Erlangga tersenyum tipis, mendengar apa yang di ucapkan oleh Yuta. Ternyata sedari tadi dia sibuk memikirkan semua ini. Pantas, terlihat khawatir begitu. Bila kamu tahu, orang tuaku pasti akan sangat senang dan menyukaimu. Karena aku tidak pernah mengenalkan perempuan pada mereka. Sementara mereka selalu mendesak ku untuk segera menikah. Maaf, aku belum bisa menceritakan semua ini. Aku akan menceritakan semuanya setelah kamu benar-benar jatuh kedalam dekapanku. Erlangga menahan ketawanya.
"Jawab, Kak! Apa mereka akan menyukaiku? Karena aku tidak mau membuat hubunganmu dengan mereka merenggang. Hanya karena kekonyolan ku."
"Kamu tenang saja. Mereka pasti menyukaimu, karena kamu gadis yang baik."
"Mana ada gadis baik yang membeli seorang laki-laki untuk menikahinya? Yang ada gadis nggak bener," Yuta mencibir dirinya sendiri.
Erlangga tidak bisa lagi untuk menahan ketawanya. Ia tertawa terbahak-bahak mendengar ocehan yang di ucapkan Yuta.
"Tuh, kan? Emang nggak bener, kan aku? Orang tua Kak Erlan pasti juga gitu saat mengetahui alasan kita menikah." ucap Yuta lirih.
"Ya sudah, kalo begitu kita ketemu orangtuaku, besok. Biar kamu tahu sendiri reaksi mereka akan seperti apa. Tapi kamu nanti jangan menyesal ...," Erlangga hampir saja keceplosan. Mengatakan bila dirinya tidak akan melepaskan Yuta begitu saja.
"Apa?"
"Ya sudah, aku pulang dulu." Erlangga mengalihkan pembicaraan mereka. Lalu ia segera naik ke atas motor bututnya, sebelumya Erlangga mengacak rambut Yuta. Sukses Membuat wanita itu cemberut. Erlangga sangat menyukai melihat Yuta seperti itu.
******
"Assalamu'alaikum." Erlangga masuk kedalam rumah dan menuju ke ruang keluarga. Tempat dimana keluarganya berkumpul.
"Wa'alaikumsalam!" sahut mereka bersamaan.
"Tumben Kaka pulang ke sini? Biasanya juga ke kosan?" Tanisha, adik Erlangga satu-satunya, langsung melayangkan protes pada Erlangga. Karena ia tahu, jika Kakaknya pulang itu pasti ada yang mau di bicarakan tentang perusahaan.
"Memang kamu nggak kangen sama, Kakak?" Erlangga mengacak rambut Tanisha, membuat gadis itu mendengus kesal.
"Iya, Sayang! Tumben kamu pulang?" kini giliran sang mama yang bertanya.
"Erlangga mau menikah, Ma."
Jawaban Erlangga membuat seluruh anggota keluarganya melongo tidak percaya. Karena selama ini, Erlangga tidak pernah terlihat dekat dengan perempuan manapun. Bahkan saat orang tuanya memperkenalkan perempuan pada Erlangga, dengan tegas Erlangga menolaknya.
"Kamu nggak lagi bercanda, kan Er?" giliran papa Darren bertanya. Beliau merasa ada yang menarik dengan calon menantunya itu. Hingga Erlangga mau menikah dengannya.
"Erlangga serius, Pa, Ma!" Mama Karina dan papa Darren saling menatap, mendengar jawaban Erlangga.
"Semenarik apa dia, hingga kamu mau menikahinya?" Papa Darren penasaran, ingin mengetahui alasan Erlangga.
Erlangga tersenyum saat mengingat pertama kali Yuta menghampirinya, bilang ingin membayar dirinya dan menjadikannya sebagai suami bayaran. Ingatan itu selalu sukses membuat Erlangga tersenyum sendiri.
"Pasti cewek ini spesial, Pa! Lihat saja, Kak Erlan sampai senyum-senyum sendiri," sahut Tanisha yang melihat perubahan ekspresi kakaknya.
"Kamu benar, Tan! Dia sangat spesial. Hingga aku mampu dia beli dengan harga sepuluh juta,"ucap Erlangga seraya melepas kacamata tebal yang biasa ia pakai.
"Hah!" semua keluarganya tidak percaya, bila pewaris Elajar group hanya di hargai sepuluh juta.
"Itupun aku di bayar di muka dulu, lima juta. Sisanya akan ia cicil." Erlangga menggelengkan kepala sambil tersenyum, saat mengingat kejadian yang paling konyol dalam hidupnya.
"Kakak, serius?" Erlangga hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Mama ingin bertemu dengan gadis ini, Pa! Sepertinya putra Mama ini sudah jatuh cinta pada perempuan itu. Hingga rela di beli dengan harga segitu murahnya!" ucap mama Karina antusias dan di setujui oleh suaminya.
"Aku juga penasaran seperti apa calon Kakak Ipar ku ini, hingga bisa melelehkan hati si muka datar seperti Kak Erlan!" ucap Tanisha yang diselipkan kata mengejek untuk Erlangga.
"Besok aku akan membawanya ke restoran di dekat rumah sakit Papa. Kita semua harus berdandan seperti orang menengah saja. Jangan berlebihan, terutama Mama."
Ucap Erlangga kemudian menatap sang mama. Memang kalau untuk urusan penampilan, sang mama tidak bisa di ragukan lagi. Beliau akan berpenampilan semaksimal mungkin, agar terlihat anggun dan menarik.
Jangan lupa like nya😄
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
kel Erlan kayanya org The have🤣🤣🤣
2024-03-12
0
G** Bp
semoga aja org tua Erlangga mau menerimamu yuta
2024-03-03
0
ardan
ceritanya menarik banget nih, seruuu
2024-02-27
0