Bab 13 "Kisah Roh Air"

Iloania menatap roh air yang seakan bertarung dengan dirinya sendiri. Roh air itu akan mengamuk dan sesekali nampak sangat sedih. Ketika ia mengamuk, aura dendam dan kebencian terpampang nyata diwajahnya. Sementara bila ia tengah sedih, itu benar-benar seperti putus asa dan sangat menderita. Iloania masih mencoba mendekatinya, namun sangat sulit karena perubahan sikap yang sangat cepat itu. Ia masih menunggu kesempatan.

"Mari kita bicara. Apakah kamu bisa mendengarku?"

Iloania mencoba mengajak roh air yang dalam keadaan sedih berkomunikasi. Namun tubuh itu bergetar ketakutan. Iloania jelas melihat bahwa gadis air itu menaruh ketakutan padanya.

Iloania mencoba mendekat, "Tidak apa. Jangan takut, aku bukan or-!"

Sebelum menyelesaikan kata-katanya, gadis roh itu lebih dulu menyerangnya. Berubah ke mengamuk dan mencoba mencabik Iloania dengan sulur airnya. Iloania menghindarinya dan kembali mundur.

"Hey, bisakah kamu mendengarku? Aku ingin bicara denganmu. Aku bukan orang jahat. Percayalah." Kata Iloania mencoba menenangkan.

Iloania melangkah perlahan mendekati sosok gadis roh dan menunjukkan senyum tulus. Tak mengancam. Sulur itu bergerak memerangkap Iloania. Merematnya hingga membuat Iloania meringis menahan rasa sakit. Namun Iloania tak melepas senyum diwajahnya. Tak ingin membuat roh air itu ketakutan dan makin marah jika ia menggunakan kekuatannya.

Iloania menatap manik merah roh air yang menampakkan kesedihan itu. Manik Iloania melebar bersamaan dengan melebarnya mata dari roh air itu.

...***...

Dalam keheningan, Iloania tiba-tiba tersadar bahwa dia sedang ada ditempat lain. Iloania berada disebuah pedesaan yang ramai dan terlihat cukup tua. Pedesaan itu dikelilingi perbukitan. Jalur sungai kecil tercipta memisah beberapa bangunan desa dan menjadi 2 wilayah. Bangunan-bangunan rumah dari tumpukan batu dan dinding kayu itu dibangun berjarak. Memberi kesan tanah luas desa itu. Iloania menatap sekelilingnya dengan terkejut.

Ia bertanya pada binatang sihirnya, "Vleia. Dimana kita?"

Tak mendapati jawaban, Iloania mencoba bertanya kembali. Namun hasilnya sama. Tak ada yang membalas pertanyaannya. Ia mencoba menutupi pakaiannya yang ternoda darah, tak ingin orang-orang berpikiran aneh saat melihatnya. Namun, orang-orang disekitar sana tak menatap padanya, berbeda dari kebanyakan orang lain yang mungkin akan melihatnya karena penampilannya yang berbeda.

"Aku harus menjauh dari sini." Gumam Iloania.

Ketika ia berbalik, sebuah kuda berlari cepat kearahnya. Membuatnya melebarkan mata karena terkejut namun tak sempat mengelak. Iloania memejamkan mata dan menghalangi tubuh bagian depannya dengan tangannya, namun kuda itu melewati tubuh Iloania. Menembus seakan Iloania itu adalah angin. Seperti hantu.

"Apa?" Gumam Iloania.

Ia menatap tubuhnya yang memang terlihat sedikit transparan. Ia kembali memandang sekelilingnya.

Ia bergumam, "Dimana aku? ".

Tempat berganti menjadi sebuah lautan. Iloania benar-benar ada didasar lautan, namun ia masih bisa bernapas dengan hidungnya. Manik emasnya yang seakan bercahaya bergerak liar menatap sekitarnya. Dan menemukan sesuatu bercahaya disebelah karang besar. Mendekatinya dengan berenang pelan, Iloania mendapati sosok roh air yang nampak menangis dicelah karang.

Iloania mencoba mendekati dan menyentuhnya, namun ada semacam dinding pelindung transparan yang menahan pergerakannya.

"Dinding pelindung?" Gumamnya pelan.

Isakan roh air memenuhi indra pendengar Iloania. Sementaa dirinya tak bisa melakukan apapun. "Hiks.. Hiks.."

"Ayah, Ibu. Bagaimana aku bisa menjalani hidup tanpa kalian?" Gumam gadis bermanik biru cerah itu.

"Aku ingin mati."

