"Enggak Bu. Saya hanya lupa, ingin memberikan camilan ini untuk anak-anak," jawab Erlangga beralasan.
Padahal sebenarnya ia hanya ingin melihat reaksi Yuta, saat bertemu dengannya di luar kampus. Apakah sikapnya akan berubah seperti di kampus, apa kalem seperti yang dia lihat barusan.
Erlangga melangkah masuk ke ruang baca, sebelumnya ia mengetuk pintu terlebih dahulu. Ia melihat Yuta yang tengah asyik dengan buku yang di pegang. Sehingga tidak menyadari keberadaan Erlangga.
"Asyiikkk...Kak Erlan bawa snack!" seru beberapa anak panti yang melihat kedatangan Erlangga sambil menenteng dua tas kresek di tangannya.
"Ayoo...siapa yang mau?" tanya Erlan seraya mengangkat kedua tangannya.
Yuta yang semula menunduk, ia mengangkat wajahnya. Melihat siapa yang datang, ia terkejut seketika saat mengetahui orang yang datang barusan adalah Erlangga. Lelaki yang dia incar untuk di jadikan suami bayaran.
"Kakak, di sini juga?" tanya Yuta penuh antusias. Yuta berjalan mendekat ke tempat Erlangga berdiri.
Erlangga mengangguk dan tersenyum tipis. Lalu memberi Yuta sebagian snack yang dia bawa.
"Makasih, Kak," Yuta tersenyum manis.
"Oh ya, Kak. Bagaimana dengan tawaran ku kemarin? Kakak mau, 'kan?" Yuta menanyakan hal tentang tawarannya pada Erlangga.
Erlangga menggeleng kepala. Ternyata yang ini, sifat aslinya. Gumam Erlangga dalam hati. Ia tidak menyangka, Yuta bakalan menanyakan tentang hal itu lagi.
"Kamu yakin? Kenapa tidak cari yang lain saja?" tanya Erlangga memastikan kembali.
"Aku punya alasan, Kak. Kenapa aku berani seperti ini. Aku mau di jodohkan dengan anak dari teman orang tuaku. Dan aku nggak kenal sama dia, sementara usia kami terpaut cukup jauh. Lagian aku masih ingin melanjutkan kuliah," terang Yuta pada Erlangga.
"Kenapa milih aku?" Erlangga memastikan lagi.
"Karena, Kakak yang cocok menurutku. Lagian aku juga anti sama lelaki tampan. Mereka pasti akan membuat sakit hati," jawab Yuta.
Kini, mereka berjalan menuju kursi yang terdapat di panti asuhan tersebut. Yuta duduk di samping Erlangga yang sudah duduk duluan.
"Bagaimana, Kak? Mau 'kan membantuku?" tanya Yuta kembali. Ia masih berharap bahwa Erlangga akan membantunya.
"Pernikahan itu tidak untuk di buat main-main." Erlangga kembali mengingatkan Yuta.
"Aku tau, Kak! Tapi mau bagaimana lagi? Aku sudah bilang 'kan alasanku? Aku tidak mau di jodohkan! Kalo Kakak nggak mau, ya sudah. Aku cari orang lain saja. Meskipun aku tidak punya teman di sini," ucap Yuta dengan nada sedih di kalimat terakhir.
Erlangga merasa kasihan pada gadis itu. Ini di Jakarta, bagaimana kalau dia bertemu dengan orang yang tidak benar? Apalagi baru beberapa minggu dia pindah di kota ini.
"Baik, aku setuju. Ayo kita menikah!" setelah menimang-nimang akhirnya Erlangga luluh juga. Ia merasa kasihan terhadap Yuta, dan ingin membantu gadis itu.
"Kakak, beneran 'kan? Nggak lagi bohong?" tanya Yuta tidak percaya. Karena dari awal Erlangga selalu menolak.
"Iya."
"Tapi, ini pernikahan sementara lho, Kak! Apa Kakak yakin ingin membantuku?" Yuta kembali memastikan pada Erlangga. Ia ingin mengingatkan, bahwa pernikahan ini memiliki tenggat waktu yang berlaku.
"Maksud, kamu?"
Aaahhh kamu merusak nama baikku, Yuta🙄
Padahal aku pribadi orangnya kalem, lembut, baik dan manis tentunya😂
Jangan lupa like di setiap partnya, ya. Jangan khawatir bila cerita ini akan berhenti di tengah jalan. Karena ini sudah mempunyai jadwal update sampai bulan depan🤧
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
ntar tau2 bucin Yuta
2024-03-12
1
Diana diana
awas ya klo ntar ad bulir bulir cintrong yg Dateng gak d duga
2024-02-20
1
Komalasari Hidayat Prasodjo
percaya....percaya....😀😀
2023-07-26
0