Bab 7 "Tak Ada Informasi"

Raynen yang sudah terbangun sejak tadi mengigit kecil jemarinya karena cemas. Ketika ia membuka mata, ia tak mendapati sosok Iloania. Bahkan pemilik penginapan mengatakan bahwa belum ada seorangpun yang keluar, termasuk Iloania. Lantas kemana Iloania?

Ditengah kebingungan dan kecemasannya, ia refleks menoleh saat mendapati bayangan dari jendela. Ketika ia menoleh, ia tertegun mendapati sosok Iloania dengan Qilan disampingnya. Manik Raynen melebar dan berkaca-kaca.

"Kak Ray!" Pekik Qilan sembari menerjang Raynen dengan pelukan.

Raynen balas memeluk Qilan dengan erat. Air mata keduanya tak bisa dibendung, hingga keduanya menangis. Suasana haru tercipta. Iloania tak tahan untuk menyunggingkan senyuman lega saat kedua saudara itu sudah berkumpul. Sekarang Iloania hanya perlu mengantar mereka pulang.

"Qi pikir, Qi akan mati, hiks.. hiks.." Tangis Qilan.

Raynen terisak, "Hiks.. Terima kasih. Terima kasih kak Ilo.. Terima kasih!"

Iloania mengusap puncuk kepala mereka dengan hangat. "Jangan menangis lagi. Kakak akan mengantar kalian pulang hari ini. Qilan bisa mandi, dan memakai baju yang ada dilemari."

"Hum!" Gumam Qilan sembari mengangguk patuh.

Keduanya menghapus air mata masing-masing.

...***...

Ketika hari berjalan dengan singkat Iloania dan dua saudara itu telah meninggalkan penginapan dan setengah perjalanan pulang. Sore mulai tiba, ketika piringan Rain melayang tinggi, cahaya matahari oranye keemasan menyorot ladang dan sawah luas dibawahnya. Pohon-pohon dan daerah perhutanan juga telah nampak dan dilalui.

Iloania menatap Raynen dan Qilan yang telah tidur pulas disampingnya. Mengulas senyuman, Iloania kembali memandang kedepan. Piringan terbang Iloania hanya bisa dilihat oleh mereka yang mampu menguasai sihir. Jadi, warga biasa tidak akan bisa melihatnya dan tak akan kebingungan. Berbeda dengan para warga yang menguasai sihir, mungkin mereka tak akan terlalu heran dan terkejut saat piringan hitamnya.

Ketika malam mulai tiba, Iloania melihat sebuah kota kecil dengan pencahayaan yang cukup baik dimalam hari. Iloania yakin bahwa ini adalah tempat dimana Raynen dan Qilan dilahirkan. Dengan lembut Iloania membangunkan Raynen dan Qilan. Keduanya bangun dan menatap Iloania.

"Uhh? Apa kita sudah sampai?" Gumam Raynen.

Ketika mereka berdua melihat kebawah, keduanya berbinar dengan riang. Piringan melayang setinggi 20 meter, sehingga kota terlihat dengan cukup jelas. Raynen dan Qilan menunjuk tempat-tempat yang mereka kenali.

"Itu menara kota! Itu tempat saat aku membaca buku bersama kakak!" Seru Raynen.

Kini Qilan menunjuk sebuah bangunan dengan papan nama Jaynes Cake. "Itu toko kue kak Jay! Mama selalu membawa kita kesana saat kita dapat nilai bagus, kan kak?"

"Jadi, dimana rumah kalian?" Tanya Iloania membuat keduanya bergrilya menatap sekelilingnya.

"Disana.." lirih Raynen sembari menatap sebuah bangunan sederhana yang ada diantara bangunan-bangunan lainnya.

...***...

Keadaan kota itu cukup sepi dimalam hari. Ada kisah nyata mengatakan, jika seseorang keluar malam dimalam gelap, sosok makhluk hitam akan menangkap dan memakan mereka. Jadi, keadaan sepi malam ini. Iloania mendarat dan menurunkan Raynen dan Qilan. Ia sendiri mendudukkan dirinya dipiringan hitam yang menjadi lebih kecil setelah Raynen dan Qilan turun. Kedua saudara itu bergerak mengetuk pintu. Tak lama, terdengar suara langkah kaki. Raynen dan Qilan jelas melihat seorang wanita mengintip dari balik tirai pintu dan membelalak saat melihat sosok mereka. Wanita itu segera membuka pintu dan menerjang Raynen dan Qilan dengan pelukan.