Iloania tersentak. "Jangan, hey! Hentikan! Jangan bertingkah bodoh!"

Iloania menggedor dinding pelindung itu ketika melihat bahwa gadis roh air itu menciptakan sebuah pedang dari air. Nampak runcing dan panjang. Gadis itu mengarahkan pedangnya kedadanya.

"Hentikan!" Pekik Iloania bersamaan dengan sesuatu yang terjatuh kelautan.

Gadis itu sontak menghentikan acara akan bunuh dirinya dan mendongak. Maniknya membelalak ketika melihat seseorang tenggelam dalam keadaan tak sadarkan diri. Iloania pun sama terkejutnya, namun ia tak bisa melakukan apapun. Melihatnya, gadis roh itu berenang menuju seseorang itu. Pria bersurai hitam kecoklatan dengan balutan pakaian sederhana.

"Manusia.."

Gadis itu membawa pria tadi naik kepermukaan. Iloania tak lepas mengikuti keduanya.

Ketika Iloania menembus kepermukaan, tempat ia berada telah berubah. Kini tak ada air. Hanya ada padang luas dengan banyak bunga dan kupu-kupu berwarna warni yang berterbangan dengan bebas. Kilauan embun dan cahaya matahari memendar menjadi satu. Gemericik air sungai kecil terdengar sebagai musik lembut.

"Dimana lagi aku?" Gumam Iloania.

Srett~

Iloania berbalik mendadak ketika merasakan seseorang melewatinya. Ketika ia menoleh, ia mendapati gadis roh dan seorang pria berpakaian rapih dengan warna yang lembut. Keduanya bergandengan tangan dengan wajah bahagia.

Melihat wajah pria itu, Iloania tersadar bahwa pria itu adalah sosok yang ditolong roh air itu dilaut.

"Wien, bisakah kita istirahat sebentar disini? Kakiku sangat lelah."

Roh air berujar dengan pelan. Roh air mampu mengubah kakinya yang semula berbentuk pusaran air menjadi bentuk kaki seperti manusia. Namun kaki roh air tak bisa digunakan berjalan dengan jarak jauh dan waktu yang lama.

Pria bernama Wien itu tersenyum sembari mengusap surai roh air. "Baiklah, kita istirahat sebentar. Haruskah aku mencarikanmu air?"

Roh air menggeleng. "Aku bisa menariknya kesini."

Tangan roh air nampak bergerak kecil. Tak lama, air meliuk diudara dan mengambang dihadapan keduanya berbentuk gumpalan dan melebar seakan menari, mengikuti gerakan tangan roh air.

"Sie, aku mencintaimu." Ucap Wien membuat Sie menatapnya.

Iloania menyaksikan keduanya dengan tangan yang menutup bibinya yang melengkungkan senyuman geli. Sungguh, menyenangkan. Seperti mengintip pasangan yang sedang memadu kasih tanpa ketahuan. Uh, Iloania merasa bersalah.

Sie menyunggingkan senyuman. "Aku juga mencintaimu."

"Kya~ Mereka manis sekali. " Batin Iloania memegangi kedua pipinya yang menghangat dan memerah.

"Bunuh dia!"

"Bunuh saja iblis itu!"

"Iblis!!"

"Dasar iblis! Dia pantas mati!"

Teriakan menggema diseluruh desa. Orang-orang dengan wajah marah mengelilingi Sie yang terikat disebuah tiang dengan pakaian putih yang ternoda oleh darah. Iloania membelalakkan matanya melihat kejadian itu. Detak jantungnya berkali-kali lebih cepat. Iloania menutup bibirnya dengan tangan tanpa sadar.

"Bunuh dia!"

"Hentikan!! Jangan menyakitinya! Hentikan!" Teriakan itu membuat Iloania menoleh.

Wien terikat dan bersimpuh ditanah. Ditahan beberapa algojo dengan tongkat ditangan mereka. Penampilannya berantakan. Ternoda tanah dibeberapa tempat. Iloania kembali membelalak saat melihat seorang pria melangkah mendekati Sie dengan obor ditangannya.

"Tidak mungkin!" Panik Iloania.

Ia berlari menembus orang-orang. Berusaha sebisa mungkin meraih api ataupun Sie. Namun mustahil. Suara teriakannya tak dipedulikan. Bahkan sihirnya tak bisa ia gunakan.

"Tidak!! Jangan!" Panik Iloania sama seperti Sie saat melihat obor makin mendekat ke tumpukan kayu dan minyak bakar dibawah Sie yang ketakutan dan lemah, bahkan untuk menggunakan kekuatannya.

