jati diri Annisa (bagian 1)

Happy reading ...

Tiba waktu pulang sekolah, Rayhan dan teman-temannya menuju tempat parkir. Di sana sudah ada Mang Asep yang menunggu.

"Ray, jemputan Lo tuh," tunjuk Raka setengah mengejek.

"Sialan Lo. Gue pulang bareng Lo aja, Gas."

"Nggak ada helm. Sama si Raka tuh, pinjem helm cadangan di security."

"Dih, aneh. Sama Lo juga bisa, tinggal pinjam helm-nya. Iya kan?"

"Nggak ah. Gue mau ke klinik nyokap," sahut Agas.

"Terserah deh. Ka, pinjemin sana!"

"Oke."

"Mang, Ray pulang sama saya," ujar Raka saat melewati Mang Asep.

"Oke, Den Raka. Jadi saya tinggal nunggu Neng Nisa sama Non Dita nih?" Raka ngacungkan ibu jarinya.

Raka dan Rayhan mendahului pulang. Sementara itu Agas masih asik dengan ponselnya. Tak lama terdengar suara Dita dan teman-temannya. Kemudian suara Yuda juga terdengar di sana.

"Dit, kalau ada anak yang lihat Lo pulang sama si Nisa berabe. Jatuh harga diri Lo," bisik Tasya dan diangguki oleh Mela.

"Gue juga tahu. Udah ah, bye." Raydita masuk ke dalam mobil. Dari luar Tasya dan Mela dapat melihat Dita dan supirnya beradu argumen. Tak lama kemudian, mobil pun mulai melaju.

"Bye, Upik abu," ujar Dita yang membuka sedikit jendela mobilnglya.

"Anak itu manggil upik abu sama siapa ya? Aku penasaran," ujar Yuda pelan sambil celingukan.

Dua teman Raydita terkekeh sambil mendelik pada Annisa. Mereka bersorak melihat raut wajah Annisa yang sedang bingung.

"Aku pulang dulu ya. Sudah dijemput Abi. Daah Nisa, daah Yuda! Sampai bertemu besok." Isti pun berlalu meninggalkan tempat itu, menghampiri ayahnya yang sudah memanggil dari kejauhan.

"Kamu ada yang jemput nggak, Nis?"

"Ee, ada mungkin." Sahutnya bingung.

"Kok mungkin? Kalau nggak ada, aku aja yang antar kamu pulang. Ada helm kok di bawah jok motorku." Tawarnya.

Annisa masih bingung harus menjawab apa. Ia merasa canggung bila menerima tawaran Yuda. Namun ia juga tidak yakin Mang Asep akan kembali untuk menjemputnya.

Annisa menatap ragu pada helm yang disodorkan Yuda. Melihat Yuda yang sudah siap akan menghidupkan mesin motornya, Annisa pun menggunakan helm tersebut.

"Dia pulang bareng gue. Helm-nya pinjam dulu ya," ujar Ghaisan mengagetkan Annisa yang sedang mengenakan helm.

Raut wajah Annisa semakin bingung saat tangan Agas menariknya menuju motor milik sahabat Rayhan tersebut.

"Oh, sekarang aku ingat. Dia kan yang waktu di tempat kemah itu," gumam Yuda. Kemudian berteriak saat Agas yang membonceng Annisa melewatinya.

"Woy! Main embat aja." Serunya.

Sementara itu, setibanya di rumah, Mang Asep kembali memutar kemudinya. Ia merasa tidak enak karena telah meninggalkan Annisa. Tepat di pertigaan jalan, suara klakson motor Agas mengalihkan perhatiannya.

"Itu kan Neng Nisa. Kalau nggak salah sama Den Agas. Syukurlah. Jika tidak, bisa dimarahi Tuan. Kira-kira Neng Nisa ngadu nggak ya?" Gumamnya.

Mobil yang dikemudikan Mang Asep kembali berpapasan dengan Agas. Mang Asep merasa heran karena Agas menurunkan Annisa tidak di depan rumah majikannya.

"Neng, Neng Nisa. Aduh, maafkan Mang Asep ya. Baru saja Mamang mau jemput Eneng."