"Anakku? Raynen? Qilan? Ini benar-benar kalian?!"

Wanita itu menitikkan air matanya. Begitu juga Raynen dan Qilan. "Ibu! Huaa~ Aku rindu ibu!"

"Sayangku!" Ucap wanita itu sembari mengecup kening Raynen dan Qilan.

Seorang gadis menyusul dan melihat keluar. Gadis itu membelalak dan menangis melihat Raynen dan Qilan.

"Kakak~" Tangis Raynen.

Qilan menerjang gadis itu, "Kak Mio! Hiks.. Hiks.. Kak Mioo!"

Wanita itu menatap Raynen, "Raynen sayang. Kemana saja kalian? Ibu dan kakak kalian sangat khawatir."

Raynen menghapus air matanya, "Kami diculik oleh kelompok kelelawar hitam, ibu. Tapi untungnya kak Iloania menolong kami. Kak Iloania bahkan mengantar semua anak yang sama diculik seperti kami."

"Iloania? Siapa dia? Dimana yang kamu maksud nak? Ibu sangat-sangat ingin berterima kasih padanya karena telah menyelamatkan kalian berdua." Tanya wanita itu.

"Itu disa-eh?" Kata Raynen terkejut.

Karena saat menoleh kebelakang, Raynen dan Qilan tak mendapati sosok Iloania dibelakang mereka. Mereka jelas yakin Iloania masih ada disana tadi. Lantas kemana Iloania tanpa ... kata perpisahan dengan mereka?

Raynen menatap nanar jalanan kosong dan bergumam lirih, "Dimana, kak Ilo?"

...***...

Sepatu flat shoes  yang melapisi sepasang kaki ramping menapak ditanah berumput hijau. Tiap langkahnya menumbuhkan tanaman bunga yang bercahaya. Langkah kaki ringan itu membawanya menuju kesebuah pohon yang cukup besar ditengah hutan. Tangan putih dan lentik itu menyentuh pohon. Cahaya kehijauan muncul dari sebagian batang pohon dan menyebar keakarnya.

Iloania, melebarkan jubahnya ketanah berlapis rumput. Ia membaringkan tubuhnya dan menciptakan dinding pelindung transparan kecil. Ketika ia memejamkan matanya, akar-akar bercahaya emas bercampur kehijauan itu bergerak melilit dinding pelindung yang Iloania ciptakan. Menutup dirinya yang terlelap dalam kehangatan dan tanpa bisa diketahui. Sebelum benar-benar tertutup, Iloania nampak bergumam pelan.

"Sampai jumpa bulan depan, dunia.." gumamnya lirih.

Kemudian waktu berjalan dengan cepat. Hampir sebulan berlalu, sejak Lasius berjumpa dengan Iloania dan menangkap para kelelawar hitam. Seminggu pertama, Lasius tak bisa berhenti memikirkan sosok Iloania. Rasa penasaran merayap dihatinya. Dua minggu berlalu, Lasius mulai bertanya pada beberapa penyihir informasi. Namun, hal yang mengejutkan bahwa meskipun mengetahui nama lengkap Iloania dan ciri-cirinya secara spesifik, para penyihir informasi tak mendapat informasi apapun. Itu membuat Lasius makin penasaran. Tiga minggu kemudian Lasius mulai mencari penyihir pelacak. Menggunakan sisa sihir yang tertinggal disegel yang dipasang Iloania, Lasius menyuruh penyihir pelacak mencari keberadaan Iloania.

Namun setelah hampir seminggu, Lasius tak kunjung mendapat jawaban.

"Bagaimana dengan hari ini?"

Lasius bertanya pada seorang pria yang duduk disebuah bangku. Pria itu memejamkan maya dan namak menerawang jauh keepan. Surai hijau itu berkibar seolah tersapu angin dari bawah.

"Hangat." Gumam pria itu.

"Apanya?" Tanya Lasius.

Pria itu kembali berujar, "Itu adalah tempat yang hangat dan dilingkupi cahaya."

"Ada banyak sekali bunga-bunga kristal yang memancarkah cahaya. Begitu juga dengan pohon-pohon raksasa yang begitu tinggi. Ada pegunungan menjulang tinggi dan sangat luas. Langit disana gelap. Hanya terliha beberapa bintang. Bulan bersinar dengan terang disana. Namun semua yang bisa dilihat dibawah, sama seperti saat siang. Tidak gelap sama sekali."

