Kata orang anak perempuan itu milik ayahnya, tapi kenapa ayah tak menginginkan aku ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilma Nasution, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 2.
Ringgo pergi memesan makanan, tanpa sengaja Ringgo mendengar pembicaraan anak buah Tama tentang keluarga Riska.
tadi istri saya nelpon, katanya rumah Riska mau di bakar, syukurnya ada Rony yang menghentikan kejadian tersebut, "Bondan yang menceritakan seperti ketakutan dengan sikap bosnya".
kenapa ya bos bisa marah sama Riska, yang kita tau kan selama ini bos sangat mencintai Riska, sekarang bos terlihat sangat kejam "dengan tubuh yang merinding Bondan menceritakan tentang kemarahan tama".
Dari awal si saya curiga si Riska itu sedang hamil, sedangkan bos tidak mau Riska hamil, karena keluarga bos tidak menerima Riska soalnya Riska tidak sepadan dengan bos, dan yang saya dengar juga bos gak akan dapat warisan kalau tidak menikah dengan pilihan nyonya besar " Bondan yang mencoba menceritakan kepada temannya". sekarang kita cari Riska kemana ? pintar juga dia kaburnya".
ini pak, semuanya Seratus lima puluh ribu "pemilik warung sambil memberikan makanan nya"..
makasih bu, kembaliannya ambil aja "sambil memberikan uang dan mengambil makanan lalu melangkahkan kaki menuju mobil ".
maaf ya nunggu lama, kita makan disana soalnya disini cuacanya panas, "Ringgo sambil melajukan mobilnya".
"dalam hati Riska, bagaimana nasib orang tuanya? astaghfirullah, aku gak mikirin bagaimana dengan bapak sama ibu ? apa tama akan melukai bapak sama ibu ? aku harus kembali kerumah".
Ringgo... aku disini aja, aku gak jadi ikut ke Jakarta, soalnya aku kepikiran sama bapak sama ibu " dengan ekspresi wajah yang sedih".
gak bisa ris, Kita harus tetap ke Jakarta anak buah Tama sedang mencari kamu, dan di warung tadi anak buah Tama membicarakan tentang kamu, apa benar kamu sedang hamil Riska ? itu yang aku dengar dari anak buah Tama, dan Tama mendatangi orang tua kamu "Ringgo melirik Riska sambil tangan yang menyetir mobil".
"astaghfirullah go... bagaimana keadaan bapak sama ibu ? ini semua salah Riska, andaikan dulu Riska mendengarkan bapak sama ibu jangan dekat sama Tama " tangis Riska yang mulai pecah".
Alhamdulillah yang saya dengar bapak sama ibu baik-baik aja, katanya bapak sama ibu dibantu oleh Rony Abang dari Tama.
Tama memang kejam, dia nyuruh aku menggugurkan anak kami, hanya karena dia takut orang tuanya gak memberikan dia warisan " dengan suara serak Riska mencoba menjelaskan".
jadi, kamu sedang hamil Riska " Ringgo seakan tak percaya, sebenarnya Ringgo telah jatuh cinta kepada Riska tapi dia tahu Riska pacaran dengan tama, makanya dia tidak menggangu hubungan Tama dan Riska.
iya Ringgo, sekarang aku sedang hamil, tapi aku gak mau anak ini harus digugurkan oleh Tama , aku gak mau Ringgo... "Riska menangis sampai tersedu-sedu".
hh.... "Ringgo menghela napas, tenang aja Riska, selama ada aku Tama gak bakal berani menyakiti kamu dana anak kamu ". Ringgo dengan mata yang memerah dan wajah yang menunjukkan ekspresi marah".
Di apartemen Rony bapak dan ibu Riska sedang makan.
terimakasih nak Rony, karena kamu mau membantu kami "bapak Riska memandangi Rony dengan penuh harap untuk membantu mereka".
seharusnya rony yang minta maaf kepada bapak sama ibu atas perlakuan adik saya Tama, saat ini saya belum tahu apa masalah Tama dan Riska, tapi bapak sama ibu tenang aja Rony akan cari tahu dan melindungi kalian " dengan senyuman agar bapak sama ibu Riska tidak merasa khawatir".
sekarang Riska ada Dimana ya pak, ibu khawatir sama Riska, "dengan tatapan kosong ibu Ani memikirkan putrinya tersebut".
semoga putri kita baik-baik aja bu, kita serahkan semua kepada sang maha pencipta " ayah Riska yang mencoba menguatkan istrinya tersebut".
