taruhan

Happy reading...

🌿

Suara air yang mulai terdengar, menandakan ada aliran sungai di dekat sana. Setelah melewati hamparan pohon teh, mereka menyusuri jalan setapak untuk sampai di tempat yang biasa digunakan berkemah. Selain mereka sudah ada dua tenda di sekitar tempat itu. Sejenak mereka melepas lelah menikmati segarnya udara.

"Wah, perfecto. Gue suka suasana begini," ujar Raka sambil merentangkan kedua tangannya. Memandang kagum pesona alam di sekitar tempatnya berada.

"Udah lama ya Gas, kita nggak begini." Ujarnya lagi.

"Yups. Kayanya kita mesti buat jadwal rutin nih buat hiking," sahut Agas dengan tatapan berbinar mengarah pada aliran sungai. Pemuda itu berlalu dengan semangatnya mendekati sungai yang berair jernih itu.

"Lain kali bawa cewek yuk. Asik nih dingin-dingin begini," celetuk Rayhan yang mengikuti langkah dua sahabatnya mendekati tepi sungai.

"Kenapa lain kali? Sekarang kita juga bawa cewek, tuh," tunjuk Raka dengan gerakan bibirnya.

"Enak aja, dia adik gue. Awas aja Lo kalau berani macam-macam. Maksud gue 'cewek', pacar gitu. Biar anget dikit," sahut Rayhan asal.

"Hehe, nggak boleh ya. Sepertinya, kita harus buat project baru tahun ini."

"Project apa?" Rayhan menoleh pada Agas yang menggeleng pelan dan kembali memainkan air.

"Project mendapatkan pacar. Oke nggak tuh?" tanya Raka dengan gayanya yang khas.

"Boleh juga. Anak lama apa anak baru?" tantang Rayhan.

"Terserah deh mau anak lama apa anak baru, yang penting jangan anak ayam. Jiahaha..." kelakar Raka.

"Yee, ya anak orang lah. Masa iya anak ayam. Agas, gimana setuju nggak?" tanya Rayhan.

"Ogah. Gue suka begini. Males aja gue, cewek itu ribet." Sahutnya datar.

"Yaa, nggak asik nih anak. Cemen Lo, bilang aja takut kehilangan pesona. Iya kan? Pokoknya dalam tiga bulan, kita harus udah jadian sama gebetan kita. Kalau enggak? Coba, apa taruhannya?" tantang Raka.

"Gue mau motor si Agas, sama helm limited edition punya Lo," ujar Rayhan dengan semangatnya.

"Lah, kok motor gue dibawa-bawa?"

"Bomat, gue mau Lo kasih itu kalau sampai gue yang menang."

"Hehe, mamp*s Lo. Makanya ikutan, dari pada rugi bandar," seloroh Raka.

"Oke. Gue mau mobil sport punya Lo, Ray." Agas tak mau kalah.

"Sip. Gue juga mau," timpal Raka cepat.

"Big No. Gue aja belum pakai. Main embat aja. Mobil gue mahal banget," protes Rayhan.

"Bo..mat. B*do amat!" sahut keduanya.

"Sialan. Oke, gue kasih yang kalian mau. Tapi ada syaratnya..."

"Syarat apa?" tanya Raka penasaran, begitu juga dengan Agas.

"Gue pertaruhkan mobil gue, untuk siapa aja dari kalian yang bisa jadian sama si cewek udik itu. Nggak cuma itu, harus ada pengumuman resmi di depan anak-anak di sekolah." Ujarnya menunjuknya pada Annisa.

"No, no-no-no. Fix, Gue mundur."

"Eits, itu artinya motor Lo jadi milik Gue."

"Loh, kok jadi gini aturannya?" Protes Agas.

"Iya, bingun Gue. Jadi maksud Lo, kita memperebutkan dia hanya untuk mendapatkan mobil Lo?" tanya Raka heran dan diangguki Rayhan.

"Buat Lo aja deh, Ka. Kalau dia taruhannya, gue mundur. Mobil si Ray jadi seharga barang rongsok," decih Agas.

