NovelToon NovelToon
Mantan Menantu Yang Pura-Pura Miskin

Mantan Menantu Yang Pura-Pura Miskin

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: LC

Stella yang anak konglomerat hanya berpura-pura miskin di hadapan mertuanya. Dia menikah dengan Soni,yang merupakan karyawan swasta di sebuah bank ternama yang ternyata punya Stella sendiri. Tetapi Soni tidak tahu kalau bank itu milik mertuanya.

Semenjak Stella menikah dengan Soni,mertuanya mengira dia anak orang biasa. Dan di rumah dia di suruh kerja layaknya pembantu.

Kalau ada kesalahan sedikit dia di marahin dan di maki sama ibu mertuanya sendiri. Stella dan Soni sudah empat tahun menikah dan mempunyai putri yang sangat cantik. Sebenarnya Stella sudah capek hidup di rumah mertuanya seperti di neraka. Tetapi demi anak dia bertahan sampai akhirnya dia jenuh.

Akankah rumah tangga Soni dan Stella akan bertahan. Atau Stella memutuskan untuk bercerai dari Soni?

Ini hanya ringkasan cerita saja ya. Untuk selengkapnya silahkan di baca per bab nya ya. Terima Kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Pada malam hari Stella dan anaknya pulang ke rumah setelah dari pagi mereka pergi. Dan pulangnya Stella naik taxi online. Awalnya omnya mau mengantar Stella pulang tapi Stella menolaknya. Karena Stella tidak mau omnya tahu dengan kelakuan ibu mertuanya. Dia tidak mau omnya sedih jika di jadikan pembantu di rumah mertuanya.

Akhirnya Stella sampai juga ke rumah yang seperti neraka baginya.

Stella membuka pintu pagar dan menguncinya kembali. Pada saat masuk ke rumah,di ruang tamu sudah ada mertuanya yang sedang menonton tv. Sang mertua menoleh ke arah Stella dengan muka ditekuk.

"Dari mana kamu. Jam segini baru pulang. Seharusnya kamu di rumah saja dan berberes rumah,jangan keluyuran terus",marah sang mertua.

"Emangnya mama sering liat aku keluyuran. Jarang-jarang ya aku keluar. Aku keluar juga karena ada kerjaan",balas Stella.

"Kerja apa kamu,alasan ngomong kerja. Atau kamu lagi temuin selingkuhan kamu. Iya kan."

"Ya ampun ma. Ngomong apa mama ini. Siapa yang selingkuh. Saya ini tipe istri setia ya. Kalo memang saya selingkuh,sudah dari dulu saya tinggalin anak mama dan rumah ini. Dasar mertua tidak tahu di untung tahunya marah-marah saja",omel Stella.

Stella mengajak Anaknya langsung menuju ke lantai atas. Dia tidak mau lagi berdebat dengan mertuanya. Semakin dia meladeni mertuanya semakin sakit hati dia mendengar perkataan mertuanya dengan mulut pedasnya itu.

Setelah Ana berdebat dengan Stella akhirnya Ana masuk kamar juga sambil mengomel.

"Dasar menantu kerjaannya jalan terus. Apa jangan-jangan dia selingkuh dengan pria lain ya. Kalau begitu biarin saja dia selingkuh. Kalau ketahuan selingkuh ku suruh Soni ceraikan dia dan aku akan menyuruh Soni menikahi anak dari temanku sendiri",Ana terus mengomel.

"Kenapa lagi kamu ma",tanya Cahyo yang pura-pura tidak tahu. Padahal dia mendengar istrinya mengomel sendiri.

"Itu Loch pa,tadi Stella keluar dari siang sampe malam. Mama pulang dari warung ternyata dia sama anaknya tidak ada. Dan pas mama tadi lagi nonton ternyata dia baru pulang. Dasar menantu tak tahu di untung. Sudah anak orang susah tapi kerjanya keluyuran saja."

"Mama tidak boleh begitu. Ingat,kita dulu juga orang susah. Kita bersyukur derajat kita diangkat sama Tuhan dapat menantu kaya. Walaupun begitu kita tidak boleh sombong. Tuhan bisa saja memutar balikan manusia yang dari kaya bisa miskin dari miskin bisa jadi kaya",nasehat Cahyo.

"Mama tuch bersyukur sama Dika bisa dapat menantu kaya. Tidak seperti Yella dan Soni dapat menantu orang yang tidak mampu. Mama mau semua anak dapat yang kaya. Jadi bisa memamerkan kepada teman-teman mama kalau menantu mama kaya-kaya."

"Jangan begitu. Mau kaya mau sederhana setidaknya menantu kita baik dan sopan."

"Udah ah. Papa jangan ngajarin mama. Mama yang tahu menantu-menantu mama. Udah,kita tidur saja",omel Ana.