"Aku merasa sangat kecil ditempat itu." Gumam pria tadi.

Lasius bertanya. "Dimana itu? Dimana gadis itu?"

Pria itu mengernyit, "Tidak ada. Sekarang tidak ada apapun. Gelap dan sanga gelap. Dingin dan suaranya sangat berisik. Apa itu? Ah!"

Pria itu membuka matanya dengan terkejut. Nafasnya memburu sesaat sebelum akhirnya mengatur nafasnya dengan teratur. Raut wajahnya kembali tenang dalam hitungan detik.

"Apa yang terjadi?" Tanya Lasius.

"Yah, seperti yang kau lihat. Tak ada informasi apapun. Setelah aku bisa mengintip sedikit, tiba-tiba kegelapan menyerangku. Aku tak bisa membantumu. Kurasa orang yang kaucari dilindungi sesuatu yang kuat." Jelas pria bernama Salion itu.

Lasius menghela napasnya sesaat, "Iloania. Sebenanya dimana dan siapa kau sebenarnya? Kenapa sangat sulit mencari informasi mengenaimu? "

...***...

Cahaya merambat dari akar pepohonan. Akar-akar itu bergerak dan melepaskan lilitan mereka pada dinding pelindung Iloania. Sosok Iloania lama-kelamaan terlihat begitu akar-akar dengan dauh kecil itu menjauh sedikit demi sedikit. Manik Iloania membuka perlahan, sampai akhirnya terbuka dan menampakkan manik emas sewarna kristal. Dinding pelindung menghilang samar ketika Iloania menopang tubuhnya dan bangun dalam posisi duduk.

Ia meregangkan tangannya dan mengulas senyuman lebar, "Ah! Selamat pagi dunia. Rasanya nyaman sekali."

Ia menatap cincinnya, "Pagi Vleia~"

Tak lama Iloania terkekeh kecil dan bangkit berdiri. Surai panjangnya terombang-ambing begitupun dengan dressnya ketika angin menyapunya dengan lembut. Iloania menyunggingkan senyuman menatap sang raja siang.

"Dia seperti merindukanku, kan?" Gumamnya tertawa kecil.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Last Update:

27/04/2021

Jangan lupa beri dukungan tiap sudah membaca chapter~

Makasih banyak...