"Cemen, Lo. Nggak asik," ejek Rayhan.

"Iya, benar. Dia nggak asik," timpal Raka.

"Nggak asik? Heh, nih Gue kasih yang bikin asik," ujar Ghaisan yang langsung menyiram kedua sahabatnya dengan air. Seketika gelak tawa terdengar saling bersahutan.

Tiga pemuda itu saling membalas hingga baju yang mereka kenakan menjadi basah. Melihat Rayhan dan kawan-kawan asik bermain air, Dita berlari kecil menghampiri. Suaranya yang nyaring terdengar kontras dengan suara tawa ketiga pria tersebut.

Sementara itu, Nisa hanya bisa menatap sambil mengulumkan senyum. Ingin sekali ia ikut bermain air. Apadaya, mereka bukanlah teman-temannya. Ah, seandainya saja ini di desa... Nisa akan sangat bahagia melakukannya bersama Yuli dan temannya yang lain.

***

Sebuah mobil menepi di pelataran rumah Dokter Rika. Tak lama, seorang wanita berpenampilan modis turun dan melenggang masuk ke dalam rumah. Kedua alisnya tertaut mendapati keadaan rumah yang sepi bak tidak berpenghuni.

Dia adalah Rida, adik dari Dokter Rika. Mendengar suara pintu yang ditutup di lantai dua, Ia menoleh ke arah tangga. Benar saja, Rika kini sedang menuruni tangga.

"Agas kemana, Kak? Kok sepi, sepertinya dia tidak di rumah." Ujarnya.

"Dia berlibur di vila Rianti. Biasa lah, sama Rayhan dan Raka." Rika mendudukkan bokongnya di kursi ruang makan.

"Oh, berapa lama?"

"Seminggu mungkin. Rida, mau sampai kapan kamu keluyuran nggak karuan, heh? Umur kamu sudah hampir 40 tahun. Kenapa masih belum berubah? Kalau belum bisa berhenti, setidaknya kurangi kebiasaan kamu yang suka hura-hura itu." Nasihatnya.

"Empat puluh apanya? Baru 35 juga ah. Lumayan kan 5 tahun. Lagian ya, Kak. Wajahku ini awet muda, nggak akan ada yang mengira kalau umurku segitu. Teman-temanku itu mengira aku baru 25 tahun. Ulala... 10 tahun lebih muda lho," ucap Rida bangga dengan gayanya.

"Gimana nggak awet muda, segala macam perawatan kamu coba." Deliknya.

"Ah, Kakak. Sudahlah, tidak usah mencampuri urusan Rida. Toh Rida juga nggak nyusahin Kak Rika. Nggak ada Agas, nggak seru. Bye..." ujar Rida sambil berlalu.

Rika menatap sendu setiap langkah sang adik. Di usia yang tidak muda lagi, Rida masih sangat suka menghamburkan uang hanya untuk kesenangan semata. Uang yang entah didapatnya dari mana.

***

Malam mulai larut. Suasana terasa sangat hening dan juga gelap. Nisa yang baru selesai melaksanakan salat isya, menoleh pada mereka yang sedang asik mengelilingi api unggun sambil bercanda.

"Eh, Upik Abu. Sini, Lo!" panggil Dita.

"Sadis banget Lo, Dit. Panggil namanya dong, jangan Upik Abu," protes Raka.

"Emang dia Upik Abu. Jangan mimpi jadi Cinderela ya," ejek Dita pada Nisa yang sudah menghampirinya.

"Ciee... Lo lagi cari perhatian ya, Ka. Project Lo udah di mulai nih?" goda Rayhan yang disambut kekehan oleh Agas.

"Project apa, Kak?" tanya Dita heran.

"Ada deh, rahasia kita-kita dong." Rayhan memperlihatkan seringaiannya.

"Ish, main rahasia-rahasiaan segala." Deliknya.

"Ada apa, Non?"

"Eh, dengar ya. Malam ini, Lo tidur di luar. Jangan mimpi bakalan gue biarin Lo masuk ke dalam tenda. Ngerti Lo, heh?"

