03 | Cerita Kasel

Kalara membawa Kales menuju sebuah penginapan. Dengan jubah menutupi tubuh Kales yang saat ini ada di gendongan Kalara, luka-luka ditubuh Kales tidak akan terlihat. Dan dia juga tidak akan dikenali mereka yang masih mengejarnya. Di penginapan berlantai dua itu, Kalara melangkah masuk untuk menyewa satu kamar.

"Permisi," ucap Kalara dengan sopan.

Wanita paru baya yang menunggu diruang masuk berdiri dan menyambut Kalara dengan ramah. "Nona kecil, apakah membutuhkan kamar?"

Kalara mengangguk. "Iya bibi, adik saya sangat mengantuk dan tertidur. Kami bahkan belum sampai dirumah saudara kami. Sepertinya masih jauh. Jadi kami ingin istirahat sebentar."

"Dimana rumah saudara kalian?" tanya wanita itu.

"Kota Walsa."

"Wah, itu masih ada diutara kota ini nona. Kota itu masih cukup jauh dan harus memakai kereta untuk kesana." Ucap wanita itu menjelaskan.

"Benar. Jadi karena adik saya sudah sangat kelelahan, kami memutuskan menginap disini sampai besok pagi." Ucap Kalara.

"Baiklah, nona. Biaya satu kamar 2 tempat tidur permalam 3 koin emas sudah termasuk makan siang, malam dan sarapan," jelas si wanita pemilik penginapan.

Kalara mengangguk dan mengeluarkan tiga koin emas dari cincin dimensinya. "Ini bibi."

"Terima kasih nona! Mari, bibi antarkan kekamar kalian." Ucap wanita itu sembari menerima uang dari Kalara.

Wanita itu mengajak Kalara dan Kales menaiki tangga dan menuju sebuah kamar. Beberapa penginap lain terlihat berjalan disekitar penginapan, melakukan aktivitas mereka masing-masing. Wanita itu membuka sebuah pintu kayu diantara pintu kayu lain dilorong penginapan yang masih nampak baru itu dan membiarkan Kalara masuk.

Kamar yang terlihat tidak terlalu luas, sederhana dengan hanya ada dua tempat tidur. Meski tak terlalu luas, namun untuk dua orang yang melancong dan butuh tempat istirahat murah, tempat itu sudah sangat baik. Ada meja kecil ditengah dengan bantal duduk, ada juga beberapa buku yang diletakkan dirak disudut ruangan. Jendela yang cukup besar ada diantara dua ranjang kecil itu memberikan akses bagi angin dan sinar matahari untuk masuk.

"Nanti akan ada yang mengantar makan siang. Pastikan nona kecil dan tuan kecil mandi agar merasa segar setelah perjalanan."

"Terima kasih, bibi." Kata Kalara sembari menutup pintu ketika wanita itu melangkah pergi.

Ketika pintu tertutup, Kales turun dari punggung Kalara dengan wajah cemas, "M-Maaf kak. A-Aku pasti berat."

"Tidak masalah. Kamu tidak berat sama sekali. Ayo duduklah, kakak akan mengobatimu."

Kales menganggukkan kepalanya. Melepas jubah dan baju yang dikenakannya, luka-luka dan lebam tercetak jelas ditubuh kurung itu.

Ketika Kales mendudukkan dirinya dikasur, Kalara duduk dibelakangnya dan menempelkan tangan kirinya ke punggung Kales. Cahaya keemasan menyelimuti Kales, membuat mata anak itu berbinar dan terkagum. Perlahan, luka dan lebam ditubuh Kales memudar. Penyembuhan yang dilakukan memerlukan cukup waktu. Selepas makan siang dan melanjutkan kembali pengobatan, penyembuhan itu selesai ketika matahari mulai tenggelam.

Ketika selesai, Kalara menarik tangannya dari punggung Kales yang pada saat ini telah bebas dari luka dan lebam.

"Hebat! Kakak luar biasa!" kagum Kales.

"Benarkah?" tanya Kalara geli.

"Benar!! Kakak sangat hebat!" puji Kales dengan binar diwajahnya, sementara kekehan kecil Kalara menyahuti sikap bersemangatnya.

