KALARA
Hai, sebelum melanjutkan membaca cerita ini, yuk, aku kasih tau dulu aturan pembagian level sihir di KALARA. Ada beberapa tingkatan sihir disini. Dari yang paling dasar ke yang tertinggi.
Tingkat Dasar:
- Tingkat dasar 1
- Tingkat dasar 2
- Tingkat dasar 3
- Tingkat dasar 4
- Tingkat dasar 5
- Tingkat dasar 6
- Tingkat dasar 7
- Tingkat dasar 8
- Tingkat dasar 9
- Tingkat dasar 10
Level Bumi:
- Bumi 1
- Bumi 2
- Bumi 3
- Bumi 4
- Bumi 5
- Bumi 6
- Bumi 7
- Bumi 8
- Bumi 9
- Bumi 10
Level Penyucian:
- Penyucian 1
- Penyucian 2
- Penyucian 3
- Penyucian 4
- Penyucian 5
- Penyucian 6
- Penyucian 7
- Penyucian 8
- Penyucian 9
- Penyucian 10
Level Suci:
- Suci 1
- Suci 2
- Suci 3
- Suci 4
- Suci 5
- Suci 6
- Suci 7
- Suci 8
- Suci 9
- Suci 10
Level Langit:
- Langit 1
- Langit 2
- Langit 3
- Langit 4
- Langit 5
- Langit 6
- Langit 7
- Langit 8
- Langit 9
- Langit 10
Level Pendekar:
- Pendekar 1
- Pendekar 2
- Pendekar 3
- Pendekar 4
- Pendekar 5
- Pendekar 6
- Pendekar 7
- Pendekar 8
- Pendekar 9
- Pendekar 10
Level Penjaga Suci:
- Penjaga Suci 1
- Penjaga Suci 2
- Penjaga Suci 3
- Penjaga Suci 4
- Penjaga Suci 5
- Penjaga Suci 6
- Penjaga Suci 7
- Penjaga Suci 8
- Penjaga Suci 9
- Penjaga Suci 10
Level Ksatria:
- Ksatria 1
- Ksatria 2
- Ksatria 3
- Ksatria 4
- Ksatria 5
- Ksatria 6
- Ksatria 7
- Ksatria 8
- Ksatria 9
- Ksatria 10
Level Ksatria Suci:
- Ksatria Suci 1
- Ksatria Suci 2
- Ksatria Suci 3
- Ksatria Suci 4
- Ksatria Suci 5
- Ksatria Suci 6
- Ksatria Suci 7
- Ksatria Suci 8
- Ksatria Suci 9
- Ksatria Suci 10
Level Kaisar:
- Kaisar 1
- Kaisar 2
- Kaisar 3
- Kaisar 4
- Kaisar 5
Level Kaisar Legenda:
- Kaisar Legenda 1
- Kaisar Legenda 2
- Kaisar Legenda 3
- Kaisar Legenda 4
- Kaisar Legenda 5
Level Dewa Suci:
- Dewa Suci 1
- Dewa Suci 2
- Dewa Suci 3
- Dewa Suci 4
- Dewa Suci 5
Biasanya, peningkatan level adalah sekali dalam setahun. Contohnya dari level Bumi 2 menuju Bumi 3 membutuhkan waktu 1 tahun. Namun ada banyak kasus dimana peningkatan terjadi lebih cepat, dan biasanya disebabkan karena konsumsi ramuan peningkatan atau memang bakat alami.
Selain level sihir, ada juga level mental yang dibedakan menggunakan pembagian warna.
Dari yang bermental paling lemah ditandai dengan warna merah, sampai pada mental paling kuat dengan warna putih (Merah, Kuning, Hijau, Biru, Nila, Ungu, Hitam, Putih).
Kemudian yang terakhir, adalah pembagian binatang sihir. Dimulai dari yang berlevel rendah (level 1) sampai yang paling kuat (level 10). Namun pada kenyataannya, binatang sihir tidak terlalu dapat diidentifikasi dengan pembagian level tersebut sama dengan binatang iblis karena naik turunnya sihir mereka.
...KALARA...
...VOLUME 1 — CELESTIAL ACADEMY...
