"Kevin akan ber tanggung jawab"suara seseorang menggema di lorong rumah sakit,suara yg sangat tak asing di telinga kevin,Wahyu dan juga anna.
Tuan Estrank Juliano,tuan besar jualiano ayah dari sang Tersangka.
Semua orang terkejut,bagaimana ayah nya bisa tau di sini?apa kah semua nya akan baik baik saja nanti.
"Tuan besar"sapa Wahyu membungkuk kan badan hormat.
"Nak kapan kau pulang"nada bicara yg pertama nya tegas mendadak berubah ketika netra nya menakap Anna,gadis alter ego.
Anna mendekat,meraih tangan yg sudah mulai keriput itu lalu mencium nya.
"Assalamualaikum,Anna sudah lama pulang yah"jawab Anna singkat.
"Wa'alaikumsallam,ayah harap diaknosa mu benar nak.ayah ingin cucu perempuan,iya pasti cantik seperti ibu nya"jawab tuan Estrank mengelus lembut kepala Anna yg terbalut jilbab.
"Ayah...."sanggah Kevin terhenti ketika ayah nya dan Anna menatap nya tajam.
"Aku takut mom marah"lirih Kevin,dia benar benar takut sang ibu marah,ia cukup trauma akan kemarahan fresya.
"Dad akan mengurus itu"bujuk tuan Estrank tenang,dia tak ingin putra nya membenci wanita yg telah melahir kan nya.
Mereka berdua sibuk pada pendapat nya sendiri.tanpa memikirkan gadis yg sedang di perdebat kan.
Amerra,ya gadis itu tengah menerawang kemarahan sang ayah.entah seberapa besar kemarahan
ayah nya,ia takut ayah nya akan kembali menyamakan nya dengan sang ibu yg dari awal tak perawan.
"Ayah"lirih amerra pelan,hati nya terasa ngilu kala mengingat tuan Adi.
Rasa ngilu itu semakin bertambah,ia lupa ada hati yg selalu ia tunggu.
"En"lirih amerra mengingat Rendy,tangan nya langsung memegang ke dua lengan Nisa mengguncang nya keras.
"Astaghfirullah"kaget Nisa.
"Nis,en?apa en menghubungi mu!dia menghubungi mu?dia akan kembali kan?"tanya amerra beruntun.cukup!ia sudah terlalu sabar menunggu selama ini Rendy hilang bak di telan bumi.
Nisa yg mendapat pertanyaan itu terdiam,kepala nya menunduk dalam.
"Kau akan menikah ame.... lupakan Rendy"bujuk Nisa pelan ia tak boleh gegabah karena amerra kini sedang hamil.
Amerra menggeleng tegas,cinta nya untuk Rendy masih amat dalam.
Bukan hanya setahun tapi 7 tahun ia menunggu,tak mungkin melepas kan sesuatu yg sudah ia jalin.
"Dia tak akan kembali........dia.. berpacaran dengan orang lain.nisa telah meminta ku untuk mencari informasi nya"jawab dr.ridwan,sebelum nya ia sudah mencari informasi tentang Rendy sesuai permintaan nisa.tapi satu yg ia tutupi tentang siapa pacar dari Rendy, cukup amerra terluka.
"Tidak jangan berbohong dok!"tegas amerra,ia yakin Rendy akan tetap ada untuk nya kapan pun dan tanpa perduli apa pun.
"Tunggulah aku ame,en mu akan datang membawa mahar untuk mu"sepenggal kata kata Rendy terngiang di kepala nya.
Brukk!tak lama amerra sudah jatuh pingsan lagi.
Kevin yg melihat langsung menggendong amerra di ikuti oleh Anna yg siap memeriksa nya lagi.
"Pinta dr.denis kemari"titah Anna sambil terus memantau keadaan dari amerra.
Ridwan yg mendengar langsung pergi keluar,di ikuti oleh Audy mereka kini sibuk mencari dr.denis sang dokter kandungan.
Saat ini dr.denis masih berada di ruangan sang istri alias dr.mitta yg baru melahirkan jadi tak sulit untuk mencari nya.
"Dok"terdengar panggilan dari dr.ridwan,membuat ayah muda satu itu menoleh lalu tersenyum.
"Ada apa dok?"tanya Denis,setelah meletakan sang putri kecilnya.
"Dr.anna memanggil mu"jawab dr.ridwan.
Begitu mendengar dr.anna manggil nya,tanpa berbasa basi ia langsung pergi mengikuti dr.ridwan dan juga Audy.