Setelah menuju ke lantai atas,Stella langsung masuk ke kamar mereka bersama anaknya. Ya,anaknya tidur bersama mereka di kasur bawah. Karena anaknya belum berani tidur sendiri.

Sepupu Celia pernah menawarkan agar Celia tidur bersama mereka. Tapi Celia belum mau karena masih menempel ke orang tuanya.

Rumah mertuanya memiliki empat kamar tidur. Satu kamar yang berada di bawah dan tiga kamar yang berada di atas. Mertuanya sendiri tidur di kamar bawah. Soni tidak memperbolehkan orang tuanya tidur di kamar atas karena selain sudah tua mereka juga capek harus naik turun tangga. Jadinya cukup anak-anak dan cucunya saja yang tidur di kamar atas.

Soni yang berada di kamar sedang menyelesaikan pekerjaannya, dia melihat istrinya baru masuk kamar.

"Kamu dari mana,kok baru pulang",tanya Soni dengan lembut.

"Aku tadi mengajak Celia bermain di taman. Tadinya setelah Celia selesai bermain langsung pulang. Tapi karena males pulang ya aku mampir dulu ke rumah om dan Tante. Makanya baru pulang sekarang",jawab Stella.

Mendengar jawaban dari Stella,hati Soni jadi tenang. Dia tadi sempat khawatir setelah dia pulang Stella tidak ada di rumah.

"Aku khawatir. Aku pulang tapi kamunya tidak ada. Aku telepon tapi kamu nggak angkat."

"Maaf. Tadi keasikan ngobrol sama Tante. Sedangkan handphoneku ada di tas."

"Lain kali kalo mau pergi telepon aku. Biar aku nggak khawatir",ucapan Soni kembali lembut.

"Iya mas."

"Celia, jangan tiduran dulu. Ayo cuci muka dan kaki lalu ganti bajunya. Seharian kita di luar jadi badan kita lengket. Tidak enak kalo tidur tidak ganti baju",tegur Stella.

"Baik ma",Celia turun dari kasurnya dan pergi ke kamar mandi. Stella juga membantu Celia untuk mengganti bajunya.

Pada pagi hari di saat semua masih tidur,Stella sudah bangun dan sedang berada di dapur untuk memasak semua penghuni rumah ini. Padahal waktu baru menunjukkan pukul lima pagi.

Walaupun hari ini hari libur tetapi buat Stella tidak ada waktu buat berlibur. Dia hanya di rumah untuk mencuci baju (cuci bajunya dengan mesin cuci ya) dan berberes rumah. Keluar rumah pun hanya mengajak anaknya ke taman atau ke supermarket saja. Ke tempat tantenya pun jarang kecuali jika suntuk dan ada acara saja baru ke sana.

Stella memasak nasi goreng seafood dan telur mata sapi buat sarapan mereka.

Setelah selesai memasak,Stella menaruhnya di meja makan. Setelah itu dia ke kamar untuk melihat apakah anaknya sudah bangun atau belum.

Sementara Stella menuju ke kamarnya,sang ibu mertua baru bangun dan keluar dari kamarnya. Dia menuju ke meja makan dan melihat apakah ada makanan di sana.

"Lagi-lagi nasi goreng. Bisa apa sich si menantu malas itu. Taunya masak yang simpel aja",gerutu ibu mertua.

Stella yang sudah di lantai bawah bersama Celia mendengar keluhan sang ibu mertua.

"Kalau mama tidak suka ya tak usah makan. Gitu aja kok repot. Kalau mama tidak mau lebih baik mama masak sendiri."

Stella mendudukkan Celia ke kursi makan dan mengambil nasi goreng buat Stella. Setelahnya baru dia mengambil nasi goreng untuk dia sendiri.

Ibu mertuanya mempercepat makannya agar terhindar dari makan bersama menantu sialnya. Sedangkan menantunya sendiri cuek dan asik makan bersama anaknya.

Selesai makan,ibu mertuanya duduk di ruang tengah sambil menonton tv. Tak berapa lama Soni menyusul istri dan anaknya duduk di meja makan. Mereka makan dengan tenang.

Setelah makan,Stella membereskan meja makan sedangkan Soni duduk di dekat ibunya.

'Son,nanti siang antarkan mama ke tempat teman mama ya."

Soni mengerutkan keningnya.

"Bukannya biasa di antar teman mama atau pergi naik taksi ya."

"Kan hari ini kamu libur. Mama mau jalan-jalan sama teman mama dan anaknya. Sudah lama mama dan teman mama tidak jalan bareng."

"Baiklah ma",jawab Soni dengan pasrah.

1
Anonymous
membisankan cerita’a🥱🥱
LC: maaf jika ceritanya membosankan Krn ini cerita tentang rumah tangga...🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!