NovelToon NovelToon
THE SECRET AFFAIR

THE SECRET AFFAIR

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cintapertama
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Neon Light

Seharusnya kehidupan Serena sempurna memiliki kekasih tampan dan kaya serta mencintainya, dia semakin yakin bahwa cinta sejati itu nyata.


Namun takdir mempermainkannya ketika sebuah malam kelam menyeretnya ke dalam pelukan Nicolás Navarro—paman dari kekasihnya, pria dewasa yang dingin, berkuasa, dan telah menikah lewat perjodohan tanpa cinta.

Yang terjadi malam itu seharusnya terkubur dan terlupakan, tapi pria yang sudah memiliki istri itu justru terus menjeratnya dalam pusaran perselingkuhan yang harus dirahasiakan meski bukan kemauannya.

“Kau milikku, Serena. Aku tak peduli kau kekasih siapa. Malam itu sudah cukup untuk mengikatmu padaku... selamanya.”


Bagaimana hubungan Serena dengan kekasihnya? Lantas apakah Serena benar-benar akan terjerat dalam pusaran terlarang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neon Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20

Serena kembali fokus pada lembar soal yang diberikan. Namun waktu terasa berlari lebih cepat daripada pikirannya. Lima belas menit terasa singkat, dan dari tiga puluh soal yang ada, hanya sepuluh yang berhasil ia isi. Nicholas menatap hasil kerjanya dengan ekspresi datar, lalu menghela napas perlahan.

“Lima puluh-lima puluh,” ujarnya sambil menggeleng. “Apakah soal ini begitu sulit untukmu? Ini hanya soal dasar.”

Serena mendengus pelan. “Kenapa? Mau mengatakan aku bodoh? Lagian waktunya terlalu singkat. Mana mungkin aku bisa berpikir dengan tenang.”

Suara Serena yang agak meninggi membuat beberapa orang di ruangan menoleh. Beberapa mengingatkan dengan nada pelan agar ia tidak berisik. Serena langsung diam, menunduk malu, sementara Nicholas menahan tawa yang hampir keluar dari bibirnya.

“Baik,” ujar Nicholas akhirnya. “Karena ini hari pertama, aku akan mentoleransimu. Jadi, bagian mana yang tidak kamu mengerti?”

Serena menatapnya, masih dengan raut kesal, tetapi keingintahuannya menang. Ia menunjuk pada bagian rumus yang tidak ia pahami. “Yang ini. Aku tidak mengerti bagaimana langkah perhitungannya.”

Nicholas memiringkan tubuhnya sedikit, tangannya mengambil pena, lalu mulai menjelaskan dengan tenang. “Perhatikan. Jika kamu ingin mendapatkan hasilnya, kamu harus mulai dari sini, bukan dari bagian akhir,” ujarnya sambil menulis di atas kertas.

Suara Nicholas rendah dan teratur, menjelaskan setiap langkah dengan sabar. Serena, yang semula menganggap lelaki itu hanya akan memberi penjelasan singkat dan dingin, justru dibuat terkejut oleh caranya yang lembut dan jelas. Setiap kalimatnya mudah dipahami, membuatnya tanpa sadar semakin larut dalam penjelasan itu.

“Oh, jadi harus begini dulu baru ketemu jawabannya?” tanya Serena sambil mencoba meniru langkah Nicholas.

“Bukan begitu,” jawab Nicholas, mendekat sedikit. “Yang benar seperti ini.”

Tanpa disadari, Serena kini telah berpindah duduk ke sampingnya. Jarak mereka begitu dekat, hingga napas keduanya hampir bersentuhan. Serena fokus menulis, sementara Nicholas memperhatikan dengan seksama, matanya bergerak mengikuti setiap gerakan kecil tangan wanita itu.

Dalam diam, Nicholas mengulurkan tangan ke sandaran kursi Serena. Jemarinya menyentuh beberapa helai rambut panjang yang terurai di bahu wanita itu. Ia memainkan helaian itu perlahan, seolah menikmati teksturnya yang lembut di antara jemarinya.