"Jangan!!" Teriak Wien putus asa ketika melihat tubuh kekasihnya termakan oleh api yang menyala-nyala.

"Aarhhhhhhhh!!! Aaaahhhhhh!!!"

Sie menjerit penuh kesakitan, sementara Iloania menangis sembari berusaha menggunakan kekuatannya. "Hiks.. tidak! Ahhh! Kenapa aku tak bisa menggunakan kekuatanku?!!"

"Siee!!! SIEEE!!!" Jerit Wien.

...***...

Iloania seperti tersentak kecil. Tubuhnya dan kesadarannya dibawa kembali pada saat ia dicengkram oleh sulur air. Ketika sosok roh air itu juga seakan tersentak kecil, sulur air menghilang. Dengan sigap Iloania memunculkan piringan hitam dan menggunakannya untuk mengambang. Menyisakan Iloania dan roh air yang sama-sama terduduk diatas air.

"Hiks.. Hiks.." Mendengar suara tangisan Iloania, roh air itu mendongak dengan ketakutan.

Tanpa aba-aba, Iloania memberikan pelukan pada gadis itu. Mengucapkan kata maaf karena tak bisa menyelamatkan atau membantu gadis itu.

"Hiks.. Maafkan aku, maafkan aku. Maafkan aku," Iloania menjeda ucapannya.

"Maafkan aku Sie." Lanjutnya membuat sepasang manik merah itu melebar dan perlahan terkelupas tertiup angin, menampakkan sepasang manik biru yang indah.

Roh air itu bergumam, "Itu ... namaku."

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Last Udate:

10/05/2021

Jangan lupa beri dukungan tiap sudah membaca chapter~

Makasih banyak...