"Jadi, Kales. Bisa kamu ceritakan bagaimana mereka bisa menangkapmu? Dan apa yang kamu ketahui tentang orang-orang menakutkan tadi?" tanya Kalara.

Kales terdiam sesaat. Mengumpulkan keberaniannya untuk menceritakan rangkaian peristiwa yang menjadi momok baginya.

"Dua minggu yang lalu, aku dan adikku Asela sedang berjalan untuk menuju pusat kota menemui ibu dan kakak, mereka bekerja disana. Jalanan memang cukup sepi saat itu. Tepat ketika kami berjalan, dari arah seberang ada banyak kereta yang cukup besar. Lima sampai enam kereta. Kami pikir itu hanya pedagang atau orang yang ingin pindah. Tapi, salah satu kereta berhenti dan keluar seorang pria berbadan besar dari dalam kereta. Pria besar itu tiba-tiba lari kearah kami dan menangkapku bersama Asela. Dia memasukkan kami secara paksa kedalam kereta yang ternyata dipenuhi anak-anak seusiaku dan adikku." Ucap Kales.

Ia kembali melanjutkan setelah mengambil napas, "Aku mencoba melawan, namun pria itu justru memukulku sampai aku pingsan."

"Saat aku sadar, kami secara paksa dijemput banyak pria menakutkan yang memaksa kami masuk kesebuah bangunan tua yang dikelilingi hutan pendek. Disana, ... banyak sekali anak-anak yang disekap. Bukan didalam bangunan itu, tapi kami dipaksa untuk masuk kedalam ruang bawah tanah yang gelap dan sangat dingin. Disana menakutkan, terlebih anak-anak yang lain selalu menangis."

Kales meremat jemarinya, "Tiap waktu selalu ada anak yang diseret secara paksa dan tak pernah kembali. Kupikir mereka adalah anak yang sudah dibeli. Dengan mata kepalaku sendiri, aku melihat beberapa anak perempuan mati kedinginan dan kesakitan. Aku ingin membantu mereka, tapi aku sendiri tahu aku tak bisa berbuat apapun. Kelamaan setelah mendengar beberapa obrolan, aku tahu jika mereka sering disebut sebagai Ular Hitam. Dan itulah pekerjaan mereka. Mereka menculik anak-anak untuk diperdagangkan dengan orang-orang dari kerajaan lain."

"Tiap malam kami semua mengalami kekhawatiran. Berpikir apakah kami masih bisa bertahan hidup atau tidak hanya dengan makan roti keras dan air putih sekali dalam sehari." Kata Kales.

"Sejak kecil Asela memiliki tubuh yang sedikit lemah. Itulah kenapa aku selalu menjaganya. Namun sekarang aku ada disini, sementara Asela disana, ... kedinginan. Asela pasti kesakitan, karena perutnya lemah terhadap makanan keras. Dan aku disini makan makanan lezat. Aku, aku kakak yang buruk."

Kalara mengepalkan tangannya, hatinya sakit mendengar cerita Kales. Kalara tak bisa membayangkan semenderita apa mereka dalam cerita Kales. Namun yang pasti, mereka pasti ketakutan. Mereka hanyalah anak-anak yang malang. Yang menjadi korban manusia egois yang serakah dan tidak memiliki hati nurani.

Kalara geram.

"Ketika aku mencuri dengar mereka akan menjualku, aku panik. Saat satu pria datang, aku mendorongnya hingga membentur dinding dan pingsan. Aku ketahuan, aku berniat menarik adikku pergi, namun adikku mengatakan dia tak bisa bergerak. Memintaku pergi dan mencari bantuan," ucap Kales dengan ekspresi mimik sedih.

"Aku yang panik, terpaksa meninggalkan Asela. Tapi aku sudah berjanji akan mencari bantuan untuk menyelamatkan mereka." Lanjutnya membuat Kalara menganggukkan kepalanya setelah memahami keadaan.

Tangan ramping Kalara mendarat dikepala Kales, "Aku mengerti. Sekarang sudah malam. Mandilah, setelah itu makan dan tidur. Masalah ini biar kakak yang mengurusnya."