Senyum kecil muncul di wajahnya. Dalam hati, Nicholas berbisik, Dari ujung rambut sampai ujung kaki kamu, sudah menjadi milikku, Serena.

Nicholas menunduk sedikit, mendekat, hendak mencium helai rambut yang kini berada di tangannya. Namun sebelum bibirnya menyentuhnya, Serena sudah menegakkan tubuhnya dan menoleh cepat.

“Baik, cukup!” katanya dengan tegas sambil mengangkat lembar jawabannya. Jarak wajah mereka kini hanya beberapa sentimeter. “Eh, kamu mau apa? Pasti mau berbuat jahil, ya?”

Perasaan Serena mendadak tidak tenang. Ada sesuatu yang membuat tubuhnya menegang, seolah instingnya memberi peringatan bahwa Nicholas sedang merencanakan sesuatu. Tatapannya bergerak hati-hati ke arah pemuda berambut putih itu, sementara tangannya refleks meraba bagian belakang tubuhnya, dari punggung hingga pinggang, berjaga-jaga kalau Nicholas benar-benar berniat melakukan sesuatu yang tidak pantas.

“Apa, sih?” ujar Nicholas dengan nada tenang, pandangannya tetap tertuju pada lembar hasil kerja Serena. “Aku tidak berniat menjahilimu. Tidak percaya sekali kamu ini.”

Serena menatapnya curiga, belum yakin dengan ucapan tersebut. “Awas kalau sampai kamu jahil,” ancamnya tegas sambil kembali duduk.

Senyum tipis muncul di sudut bibir Nicholas. “Kalau pun aku jahil, sepertinya tidak masalah. Kita sudah pernah melakukan hal yang lebih dari sekadar jahil, bukan?” katanya sambil melipat tangan di dada, menatap Serena dengan pandangan tajam bercampur sinis.

Ucapan itu membuat wajah Serena memerah. “Jadi benar, kan? Kamu memang yang menjeb—”

“Sstt,” potong mahasiswa lainnya memberi isyarat agar Serena tidak menarik perhatian.

Beberapa mahasiswa yang duduk tak jauh dari mereka kembali melirik, dan Serena pun terpaksa menahan diri agar tidak semakin menjadi pusat perhatian.

Nicholas mendekat, menarik kursi Serena perlahan hingga jarak mereka hanya beberapa jengkal. Suaranya merendah, namun nada tegasnya terasa menusuk. “Aku sudah mengatakannya berkali-kali. Aku tidak akan pernah memakai cara kotor untuk membalas dendam pada pria ingusan itu.”

Sorot mata Serena tajam, menatap langsung ke dalam mata Nicholas tanpa gentar. “Kalau begitu, buktikan. Tunjukkan kalau kamu memang bukan orang licik.”

Nicholas mengangkat dagunya sedikit, ekspresinya datar namun penuh arti. “Baik. Aku akan memberimu bukti,” ucapnya pelan. Tangannya kemudian mendorong kursi Serena menjauh, menciptakan jarak kembali di antara mereka.

Setelah memeriksa hasil pekerjaan Serena, Nicholas menutup buku latihan dengan perlahan. “Sudah cukup untuk hari ini,” katanya dingin. “Besok jam tiga di taman belakang kampus. Jangan terlambat satu detik pun. Kalau terlambat, ada sanksi yang akan kamu terima.”

Tanpa menunggu respons dari Serena, Nicholas berdiri dan melangkah pergi. Serena hanya bisa menatap punggungnya yang menjauh dengan rasa kesal bercampur bingung. Namun sebelum Nicholas benar-benar meninggalkan ruangan, telinganya menangkap jelas kalimat terakhir yang diucapkan pemuda itu pelan, nyaris seperti bisikan.

“Aku lebih suka kamu galak di ranjang.”

Serena membeku. Wajahnya berubah merah padam, dan genggaman tangannya mengeras di atas meja. “Kurang ajar,” gumamnya tertahan.

