02 | Sebuah Janji

Pria besar itu menatap nyalang Kalara. Sementara beberapa dari mereka nampak menatap ngeri pada Kalara yang mengatakan dan melakukan yang sangat berlawanan. Kalara mengalihkan tatapannya pada bocah laki-laki berambut cepak yang menatapnya dengan tatapan takut, cemas, gelisah dan dipenuhi emosi lain yang nyata. Bibir Kalara melengkung dan matanya menatap anak itu, memberikan senyuman menenangkan. Tatapan itu membuat anak laki-laki tadi tertegun dan kehilangan semua perasaan takut dan cemasnya.

"Sawe! Bunuh jalang itu! Cabik dia sampai mati!"

Pria besar hitam menyuruh serigala hitam dengan amarah yang membuncah.

Serigala hitam mengunci Kalara sebagai target dimatanya dan berlari secepat angin untuk enerjang Kalara dengan taring-taring tajamnya. Mata hijau bocah itu melebar. Jantungnya berdentum cepat karena rasa cemas yang menyerangnya.

"Awas!" jeritnya.

Namun bukannya menghindar, Kalara justru menyunggingkan senyuman dan mengangkat tangan kirinya. Belum sempat cakar serigala menyentuh sedikit saja kulit Kalara, cahaya keemasan memancar lembut dari cincinnya, membuat tubuh serigala hitam berhenti dan terserap dengan pelan kedalamnya. Para pria besar yang menyaksikan membelalak.

Pria besar berteriak, "Apa yang kau lakukan pada binatang sihirku?! Kembalikan binatang sihirku! Kembalikan!"

"Kembalikan? Baik."

Berujar ringan, Kalara kembali memendarkan cahaya keemasan lembut dari cincinnya. Serigala hitam muncul didepannya dengan kondisi yang benar-benar berbanding terbalik dari awal dia dipanggil untuk menyerang. Serigala itu terduduk dengan mata merah yang dipenuhi ketakutan. Gigi-gigi runcing bergemeletuk. Tubuh besar itu bergetar. Selayaknya kucing dan anjing, serigala itu menyembunyikan ekornya dibawah tubuhnya dan menggigil.

"Sewa, apa yang terjadi padamu? Serang dia!"

Seriala hitam itu tidak mendengarkan, seolah tuli. Serigala hitam itu memecah segel kontrak didahinya, dan melolong kesakitan karena efek samping pemecahan segel sepihak. Serigala hitam itu langsung berlari pergi.

Pria besar pemilik serigala hitam memuntahkan seteguk darah kental, terkena juga efek samping dari pemecahan segel kontrak antara manusia pemilik sihir dan binatang sihir.

Kalara tak bergeming dari tempatnya meskipun para pria besar itu menatap aneh padanya. Penuh emosi dan kemarahan. Tapi disana juga ada sesuatu, perasaan terancam. Mereka mungkin tak akan langsung takut pada Kalara, namun mereka menangkap Kalara sebagai ancaman dan menaikkan sedikit kewaspadaan mereka.

Serigala hitam memang bukan binatang sihir tingkat tinggi, namun termasuk dalam tingkat menegah yang tidak bisa dikalahkan hanya dengan beberapa serangan sederhana.

Namun, Kalara dapat membuatnya ketakutan bak melihat monster bahkan tanpa melakukan serangan apapun.

Pimpinan mereka bertanya dengan tajam. "Siapa kau?!"

"Siapa aku?" beo Kalara.

Kalara mengulum senyuman manis. "Kalara Io, kalian bisa memanggilku Kalara. Senang bertemu dengan kalian~"

...🌙...

"Tuan Levi, satu bawahan melaporkan adanya pergerakan dari Ular Hitam di Kota Alpes. Perlu waktu lebih dari satu minggu untuk kesana menggunkan kereta. Jari lebih baik anda memanggil Vermel."

Pemuda rupawan itu menyibukkan dirinya dengan tumpukan kertas yang ada didepannya. Matanya menampakkan kejenuhan meskipun wajahnya tetap pada wajah datar tanpa ada ekspresi. Levi memperhatikan pengawal sekaligus tangan kanannya itu sesaat sebelum meletakkan kertas yang ada ditangannya keatas meja.

"Aku akan pergi sendiri. Urus masalah yang ada disini, aku akan kembali besok." Levi berujar sembari bangkit berdiri, meraih jubah hitamnya.