"Libatkan aku juga kak!" kata Kales mendapatkan gelengan kepala dari Kalara.

Ular Hitam adalah kelompok yang cukup berbahaya. Mengingat anggota bawahnya saja memiliki kontrak dengan binatang sihir tingkat tingkat mene gah menandakan mereka kuat dan bukan orang sembarangan. Kalara tak bisa membawa Kales dalam bahaya. Setidaknya dirinya akan memastikan Kales aman disini.

"Tidak. Kamu percaya pada kakak bukan?"

Kales diam sesaat sebelum menganggukkan kepalanya. Kalara meraih tangan Kales, "Percaya padaku. Aku akan membawa adikmu kembali tanpa luka sedikitpun."

Kales menganggukkan kepalanya. Ia harus yakin, jika Kalara bisa menepati janjinya. Karena Kalara kuat.

"Baik."

Ketika Kales telah tertidur pulas selepas mandi dan makan, Kalara bergerak membuka jendela. Jubah hitam melekat ditubuhnya. Rambut panjangnya dimasukkan kedalam jubah selututnya, hingga bagian bawah tetap terlihat.

Dengan kilatan tegas sekilas dimatanya ketika menatap kegelapnya malam, ia bergerak membuka pintu.

Kalara memunculkan bola hitam dan mendaratkan kakinya diatasnya.

Bola hitam itu melayang dan membawa Kalara terbang menjauh dengan kecepatan rata-rata, menyebabkan jbahnya berkibar.

"Kalian harus bersabar. Aku akan menyelamatkan kalian." Gumam Kalara dengan pelan.