@LuminaLux

Terpopuler

Comments

lovely

lovely

masih bingung tapi seru

2022-09-24

1

anggita

anggita

like aja👍

2021-12-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 "Di Kota Andes" [Legenda Bulan Kristal Volume 1]
2 Bab 2 "Aku Akan Menolongmu"
3 Bab 3 "Cerita Dari Raynen"
4 Bab 4 "Taruhan Dari Iloania"
5 Bab 5 "Harus Menepati Janji"
6 Bab 6 "Perpisahan"
7 Bab 7 "Tak Ada Informasi"
8 Bab 8 "Tertarik Untuk Kesana"
9 Bab 9 "Bertemu Dengan Teman"
10 Bab 10 "Perburuan Binatang Iblis"
11 Bab 11 "Mayat Hidup Peledak"
12 Bab 12 "Roh Air Penunggu Danau Michia"
13 Bab 13 "Kisah Roh Air"
14 Bab 14 "Mutiara Roh Air Dan Kota Shie"
15 Bab 15 "Pertemuan Kembali, Seperti Takdir"
16 Bab 16 "Sampai Di Dragonia Academy"
17 Bab 17 "Tes Masuk Tahap Pertama"
18 Bab 18 "Tes Masuk Tahap Kedua"
19 Bab 19 "Bermalam Di Bukit"
20 Bab 20 "Kembali Ke Dragonia Academy"
21 Bab 21 "Kekacauan"
22 Bab 22 "Tes Tahap Ketiga"
23 Bab 23 "Kebenaran Suku Lavia"
24 Bab 24 "Tes Pembagian Kelas"
25 Bab 25 "Menuju Alvatro"
26 Bab 26 "Hari Ketujuhbelas Bulan Kedelapan, Musim Panas"
27 Bab 27 "Sekarang Aku Adalah Penyihir"
28 Bab 28 "Seperti Rubah Licik"
29 Bab 29 "Bayangan Putih"
30 Bab 30 "Clareon Vollien"
31 Bab 31 "Sepotong Ingatan Iloania"
32 Bab 32 "Dinding Pelindung Kota Neredith"
33 Bab 33 "Tombak Siena"
34 Bab 34 "Penyerangan Di Kota Neredith"
35 Bab 35 "Kekuatan Tekad Wency"
36 Bab 36 "Segel Kutukan Kematian"
37 Bab 37 "Obrolan Eleanor dan Iloania"
38 Bab 38 "Mendaftar Dalam Turnamen Festival Lentera"
39 Bab 39 "Dia Menyukainya"
40 Bab 40 "Latihan Istimewa Iloania"
41 Bab 41 "Inti Sihir Dan Firasat Gheorn"
42 Bab 42 "Hari Kesepuluh, Bulan Ketiga, Musim Dingin"
43 Bab 43 "Sepenggal Tulisan Tinta Emas"
44 Bab 44 "Sebuah Pergerakan"
45 Bab 45 "Percayalah, Aku Akan Membantu Sebisaku"
46 Bab 46 "Berdoa Di Kuil Musim Semi"
47 Bab 47 "Kebenaran Tentang Lasius [1]
48 Bab 48 "Kebenaran Tentang Lasius [2]"
49 Bab 49 "Situasi Yang Menyulitkan"
50 Bab 50 "Pengakuan Tanpa Suara"
51 Bab 51 "Malam Hari Ketujuh"
52 Bab 52 "Apakah Itu Sebuah Kecemburuan"
53 Bab 53 "Bayangan Hitam, Bayangan Putih Dan Bayangan Merah"
54 Bab 54 "Suka Dari Iloania"
55 Bab 55 "Adu Binatang Sihir"
56 Bab 56 "Putri Kitsune Dan Iloania"
57 Bab 57 "Dimensi Jiwa Sang Rubah"
58 Bab 58 "Seseorang Itu"
59 Bab 59 "Misi Penangkapan Dan Sebuah Mimpi"
60 Bab 60 "Malam Singkat Di Pasar Malam"
61 Bab 61 "Sebuah Segel"
62 Bab 62 "Hari Kesembilan, Bulan Ketujuh, Musim Panas"
63 Bab 63 "Suku Rubah Salju"
64 Bab 64 "Malam Festival Lentera"
65 Bab 65 "Pertandingan Perdana"
66 Bab 66 "Pertarungan Sengit"
67 Bab 67 "Rasa Takut Dari Ingatan"
68 Bab 68 "Percayalah, Aku Bisa"
69 Bab 69 "Kebangkitan" [Volume 1 End]
70 Prolog Legenda Bulan Kristal Volume 2 [Part 1]
71 Bab 70 "Munculnya Raja Iblis"
72 Bab 71 "Perlindungan Dalam Ingatan"
73 Bab 72 "Sisi Lain Yang Tak Ingin Diketahui"
74 Bab 73 "Pertemuan Pertama Vleia Dan Delt"
75 Bab 74 "Pesan Dalam Fatamorgana"
76 Bab 75 "Opini Dan Interogasi"
77 Bab 76 "Hari Kelima, Bulan Kesepuluh, Musim Gugur"
78 Bab 77 "Kekuatan Lacana dan Kedatangan Lasius"
79 Bab 78 "Disebut Sebagai Pelarian"
80 Bab 79 "Bersembunyi Di Alvatro"
81 Bab 80 "Petunjuk Dari Ingatan Lama"
82 Bab 81 "Pengepungan"
83 Bab 82 "Mari Ke Ribnon, Kerajaan Tophaz"
84 Bab 83 "Hari Ketujuh, Bulan Kedelapan, Musim Panas"
85 Bab 84 "Iloania, Yazuha Dan Ize"
86 Bab 85 "Mata Ganti Mata Dan Gigi Ganti Gigi"
87 Bab 86 "Membayar Hutang Kesalahan"
88 Bab 87 "Sebuah Kisah Dari Dunia Yang Berbeda"
89 Bab 88 "Suara Yang Tertelan Bisu"
90 Bab 89 "Langit Darah Dalam Tiga Bulan"
91 Bab 90 "Dua Pilihan Dan Kepastian"
92 Bab 91 "Menuju Nosten"
93 Bab 92 "Lonceng Ilusi Viridis Caapi"
94 Bab 93 "Lambang Bunga Oleander"
95 Bab 94 "Resonansi Emosi Dan Sihir"
96 Bab 95 "Hari Kedua, Bulan Keempat, Musim Semi"
97 Bab 96 "Kehadiran Sebuah Cinta"
98 Bab 97 "Sebuah Mimpi Ke Tempat Yang Dituju"
99 Bab 98 "Kemunculan Iblis Bersaudara"
100 Bab 99 "Hampir Berada Diambang Kematian"
101 Bab 100 "Kemunculan Gamma"
102 Bab 101 "Harus Menghilangkan Kemarahan"
103 Bab 102 "Pernyataan Delt Dan Kembalinya Penglihatan"
104 Bab 103 "Membenci Dirinya Sendiri"
105 Bab 104 "Kematian Sang Guru Tercinta"
106 Bab 105 "Tempat Terindah Untuk Mengenang, Lembah Musim Gugur"
107 Bab 106 "Sebuah Kisah Dari Penghuni Desa"
108 Bab 107 "Aida Ree Dari Anaria Yang Kan Diingat"
109 Bab 108 "Dalam Suku Lavia"
110 Bab 109 "Identitas Aya Dan Kabar Nenek Sheo"
111 Bab 110 "Sebuah Kecelakaan Yang Tak Terduga"
112 Bab 111 "Perjuangan Aya Akan Dimulai Dari Bunga Kecil"
113 Bab 112 "Surat Misterius"
114 Bab 113 "Sebuah Permainan"
115 Bab 114 "Tempat Suci Di Suku Mue"
116 Bab 115 "Sebuah Permulaan" [Volume 2 Paused]
117 Prolog Legenda Bulan Kristal Volume 3
118 Bab 116 "Kisah Gadis Penari Dan Sang Raja Tiran"
119 Bab 117 "Pertemuan Pertama Dibawah Senandung Lagu"
120 Bab 118 "Tawanan Perang Yang Menjadi Penari "
121 Bab 119 "Ancaman Dari Putri Lomiere"
122 Bab 120 "Janji Sang Raja Dan Kecemburuan Sang Putri"
123 Bab 121 "Cinta, Keberadaan Paling Menakutkan"
124 Bab 122 "Pembunuh Dan Si Buta Dari Efraz"
125 Bab 123 "Menunjukkan Betapa Hebatnya Dia"
126 Bab 124 "Pertemuan Dalam Garis Takdir"
127 Bab 125 "Apakah Akan Mati Seperti Ini?"
128 Bab 126 "Sebuah Keranjang Dan Ketakutan Dari Kenyataan"
129 Bab 127 "Berhadapan Dengan Musuh"
130 Bab 128 "Ini Adalah Karma"
131 Bab 129 "Penyihir Cahaya Dan Penyihir hitam"
132 Bab 130 "Pertemuan Dan Ritual Pemanggilan Bencana"
133 Bab 131 "Ketika Kita Menikah Nanti, Kamu Akan Ketagihan."
134 Bab 132 "Kerlip Cahaya"
135 Bab 133 "Kegelapan Yang Menjaga Kerlip"
136 Bab 134 "Desisan Gelombang Lautan"
137 Bab 135 "Sebagai Sebuah Mitos"
138 Bab 136 "Keponakan"
139 Bab 137 "Kecurigaan Dan Kecelakaan"
140 Bab 138 "Sebuah Permintaan"
141 Bab 139 "Pertemuan Dua Ras"
142 Bab 140 "Pertemanan"
143 Bab 141 "Sebuah Janji"
144 Bab 142 "Sang Guru Dan Sang Murid"
145 Bab 143 "Keteguhan Hati"
146 Bab 144 "Akan Baik-Baik Saja"
147 Bab 145 "Hiduplah Dan Bahagialah"
148 Bab 146 "Kelahiran Malaikat Emerald"
149 Bab 147 "Ancaman"
150 Bab 148 "Abadi Selamanya" [Volume 3 End]
151 Prolog Legenda Bulan Kristal Volume 2 [Part 2]
152 Bab 149 "Ketidakpahaman"
153 Bab 150 "Permulaan Besar"
154 Bab 151 "Sin Dan Mossha"
155 Bab 152 "Sentuhan, Sarung Tangan Putih Dan Pesan"
156 Bab 153 "Kata Tanpa Suara"
157 Bab 154 "Pertarungan Iloania, Lasius dan Sin"
158 Bab 155 "Sebuah Kenangan"
159 Bab 156 "Seandainya Selalu Diucapkan Di Akhir"
160 Bab 157 "Perundingan Yang Gagal Dan Pertemuan"
161 Bab 158 "Kisah Dari Miko"
162 Bab 159 "Hancurnya Senjata Dan Pengingat"
163 Bab 160 "Rasa Berada Di Rumah"
164 Bab 161 "Kembalinya Sang Kristal Keberuntungan Emerald"
165 Bab 162 "Segel Pembatas Jiwa"
166 Bab 163 "Keindahan Dan Keindahan"
167 Bab 164 "Kekhawatiran Dan Sebuah Tekad"
168 Bab 165 "Bala Bantuan, Dan Tiba Ditempat Tujuan"
169 Bab 166 "Situasi Yang Tak Biasa"
170 Bab 167 "Sie Dan Mutiara Roh Air"
171 Bab 168 "Ritual Khusus Hallias Dan Kejutan Tak Terduga"
172 Bab 169 "Kemunculan Sosok Tak Terduga"
173 Bab 170 "Menemukan Vleia, Pengorbanan Dan Berhadapan Dengan Perang"
174 Bab 171 "Kemunculan Iblis Dan Perang Di Tanah Lapang Yang Asing"
175 Bab 172 "Legarion VS Bie"
176 Bab 173 "Kedatangan Iloania Dan Sosok Misterius"
177 Pengumuman Hiatus
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Bab 1 "Di Kota Andes" [Legenda Bulan Kristal Volume 1]
2
Bab 2 "Aku Akan Menolongmu"
3
Bab 3 "Cerita Dari Raynen"
4
Bab 4 "Taruhan Dari Iloania"
5
Bab 5 "Harus Menepati Janji"
6
Bab 6 "Perpisahan"
7
Bab 7 "Tak Ada Informasi"
8
Bab 8 "Tertarik Untuk Kesana"
9
Bab 9 "Bertemu Dengan Teman"
10
Bab 10 "Perburuan Binatang Iblis"
11
Bab 11 "Mayat Hidup Peledak"
12
Bab 12 "Roh Air Penunggu Danau Michia"
13
Bab 13 "Kisah Roh Air"
14
Bab 14 "Mutiara Roh Air Dan Kota Shie"
15
Bab 15 "Pertemuan Kembali, Seperti Takdir"
16
Bab 16 "Sampai Di Dragonia Academy"
17
Bab 17 "Tes Masuk Tahap Pertama"
18
Bab 18 "Tes Masuk Tahap Kedua"
19
Bab 19 "Bermalam Di Bukit"
20
Bab 20 "Kembali Ke Dragonia Academy"
21
Bab 21 "Kekacauan"
22
Bab 22 "Tes Tahap Ketiga"
23
Bab 23 "Kebenaran Suku Lavia"
24
Bab 24 "Tes Pembagian Kelas"
25
Bab 25 "Menuju Alvatro"
26
Bab 26 "Hari Ketujuhbelas Bulan Kedelapan, Musim Panas"
27
Bab 27 "Sekarang Aku Adalah Penyihir"
28
Bab 28 "Seperti Rubah Licik"
29
Bab 29 "Bayangan Putih"
30
Bab 30 "Clareon Vollien"
31
Bab 31 "Sepotong Ingatan Iloania"
32
Bab 32 "Dinding Pelindung Kota Neredith"
33
Bab 33 "Tombak Siena"
34
Bab 34 "Penyerangan Di Kota Neredith"
35
Bab 35 "Kekuatan Tekad Wency"
36
Bab 36 "Segel Kutukan Kematian"
37
Bab 37 "Obrolan Eleanor dan Iloania"
38
Bab 38 "Mendaftar Dalam Turnamen Festival Lentera"
39
Bab 39 "Dia Menyukainya"