...Original Story Presented By...
...LilleMoone...
...Genre:...
...Fantasy, Romantis, Magic, Teen...
...Summary:...
...Status:...
...Volume 1: End [1-69]...
...Note:...
...Karena ini genre nya Fantasy, apapun yang ada didalam cerita ini hanya karangan. Tidak berhubungan dengan dunia nyata sama sekali. Jadi, jika ada kesamaan nama, tempat bahkan cerita, itu murni ketidaksengajaan.. Kalau ada pendapat atau masukan jangan ragu untuk tulis dikolom komentar ya~...
...🙏🙏🙏...
...° ° °...
Kota Alpes, sebuah kota kecil yang ada dibarat daya Kerajaan Espen, menjadi tempat yang pertama kali Kalara datangi setelah beristirahat.
Kalara yang berdiri diatas sebuah menara lonceng mengangkat tangan kirinya, menampakkan cincin perak kecil yang indah dan berukiran rumit yang melingkar dijari telunjuknya.
Kalara mengetuk pelan pada ring perak yang melingkar dijarinya, dan cincin itu kemudian memancarkan cahaya putih lembut.
Cahaya itu bergerak menuju tangan kanannya, dan membentuk sebuah bola hitam. Bola itu cukup besar dan mengambang diatas telapak tangan kanannya. Menjatuhkannya didepannya, bola itu mengambang sejajar dengan kakinya. Tak terjatuh atau terdorong.
Pantat kecilnya yang terlapis dress setengah paha, mendarat diatas bola hitam itu. Melipat kakinya, ia menatap pemandangan dibawahnya dengan tatapan samar. Surai hitam panjangnya yang bahkan nyaris menyapu tanah ketika ia berdiri bergelombang tersapu angin. Ketika piringan melaju dengan kecepatan sedang, pemandangan dibawahnya jelas terlihat.
Orang-orang berlalu lalang dijalanan yang padat. Di antara rumah-rumah dan pertokoan, para wanita terlihat memanjakan diri mereka dengan berbelanja, sementara para pria nampak berbincang dan melakukan pekerjaan lainnya. Ketika kereta kuda melaju pelan, anak-anak nampak menghalangi jalan dengan bermain lari-larian atau petak tanah. Tawa kecil berhasil lolos dari bibir tipisnya.
Tak seperti bayangannya, kota ini cukup damai.
"Mereka memasang banyak lampu. Kota ini pasti sangat terang dimalam hari." Kalara bergumam kecil.
Atensinya teralihkan ketika samar ujung matanya menangkap keganjilan dari arah kirinya. Dibawah sana, nampak seorang anak kecil berlari tanpa hati-hati digang-gang perumahan dan pertokoan. Jelas napasnya memburu dengan wajah nyaris memucat ketika diikuti beberapa pria berbadan besar yang mengejarnya.
Layaknya diburu monster, anak itu bahkan mengabaikan apapun yang ia tabrak ketika mencoba menghindari orang-orang besar itu, tak peduli ia terluka dan berdarah.
...🌙...
"Hentikan bocah!"
"Berhenti sialan! Berhenti!"
"Berani-beraninya kau kabur! Berhenti disana!"
Ketika teriakan itu menggema, wajah bocah makin memelas. Air mata mulai membasahi kedua mata sewarna daun itu. Kilatan putus asa membuat siapapun yang melihatnya iba. Namun, diantara ratusan bahkan ribuan orang yang ada disana, tak ada satupun yang tergerak untuk membantu si kecil yang benar-benar terancam dan memerlukan pertolongan.
Bukan tidak memiliki hati nurani, namun mereka takut.
Mereka takut pada sekelompok pria-pria besar yang kejam. Pemalakan, perampasan secara paksa sudah menjadi hal yang tak asing dikota itu. Kota Alpes yang terlihat damai, sebenarnya ada dalam tekanan oleh mereka. Mereka yang menyebut diri mereka sebagai Ular Hitam.
Tentu saja mereka yang memiliki nama hitam dibelakangnya berhubungan dengan sesuatu yang gelap dan berhubungan dengan sesuatu yang buruk. Mereka benar-benar kejam dan jahat. Menculik anak-anak dan menangkap binatang sihir untuk diperdagangkan secara ilegal.