Terpopuler

Comments

hoomano1D

hoomano1D

lanjut

2022-01-18

1

anggita

anggita

IIonia., 😘

2021-12-15

1

lihat semua
Episodes
1 01 | Ular Hitam — VOLUME 1 : Celestial Academy
2 02 | Sebuah Janji
3 03 | Cerita Kasel
4 04 | Markas Musuh
5 05 | Menepati Janji
6 06 | Jika Takdir Mengizinkan
7 07 | Pencarian Informasi
8 08 | Celestial Academy
9 09 | Bertemu Dengan Teman
10 10 | Binatang Iblis
11 11 | Mayat Hidup Peledak
12 12 | Roh Air
13 13 | Masa Lalu Sang Roh
14 14 | Mutiara Roh Air
15 15 | Bertemh Kembali
16 16 | Mengantar Ke Ruang Tes
17 17 | Tes Pertama
18 18 | Ujian Kedua
19 19 | Bermalam Di Bukit
20 20 | Apakah Kamu Gugup?
21 21 | Kekacauan
22 22 | Tes Tahap Ketiga
23 23 | Kebenaran Suku Lavia
24 24 | Tes Pembagian Kelas
25 25 | Kota Gibo
26 26 | Berkeliling Kota Gibo
27 27 | Aku Adalah Penyihir
28 28 | Kue Kacang
29 Bab 29 "Bayangan Putih"
30 Bab 30 "Clareon Vollien"
31 Bab 31 "Sepotong Ingatan Iloania"
32 Bab 32 "Dinding Pelindung Kota Neredith"
33 Bab 33 "Tombak Siena"
34 Bab 34 "Penyerangan Di Kota Neredith"
35 Bab 35 "Kekuatan Tekad Wency"
36 Bab 36 "Segel Kutukan Kematian"
37 Bab 37 "Obrolan Eleanor dan Iloania"
38 Bab 38 "Mendaftar Dalam Turnamen Festival Lentera"
39 Bab 39 "Dia Menyukainya"
40 Bab 40 "Latihan Istimewa Iloania"
41 Bab 41 "Inti Sihir Dan Firasat Gheorn"
42 Bab 42 "Hari Kesepuluh, Bulan Ketiga, Musim Dingin"
43 Bab 43 "Sepenggal Tulisan Tinta Emas"
44 Bab 44 "Sebuah Pergerakan"
45 Bab 45 "Percayalah, Aku Akan Membantu Sebisaku"
46 Bab 46 "Berdoa Di Kuil Musim Semi"
47 Bab 47 "Kebenaran Tentang Lasius [1]
48 Bab 48 "Kebenaran Tentang Lasius [2]"
49 Bab 49 "Situasi Yang Menyulitkan"
50 Bab 50 "Pengakuan Tanpa Suara"
51 Bab 51 "Malam Hari Ketujuh"
52 Bab 52 "Apakah Itu Sebuah Kecemburuan"
53 Bab 53 "Bayangan Hitam, Bayangan Putih Dan Bayangan Merah"
54 Bab 54 "Suka Dari Iloania"
55 Bab 55 "Adu Binatang Sihir"
56 Bab 56 "Putri Kitsune Dan Iloania"
57 Bab 57 "Dimensi Jiwa Sang Rubah"
58 Bab 58 "Seseorang Itu"
59 Bab 59 "Misi Penangkapan Dan Sebuah Mimpi"
60 Bab 60 "Malam Singkat Di Pasar Malam"
61 Bab 61 "Sebuah Segel"
62 Bab 62 "Hari Kesembilan, Bulan Ketujuh, Musim Panas"
63 Bab 63 "Suku Rubah Salju"
64 Bab 64 "Malam Festival Lentera"
65 Bab 65 "Pertandingan Perdana"
66 Bab 66 "Pertarungan Sengit"
67 Bab 67 "Rasa Takut Dari Ingatan"
68 Bab 68 "Percayalah, Aku Bisa"
