti berbicara dan menatapnya. Penampilannya yang seperti pemburu yang baru pulang dari medan perang sudah cukup untuk menarik perhatian, tetapi identitas nya lah yang membuat mereka semua membeku.

Mengabaikan puluhan pasang mata, Xiao Chen berjalan lurus ke meja utama. Di belakang meja, seorang murid inti yang bertugas dan seorang tetua pengawas duduk.

Tanpa basa-basi, Xiao Chen membuka tas kulitnya yang usang dan menumpahkan isinya ke atas meja kayu yang kokoh.

KLAK... KLAK... KLAK...

Tujuh inti binatang iblis tingkat satu yang berkilauan menggelinding keluar, masing-masing memancarkan fluktuasi energi yang samar. Ini saja sudah cukup untuk membuat beberapa murid luar menahan napas. Tapi kemudian, sebuah inti yang jauh lebih besar dan lebih kuat menggelinding ke tengah. Warnanya abu-abu keperakan dan memancarkan aura buas yang jauh melampaui yang lain.

Murid inti di belakang meja itu membelalakkan matanya. "I-ini... Inti Binatang Tingkat Dua?! Dari Kera Roh Lengan Panjang?" serunya tanpa sadar, suaranya nyaring.

Tetua pengawas, yang tadinya setengah tertidur, langsung duduk tegak. Matanya yang keriput terbuka lebar. Dia dengan cepat mengambil inti tingkat dua itu, menyalurkan sedikit Qi untuk memeriksanya. Energi murni dan liar di dalamnya tidak bisa dipalsukan. Dia menatap Xiao Chen dengan tatapan penuh ketidakpercayaan.

"Kau... kau yang membunuh ini? Sendirian?"

Xiao Chen hanya mengangguk singkat. "Tolong hitung poin kontribusinya, Tetua."

Sang tetua menatapnya selama beberapa saat sebelum akhirnya memerintahkan murid di sampingnya, "Hitung semuanya! Tujuh inti tingkat satu, satu inti tingkat dua puncak!"

Berita itu meledak seperti bom. Seorang murid yang berada di dekat meja langsung berlari keluar dari balai, berteriak pada teman-temannya, "Kalian tidak akan percaya ini! Xiao Chen kembali! Dia membunuh seekor Kera Roh sendirian!"

Dalam sekejap, gelombang kejut menyebar ke seluruh Klan Xiao dengan kecepatan badai.

Di asrama murid luar, Wang Lei dan teman-temannya yang mendengar berita itu melompat kegirangan. "Aku tahu! Aku tahu dia bukan orang biasa! Xiao Chen adalah naga tersembunyi!" Bagi mereka, Xiao Chen menjadi idola, sebuah legenda hidup yang membuktikan bahwa latar belakang tidak menentukan segalanya.

Di area murid inti, berita itu disambut dengan keheningan yang mencekam. Xiao De, yang sedang memulihkan diri di kamarnya, menjadi pucat pasi saat mendengar nama "Kera Roh". Dia tahu betul kekuatan binatang itu. Bahkan tim yang terdiri dari tiga murid tingkat enam seperti dirinya pun belum tentu bisa mengalahkannya. Rasa takut yang tulus kini menggantikan kebencian di hatinya.

Di paviliun mewahnya, Xiao Long baru saja kembali bersama timnya. Wajahnya masih masam setelah pertemuan di hutan. Ketika seorang pengikutnya masuk dengan tergesa-gesa dan melaporkan berita dari Balai Kontribusi, ekspresi Xiao Long menjadi sangat buruk. Satu hal untuk merasakan aura aneh, hal lain untuk mendapatkan bukti nyata yang tak terbantahkan. Seekor Kera Roh... bahkan aku harus berhati-hati saat melawannya. Benih keraguan di hatinya kini telah tumbuh menjadi pohon kewaspadaan yang berduri.

Di aula para tetua, pesan itu tiba seperti petir. Tetua Kedua, Xiao Lie, membanting meja dengan marah, wajahnya memerah, tetapi kali ini dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun untuk menuduh Xiao Chen curang. Membunuh binatang iblis tingkat dua adalah bukti kekuatan yang nyata. Para tetua yang mendukung Xiao Chen tersenyum penuh arti, sementara Tetua Agung hanya mengelus janggutnya, matanya yang dalam bersinar dengan cahaya yang tak terduga. Di kursi utamanya, Patriark Xiao Zhan mengepalkan tinjunya di bawah meja, tubuhnya sedikit gemetar—bukan karena marah, tetapi karena kegembiraan luar biasa yang ia tahan.

Sementara itu, sang penyebab semua kekacauan, Xiao Chen, telah dengan tenang menukarkan poin kontribusinya dengan sebotol Pil Pengumpul Qi dan sebuah token untuk halaman kelas menengah di area murid inti.

Dia berjalan keluar dari Balai Kontribusi, meninggalkan badai yang ia ciptakan di belakangnya.

1
Fitriani
Semnt thorrkuu
Abi
gas thor
dawin sapunsya
ini mirip cerita btth yahh
mamank: iya kayaknya hahaha mirip bangett mungkin ini terjemahan ilegalnya
total 1 replies
Eko Lana
show time/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Zahira Valen
nyimak dulu 😁😁😁
Eko Lana
Resiko besar
Eko Lana
ayoooo rebut pohon itu
Eko Lana
mantap thor
azizan zizan
mau ambil buah aja kelamaan berbelit -belit dahulu...hadessss🤦🤦🤦
azizan zizan
terlalu kelamaan meningkat kekuatan,sudah bab 60 lebih masih lemah...
Setyadi Heru
Tehnik berpedangnya belom thor
Abi
lanjut thor jgn kasih kendor
Zul Fiandi
semangat semangat terus torrr
Eko Lana
mantap thor lanjut
Sugeng Susanto
dan terjadi lagi...
Eko Lana
hahahaha bisa menyelinap
Eko Lana
siapa mereka??
Eko Lana
petualangan selanjutnya mantap /Joyful/
Eko Lana
juara sejati
Eko Lana
hahahaha.../Facepalm//Joyful//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!