*

*

"Sayang!" panggil Gabriel yang melangkah cepat mendekat ke arah Serena begitu melihat sosok kekasihnya keluar dari gedung fakultas. Wajahnya tampak lega, seolah rasa penantian sejak beberapa jam terakhir terbayar lunas dengan satu senyum manis yang menyambutnya.

Serena menoleh dan tersenyum lembut. "Hai," ucapnya pelan, menatap kekasihnya dengan hangat. "Kamu belum pulang?"

"Menunggu kamu," jawab Gabriel dengan nada penuh ketulusan. "Katanya kamu ke ruangan Dosen Celestine, tetapi beliau bilang kamu sedang ada jam tambahan belajar." Tatapannya lembut, tidak ada sedikit pun kecurigaan di sana, hanya kerinduan yang tertahan.

Serena menunduk sejenak, berusaha menyembunyikan kecanggungan yang tiba-tiba muncul. "Maaf, ya, aku tidak memberi tahu. Ya, memang Paman menyuruh aku mendapat bimbingan tambahan," ucapnya, mencoba terdengar meyakinkan.

Gabriel hanya mengangguk. "Tidak apa-apa. Aku tahu kamu sibuk," balasnya dengan nada lembut yang membuat Serena semakin merasa bersalah. Ia tidak tahu bahwa kata-katanya yang sederhana justru menyayat batin wanita itu lebih dalam daripada teguran apa pun.

Tanpa bertanya lebih lanjut, Gabriel menggenggam tangan Serena dan mengajaknya menuju tempat parkir. Udara sore terasa hangat, sinar matahari yang mulai condong ke barat menyoroti wajah keduanya, menciptakan bayangan panjang di sepanjang jalan setapak.

Gabriel membukakan pintu mobil untuk Serena, memperlakukannya dengan kelembutan yang sudah menjadi kebiasaannya. Serena masuk dengan gerakan perlahan, lalu menatap Gabriel yang kini memasangkan sabuk pengaman untuknya. Sentuhan tangan pria itu begitu hati-hati, seolah ia takut menyakiti seseorang yang berarti baginya.

Kedekatan itu menciptakan ruang hening di antara mereka berdua. Tatapan Gabriel yang dalam membuat Serena merasa tak berdaya. Sejenak, waktu seperti berhenti. Rasa rindu yang tertahan akhirnya pecah dalam bentuk ciuman lembut di antara keduanya. Gabriel mencium bibir Serena dengan hati-hati, seperti seseorang yang mencintai bukan dengan nafsu, melainkan dengan penuh penghormatan.

Serena sempat terkejut, tetapi sentuhan lembut itu membuatnya larut dalam kehangatan yang ia rindukan. Perlahan, matanya terpejam dan ia membalas ciuman itu. Suasana di dalam mobil berubah menjadi penuh perasaan, menyatu dalam keheningan yang hanya menyisakan detak jantung yang berirama.

Namun, di luar mobil, seseorang menyaksikan segalanya. Nicholas berdiri tidak jauh dari tempat itu, menatap pemandangan di depannya dengan rahang yang mengeras. Kaca mobil Gabriel bagian depan yang bening membuat semua yang terjadi di dalamnya terlihat jelas.

Tatapan matanya berubah dingin. Tangan kanannya mengepal erat hingga buku jarinya memutih. Cemburu menguasai pikirannya, amarah berputar di dadanya.

“Serena Salvatierra,” gumamnya pelan, namun nada suaranya menyimpan bara yang membakar.

Nicholas tahu wanita itu kekasih Gabriel, tapi di dalam pikirannya yang berantakan, Nicholas tidak bisa menerima kenyataan bahwa seseorang yang pernah tidur dengannya kini memeluk pria lain—terlebih lagi, pria itu adalah keponakannya sendiri, atau meskipun dia sendiri sudah memiliki istri.

To be continued….

1
Haris Saputra
Keren banget thor, semangat terus ya!
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: Halo kak baca juga d novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profilku ya, trmksh🙏
total 1 replies
Nana Mina 26
Terima kasih telah menulis cerita yang menghibur, author.
riez onetwo
Ga nyangka sebagus ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!