Semua orang tahu bahwa mereka kejam dan tidak memiliki hati nurani, namun tak ada yang dapat bertindak melawan kelompok yang licik itu.
Bocah bermata hijau itu mempercepat larinya. Sepasang kaki kurusnya membawanya menuju sebuah hutan. Berharap orang-orang besar yang mengejarnya tidak menemukan dirinya diantara pepohonan yang lebat. Atau gua-gua yang sempit dan gelap.
Dia tak boleh tertangkap atau dia tidak akan bisa melakukan apapun lagi!
"Bocah!! Berhenti kau!"
"Berani-beraninya kau kabur saat mereka sudah membelimu! Kau ingin adik perempuanmu yang manis itu mendapatkan peringatan menggantikanmu?!"
"Sial! Aku mulai muak! Kau, keluarkan binatang sihirmu!"
Pria besar dengan alis tajam itu makin menajamkan. Langkahnya terhenti mendadak, ketika dia melukai jarinya dan meneteskan darahnya ketanah. Darah itu berasap tebal, asap hitam mengepul dan memutar menjadi pusaran angin kecil. Hingga sosok serigala hitam setinggi dua meter muncul didepan mereka.
Mata serigala itu liar, dengan air liur menetes dari celah gigi runcingnya. Cakar setajam belati itu nampak dipersiapkan dengan baik, bahkan mungkin dapat membelah pohon dengan sekali serangan.
"Sawe! Tangkap bocah itu dan seret dia kesini!"
Pria besar itu memerintah dengan mutlak, membuat serigala hitam berbalik dan mengejar si bocah yang melebarkan matanya.
Tubuhnya tiba-tiba menjadi lemas, dipaksa berdiri pun tak bisa, apalagi berlari. Dia akan mati, adalah mantra yang dirapalkan nya dalam hati. Ketika serigala hitam melompat didepannya dan hendak menangkap kakinya untuk diseret pada pria-pria besar pemilik serigala hitam.
"T-Tidak! Tolong!"
"Berhenti."
Suara lembut yang menggetarkan hati itu membuat mereka tak terkecuali serigala hitam menoleh. Menatap dengan mata merah tajamnya, serigala mengunci Kalara yang masih duduk diatas piringan terbangnya yang melayang tiga meter diatas tanah. Rambut hitam panjang Kalara sedikit terombang ambing saat Kalara menggerakkan kepalanya.
"Hey, gadis kecil! Siapa kau?!"
Pria berbadan besar itu bertanya dengan tajam, yang langsung disela saudara sesama pria besar disampingnya. "Adik manis, kenapa ada ditempat berbahaya seperti ini? Apa adik manis ingin ikut dengan kakak ke tempat yang hangat?"
"Kakak kedinginan?" Kalara bertanya dengan wajah polos.
Pria itu mengangguk dengan wajah yang memerah. "Benar! Benar! Kakak sangat kedinginan. Jadi, maukah adik manis memberi kakak yang kedinginan ini sedikit kehangatan?"
Kalara menyunggingkan senyuman manis. "Tentu saja."
Kalara dengan tenang mengangkat tangan kanannya dan menjentikkan jarinya. Detik berikutnya, tubuh pria besar yang menggodanya terbakar oleh api yang berkobar dengan nyala api yang luar biasa panas. Jeritan dan raungan kesakitan terdengar dalam beberapa saat, sebelum guyuran air dari pria besar yang lain memadamkan api Kalara. Menyisakan pria besar yang tak berdaya dengan luka bakar diseluruh tubuhnya.
"Jalang sialan!" maki seorang pria besar pada Kalara.
Tatapan nyalang dan aura membunuh itu diarahkan pada Kalara. Sementara yang menjadi target justru hanya mengulas senyuman tipis.
"Bukankah kakak sudah hangat?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments
Bintang Kecil
aku mampir kak... 😁
2023-01-06
1
mrn_zmrn
bukan hangat lagi tapi kepanasan🤣
2022-08-17
1
imas elis
ini mna lanjutannya
2022-03-26
1