69 Bab 69 "Kebangkitan" [Volume 1 End]
70 Prolog Legenda Bulan Kristal Volume 2 [Part 1]
71 Bab 70 "Munculnya Raja Iblis"
72 Bab 71 "Perlindungan Dalam Ingatan"
73 Bab 72 "Sisi Lain Yang Tak Ingin Diketahui"
74 Bab 73 "Pertemuan Pertama Vleia Dan Delt"
75 Bab 74 "Pesan Dalam Fatamorgana"
76 Bab 75 "Opini Dan Interogasi"
77 Bab 76 "Hari Kelima, Bulan Kesepuluh, Musim Gugur"
78 Bab 77 "Kekuatan Lacana dan Kedatangan Lasius"
79 Bab 78 "Disebut Sebagai Pelarian"
80 Bab 79 "Bersembunyi Di Alvatro"
81 Bab 80 "Petunjuk Dari Ingatan Lama"
82 Bab 81 "Pengepungan"
83 Bab 82 "Mari Ke Ribnon, Kerajaan Tophaz"
84 Bab 83 "Hari Ketujuh, Bulan Kedelapan, Musim Panas"
85 Bab 84 "Iloania, Yazuha Dan Ize"
86 Bab 85 "Mata Ganti Mata Dan Gigi Ganti Gigi"
87 Bab 86 "Membayar Hutang Kesalahan"
88 Bab 87 "Sebuah Kisah Dari Dunia Yang Berbeda"
89 Bab 88 "Suara Yang Tertelan Bisu"
90 Bab 89 "Langit Darah Dalam Tiga Bulan"
91 Bab 90 "Dua Pilihan Dan Kepastian"
92 Bab 91 "Menuju Nosten"
93 Bab 92 "Lonceng Ilusi Viridis Caapi"
94 Bab 93 "Lambang Bunga Oleander"
95 Bab 94 "Resonansi Emosi Dan Sihir"
96 Bab 95 "Hari Kedua, Bulan Keempat, Musim Semi"
97 Bab 96 "Kehadiran Sebuah Cinta"
98 Bab 97 "Sebuah Mimpi Ke Tempat Yang Dituju"
99 Bab 98 "Kemunculan Iblis Bersaudara"
100 Bab 99 "Hampir Berada Diambang Kematian"
101 Bab 100 "Kemunculan Gamma"
102 Bab 101 "Harus Menghilangkan Kemarahan"
103 Bab 102 "Pernyataan Delt Dan Kembalinya Penglihatan"
104 Bab 103 "Membenci Dirinya Sendiri"
105 Bab 104 "Kematian Sang Guru Tercinta"
106 Bab 105 "Tempat Terindah Untuk Mengenang, Lembah Musim Gugur"
107 Bab 106 "Sebuah Kisah Dari Penghuni Desa"
108 Bab 107 "Aida Ree Dari Anaria Yang Kan Diingat"
109 Bab 108 "Dalam Suku Lavia"
110 Bab 109 "Identitas Aya Dan Kabar Nenek Sheo"
111 Bab 110 "Sebuah Kecelakaan Yang Tak Terduga"
112 Bab 111 "Perjuangan Aya Akan Dimulai Dari Bunga Kecil"
113 Bab 112 "Surat Misterius"
114 Bab 113 "Sebuah Permainan"
115 Bab 114 "Tempat Suci Di Suku Mue"
116 Bab 115 "Sebuah Permulaan" [Volume 2 Paused]
117 Prolog Legenda Bulan Kristal Volume 3
118 Bab 116 "Kisah Gadis Penari Dan Sang Raja Tiran"
119 Bab 117 "Pertemuan Pertama Dibawah Senandung Lagu"
120 Bab 118 "Tawanan Perang Yang Menjadi Penari "
121 Bab 119 "Ancaman Dari Putri Lomiere"
122 Bab 120 "Janji Sang Raja Dan Kecemburuan Sang Putri"
123 Bab 121 "Cinta, Keberadaan Paling Menakutkan"