Elezar menatap Levi yang kini bergerak menuju jendela. "Berhati-hatilah, tuan. Beliau bisa membunuh saya bila terjadi sesuatu dengan anda."

"Artinya kau bisa bertemu Dewa," ucap Levi.

Sudut bibir Elezar yang menyunggingkan senyuman berkedut. "Jika anda mati saya akan langsung melarikan diri. Tuan tenang saja, tuan akan menjadi yang pertama bertemu Dewa."

Levi terkekeh kecil sebelum bersiul dengan nyaring. Sesuatu melesat dengan cepat kearahnya. Seberkas cahaya berhenti dihadapannya. Cahaya itu segera membentuk sepasang sayap dan seekor burung Phoenix yang diselimuti cahaya putih. Helaian sayap itu memiliki kilauan ungu disekitarnya.

"Vermel, bawa aku ke kota Alpes!" perintah Levi pada si phoenix.

Vermel menjawab dengan tenang dan suara dalam. "Baik tuan."

Vermel menggerakkan sayapnya dan melesat melewati cakrawala menuju Kota Alpes.

...🌙...

Pria-pria besar menatap tajam Kalara, "Kau akan membayar perbuatanmu!"

"Membayar perbuatanku? Dia yang meminta kehangatan, kenapa kalian marah saat dia sudah hangat?" tanya Kalara.

"Kau membakarnya!!"

"Kalian! Tangkap anak itu! Biar aku mengurus jalang kecil ini!"

Pria dengan luka melintang dipipinya berujar tajam sembari melangkah mendekati Kalara yang kini hanya mengambang satu meter diatas tanah dengan bola hitamnya.

"Kau akan berhadapan denganku, bocah!" ucap pria besar itu.

"Lindungi kepalamu!" ujar Kalara membuat mereka mengernyit.

"Omong kosong ap—ahhh!"

Pria itu berteriak kaget saat tubuhnya tiba-tiba terhempas oleh angin kuat dan terhempas menjauh dari tempat itu.

Suara teriakan lantang juga diteriakkan oleh pria besar lain, yang terdorong tinggi dan jauh. Erangan kesakitan dan pekikan histeris terdengar setelah mereka hilang dari pandangan Kalara dan si bocah. Meninggalkan Kalara yang mengulas senyuman.

"T-Terima kasih! Sudah menyelamatkan saya, terimakasih banyak!" ucap syukur anak itu sambil berlutut disamping Kalara.

Kalara menoleh. Tangan kirinya mengayun keatas secara lembut, bersamaan dengan munculnya bola hitam yang sama dengan cara muncul seperti pusaran pasir yang memadat. Bola itu kemudian melayang dan membawa bocah itu duduk diatasnya.

"A-ah! Apa ini?!" kaget bocah itu.

"Tidak apa, tenanglah. Siapa namamu?" tanya Kalara membuat si bocah tenang.

"N-Namaku Kasel."

Kalara memiringkan sedikit kepalanya, "Kasel? Apa yang terjadi sampai mereka mengejarmu?"

Kasel nampak menunduk. Menyembunyikan wajahnya yang terganggu oleh air mata. Kasel tidak bisa mengatakan apa yang ada dibenaknya. Terlalu takut untuk kembali dikecewakan ketika dia menginginkan bantuan. Melihat ketakutan dimata Kasel, Kalara menyentuh pundak Kasel dengan hangat.

"Tidak apa, katakan saja. Kakak pasti akan membantumu." Ucap Kalara dengan senyuman.

"A-Adikku. Mereka menangkap aku dan adikku. Mengurung kami bersama anak-anak lain dan menyiksa kami. Mereka akan menjual kami. Aku hampir dijual, tapi aku berhasil melarikan diri dan berniat membawa adikku. T-Tapi aku ketahuan dan adikku menyuruhku lari." ucap Kasel, berusaha keras menahan tangisnya.

Ia mengusap matanya. "A-Aku mencoba mencari bantuan namun polisi militer bahkan tak berani menolongku. Mereka mengabaikanku karena aku melihat mereka telah disuap! Kami bukan berasal dari sini, tapi mereka membawa kami ketempat yang asing dan sangat jauh untuk dijadikan budak orang kaya!"

Dalam satu tarikan, Kasel sudah ada dalam pelukan hangat Kalara. Pelukan yang membuatnya tak bisa menahan air matanya yang selalu ia tahan didepan sang adik. Pelukan yang sama seperti pelukan sang ibu, tempatnya berkeluh kesah. Kalara mengusap belakang kepala Kasel dengan lembut, membisikkan kata-kata menenangkan dengan hangat.

"Tidak apa, tidak apa. Aku akan menolongmu." Bisik Kalara.

"Tolong adikku! Kumohon tolong adikku. Aku akan melakukan apapun sebagai balasannya. Kumohon..." pinta Kasel melirih.

"Aku akan menolongmu. Membawa adikmu padamu. Dan mempertemukanmu dengan keluargamu. Percayalah, aku berjanji."

"Janji?" beo Kasel lirih.

Kalara mengangkat jari kelingkingnya dan menyatukannya dengan kelingking kurus milik Kasel, "Janji."

Senyuman dibibir Kasel terbit. Ia menemukan sebuah harapan. Harapan kembali tumbuh dibenaknya. Adiknya, ibunya dan kakaknya. Dia akan bertemu dengan mereka kembali.

"Sekarang ayo obati lukamu. Setelah itu ceritakan dengan detil apa yang menimpamu. Oke?" ajak Kalara.

Kasel menganggukkan kepalanya. Sementara Kalara membawanya mengambang tinggi dengan bola hitam itu. Awalnya Kasel ketakutan setengah mati dan tak melepaskan tangan Kalara, namun setelah beberapa saat, Kasel melepas tangan Kalara dan tertegun melihat pemanangan luas dibawahnya.

"Hebat." Gumamnya.

Terpopuler

Comments

mrn_zmrn

mrn_zmrn

jejak👍🏼😁

2022-08-17

1

Rahma AR

Rahma AR

😊☺

2022-02-10

1

hoomano1D

hoomano1D

ok..
masih di sini

2022-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 01 | Ular Hitam — VOLUME 1 : Celestial Academy
2 02 | Sebuah Janji
3 03 | Cerita Kasel
4 04 | Markas Musuh
5 05 | Menepati Janji
6 06 | Jika Takdir Mengizinkan
7 07 | Pencarian Informasi
8 08 | Celestial Academy
9 09 | Bertemu Dengan Teman
10 10 | Binatang Iblis
11 11 | Mayat Hidup Peledak
12 12 | Roh Air
13 13 | Masa Lalu Sang Roh
14 14 | Mutiara Roh Air
15 15 | Bertemh Kembali
16 16 | Mengantar Ke Ruang Tes
17 17 | Tes Pertama
18 18 | Ujian Kedua
19 19 | Bermalam Di Bukit
20 20 | Apakah Kamu Gugup?
21 21 | Kekacauan
22 22 | Tes Tahap Ketiga
23 23 | Kebenaran Suku Lavia
24 24 | Tes Pembagian Kelas
25 25 | Kota Gibo
26 26 | Berkeliling Kota Gibo
27 27 | Aku Adalah Penyihir
28 28 | Kue Kacang
29 29 | Bayangan Putih
30 30 | Pelatihan Terbang
31 31 | Binatang Sihir
32 32 | Orang Baik
33 33 | Tombak Airia
34 34 | Serangan Binatang Iblis
35 35 | Sebuah Tekad
36 36 | Segel Kutukan Kematian
37 37 | Perbincangan Kecil
38 38 | Mendaftar Turnamen
39 39 | Setuju Untuk Berlatih
40 40 | Pelatihan Dari Minette
41 41 | Firasat Buruk
42 42 | Segel Naga Suci
43 43 | Catatan Tinta Emas
44 44 | Damai Yang Meluntur
45 45 | Petir Misterius
46 46 | Kisah Dewi Yang Tamak
47 47 | Masa Lalu Levi
48 48 | Suka
49 49 | Si Kembar Yang Gila
50 50 | Membolos Kelas
51 51 | Liontin
52 52 | Cemburu
53 53 | Fakta Tersembunyi
54 54 | Bunga Balasan
55 55 | Putri Rubah
56 56 | Bertukar Posisi
57 57 | Bunga Penunjuk
58 58 | Suka Berada Didekatmu
59 59 | Kembali Berbohong
60 60 | Perasaan Familiar
61 61 | Sebuah Segel
62 62 | Guru Yang Penakut
63 63 | Guru Yang Istimewa
64 64 | Harapan Yang Melambung Tinggi
65 65 | Dimulainya Turnamen
66 66 | Tampil Perdana
67 67 | Rasa Takut
68 68 | Percayalah
69 69 | Kebangkitan — END VOLUME 1
70 Prolog — VOLUME 2 : The Demon King's Awakening
71 01 | Kedatangannya
72 02 | Akan Melindunginya
73 03 | Amarah Yang Meluap
74 04 | Pertemuan Pertama
75 05 | Pesan Minette
76 06 | Interogasi
77 07 | Rasa Takut
78 08 | Wilayah Netral
79 09 | Melarikan Diri
80 10 | Siapa Kamu?
81 11 | Petunjuk Dalam Mimpi
82 12 | Penyelidikan
83 13 | Tiba Di Ribnon
84 14 | Pencuri
85 15 | Membantu
86 16 | Balasan Yang Setara
87 17 | Menukar Penglihatan
88 18 | Ramalan Bahasa Kuno
89 19 | Si Buta Peniup Seruling
90 20 | Informasi Tentang Langit Darah
91 21 | Rapat Darurat
92 22 | Harapan Odius
93 23 | Lonceng Ilusi
94 24 | Sebuah Lukisan
95 25 | Pengejaran
96 26 | Peluk
97 27 | Perasaan Tak Nyaman
98 28 | Mimpi
99 29 | Iblis Bersaudara
100 30 | Pertarungan
101 31 | Gamma
102 32 | Menolak Mengajari
103 33 | Sepotong Kenangan
104 34 | Membenci Diri Sendiri
105 35 | Kematian Orang Terkasih
106 36 | Danau Kaca
107 37 | Cerita Mendalam
108 38 | Pergi Ke Zhoie
109 39 | Suku Lavia
110 40 | Mirip
111 41 | Kecelakaan Kecil
112 42 | Berjuang Bersama
113 43 | Doa Pengantar
114 44 | Memulai Perang
115 45 | Jangan Takut
116 46 | Pertanyaan Akhir — END VOLUME 2
117 Prolog — VOLUME 3 : Seven Dreams
118 01 | Raja Dan Penari
119 02 | Tarian Yang Memikat
120 03 | Seorang Tahanan Perang
121 04 | Ancaman Sang Putri
122 05 | Janji Sang Raja
123 06 | Aku Mencintaimu
124 07 | Si Buta Dan Pembunuh
125 08 | Tanpa Belas Kasihan
126 09 | Pertemuan
127 Bab 125 "Apakah Akan Mati Seperti Ini?"
128 11 | Keranjang Baru
129 12 | Penculikan
130 13 | Tak Ingin Bertemu Lagi
131 14 | Kisah Dua Penyihir
132 15 | Cinta Pada Pandangan Pertama
133 16 | Saat Kita Menikah Nanti
134 17 | Ingin Menjadi Kerlip
135 18 | Pengorbanan
136 19 | Sang Duyung Dan Nelayan
137 20 | Duyung Yang Terluka
138 21 | Aneh
139 22 | Datang Ke Daratan
140 23 | Permintaan Yang Menyakitkan
141 24 | Elf Dan Manusia Serigala
142 25 | Pertemanan
143 25 | Janji Yang Tak Berarti
144 27 | Guru Dan Murid
145 28 | Mengakulah
146 29 | Kendali Binatang Iblis
147 30 | Hiduplah Dengan Bahagia
148 31 | Lahirnya Bintang Emerald
149 32 | Dibalik Kedamaian
150 33 | Abadi Selamanya — END VOLUME 2
151 Prolog — VOLUME 4 : Final Battle Of Good And Evil
152 01 | Kepingan Tak Dikenal
153 02 | Pertemuan Darurat
154 Bab 151 "Sin Dan Mossha"
155 Bab 152 "Sentuhan, Sarung Tangan Putih Dan Pesan"
156 Bab 153 "Kata Tanpa Suara"
157 Bab 154 "Pertarungan Iloania, Lasius dan Sin"
158 Bab 155 "Sebuah Kenangan"
159 Bab 156 "Seandainya Selalu Diucapkan Di Akhir"
160 Bab 157 "Perundingan Yang Gagal Dan Pertemuan"
161 Bab 158 "Kisah Dari Miko"
162 Bab 159 "Hancurnya Senjata Dan Pengingat"
163 Bab 160 "Rasa Berada Di Rumah"
164 Bab 161 "Kembalinya Sang Kristal Keberuntungan Emerald"
165 Bab 162 "Segel Pembatas Jiwa"
166 Bab 163 "Keindahan Dan Keindahan"
167 Bab 164 "Kekhawatiran Dan Sebuah Tekad"
168 Bab 165 "Bala Bantuan, Dan Tiba Ditempat Tujuan"
169 Bab 166 "Situasi Yang Tak Biasa"
170 Bab 167 "Sie Dan Mutiara Roh Air"
171 Bab 168 "Ritual Khusus Hallias Dan Kejutan Tak Terduga"
172 Bab 169 "Kemunculan Sosok Tak Terduga"
173 Bab 170 "Menemukan Vleia, Pengorbanan Dan Berhadapan Dengan Perang"
174 Bab 171 "Kemunculan Iblis Dan Perang Di Tanah Lapang Yang Asing"
175 Bab 172 "Legarion VS Bie"
176 Bab 173 "Kedatangan Iloania Dan Sosok Misterius"
177 Bab 174 "Invasi Mental Raja Iblis"
178 Bab 175 "Kemarahan Raja Iblis Dan Luka Goresan"
Episodes