Nisa yang akan membuka pintu gerbang hanya tersenyum dan menjawab, "Nggak apa-apa, Mang. Mang Asep mau masuk atau masih ada perlu di luar?"

"Masuk, Neng. Sebentar lagi pergi mengantar Nyonya."

"Ya udah, kalau begitu. Sekalian saya bukakan gerbangnya."

"Tidak usah, Neng."

Annisa tidak menghiraukan Mang Asep dan membuka lebar-lebar pintu gerbang. Setelah mobil itu masuk, Annisa menutup pintu itu kembali.

***

"Mama mau kemana?" tanya Dita saat melihat mamanya sudah bersiap.

"Sama Kak Ehan perginya? Ikut," rengek Dita.

"Iya, ayo. Sana ganti baju dulu."

"Asik. Jangan ditinggal ya."

"Cepetan! Nggak pake lama," ukar Rayhan ketus sambil terduduk di sofa. Putra sulung Adisurya itu terlihat asik dengan ponselnya.

Sementara itu, Rianti melihat Annisa yang sedang membantu Bi Susi di taman belakang. Sesaat ia terkesiap saat melihat tawa Annisa. Tawa itu mengingatkannya pada seseorang.

"Kalau diperhatikan, kok anak itu ada miripnya Mas Adi ya?" batin Rianti bergumam.

"Nggak mungkin kan kalau ... ah, nggak mungkin." Tepisnya.

"Mama ngobrol sama siapa?" tanya Rayhan tanpa menoleh.

"Nggak sama siapa-siapa."

"Heh, aneh."

Tak berselang lama, Rianti dan dua anaknya pun pergi ke pusat perbelanjaan. Walaupun dikenal badboy, Rayhan sangat dekat dengan mamanya. Ia selalu bersedia menemani dan membawakan belanjaan sang mama.

Di tempat lain, Ghaisan juga sedang berada di tempat praktek mamanya, Dokter Rika. Terlahir dari orang tua yang berprofesi sebagai dokter, Ghaisan sangat suka melihat mamanya memeriksa para pasiennya. Bahkan tak jarang sampai ketiduran.

Rika yang telah menyelasaikan tugasnya hari ini, menghampiri Agas yang tertidur di meja perawat. Saat akan membangunkan, tatapan Rika tertuju pada layar ponsel putranya.

"Ini kan? Anak angkat Rianti dan Adisurya?" Gumamnya.

Karena penasaran, Rika mengambil ponsel itu dengan sangat pelan. Wajahnya tersenyum mengetahui putranya sudah mulai memperhatikan teman perempuan.

Rika menatap foto Annisa yang tengah tertidur menggunakan sleeping bag. Keningnya berkerut dan tatapannya menajam. Rika memperbesar tampilan foto itu, kedua maniknya membulat tak percaya.

"Tidak mungkin anak ini ...."

Seketika raut wajah Rika menegang. Ghaisan yang mengerjap nampak kaget dan bertanya, "Ada apa, Ma?"

"Ti-tidak ada apa-apa." Sahutnya tergagap dan mengembalikan ponsel Agas.

Agas terlihat malu mengetahui mamanya melihat foto Annisa di ponselnya. Saat ia mencoba akan menjelaskan, mama mendahului memintanya untuk pulang.

"Mama ada urusan sebentar. Kamu pulang dulu ya, Sayang."

Agas pun menuruti dan berpamitan pada mamanya. Sementara itu, Rika bergegas mengambil tas miliknya dan pergi entah kemana.

"Adi, tega sekali kamu," ucap Rika gusar.

Sementara itu, Adisurya yang baru pulang mananyakan Annisa. Setelah membersihkan diri, ia ingin mendengar anak itu bercerita tentang bagaimana hari pertamanya sekolah.

"Bi, tolong panggilkan Nisa."

"Baik, Tuan."

Bi Susi yang hendak menuju dapur mendengar suara pintu dibuka. Terlihat olehnya Dokter Rika berjalab sangat cepat menuji ke dalam rumah.

"Adi." Panggilnya.

"Ada apa, Rika?"

"Apa maksudmu, hah?"

"Maksud apa?" Adisurya terlihat bingung.

Rika yang mengetahui dari security bahwa Rianti dan anak-anaknya tidak ada, merasa akan leluasa bicara pada Adisurya.

"Dia, anak itu kan?"

"Dia, siapa? Duduklah, santai sedikit."

Rika pun terduduk berseberangan dengn Adisurya.

"Dia, anak angkatmu."

"Annisa? Memangnya kenapa dia?"

"Dia bayi yang kau titipkan pada saudari Bi Susi kan? Aku benar kan, Adi? Aku melihat sendiri bekas operasinya. Meski orang awam tidak dapat melihat dengan jelas, tapi aku ini dokter. Aku tahu itu bekas operasi lima belas tahun lalu. Apa maksudmu? Kau ingin Rianti tahu kalau anak itu anak kandungnya?" cecar Rika. Mereka tidak menyadari ada langkah yang terhenti mendengar hal tersebut.

_bersambung_

Terpopuler

Comments

noname

noname

ini dokter rika kok aneh ya.. lha knpa klo tau.. kn mmg udah hakny nisa klo mmg dia ank kndungnya..

2021-10-28

0

Rhina sri

Rhina sri

nisa anak kandungnya adisurya.. trs dita anak siapa

2021-07-31

0

Aldiano Ambomasse

Aldiano Ambomasse

nisa kmbaran dita y thor

2021-06-06

0

lihat semua
Episodes
1 prolog
2 kehidupan Nisa
3 kepergian ibu
4 diculik
5 anak angkat
6 tiba di Villa
7 panggil Ayah
8 pergi kemping
9 taruhan
10 pacar kamu?
11 makan siang yang tertunda
12 orang tua Raka
13 tahun ajaran baru
14 teman baru
15 perkenalan
16 trio
17 jati diri Annisa (bagian 1)
18 jati diri Annisa (bagian 2)
19 prasangka Rianti
20 pengakuan Annisa
21 Kak ...
22 makan bersama
23 Rida
24 mengalami hal serupa
25 Visual cast
26 Salah mengenali
27 mengenang masa lalu (1)
28 mengenang masa lalu (2)
29 mengenang masa lalu (3)
30 jadi tiga
31 dilema
32 pengumuman
33 nasi kepal
34 norimaki
35 buku bekas
36 ingin pulang
37 Ibu dan anak
38 kabur? - part 1
39 kabur? - part 2
40 ngadu!
41 ternyata cucu Bi Marni
42 bertemu di resto
43 cemburu pada Nisa
44 balap liar - part 1
45 balap liar - part 2
46 adik Pak Heru
47 Rayhan
48 Rayhan (2)
49 ke pantai
50 dilema Rianti-Adisurya
51 perasaan seorang kakak
52 mirip
53 berterus terang
54 Ikatan batin
55 bolos
56 Raydita berubah
57 gagal
58 ditukar atau tertukar
59 Raka
60 Rianti vs Rika
61 saling menyalahkan
62 Akur?
63 meragukan sikap Dita
64 keributan di kantin
65 taruhan yang dibatalkan
66 Pergi ke vila
67 persekongkolan
68 mendengar kenyataan
69 Raydita hilang
70 pencarian
71 kabur
72 ditemukan
73 ruang IGD
74 kembalinya Adisurya dan Rianti
75 kondisi Raydita (bagian 1)
76 kondisi Raydita (bagian 2)
77 bukan ibu Nisa
78 tidak sekolah
79 bukan episode
80 desa yang dirindukan (bagian 1)
81 desa yang dirindukan (bagian 2)
82 hati seorang ibu
83 sahabat
84 berat meninggalkan
85 kecewa
86 tamu tak diharapkan
87 Rayhan
88 sekolah lagi
89 Keputusan Rika (bagian 1)
90 keputusan Rika (bagian 2)
91 Pagi di rumah Adisurya
92 ada yang PDKT
93 backstreet
94 Rida-Raydita (bagian 1)
95 Rida-Raydita (bagian 2)
96 pernyataan Agas (bagian 1)
97 rencana liburan
98 menginap (bagian-1)
99 menginap (bagian-2)
100 falling in love
101 autumn in Japan
102 bukan episode
103 pernyataan Agas (bagian 2)-tamat
104 extra part—memanfaatkan kesempatan
105 extra part-kencan
106 S2-maskeran
107 S2-perpisahan
108 ketahuan
109 temu kangen
110 hati seorang ibu
111 dilema hati Isti
112 isyarat mimpi
113 amarah Rayhan (bagian 1)
114 amarah Rayhan (bagian 2)
115 Raka
116 hangout
117 saling menguatkan
118 bertemu di taman
119 ciuman pertama
120 Rayhan nekad (1)
121 Rayhan nekad (2)
122 Curhat
123 kartu As(1)
124 kartu As (2)
125 ma ...
126 kondisi Rida (1)
127 kondisi Rida (2)
128 aspirasi vakum
129 tersandung kasus
130 Adisurya ikut terseret
131 kantor polisi
132 perkembangan kasus Rika
133 temu kangen
134 maaf ...
135 rooftop (1)
136 rooftop (2)
137 acara perpisahan (1)
138 acara perpisahan (2)
139 pengumuman
140 modus Raka
141 Rayhan-Isti (ingin bertemu)
142 Rayhan-Isti (izin camer)
143 keputusan terbaik
144 Raka-Yuli (bertemu lagi)
145 Raka-Yuli (gosip)
146 Raka-Yuli (halusinasi?)
147 obrolan teman lama
148 Raydita-Yuda (nggak jelas)
149 Raydita-Yuda (ditodong Rida)
150 rencana kedatangan Yuli
151 bertemu Yuli
152 kepastian
153 ruang ICU
154 panggil 'Mama'
155 membantu menyiapkan acara
156 Rayhan-Isti (menunda rindu)
157 Rayhan-Isti (fitting baju pengantin)
158 Rayhan-Isti (hari-H)-part 1
159 Rayhan-Isti (hari-H) part 2
160 Rayhan-Isti (hari-H) part 3
161 Rayhan-Isti (malam pertama)
162 Rayhan-Isti (imam salat)
163 Rayhan-Isti vs Yuda-Raydita
164 Raydita-Yuda (keputusan tak terduga)
165 Raydita-Yuda (ajakan nikah)
166 Yuda-Raydita (keinginan Dita)
167 Mengunjungi lapas
168 ngobrol di teras
169 rencana pindah
170 tamu di yayasan
171 kesal
172 galau
173 kejutan
174 kumpul di rumah Adisurya
175 terjebak hujan
176 terjebak hujan (2)
177 menjelang pernikahan Yuda-Dita
178 reuni di rumah Agas
179 garis dua (1)
180 hari-H (1)
181 hari–H (2)
182 OTW belah duren
183 Yuli kenapa ya?
184 garis dua (2)
Episodes

Updated 184 Episodes

1
prolog
2
kehidupan Nisa
3
kepergian ibu
4
diculik
5
anak angkat
6
tiba di Villa
7
panggil Ayah
8
pergi kemping
9
taruhan
10
pacar kamu?
11
makan siang yang tertunda
12
orang tua Raka
13
tahun ajaran baru
14
teman baru
15
perkenalan
16
trio
17
jati diri Annisa (bagian 1)
18
jati diri Annisa (bagian 2)
19
prasangka Rianti
20
pengakuan Annisa
21
Kak ...
22
makan bersama
23
Rida
24
mengalami hal serupa
25
Visual cast
26
Salah mengenali
27
mengenang masa lalu (1)
28
mengenang masa lalu (2)
29
mengenang masa lalu (3)
30
jadi tiga
31
dilema
32
pengumuman
33
nasi kepal
34
norimaki
35
buku bekas
36
ingin pulang
37
Ibu dan anak
38
kabur? - part 1
39
kabur? - part 2
40
ngadu!
41
ternyata cucu Bi Marni
42
bertemu di resto
43
cemburu pada Nisa
44
balap liar - part 1
45
balap liar - part 2
46
adik Pak Heru
47
Rayhan
48
Rayhan (2)
49
ke pantai
50
dilema Rianti-Adisurya
51
perasaan seorang kakak
52
mirip
53
berterus terang
54
Ikatan batin
55
bolos
56
Raydita berubah
57
gagal
58
ditukar atau tertukar
59
Raka
60
Rianti vs Rika
61
saling menyalahkan
62
Akur?
63
meragukan sikap Dita
64
keributan di kantin
65
taruhan yang dibatalkan
66
Pergi ke vila
67
persekongkolan
68
mendengar kenyataan
69
Raydita hilang
70
pencarian
71
kabur
72
ditemukan
73
ruang IGD
74
kembalinya Adisurya dan Rianti
75
kondisi Raydita (bagian 1)
76
kondisi Raydita (bagian 2)
77
bukan ibu Nisa
78
tidak sekolah
79
bukan episode
80
desa yang dirindukan (bagian 1)
81
desa yang dirindukan (bagian 2)
82
hati seorang ibu
83
sahabat
84
berat meninggalkan
85
kecewa
86
tamu tak diharapkan
87
Rayhan
88
sekolah lagi
89
Keputusan Rika (bagian 1)
90
keputusan Rika (bagian 2)
91
Pagi di rumah Adisurya
92
ada yang PDKT
93
backstreet
94
Rida-Raydita (bagian 1)
95
Rida-Raydita (bagian 2)
96
pernyataan Agas (bagian 1)
97
rencana liburan
98
menginap (bagian-1)
99
menginap (bagian-2)
100
falling in love
101
autumn in Japan
102
bukan episode
103
pernyataan Agas (bagian 2)-tamat
104
extra part—memanfaatkan kesempatan
105
extra part-kencan
106
S2-maskeran
107
S2-perpisahan
108
ketahuan
109
temu kangen
110
hati seorang ibu
111
dilema hati Isti
112
isyarat mimpi
113
amarah Rayhan (bagian 1)
114
amarah Rayhan (bagian 2)
115
Raka
116
hangout
117
saling menguatkan
118
bertemu di taman
119
ciuman pertama
120
Rayhan nekad (1)
121
Rayhan nekad (2)
122
Curhat
123
kartu As(1)
124
kartu As (2)
125
ma ...
126
kondisi Rida (1)
127
kondisi Rida (2)
128
aspirasi vakum
129
tersandung kasus
130
Adisurya ikut terseret
131
kantor polisi
132
perkembangan kasus Rika
133
temu kangen
134
maaf ...
135
rooftop (1)
136
rooftop (2)
137
acara perpisahan (1)
138
acara perpisahan (2)
139
pengumuman
140
modus Raka
141
Rayhan-Isti (ingin bertemu)
142
Rayhan-Isti (izin camer)
143
keputusan terbaik
144
Raka-Yuli (bertemu lagi)
145
Raka-Yuli (gosip)
146
Raka-Yuli (halusinasi?)
147
obrolan teman lama
148
Raydita-Yuda (nggak jelas)
149
Raydita-Yuda (ditodong Rida)
150
rencana kedatangan Yuli
151
bertemu Yuli
152
kepastian
153
ruang ICU
154
panggil 'Mama'
155
membantu menyiapkan acara
156
Rayhan-Isti (menunda rindu)
157
Rayhan-Isti (fitting baju pengantin)
158
Rayhan-Isti (hari-H)-part 1
159
Rayhan-Isti (hari-H) part 2
160
Rayhan-Isti (hari-H) part 3
161
Rayhan-Isti (malam pertama)
162
Rayhan-Isti (imam salat)
163
Rayhan-Isti vs Yuda-Raydita
164
Raydita-Yuda (keputusan tak terduga)
165
Raydita-Yuda (ajakan nikah)
166
Yuda-Raydita (keinginan Dita)
167
Mengunjungi lapas
168
ngobrol di teras
169
rencana pindah
170
tamu di yayasan
171
kesal
172
galau
173
kejutan
174
kumpul di rumah Adisurya
175
terjebak hujan
176
terjebak hujan (2)
177
menjelang pernikahan Yuda-Dita
178
reuni di rumah Agas
179
garis dua (1)
180
hari-H (1)
181
hari–H (2)
182
OTW belah duren
183
Yuli kenapa ya?
184
garis dua (2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!