Annisa bisa apa? Ia bahkan tak bisa berkata-kata untuk sekedar membela dirinya sendiri.

"Santai aja, ada abang. Adinda bisa tidur dengan abang," ujar Raka menggoda.

"Tidak, terima kasih," jawab Nisa cepat.

"Jiahaha... belum apa-apa Lo udah ditolak. Ka-sihaaan," ejek Rayhan. Raka menekuk wajah menyadari kedua temannya tergelak. Sedangkan Dita dan Nisa menatap heran tanpa mengerti apa-apa.

_bersambung_

Terpopuler

Comments

Rhina sri

Rhina sri

gk ada abis nya nisa di sindir" gitu😢

2021-07-31

0

mita purwanti

mita purwanti

kasian si nisa,ini kyak x alur x gak bisa dtebak🤭 bikin penasaran kak eL

2021-05-01

0

piyak 🐣🐣

piyak 🐣🐣

hahaha kasihaaan deh loo Raka ,,,udah pasang badan tpi lngsung d tolak 🤣🤣🤣

ganti cover ,pangkling aku mbk El 😁😁😁

2021-04-30

0

lihat semua
Episodes
1 prolog
2 kehidupan Nisa
3 kepergian ibu
4 diculik
5 anak angkat
6 tiba di Villa
7 panggil Ayah
8 pergi kemping
9 taruhan
10 pacar kamu?
11 makan siang yang tertunda
12 orang tua Raka
13 tahun ajaran baru
14 teman baru
15 perkenalan
16 trio
17 jati diri Annisa (bagian 1)
18 jati diri Annisa (bagian 2)
19 prasangka Rianti
20 pengakuan Annisa
21 Kak ...
22 makan bersama
23 Rida
24 mengalami hal serupa
25 Visual cast
26 Salah mengenali
27 mengenang masa lalu (1)
28 mengenang masa lalu (2)
29 mengenang masa lalu (3)
30 jadi tiga
31 dilema
32 pengumuman
33 nasi kepal
34 norimaki
35 buku bekas
36 ingin pulang
37 Ibu dan anak
38 kabur? - part 1
39 kabur? - part 2
40 ngadu!
41 ternyata cucu Bi Marni
42 bertemu di resto
43 cemburu pada Nisa
44 balap liar - part 1
45 balap liar - part 2
46 adik Pak Heru
47 Rayhan
48 Rayhan (2)
49 ke pantai
50 dilema Rianti-Adisurya
51 perasaan seorang kakak
52 mirip
53 berterus terang
54 Ikatan batin
55 bolos
56 Raydita berubah
57 gagal
58 ditukar atau tertukar
59 Raka
60 Rianti vs Rika
61 saling menyalahkan
62 Akur?
63 meragukan sikap Dita
64 keributan di kantin
65 taruhan yang dibatalkan
66 Pergi ke vila
67 persekongkolan
68 mendengar kenyataan
69 Raydita hilang
70 pencarian
71 kabur
72 ditemukan
73 ruang IGD
74 kembalinya Adisurya dan Rianti
75 kondisi Raydita (bagian 1)
76 kondisi Raydita (bagian 2)
77 bukan ibu Nisa
78 tidak sekolah
79 bukan episode
80 desa yang dirindukan (bagian 1)
81 desa yang dirindukan (bagian 2)