124 Bab 122 "Pembunuh Dan Si Buta Dari Efraz"
125 Bab 123 "Menunjukkan Betapa Hebatnya Dia"
126 Bab 124 "Pertemuan Dalam Garis Takdir"
127 Bab 125 "Apakah Akan Mati Seperti Ini?"
128 Bab 126 "Sebuah Keranjang Dan Ketakutan Dari Kenyataan"
129 Bab 127 "Berhadapan Dengan Musuh"
130 Bab 128 "Ini Adalah Karma"
131 Bab 129 "Penyihir Cahaya Dan Penyihir hitam"
132 Bab 130 "Pertemuan Dan Ritual Pemanggilan Bencana"
133 Bab 131 "Ketika Kita Menikah Nanti, Kamu Akan Ketagihan."
134 Bab 132 "Kerlip Cahaya"
135 Bab 133 "Kegelapan Yang Menjaga Kerlip"
136 Bab 134 "Desisan Gelombang Lautan"
137 Bab 135 "Sebagai Sebuah Mitos"
138 Bab 136 "Keponakan"
139 Bab 137 "Kecurigaan Dan Kecelakaan"
140 Bab 138 "Sebuah Permintaan"
141 Bab 139 "Pertemuan Dua Ras"
142 Bab 140 "Pertemanan"
143 Bab 141 "Sebuah Janji"
144 Bab 142 "Sang Guru Dan Sang Murid"
145 Bab 143 "Keteguhan Hati"
146 Bab 144 "Akan Baik-Baik Saja"
147 Bab 145 "Hiduplah Dan Bahagialah"
148 Bab 146 "Kelahiran Malaikat Emerald"
149 Bab 147 "Ancaman"
150 Bab 148 "Abadi Selamanya" [Volume 3 End]
151 Prolog Legenda Bulan Kristal Volume 2 [Part 2]
152 Bab 149 "Ketidakpahaman"
153 Bab 150 "Permulaan Besar"
154 Bab 151 "Sin Dan Mossha"
155 Bab 152 "Sentuhan, Sarung Tangan Putih Dan Pesan"
156 Bab 153 "Kata Tanpa Suara"
157 Bab 154 "Pertarungan Iloania, Lasius dan Sin"
158 Bab 155 "Sebuah Kenangan"
159 Bab 156 "Seandainya Selalu Diucapkan Di Akhir"
160 Bab 157 "Perundingan Yang Gagal Dan Pertemuan"
161 Bab 158 "Kisah Dari Miko"
162 Bab 159 "Hancurnya Senjata Dan Pengingat"
163 Bab 160 "Rasa Berada Di Rumah"
164 Bab 161 "Kembalinya Sang Kristal Keberuntungan Emerald"
165 Bab 162 "Segel Pembatas Jiwa"
166 Bab 163 "Keindahan Dan Keindahan"
167 Bab 164 "Kekhawatiran Dan Sebuah Tekad"
168 Bab 165 "Bala Bantuan, Dan Tiba Ditempat Tujuan"
169 Bab 166 "Situasi Yang Tak Biasa"
170 Bab 167 "Sie Dan Mutiara Roh Air"
171 Bab 168 "Ritual Khusus Hallias Dan Kejutan Tak Terduga"
172 Bab 169 "Kemunculan Sosok Tak Terduga"
173 Bab 170 "Menemukan Vleia, Pengorbanan Dan Berhadapan Dengan Perang"
174 Bab 171 "Kemunculan Iblis Dan Perang Di Tanah Lapang Yang Asing"
175 Bab 172 "Legarion VS Bie"
176 Bab 173 "Kedatangan Iloania Dan Sosok Misterius"
177 Pengumuman Hiatus
178 Bab 174 "Invasi Mental Raja Iblis"
179 Bab 175 "Kemarahan Raja Iblis Dan Luka Goresan"
Episodes