Begitu sampai ia melihat dr.anna sedang memasang kan infus untuk seorang gadis muda,yg kini terbaring lemah di bankar.
"Ada apa dok?"tanya Denis ketika sudah mendekati dr.anna.
"Dia sedang hamil tolong periksa dia"titah Anna yg diangguki oleh ayah satu anak itu.
Mengeluarkan tetoskop dan mulai memeriksa keadaan gadis yg terbaring lemah di bankar.
Siapa pun dapat menebak bahwa kondisi gadis itu sedang drop,terbukti dari wajah nya yg pucat pasi.
"Kandungan nya lemah di tambah sang ibu sedang stres,sebisa mungkin tolong jangan membuat nya banyak fikiran.itu tidak hanya akan mempengaruhi kondisi ibu nya,melainkan bayi nya juga"jelas Denis, begitu selesai mengecek keadaan amerra.
Denis mengambil kertas,lalu menulis kan resep untuk amerra dan memberi kan nya pada Wahyu.
"Permisi dok,,,apa kah amerra akan di rawat?"celetuk Nisa yg masih tetap di posisi nya,siapa lagi jika tidak di dekat dr.ridwan.
"Iya"jawab Denis dengan senyum manis.
Ting!satu pesan masuk ke handphone Nisa,hasil penyelidikan dr.ridwan tentang Rendy.
Deg!! mendadak nafas nya tercekat,dada nya benar benar sesak.tangan kurus itu perlahan meremas dada nya,berharap rasa sakit nya akan berkurang.
Dr.ridwan yg tetap di sebelah nya,mulai menyadari bahwa ada yg tak beres dengan Nisa reflek menoleh.
"Ada apa?"tanya nya memegangi ke dua pundak gadis yg masih setia terdiam itu.
"I-ini bo-bo-hong k-kan dok?"tanya Nisa terbata yg hanya di jawab gelengan dr.ridwan.
Efek lari lari dan menangis,serta emosi nya yg tak terkendali membuat dada nya semakin sesak.
"Dada mu sesak?"tanya dr.ridwan yg hanya di jawab anggukan oleh gadis itu,tubuh nya terlalu lemah untuk menjawab.
"Tegap kan tubuh mu,ambil nafas secara perlahan,lalu keluar kan melalui mulut"titah dr.ridwan yg kini tengah menyanggah tubuh Nisa agar tetap tegap,meletakan kepala nya untuk bersandar di dada nya.
Sementara Anna sudah bergerak cepat,mengambil kan minum untuk Nisa.
Setelah mengambil air minum yg di berikan dr.anna,dr.ridwan Langsung membantu nya untuk minum.
Perlahan nafas gadis cantik itu mulai stabil,ia mulai menegak kan tubuhnya.menatap dr.ridwan dengan tatapan penuh tanda tanya,dan kekhawatiran.
"Bagaimana jika....ame sampai tahu dok?"lirih Nisa menatap sendu ke arah gadis yg telah di sakiti oleh sahabat baik nya.
Jujur hati kecil nya masih menyangkal segala sesuatu yg ada dan menjadi bukti.
"Jangan beri tahu apapun pada nona ini,atau saya tak bisa jamin ia dan kandungan nya akan baik baik saja"tegas Denis,membuat Nisa lagi lagi menunduk dengan air mata yg mulai membasahi netra nya.
"Kau tak mau pulang?"tanya dr.ridwan mengingat hari sudah malam.
"Astaghfirullah!aku lupa"lirih Nisa menatap jam tangan yg melingkar indah di pergelangan tangan nya.
"Biar Wahyu yg antar"titah tuan Estrank,membuat gadis itu gugup bukan main.
"Mari nona"ajak Wahyu datar yg hanya di angguki oleh Nisa.
Mereka berdua berjalan beriringan,hingga sampai di parkiran.
Wahyu masuk di ikuti Nisa,selama perjalanan suasana hening Nisa dengan kegugupan nya dan Wahyu dengan wajah datar nya.
#like,vote and komen Love the Sarange 🥰😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Kasmawati S. Smaroni
terkadang logika bisa di kalahkan dengan cinta
2022-05-27
0
Katherina Ajawaila
thour kalau boleh hanya saran jgn banyak yg ikut peran bingung bacanya. maaf sebelumnya
2022-05-15
0
Renjani Soraya
kbnyakan nama thor, pusing di buat nya, ga tau lah agak sedikit kurang garam cerita nya.
maaf ya thor kurang syedeep cerita ny ,🙏
2022-02-14
1