82 hati seorang ibu
83 sahabat
84 berat meninggalkan
85 kecewa
86 tamu tak diharapkan
87 Rayhan
88 sekolah lagi
89 Keputusan Rika (bagian 1)
90 keputusan Rika (bagian 2)
91 Pagi di rumah Adisurya
92 ada yang PDKT
93 backstreet
94 Rida-Raydita (bagian 1)
95 Rida-Raydita (bagian 2)
96 pernyataan Agas (bagian 1)
97 rencana liburan
98 menginap (bagian-1)
99 menginap (bagian-2)
100 falling in love
101 autumn in Japan
102 bukan episode
103 pernyataan Agas (bagian 2)-tamat
104 extra part—memanfaatkan kesempatan
105 extra part-kencan
106 S2-maskeran
107 S2-perpisahan
108 ketahuan
109 temu kangen
110 hati seorang ibu
111 dilema hati Isti
112 isyarat mimpi
113 amarah Rayhan (bagian 1)
114 amarah Rayhan (bagian 2)
115 Raka
116 hangout
117 saling menguatkan
118 bertemu di taman
119 ciuman pertama
120 Rayhan nekad (1)
121 Rayhan nekad (2)
122 Curhat
123 kartu As(1)
124 kartu As (2)
125 ma ...
126 kondisi Rida (1)
127 kondisi Rida (2)
128 aspirasi vakum
129 tersandung kasus
130 Adisurya ikut terseret
131 kantor polisi
132 perkembangan kasus Rika
133 temu kangen
134 maaf ...
135 rooftop (1)
136 rooftop (2)
137 acara perpisahan (1)
138 acara perpisahan (2)
139 pengumuman
140 modus Raka
141 Rayhan-Isti (ingin bertemu)
142 Rayhan-Isti (izin camer)
143 keputusan terbaik
144 Raka-Yuli (bertemu lagi)
145 Raka-Yuli (gosip)
146 Raka-Yuli (halusinasi?)
147 obrolan teman lama
148 Raydita-Yuda (nggak jelas)
149 Raydita-Yuda (ditodong Rida)
150 rencana kedatangan Yuli
151 bertemu Yuli
152 kepastian
153 ruang ICU
154 panggil 'Mama'
155 membantu menyiapkan acara
156 Rayhan-Isti (menunda rindu)
157 Rayhan-Isti (fitting baju pengantin)
158 Rayhan-Isti (hari-H)-part 1
159 Rayhan-Isti (hari-H) part 2
160 Rayhan-Isti (hari-H) part 3
161 Rayhan-Isti (malam pertama)
162 Rayhan-Isti (imam salat)
163 Rayhan-Isti vs Yuda-Raydita
164 Raydita-Yuda (keputusan tak terduga)
165 Raydita-Yuda (ajakan nikah)
166 Yuda-Raydita (keinginan Dita)
167 Mengunjungi lapas
168 ngobrol di teras
169 rencana pindah
170 tamu di yayasan
171 kesal
172 galau
173 kejutan
174 kumpul di rumah Adisurya
175 terjebak hujan
176 terjebak hujan (2)
177 menjelang pernikahan Yuda-Dita
178 reuni di rumah Agas
179 garis dua (1)
180 hari-H (1)
181 hari–H (2)
182 OTW belah duren
183 Yuli kenapa ya?
184 garis dua (2)
Episodes

