Daren dan Austin hendak pulang tiba-tiba ada yang menghadang mereka.
Daren hanya memasang wajah datar dan seringai devil nya.
Begitu juga dengan Austin juga memasang wajah datar nya sambil mengeluarkan seringai devil nya.
Daren dan Austin berjalan mendekati orang yang menghadang mereka.
"Siapa yang menyuruh Kalian?" Tanya Austin
"Kalian tidak perlu tau, yang penting kalian harus mati di tangan kami"
"Tidak semudah itu mau membunuh Kami"
"Kalian cuma berdua Sedangkan kami banyak, kalian tidak akan bisa melawan kami"
"Jangan sombong kalian"
Tanpa aba aba lagi, Austin sudah mulai menghajar mereka dengan tangan kosong.
Buk buk, suara tendangan yang sangat kuat dari Austin mengenai dada mereka.
Daren hanya melihat aksi dari Austin yang menghadapi mereka.
Tanpa di ketahui oleh Daren dan Austin bahwa mereka ternyata membawa pisau 🗡️.
"Rasakan ini, kamu pasti mati di tangan kami" Ucap mereka bersama dan mengeluarkan pisau dari dalam jaket
"Wah ternyata kalian membawa pisau dan itu sudah membuat kalian sombong, cih jangan berharap bisa membunuh ku" Ucap Austin
Austin dengan sangat cepat mengalahkan mereka semua, Daren tersenyum melihat kelincahan Auatin
"King apa perlu bawa ke markas?" Tanya Austin pada Daren sambil menunjuk para laki-laki yang sudah terkapar
"Biarkan Saja mereka, karena mereka bukan dari kalangan Mafia seperti kita dan jika mereka sampai berbuat seperti ini lagi baru"
"Baik King"
Austin dan Daren Akhirnya meninggalkan perusahaan nya menuju ke mension nya.
"King seperti nya mereka suruhan dari saingan bisnis"
"Ya, itu makanya mereka tidak mengerti siapa kita"
"Benar King jika mereka tau tidak mungkin mereka menyewa preman biasa seperti itu"
"Hmm"
"Oh ya King bagaimana selanjutnya untuk nona Zara?"
"Untuk beberapa hari ini, Aku tidak akan menganggu nya karena Zara sebentar lagi akan ujian semester"
"Oh gitu, bagaimana jika king sering memberikan perhatian kepada nona, karena perempuan biasanya sangat suka perhatian"
"Benar, Aku akan berusaha untuk Zara menjadi Laki laki yang perhatian"
"Oh ya King dari Saya lihat profil nona Zara dalam waktu dekat hari ulang tahun nya nona, tapi hari itu juga hari kesedihan bagi nona yaitu hari meninggalnya Mama nya"
"Terus Aku harus bagaimana?"
"Sebaiknya king ajak nona untuk mengunjungi makam mama nona yang ada di negara nya"
"Baiklah akan Aku lakukan"
Akhirnya Daren dan Austin sampai di mension nya.
Sesampai di mension, Daren dan Austin masuk ke dalam kamar masing-masing.
Di kamar Daren
Daren setelah selesai membersihkan diri nya, setelah merasa fress, Daren membaringkan tubuhnya di kasur king size nya.
"Kenapa hari ini sangat lelah" Pikir Daren, karena Daren sudah biasa mempunyai banyak pekerjaan yang biasa dikerjakan nya tanpa ada rasa lelah seperti saat ini.
Daren termenung di atas kasurnya memikirkan bagaimana cara membuat Zara menerima nya, apalagi Daren mengetahui bahwa bukan hanya dirinya yang menginginkan Zara. Tapi Daren yakin Zara tidak menyukai orang yang mengejarnya di kampus.
Daren mengetahui hal tersebut, karena Daren selalu mengawasi Zara lewat beberapa Mafioso yang mengawasi Zara.
Bukan hanya mengawasi Zara tapi juga menjaga keamanan Zara, ketika Zara sendiri. walaupun sebenarnya Zara tidak membutuhkan itu, tapi Daren tidak ingin Zara kenapa napa.
Setelah lama termenung Daren Akhirnya tertidur pulas.
Sedangkan di Mension Zara
Zara saat ini sedang mengerjakan pekerjaan nya yang tertunda, Syela membawa semua pekerjaan yang perlu Zara tanda tangani di mension. karena Zara sangat bosan jika mengerjakan nya di perusahaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments