Tak lama iringan rombongan pengantin laki laki datang, membuat semua orang heboh bukan main termaksud Nisa dan Aisyah.
Mereka semua,di ikuti tuan Adi dan beberapa kerabat amerra datang untuk menyambut mereka semua.
(baju pengiring pengantin wanita)
(baju pengiring pengantin laki laki)
Turunlah para rombongan turun dari mobil,di ikuti seorang pria tampan dengan tuxedo putih muda dan juga dasi kupu-kupu berwarna biru muda.
Tatanan nya amat rapi,di ikuti semua keluarga yg memakai pakaian berwarna ungu.
Netra Nisa membulat terkejut begitu pun dengan Aisyah kala melihat Irfan Luqman berserta selingkuhan nya yg sedang menggendong bayi mungil.
Mereka berjabat tangan lalu mempersilah kan para tamu untuk masuk.
Di dalam rumah amerra sudah tersusun dekorasi yg indah di ikuti kursi kursi yg tersusun rapi.
Siapa lagi jika bukan maha karya dari Nisa dan kawan kawan.
Di sebuah meja berwarna putih duduk Kevin,tuan Adi,tuan estrak,bayu,dan Ilham menjadi saksi.
"Bagaimana bisa di mulai"tanya pak penghulu di angguki tegas oleh Kevin.
Pak penghulu mulai menjabat tangan tegas dari seorang Kevin.
"Bismillahirrahmanirrahim saudara Kevin Arliando julliano saya nikah kan dan khawin engkau dengan amerra permata sari binti si Fulan dengan mas kawin satu set perhiasan berlian dan seperangkat alat sholat di bayar tunai"
"Saya terima nikah dan khawin nya Amerra permata sari binti Si Fulan dengan mas khawin tersebut di bayar tunai"sahut Kevin lantang dengan satu kali tarikan nafas.
"Bagaimana para saksi?"tanya pak penghulu.
"Sah"jawab semua orang serempak.
Tak lama semua pandangan tertuju pada amerra yg baru turun di gandeng oleh dr.anna di sebelah kiri dan Alya di sebelah kanan.
(satu set perhiasan)
(mahkota)
(gaun pengantin amerra)
Gadis cantik itu berjalan dengan anggun,di iringi tangis penuh kesedihan nya.
Berharap Rendy yg ada di sana namun apa daya di sana hanya ada Kevin bukan Rendy.
Amerra mendekati Kevin lalu meraih punggung tangan nya dan mencium nya,lalu dengan terpaksa mau tak mau Kevin mencium lembut kening amerra.
Amerra memeluk tuan Adi dengan berderai air mata,memeluk tubuh renta yg dari dulu mendekap nya.
Tubuh yg selalu menjadi obat rindu nya di kala sang ibu kandung tak pernah mendekap nya.
"Ayah,,,hiks,,maafin ame,,,,hiks,,ayah"Isak amerra di pelukan sang ayah.
"Nak belajar lah menerima"bujuk tuan Estrank yg di angguki faham oleh bumil itu.
"Hufhh,,aku jadi Baper"celetuk Aisyah dengan senyum merekah di bibir nya.
Amerra yg melihat langsung memeluk Aisyah sekaligus Nisa.
"Terima kasih,,,terima kasih telah menjadi penyemangat ku"Isak amerra sementara Kevin dia masih di pelukan sang ayah.
Tuan Estrank sama sekali tak berfikir bahwa putra kecilnya,yg dulu ia didik keras tanpa neko kini sudah dewasa dan sebentar lagi akan menjadi seorang ayah.
"Jaga dia baik baik"titah tuan Estrank diangguki oleh Kevin.
Lalu Kevin berjalan mendekati tuan Adi lalu mencium tangan nya.
"Aku titip putri ku Vin"pesan tuan Adi.
Kini Kevin mendapatkan dua tatapan berbeda dari dua mahluk yg sama,yaitu wanita.siapa lagi jika bukan Nisa dan Aisyah.
"Ah tuan Kevin titip sahabat ku yah"ucap aisyah dengan menghapus air mata nya.
Jika Aisyah berbicara dengan nada lembut berbeda dengan Nisa.
"Tuan jika satu titik saja air mata sahabat saya jatuh jangan salah kan jika wajah tampan anda berubah drastis"ketus nya.
Sementara Alya dan Anna berusaha menahan tawa mereka yg akan meledak.
Setelah banyak ucapan doa mereka duduk di pelaminan yg memang sudah di siapkan.
"Anda tak ingin menemuinya nona?"tanya sekertaris Wahyu yg kini berada tepat di sebelah gadis itu.