Updated 184 Episodes

1
prolog
2
kehidupan Nisa
3
kepergian ibu
4
diculik
5
anak angkat
6
tiba di Villa
7
panggil Ayah
8
pergi kemping
9
taruhan
10
pacar kamu?
11
makan siang yang tertunda
12
orang tua Raka
13
tahun ajaran baru
14
teman baru
15
perkenalan
16
trio
17
jati diri Annisa (bagian 1)
18
jati diri Annisa (bagian 2)
19
prasangka Rianti
20
pengakuan Annisa
21
Kak ...
22
makan bersama
23
Rida
24
mengalami hal serupa
25
Visual cast
26
Salah mengenali
27
mengenang masa lalu (1)
28
mengenang masa lalu (2)
29
mengenang masa lalu (3)
30
jadi tiga
31
dilema
32
pengumuman
33
nasi kepal
34
norimaki
35
buku bekas
36
ingin pulang
37
Ibu dan anak
38
kabur? - part 1
39
kabur? - part 2
40
ngadu!
41
ternyata cucu Bi Marni
42
bertemu di resto
43
cemburu pada Nisa
44
balap liar - part 1
45
balap liar - part 2
46
adik Pak Heru
47
Rayhan
48
Rayhan (2)
49
ke pantai
50
dilema Rianti-Adisurya
51
perasaan seorang kakak
52
mirip
53
berterus terang
54
Ikatan batin
55
bolos
56
Raydita berubah
57
gagal
58
ditukar atau tertukar
59
Raka
60
Rianti vs Rika
61
saling menyalahkan
62
Akur?
63
meragukan sikap Dita
64
keributan di kantin
65
taruhan yang dibatalkan
66
Pergi ke vila
67
persekongkolan
68
mendengar kenyataan
69
Raydita hilang
70
pencarian
71
kabur
72
ditemukan
73
ruang IGD
74
kembalinya Adisurya dan Rianti
75
kondisi Raydita (bagian 1)
76
kondisi Raydita (bagian 2)
77
bukan ibu Nisa
78
tidak sekolah
79
bukan episode
80
desa yang dirindukan (bagian 1)
81
desa yang dirindukan (bagian 2)
82
hati seorang ibu
83
sahabat
84
berat meninggalkan
85
kecewa
86
tamu tak diharapkan
87
Rayhan
88
sekolah lagi
89
Keputusan Rika (bagian 1)
90
keputusan Rika (bagian 2)
91
Pagi di rumah Adisurya
92
ada yang PDKT
93
backstreet
94
Rida-Raydita (bagian 1)
95
Rida-Raydita (bagian 2)
96
pernyataan Agas (bagian 1)
97
rencana liburan
98
menginap (bagian-1)
99
menginap (bagian-2)
100
falling in love
101
autumn in Japan
102
bukan episode
103
pernyataan Agas (bagian 2)-tamat
104
extra part—memanfaatkan kesempatan
105
extra part-kencan
106
S2-maskeran
107
S2-perpisahan
108
ketahuan
109
temu kangen
110
hati seorang ibu
111
dilema hati Isti
112
isyarat mimpi
113
amarah Rayhan (bagian 1)
114
amarah Rayhan (bagian 2)
115
Raka
116
hangout
117
saling menguatkan
118
bertemu di taman
119
ciuman pertama
120
Rayhan nekad (1)
121
Rayhan nekad (2)
122
Curhat
123
kartu As(1)
124
kartu As (2)
125
ma ...
126
kondisi Rida (1)
127
kondisi Rida (2)
128
aspirasi vakum
129
tersandung kasus
130
Adisurya ikut terseret
131
kantor polisi
132
perkembangan kasus Rika
133
temu kangen
134
maaf ...
135
rooftop (1)
136
rooftop (2)
137
acara perpisahan (1)
138
acara perpisahan (2)
139
pengumuman
140
modus Raka
141
Rayhan-Isti (ingin bertemu)
142
Rayhan-Isti (izin camer)
143
keputusan terbaik
144
Raka-Yuli (bertemu lagi)
145
Raka-Yuli (gosip)
146
Raka-Yuli (halusinasi?)
147
obrolan teman lama
148
Raydita-Yuda (nggak jelas)
149
Raydita-Yuda (ditodong Rida)
150
rencana kedatangan Yuli
151
bertemu Yuli
152
kepastian
153
ruang ICU
154
panggil 'Mama'
155
membantu menyiapkan acara
156
Rayhan-Isti (menunda rindu)
157
Rayhan-Isti (fitting baju pengantin)
158
Rayhan-Isti (hari-H)-part 1
159
Rayhan-Isti (hari-H) part 2
160
Rayhan-Isti (hari-H) part 3
161
Rayhan-Isti (malam pertama)
162
Rayhan-Isti (imam salat)
163
Rayhan-Isti vs Yuda-Raydita
164
Raydita-Yuda (keputusan tak terduga)
165
Raydita-Yuda (ajakan nikah)
166
Yuda-Raydita (keinginan Dita)
167
Mengunjungi lapas
168
ngobrol di teras
169
rencana pindah
170
tamu di yayasan
171
kesal
172
galau
173
kejutan
174
kumpul di rumah Adisurya
175
terjebak hujan
176
terjebak hujan (2)
177
menjelang pernikahan Yuda-Dita
178
reuni di rumah Agas
179
garis dua (1)
180
hari-H (1)
181
hari–H (2)
182
OTW belah duren
183
Yuli kenapa ya?
184
garis dua (2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!