Updated 179 Episodes

1
01 | Ular Hitam — VOLUME 1 : Celestial Academy
2
02 | Sebuah Janji
3
03 | Cerita Kasel
4
04 | Markas Musuh
5
05 | Menepati Janji
6
06 | Jika Takdir Mengizinkan
7
07 | Pencarian Informasi
8
08 | Celestial Academy
9
09 | Bertemu Dengan Teman
10
10 | Binatang Iblis
11
11 | Mayat Hidup Peledak
12
12 | Roh Air
13
13 | Masa Lalu Sang Roh
14
14 | Mutiara Roh Air
15
15 | Bertemh Kembali
16
16 | Mengantar Ke Ruang Tes
17
17 | Tes Pertama
18
18 | Ujian Kedua
19
19 | Bermalam Di Bukit
20
20 | Apakah Kamu Gugup?
21
21 | Kekacauan
22
22 | Tes Tahap Ketiga
23
23 | Kebenaran Suku Lavia
24
24 | Tes Pembagian Kelas
25
25 | Kota Gibo
26
26 | Berkeliling Kota Gibo
27
27 | Aku Adalah Penyihir
28
28 | Kue Kacang
29
Bab 29 "Bayangan Putih"
30
Bab 30 "Clareon Vollien"
31
Bab 31 "Sepotong Ingatan Iloania"
32
Bab 32 "Dinding Pelindung Kota Neredith"
33
Bab 33 "Tombak Siena"
34
Bab 34 "Penyerangan Di Kota Neredith"
35
Bab 35 "Kekuatan Tekad Wency"
36
Bab 36 "Segel Kutukan Kematian"
37
Bab 37 "Obrolan Eleanor dan Iloania"
38
Bab 38 "Mendaftar Dalam Turnamen Festival Lentera"
39
Bab 39 "Dia Menyukainya"
40
Bab 40 "Latihan Istimewa Iloania"
41
Bab 41 "Inti Sihir Dan Firasat Gheorn"
42
Bab 42 "Hari Kesepuluh, Bulan Ketiga, Musim Dingin"
43
Bab 43 "Sepenggal Tulisan Tinta Emas"
44
Bab 44 "Sebuah Pergerakan"
45
Bab 45 "Percayalah, Aku Akan Membantu Sebisaku"
46
Bab 46 "Berdoa Di Kuil Musim Semi"
47
Bab 47 "Kebenaran Tentang Lasius [1]
48
Bab 48 "Kebenaran Tentang Lasius [2]"
49
Bab 49 "Situasi Yang Menyulitkan"
50
Bab 50 "Pengakuan Tanpa Suara"
51
Bab 51 "Malam Hari Ketujuh"
52
Bab 52 "Apakah Itu Sebuah Kecemburuan"
53
Bab 53 "Bayangan Hitam, Bayangan Putih Dan Bayangan Merah"
54
Bab 54 "Suka Dari Iloania"
55
Bab 55 "Adu Binatang Sihir"
56
Bab 56 "Putri Kitsune Dan Iloania"
57
Bab 57 "Dimensi Jiwa Sang Rubah"
58
Bab 58 "Seseorang Itu"
59
Bab 59 "Misi Penangkapan Dan Sebuah Mimpi"
60
Bab 60 "Malam Singkat Di Pasar Malam"
61
Bab 61 "Sebuah Segel"
62
Bab 62 "Hari Kesembilan, Bulan Ketujuh, Musim Panas"
63
Bab 63 "Suku Rubah Salju"
64
Bab 64 "Malam Festival Lentera"
65
Bab 65 "Pertandingan Perdana"
66
Bab 66 "Pertarungan Sengit"
67
Bab 67 "Rasa Takut Dari Ingatan"
68
Bab 68 "Percayalah, Aku Bisa"
69
Bab 69 "Kebangkitan" [Volume 1 End]
70
Prolog Legenda Bulan Kristal Volume 2 [Part 1]
71
Bab 70 "Munculnya Raja Iblis"
72
Bab 71 "Perlindungan Dalam Ingatan"
73
Bab 72 "Sisi Lain Yang Tak Ingin Diketahui"
74
Bab 73 "Pertemuan Pertama Vleia Dan Delt"
75
Bab 74 "Pesan Dalam Fatamorgana"
76
Bab 75 "Opini Dan Interogasi"
77
Bab 76 "Hari Kelima, Bulan Kesepuluh, Musim Gugur"
78
Bab 77 "Kekuatan Lacana dan Kedatangan Lasius"
79
Bab 78 "Disebut Sebagai Pelarian"
80
Bab 79 "Bersembunyi Di Alvatro"
81
Bab 80 "Petunjuk Dari Ingatan Lama"
82
Bab 81 "Pengepungan"
83
Bab 82 "Mari Ke Ribnon, Kerajaan Tophaz"
84
Bab 83 "Hari Ketujuh, Bulan Kedelapan, Musim Panas"
85
Bab 84 "Iloania, Yazuha Dan Ize"
86
Bab 85 "Mata Ganti Mata Dan Gigi Ganti Gigi"
87
Bab 86 "Membayar Hutang Kesalahan"
88
Bab 87 "Sebuah Kisah Dari Dunia Yang Berbeda"
89
Bab 88 "Suara Yang Tertelan Bisu"
90
Bab 89 "Langit Darah Dalam Tiga Bulan"
91
Bab 90 "Dua Pilihan Dan Kepastian"
92
Bab 91 "Menuju Nosten"
93
Bab 92 "Lonceng Ilusi Viridis Caapi"
94
Bab 93 "Lambang Bunga Oleander"
95
Bab 94 "Resonansi Emosi Dan Sihir"
96
Bab 95 "Hari Kedua, Bulan Keempat, Musim Semi"
97
Bab 96 "Kehadiran Sebuah Cinta"
98
Bab 97 "Sebuah Mimpi Ke Tempat Yang Dituju"
99
Bab 98 "Kemunculan Iblis Bersaudara"