40
Bab 40 "Latihan Istimewa Iloania"
41
Bab 41 "Inti Sihir Dan Firasat Gheorn"
42
Bab 42 "Hari Kesepuluh, Bulan Ketiga, Musim Dingin"
43
Bab 43 "Sepenggal Tulisan Tinta Emas"
44
Bab 44 "Sebuah Pergerakan"
45
Bab 45 "Percayalah, Aku Akan Membantu Sebisaku"
46
Bab 46 "Berdoa Di Kuil Musim Semi"
47
Bab 47 "Kebenaran Tentang Lasius [1]
48
Bab 48 "Kebenaran Tentang Lasius [2]"
49
Bab 49 "Situasi Yang Menyulitkan"
50
Bab 50 "Pengakuan Tanpa Suara"
51
Bab 51 "Malam Hari Ketujuh"
52
Bab 52 "Apakah Itu Sebuah Kecemburuan"
53
Bab 53 "Bayangan Hitam, Bayangan Putih Dan Bayangan Merah"
54
Bab 54 "Suka Dari Iloania"
55
Bab 55 "Adu Binatang Sihir"
56
Bab 56 "Putri Kitsune Dan Iloania"
57
Bab 57 "Dimensi Jiwa Sang Rubah"
58
Bab 58 "Seseorang Itu"
59
Bab 59 "Misi Penangkapan Dan Sebuah Mimpi"
60
Bab 60 "Malam Singkat Di Pasar Malam"
61
Bab 61 "Sebuah Segel"
62
Bab 62 "Hari Kesembilan, Bulan Ketujuh, Musim Panas"
63
Bab 63 "Suku Rubah Salju"
64
Bab 64 "Malam Festival Lentera"
65
Bab 65 "Pertandingan Perdana"
66
Bab 66 "Pertarungan Sengit"
67
Bab 67 "Rasa Takut Dari Ingatan"
68
Bab 68 "Percayalah, Aku Bisa"
69
Bab 69 "Kebangkitan" [Volume 1 End]
70
Prolog Legenda Bulan Kristal Volume 2 [Part 1]
71
Bab 70 "Munculnya Raja Iblis"
72
Bab 71 "Perlindungan Dalam Ingatan"
73
Bab 72 "Sisi Lain Yang Tak Ingin Diketahui"
74
Bab 73 "Pertemuan Pertama Vleia Dan Delt"
75
Bab 74 "Pesan Dalam Fatamorgana"
76
Bab 75 "Opini Dan Interogasi"
77
Bab 76 "Hari Kelima, Bulan Kesepuluh, Musim Gugur"
78
Bab 77 "Kekuatan Lacana dan Kedatangan Lasius"
79
Bab 78 "Disebut Sebagai Pelarian"
80
Bab 79 "Bersembunyi Di Alvatro"
81
Bab 80 "Petunjuk Dari Ingatan Lama"
82
Bab 81 "Pengepungan"
83
Bab 82 "Mari Ke Ribnon, Kerajaan Tophaz"
84
Bab 83 "Hari Ketujuh, Bulan Kedelapan, Musim Panas"
85
Bab 84 "Iloania, Yazuha Dan Ize"
86
Bab 85 "Mata Ganti Mata Dan Gigi Ganti Gigi"
87
Bab 86 "Membayar Hutang Kesalahan"
88
Bab 87 "Sebuah Kisah Dari Dunia Yang Berbeda"
89
Bab 88 "Suara Yang Tertelan Bisu"
90
Bab 89 "Langit Darah Dalam Tiga Bulan"
91
Bab 90 "Dua Pilihan Dan Kepastian"
92
Bab 91 "Menuju Nosten"
93
Bab 92 "Lonceng Ilusi Viridis Caapi"
94
Bab 93 "Lambang Bunga Oleander"
95
Bab 94 "Resonansi Emosi Dan Sihir"
96
Bab 95 "Hari Kedua, Bulan Keempat, Musim Semi"
97
Bab 96 "Kehadiran Sebuah Cinta"
98
Bab 97 "Sebuah Mimpi Ke Tempat Yang Dituju"
99
Bab 98 "Kemunculan Iblis Bersaudara"
100
Bab 99 "Hampir Berada Diambang Kematian"
101
Bab 100 "Kemunculan Gamma"
102
Bab 101 "Harus Menghilangkan Kemarahan"
103
Bab 102 "Pernyataan Delt Dan Kembalinya Penglihatan"
104
Bab 103 "Membenci Dirinya Sendiri"
105
Bab 104 "Kematian Sang Guru Tercinta"
106
Bab 105 "Tempat Terindah Untuk Mengenang, Lembah Musim Gugur"
107
Bab 106 "Sebuah Kisah Dari Penghuni Desa"
108
Bab 107 "Aida Ree Dari Anaria Yang Kan Diingat"
109
Bab 108 "Dalam Suku Lavia"
110
Bab 109 "Identitas Aya Dan Kabar Nenek Sheo"