Nisa yg mendengar menoleh ia tertangkap basah karena kepergok melihat sosok Irfan Luqman.
"Untuk apa?"tanya nya santai sambil meminum jus jeruk milik nya.
"Anda menyukai saya nona?"tanya sekertaris Wahyu to the points,membuat Nisa yg mendengar hampir tersedak.
"Hahaha,anda percaya amerra oh ayolah tuan dia salah dengar"canda Nisa, mendongak menatap laki laki yg lebih tinggi dari nya.
"Hemm,,,mungkin benar.nona kenal Rendy Eka Dwi putra?"tanya Wahyu serius,membuat gadis itu menghentikan minum nya lalu menghela nafas dalam.
"Jika anda berfikir dengan cara bertanya dengan saya anda bisa mendapatkan informasi mengenai Rendy,anda salah tuan saya tak sebodoh itu"telak sudah, sekertaris Wahyu mati kutu ternyata gadis di hadapan nya ini tahu.
"Hushhh,,,aku ingin es mangga"gumam nya pelan namun masih terdengar oleh Kevin.
"Kau mau?"tanya Kevin singkat, membuat amerra mengangguk walaupun sedikit ragu.
"Tapi aku hanya ingin Nisa yg membuat nya"netra Kevin langsung mengarah pada sekertaris Wahyu yg mengajak gadis bernama Nisa itu mengobrol,eh tunggu sejak kapan sekertaris nya yg jarang bicara jadi ramah.
Kevin merogoh ponsel nya lalu mengirum kan pesan untuk sekertaris Wahyu.
Tak lama Kevin melihat Wahyu dan Nisa sudah pergi ke dapur.
"Kenapa sih sekertaris Wahyu ikut terus"gerutu amerra kesal.
"Mungkin dia suka"jawab Kevin asal, membuat amerra menatap nya tajam.
"Hufhh,,tuan kenapa si breng*ek itu ada disini?"kesal amerra, membuat Kevin mengeryit heran tak urung dia juga faham yg di tunjuk adalah Irfan Luqman.
"Dia sepupu jauh ku"jawab nya acuh.
Tunggu tunggu kenapa ia baru sadar tak ada ibu dari tuan suami nya dimana kah dia...ku dengar waktu itu dia masih hidup.
"Tuan maaf di mana nyonya Juliano?"telak,Kevin mati kutu karena satu pertanyaan dari Amerra membuat nya bingung setengah mati.
Apakah...ia harus memberi tahu pada gadis ini bahwa,mom nya belum tahu dan mungkin saja mom nya tidak akan menerima wanita ini.
Apakah wanita di hadapan nya ini akan menangis....dan mempengaruhi kondisi bayi nya.
"Ini"sibuk melamun Kevin tak menyadari Nisa dan Wahyu telah datang membawa kan amerra jus.
"Maaf merepotkan"ucap amerra polos"tuan di mana ibu Anda?"tanya amerra lagi.
Membuat sekertaris Wahyu dan juga Kevin saling pandang, mencari jawaban yg tak akan menciptakan labirin yg akan menyusahkan semua orang.
"Nyonya di luar negri nona"amerra mengalihkan pandangannya pada sekertaris Wahyu yg menjawab,lalu mengangguk pelan sebagai jawaban.
"Nis si Irfan Luqman ada disini?"bisik Aisyah yg baru saja datang"dia melihat mu sedari tadi"lanjt nya lagu.
Sontak Nisa menoleh ke arah Irfan dan ya,benar dia sedari tadi mengawasi.
"Mungkin dia cemburu,kau kan sedari tadi bersama sekertaris Wahyu"celetuk amerra yg ikut menggosip"mau di apakan kah dia?rasa nya aku ingin memukul kepala nya, mencincang tubuh nya"sadis amerra dengan senyim polos namun menakutkan.
Ting!
~anak buah ku sudah mendapatkan informasi bahwa sahabat mu tinggal di Swiss.
"Swiss"gumam Nisa pelan,namun masih bisa di dengar oleh semua orang.
#vote and like yah guys.
ada yg mau visual gak?
kalau mau ntar author cari yah🥰💗💗
I Love you So much 🥰💗🥰🥰🥰🥰🥰
author masih ulangan yg guys thanks
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
Nisa So galak, sm Kevin, di pepet sm asprinya Kevin juga bakal diam coba liat deh, SMP mana galaknya,
2022-05-16
1
Pratiwi Mulyani
kok ribet ya
2021-10-20
0
Epifania R
lanjut
2021-09-11
0