100
Bab 99 "Hampir Berada Diambang Kematian"
101
Bab 100 "Kemunculan Gamma"
102
Bab 101 "Harus Menghilangkan Kemarahan"
103
Bab 102 "Pernyataan Delt Dan Kembalinya Penglihatan"
104
Bab 103 "Membenci Dirinya Sendiri"
105
Bab 104 "Kematian Sang Guru Tercinta"
106
Bab 105 "Tempat Terindah Untuk Mengenang, Lembah Musim Gugur"
107
Bab 106 "Sebuah Kisah Dari Penghuni Desa"
108
Bab 107 "Aida Ree Dari Anaria Yang Kan Diingat"
109
Bab 108 "Dalam Suku Lavia"
110
Bab 109 "Identitas Aya Dan Kabar Nenek Sheo"
111
Bab 110 "Sebuah Kecelakaan Yang Tak Terduga"
112
Bab 111 "Perjuangan Aya Akan Dimulai Dari Bunga Kecil"
113
Bab 112 "Surat Misterius"
114
Bab 113 "Sebuah Permainan"
115
Bab 114 "Tempat Suci Di Suku Mue"
116
Bab 115 "Sebuah Permulaan" [Volume 2 Paused]
117
Prolog Legenda Bulan Kristal Volume 3
118
Bab 116 "Kisah Gadis Penari Dan Sang Raja Tiran"
119
Bab 117 "Pertemuan Pertama Dibawah Senandung Lagu"
120
Bab 118 "Tawanan Perang Yang Menjadi Penari "
121
Bab 119 "Ancaman Dari Putri Lomiere"
122
Bab 120 "Janji Sang Raja Dan Kecemburuan Sang Putri"
123
Bab 121 "Cinta, Keberadaan Paling Menakutkan"
124
Bab 122 "Pembunuh Dan Si Buta Dari Efraz"
125
Bab 123 "Menunjukkan Betapa Hebatnya Dia"
126
Bab 124 "Pertemuan Dalam Garis Takdir"
127
Bab 125 "Apakah Akan Mati Seperti Ini?"
128
Bab 126 "Sebuah Keranjang Dan Ketakutan Dari Kenyataan"
129
Bab 127 "Berhadapan Dengan Musuh"
130
Bab 128 "Ini Adalah Karma"
131
Bab 129 "Penyihir Cahaya Dan Penyihir hitam"
132
Bab 130 "Pertemuan Dan Ritual Pemanggilan Bencana"
133
Bab 131 "Ketika Kita Menikah Nanti, Kamu Akan Ketagihan."
134
Bab 132 "Kerlip Cahaya"
135
Bab 133 "Kegelapan Yang Menjaga Kerlip"
136
Bab 134 "Desisan Gelombang Lautan"
137
Bab 135 "Sebagai Sebuah Mitos"
138
Bab 136 "Keponakan"
139
Bab 137 "Kecurigaan Dan Kecelakaan"
140
Bab 138 "Sebuah Permintaan"
141
Bab 139 "Pertemuan Dua Ras"
142
Bab 140 "Pertemanan"
143
Bab 141 "Sebuah Janji"
144
Bab 142 "Sang Guru Dan Sang Murid"
145
Bab 143 "Keteguhan Hati"
146
Bab 144 "Akan Baik-Baik Saja"
147
Bab 145 "Hiduplah Dan Bahagialah"
148
Bab 146 "Kelahiran Malaikat Emerald"
149
Bab 147 "Ancaman"
150
Bab 148 "Abadi Selamanya" [Volume 3 End]
151
Prolog Legenda Bulan Kristal Volume 2 [Part 2]
152
Bab 149 "Ketidakpahaman"
153
Bab 150 "Permulaan Besar"
154
Bab 151 "Sin Dan Mossha"
155
Bab 152 "Sentuhan, Sarung Tangan Putih Dan Pesan"
156
Bab 153 "Kata Tanpa Suara"
157
Bab 154 "Pertarungan Iloania, Lasius dan Sin"
158
Bab 155 "Sebuah Kenangan"
159
Bab 156 "Seandainya Selalu Diucapkan Di Akhir"
160
Bab 157 "Perundingan Yang Gagal Dan Pertemuan"
161
Bab 158 "Kisah Dari Miko"
162
Bab 159 "Hancurnya Senjata Dan Pengingat"
163
Bab 160 "Rasa Berada Di Rumah"
164
Bab 161 "Kembalinya Sang Kristal Keberuntungan Emerald"
165
Bab 162 "Segel Pembatas Jiwa"
166
Bab 163 "Keindahan Dan Keindahan"
167
Bab 164 "Kekhawatiran Dan Sebuah Tekad"
168
Bab 165 "Bala Bantuan, Dan Tiba Ditempat Tujuan"
169
Bab 166 "Situasi Yang Tak Biasa"
170
Bab 167 "Sie Dan Mutiara Roh Air"
171
Bab 168 "Ritual Khusus Hallias Dan Kejutan Tak Terduga"
172
Bab 169 "Kemunculan Sosok Tak Terduga"
173
Bab 170 "Menemukan Vleia, Pengorbanan Dan Berhadapan Dengan Perang"
174
Bab 171 "Kemunculan Iblis Dan Perang Di Tanah Lapang Yang Asing"
175
Bab 172 "Legarion VS Bie"
176
Bab 173 "Kedatangan Iloania Dan Sosok Misterius"
177
Pengumuman Hiatus
178
Bab 174 "Invasi Mental Raja Iblis"
179
Bab 175 "Kemarahan Raja Iblis Dan Luka Goresan"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!