111
Bab 110 "Sebuah Kecelakaan Yang Tak Terduga"
112
Bab 111 "Perjuangan Aya Akan Dimulai Dari Bunga Kecil"
113
Bab 112 "Surat Misterius"
114
Bab 113 "Sebuah Permainan"
115
Bab 114 "Tempat Suci Di Suku Mue"
116
Bab 115 "Sebuah Permulaan" [Volume 2 Paused]
117
Prolog Legenda Bulan Kristal Volume 3
118
Bab 116 "Kisah Gadis Penari Dan Sang Raja Tiran"
119
Bab 117 "Pertemuan Pertama Dibawah Senandung Lagu"
120
Bab 118 "Tawanan Perang Yang Menjadi Penari "
121
Bab 119 "Ancaman Dari Putri Lomiere"
122
Bab 120 "Janji Sang Raja Dan Kecemburuan Sang Putri"
123
Bab 121 "Cinta, Keberadaan Paling Menakutkan"
124
Bab 122 "Pembunuh Dan Si Buta Dari Efraz"
125
Bab 123 "Menunjukkan Betapa Hebatnya Dia"
126
Bab 124 "Pertemuan Dalam Garis Takdir"
127
Bab 125 "Apakah Akan Mati Seperti Ini?"
128
Bab 126 "Sebuah Keranjang Dan Ketakutan Dari Kenyataan"
129
Bab 127 "Berhadapan Dengan Musuh"
130
Bab 128 "Ini Adalah Karma"
131
Bab 129 "Penyihir Cahaya Dan Penyihir hitam"
132
Bab 130 "Pertemuan Dan Ritual Pemanggilan Bencana"
133
Bab 131 "Ketika Kita Menikah Nanti, Kamu Akan Ketagihan."
134
Bab 132 "Kerlip Cahaya"
135
Bab 133 "Kegelapan Yang Menjaga Kerlip"
136
Bab 134 "Desisan Gelombang Lautan"
137
Bab 135 "Sebagai Sebuah Mitos"
138
Bab 136 "Keponakan"
139
Bab 137 "Kecurigaan Dan Kecelakaan"
140
Bab 138 "Sebuah Permintaan"
141
Bab 139 "Pertemuan Dua Ras"
142
Bab 140 "Pertemanan"
143
Bab 141 "Sebuah Janji"
144
Bab 142 "Sang Guru Dan Sang Murid"
145
Bab 143 "Keteguhan Hati"
146
Bab 144 "Akan Baik-Baik Saja"
147
Bab 145 "Hiduplah Dan Bahagialah"
148
Bab 146 "Kelahiran Malaikat Emerald"
149
Bab 147 "Ancaman"
150
Bab 148 "Abadi Selamanya" [Volume 3 End]
151
Prolog Legenda Bulan Kristal Volume 2 [Part 2]
152
Bab 149 "Ketidakpahaman"
153
Bab 150 "Permulaan Besar"
154
Bab 151 "Sin Dan Mossha"
155
Bab 152 "Sentuhan, Sarung Tangan Putih Dan Pesan"
156
Bab 153 "Kata Tanpa Suara"
157
Bab 154 "Pertarungan Iloania, Lasius dan Sin"
158
Bab 155 "Sebuah Kenangan"
159
Bab 156 "Seandainya Selalu Diucapkan Di Akhir"
160
Bab 157 "Perundingan Yang Gagal Dan Pertemuan"
161
Bab 158 "Kisah Dari Miko"
162
Bab 159 "Hancurnya Senjata Dan Pengingat"
163
Bab 160 "Rasa Berada Di Rumah"
164
Bab 161 "Kembalinya Sang Kristal Keberuntungan Emerald"
165
Bab 162 "Segel Pembatas Jiwa"
166
Bab 163 "Keindahan Dan Keindahan"
167
Bab 164 "Kekhawatiran Dan Sebuah Tekad"
168
Bab 165 "Bala Bantuan, Dan Tiba Ditempat Tujuan"
169
Bab 166 "Situasi Yang Tak Biasa"
170
Bab 167 "Sie Dan Mutiara Roh Air"
171
Bab 168 "Ritual Khusus Hallias Dan Kejutan Tak Terduga"
172
Bab 169 "Kemunculan Sosok Tak Terduga"
173
Bab 170 "Menemukan Vleia, Pengorbanan Dan Berhadapan Dengan Perang"
174
Bab 171 "Kemunculan Iblis Dan Perang Di Tanah Lapang Yang Asing"
175
Bab 172 "Legarion VS Bie"
176
Bab 173 "Kedatangan Iloania Dan Sosok Misterius"
177
Pengumuman Hiatus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!