Updated 178 Episodes

1
01 | Ular Hitam — VOLUME 1 : Celestial Academy
2
02 | Sebuah Janji
3
03 | Cerita Kasel
4
04 | Markas Musuh
5
05 | Menepati Janji
6
06 | Jika Takdir Mengizinkan
7
07 | Pencarian Informasi
8
08 | Celestial Academy
9
09 | Bertemu Dengan Teman
10
10 | Binatang Iblis
11
11 | Mayat Hidup Peledak
12
12 | Roh Air
13
13 | Masa Lalu Sang Roh
14
14 | Mutiara Roh Air
15
15 | Bertemh Kembali
16
16 | Mengantar Ke Ruang Tes
17
17 | Tes Pertama
18
18 | Ujian Kedua
19
19 | Bermalam Di Bukit
20
20 | Apakah Kamu Gugup?
21
21 | Kekacauan
22
22 | Tes Tahap Ketiga
23
23 | Kebenaran Suku Lavia
24
24 | Tes Pembagian Kelas
25
25 | Kota Gibo
26
26 | Berkeliling Kota Gibo
27
27 | Aku Adalah Penyihir
28
28 | Kue Kacang
29
29 | Bayangan Putih
30
30 | Pelatihan Terbang
31
31 | Binatang Sihir
32
32 | Orang Baik
33
33 | Tombak Airia
34
34 | Serangan Binatang Iblis
35
35 | Sebuah Tekad
36
36 | Segel Kutukan Kematian
37
37 | Perbincangan Kecil
38
38 | Mendaftar Turnamen
39
39 | Setuju Untuk Berlatih
40
40 | Pelatihan Dari Minette
41
41 | Firasat Buruk
42
42 | Segel Naga Suci
43
43 | Catatan Tinta Emas
44
44 | Damai Yang Meluntur
45
45 | Petir Misterius
46
46 | Kisah Dewi Yang Tamak
47
47 | Masa Lalu Levi
48
48 | Suka
49
49 | Si Kembar Yang Gila
50
50 | Membolos Kelas
51
51 | Liontin
52
52 | Cemburu
53
53 | Fakta Tersembunyi
54
54 | Bunga Balasan
55
55 | Putri Rubah
56
56 | Bertukar Posisi
57
57 | Bunga Penunjuk
58
58 | Suka Berada Didekatmu
59
59 | Kembali Berbohong
60
60 | Perasaan Familiar
61
61 | Sebuah Segel
62
62 | Guru Yang Penakut
63
63 | Guru Yang Istimewa
64
64 | Harapan Yang Melambung Tinggi
65
65 | Dimulainya Turnamen
66
66 | Tampil Perdana
67
67 | Rasa Takut
68
68 | Percayalah
69
69 | Kebangkitan — END VOLUME 1
70
Prolog — VOLUME 2 : The Demon King's Awakening
71
01 | Kedatangannya
72
02 | Akan Melindunginya
73
03 | Amarah Yang Meluap
74
04 | Pertemuan Pertama
75
05 | Pesan Minette
76
06 | Interogasi
77
07 | Rasa Takut
78
08 | Wilayah Netral
79
09 | Melarikan Diri
80
10 | Siapa Kamu?
81
11 | Petunjuk Dalam Mimpi
82
12 | Penyelidikan
83
13 | Tiba Di Ribnon
84
14 | Pencuri
85
15 | Membantu
86
16 | Balasan Yang Setara
87
17 | Menukar Penglihatan
88
18 | Ramalan Bahasa Kuno
89
19 | Si Buta Peniup Seruling
90
20 | Informasi Tentang Langit Darah
91
21 | Rapat Darurat
92
22 | Harapan Odius
93
23 | Lonceng Ilusi
94
24 | Sebuah Lukisan
95
25 | Pengejaran
96
26 | Peluk
97
27 | Perasaan Tak Nyaman
98
28 | Mimpi
99
29 | Iblis Bersaudara
100
30 | Pertarungan
101
31 | Gamma
102
32 | Menolak Mengajari
103
33 | Sepotong Kenangan
104
34 | Membenci Diri Sendiri
105
35 | Kematian Orang Terkasih
106
36 | Danau Kaca
107
37 | Cerita Mendalam
108
38 | Pergi Ke Zhoie
109
39 | Suku Lavia
110
40 | Mirip
111
41 | Kecelakaan Kecil
112
42 | Berjuang Bersama
113
43 | Doa Pengantar
114
44 | Memulai Perang
115
45 | Jangan Takut
116
46 | Pertanyaan Akhir — END VOLUME 2
117
Prolog — VOLUME 3 : Seven Dreams
118
01 | Raja Dan Penari
119
02 | Tarian Yang Memikat
120
03 | Seorang Tahanan Perang
121
04 | Ancaman Sang Putri
122
05 | Janji Sang Raja
123
06 | Aku Mencintaimu
124
07 | Si Buta Dan Pembunuh
125
08 | Tanpa Belas Kasihan
126
09 | Pertemuan
127
Bab 125 "Apakah Akan Mati Seperti Ini?"
128
11 | Keranjang Baru
129
12 | Penculikan
130
13 | Tak Ingin Bertemu Lagi
131
14 | Kisah Dua Penyihir
132
15 | Cinta Pada Pandangan Pertama
133
16 | Saat Kita Menikah Nanti
134
17 | Ingin Menjadi Kerlip
135
18 | Pengorbanan
136
19 | Sang Duyung Dan Nelayan
137
20 | Duyung Yang Terluka
138
21 | Aneh
139
22 | Datang Ke Daratan
140
23 | Permintaan Yang Menyakitkan
141
24 | Elf Dan Manusia Serigala
142
25 | Pertemanan
143
25 | Janji Yang Tak Berarti
144
27 | Guru Dan Murid
145
28 | Mengakulah
146
29 | Kendali Binatang Iblis
147
30 | Hiduplah Dengan Bahagia
148
31 | Lahirnya Bintang Emerald
149
32 | Dibalik Kedamaian
150
33 | Abadi Selamanya — END VOLUME 2
151
Prolog — VOLUME 4 : Final Battle Of Good And Evil
152
01 | Kepingan Tak Dikenal
153
02 | Pertemuan Darurat
154
Bab 151 "Sin Dan Mossha"
155
Bab 152 "Sentuhan, Sarung Tangan Putih Dan Pesan"
156
Bab 153 "Kata Tanpa Suara"
157
Bab 154 "Pertarungan Iloania, Lasius dan Sin"
158
Bab 155 "Sebuah Kenangan"
159
Bab 156 "Seandainya Selalu Diucapkan Di Akhir"
160
Bab 157 "Perundingan Yang Gagal Dan Pertemuan"
161
Bab 158 "Kisah Dari Miko"
162
Bab 159 "Hancurnya Senjata Dan Pengingat"
163
Bab 160 "Rasa Berada Di Rumah"
164
Bab 161 "Kembalinya Sang Kristal Keberuntungan Emerald"
165
Bab 162 "Segel Pembatas Jiwa"
166
Bab 163 "Keindahan Dan Keindahan"
167
Bab 164 "Kekhawatiran Dan Sebuah Tekad"
168
Bab 165 "Bala Bantuan, Dan Tiba Ditempat Tujuan"
169
Bab 166 "Situasi Yang Tak Biasa"
170
Bab 167 "Sie Dan Mutiara Roh Air"
171
Bab 168 "Ritual Khusus Hallias Dan Kejutan Tak Terduga"
172
Bab 169 "Kemunculan Sosok Tak Terduga"
173
Bab 170 "Menemukan Vleia, Pengorbanan Dan Berhadapan Dengan Perang"
174
Bab 171 "Kemunculan Iblis Dan Perang Di Tanah Lapang Yang Asing"
175
Bab 172 "Legarion VS Bie"
176
Bab 173 "Kedatangan Iloania Dan Sosok Misterius"
177
Bab 174 "Invasi Mental Raja Iblis"
178
Bab 175 "Kemarahan Raja Iblis Dan Luka Goresan"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!