Bapak sama ibu istirahat aja dulu, itu kamar nya tentang tama jangan khawatir Tama gak akan tahu kalau bapak sama ibu ada disini, tapi pesan Rony jangan pergi kemana-mana, jangan keluar dari lingkungan apartemen ini, karena rony sudah menyiapkan pembantu, tentang Riska Rony janji akan menemukan nya " sambil memegang tangan ibu Riska".
terimakasih nak, kamu Sangat baik "ibu Riska memeluk Rony".
Rony pergi meninggalkan orang tua Riska menuju rumah mereka untuk bertanya pada tama apa yang sedang terjadi.
Dasar bodoh, mencari wanita seperti itu aja kalian gak berguna , "Tama yang emosi sambil melempar hp nya".
Riska, licik juga kamu, beraninya kamu melawan Tama , pasti aku akan mendapatkan mu, jangan harap bisa lari dari ku, seumur hidup aku akan mencari mu "Dengan senyum licik di wajah Tama".
Tama... apa yang kamu lakukan dengan Riska ? "suara langkah sepatu yang mendekat ke arah tama dan ternyata itu Rony".
bukan urusanmu, kenapa kau ikut campur, oh... kau ingin harta warisan ini jatuh ke tangan mu ya ? " menatap Rony dengan tatapan curiga".
aku tidak perlu harta warisan mu, ibuku tidak kalah jauh kaya daripada warisan yang kau incar " sindir Rony kepada adeknya tersebut".
jadi, kenapa kau ikut campur urusan ku dengan Riska ? kau menyukai nya ? "mulai curiga dengan Rony".
suka atau tidak bukan urusan mu, dan ya aku disini sebagai polisi, jadi sesuatu hal yang tidak wajar bagiku , aku berhak untuk menyelidiki, tidak peduli itu mau siapapun terutama kamu. "dengan suara yang menekan kepada Tama". dan meninggalkan Tama yang masih terdiam.
Aaahhhhhh... hari ini kamu bisa melawan aku Rony, suatu saat jika aku sudah memiliki semua ini, kau orang pertama yang aku tendang dari rumah ini.
Disisi lain, Riska dan Ringgo sedang menikmati makanan yang telah dipesan oleh Ringgo tadi.
Riska makan dulu, kamu sedang hamil tidak baik terlambat makan " Ringgo yang menyiapkan makanan untuk Riska".
makasih ya Ringgo " menatap ringgo dengan wajah tersenyum ".
go... kamu ada seseorang GK yang bisa di hubungi di kampung, soalnya aku mau nanya keadaan bapak sama ibu "Riska yang sedang menikmati makanannya teringat nasib orang tuanya di kampung ".
hmmmmm... coba aku hubungi Daniel,
" tangan kanan Ringgo yang sedang mengambil hp nya menghentikan makan, mencoba menelpon Daniel".
eh... kamu lanjut makan aja dulu, nanti aja telponnya "Riska yang merasa gak enak kepada Ringgo karena selalu merepotkan laki-laki yang dikenalnya sedari kecil".
oh diangkat, halo Niel, Gue dengar di kampung ada berita heboh ya, soal rumah Riska, emangnya kenapa? Lo kan tau gue sama Riska sohib, gue mau balik Jakarta tiba-tiba dapat berita gini " Ringgo berpura-pura agar tidak satu orang pun yang tau kalau Riska ikut dengannya ".
heboh banget ringoo, bayangin si Tama mau bakar rumah orang tua nya Riska, untung ada Rony, jadi keadaan sekarang amanlah "Daniel yang menjawab pertanyaan dari Ringgo dengan semangat ".
sekarang orang tua Riska ada dimana ? gue bisa ngomong gak sama orang tua Riska ?
Ringgo yang mengalihkan pembicaraan nya".
********