@LuminaLux

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

like menancap.👌👍

2021-12-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 "Di Kota Andes" [Legenda Bulan Kristal Volume 1]
2 Bab 2 "Aku Akan Menolongmu"
3 Bab 3 "Cerita Dari Raynen"
4 Bab 4 "Taruhan Dari Iloania"
5 Bab 5 "Harus Menepati Janji"
6 Bab 6 "Perpisahan"
7 Bab 7 "Tak Ada Informasi"
8 Bab 8 "Tertarik Untuk Kesana"
9 Bab 9 "Bertemu Dengan Teman"
10 Bab 10 "Perburuan Binatang Iblis"
11 Bab 11 "Mayat Hidup Peledak"
12 Bab 12 "Roh Air Penunggu Danau Michia"
13 Bab 13 "Kisah Roh Air"
14 Bab 14 "Mutiara Roh Air Dan Kota Shie"
15 Bab 15 "Pertemuan Kembali, Seperti Takdir"
16 Bab 16 "Sampai Di Dragonia Academy"
17 Bab 17 "Tes Masuk Tahap Pertama"
18 Bab 18 "Tes Masuk Tahap Kedua"
19 Bab 19 "Bermalam Di Bukit"
20 Bab 20 "Kembali Ke Dragonia Academy"
21 Bab 21 "Kekacauan"
22 Bab 22 "Tes Tahap Ketiga"
23 Bab 23 "Kebenaran Suku Lavia"
24 Bab 24 "Tes Pembagian Kelas"
25 Bab 25 "Menuju Alvatro"
26 Bab 26 "Hari Ketujuhbelas Bulan Kedelapan, Musim Panas"
27 Bab 27 "Sekarang Aku Adalah Penyihir"
28 Bab 28 "Seperti Rubah Licik"
29 Bab 29 "Bayangan Putih"
30 Bab 30 "Clareon Vollien"
31 Bab 31 "Sepotong Ingatan Iloania"
32 Bab 32 "Dinding Pelindung Kota Neredith"
33 Bab 33 "Tombak Siena"
34 Bab 34 "Penyerangan Di Kota Neredith"
35 Bab 35 "Kekuatan Tekad Wency"
36 Bab 36 "Segel Kutukan Kematian"
37 Bab 37 "Obrolan Eleanor dan Iloania"
38 Bab 38 "Mendaftar Dalam Turnamen Festival Lentera"
39 Bab 39 "Dia Menyukainya"
40 Bab 40 "Latihan Istimewa Iloania"
41 Bab 41 "Inti Sihir Dan Firasat Gheorn"
42 Bab 42 "Hari Kesepuluh, Bulan Ketiga, Musim Dingin"
43 Bab 43 "Sepenggal Tulisan Tinta Emas"
44 Bab 44 "Sebuah Pergerakan"
45 Bab 45 "Percayalah, Aku Akan Membantu Sebisaku"
46 Bab 46 "Berdoa Di Kuil Musim Semi"
47 Bab 47 "Kebenaran Tentang Lasius [1]
48 Bab 48 "Kebenaran Tentang Lasius [2]"
49 Bab 49 "Situasi Yang Menyulitkan"
50 Bab 50 "Pengakuan Tanpa Suara"
51 Bab 51 "Malam Hari Ketujuh"
52 Bab 52 "Apakah Itu Sebuah Kecemburuan"
53 Bab 53 "Bayangan Hitam, Bayangan Putih Dan Bayangan Merah"
54 Bab 54 "Suka Dari Iloania"
55 Bab 55 "Adu Binatang Sihir"
56 Bab 56 "Putri Kitsune Dan Iloania"
57 Bab 57 "Dimensi Jiwa Sang Rubah"
58 Bab 58 "Seseorang Itu"
59 Bab 59 "Misi Penangkapan Dan Sebuah Mimpi"
60 Bab 60 "Malam Singkat Di Pasar Malam"
61 Bab 61 "Sebuah Segel"
62 Bab 62 "Hari Kesembilan, Bulan Ketujuh, Musim Panas"
63 Bab 63 "Suku Rubah Salju"
64 Bab 64 "Malam Festival Lentera"
65 Bab 65 "Pertandingan Perdana"
66 Bab 66 "Pertarungan Sengit"
67 Bab 67 "Rasa Takut Dari Ingatan"
68 Bab 68 "Percayalah, Aku Bisa"
69 Bab 69 "Kebangkitan" [Volume 1 End]
70 Prolog Legenda Bulan Kristal Volume 2 [Part 1]
71 Bab 70 "Munculnya Raja Iblis"
72 Bab 71 "Perlindungan Dalam Ingatan"
73 Bab 72 "Sisi Lain Yang Tak Ingin Diketahui"
74 Bab 73 "Pertemuan Pertama Vleia Dan Delt"
75 Bab 74 "Pesan Dalam Fatamorgana"
76 Bab 75 "Opini Dan Interogasi"
77 Bab 76 "Hari Kelima, Bulan Kesepuluh, Musim Gugur"
78 Bab 77 "Kekuatan Lacana dan Kedatangan Lasius"
79 Bab 78 "Disebut Sebagai Pelarian"
80 Bab 79 "Bersembunyi Di Alvatro"
81 Bab 80 "Petunjuk Dari Ingatan Lama"
82 Bab 81 "Pengepungan"
83 Bab 82 "Mari Ke Ribnon, Kerajaan Tophaz"
84 Bab 83 "Hari Ketujuh, Bulan Kedelapan, Musim Panas"
85 Bab 84 "Iloania, Yazuha Dan Ize"
86 Bab 85 "Mata Ganti Mata Dan Gigi Ganti Gigi"
87 Bab 86 "Membayar Hutang Kesalahan"
88 Bab 87 "Sebuah Kisah Dari Dunia Yang Berbeda"
89 Bab 88 "Suara Yang Tertelan Bisu"
90 Bab 89 "Langit Darah Dalam Tiga Bulan"
91 Bab 90 "Dua Pilihan Dan Kepastian"
92 Bab 91 "Menuju Nosten"
93 Bab 92 "Lonceng Ilusi Viridis Caapi"
94 Bab 93 "Lambang Bunga Oleander"
95 Bab 94 "Resonansi Emosi Dan Sihir"
96 Bab 95 "Hari Kedua, Bulan Keempat, Musim Semi"
97 Bab 96 "Kehadiran Sebuah Cinta"
98 Bab 97 "Sebuah Mimpi Ke Tempat Yang Dituju"
99 Bab 98 "Kemunculan Iblis Bersaudara"
100 Bab 99 "Hampir Berada Diambang Kematian"
101 Bab 100 "Kemunculan Gamma"
102 Bab 101 "Harus Menghilangkan Kemarahan"
103 Bab 102 "Pernyataan Delt Dan Kembalinya Penglihatan"
104 Bab 103 "Membenci Dirinya Sendiri"
105 Bab 104 "Kematian Sang Guru Tercinta"
106 Bab 105 "Tempat Terindah Untuk Mengenang, Lembah Musim Gugur"
107 Bab 106 "Sebuah Kisah Dari Penghuni Desa"
108 Bab 107 "Aida Ree Dari Anaria Yang Kan Diingat"
109 Bab 108 "Dalam Suku Lavia"
110 Bab 109 "Identitas Aya Dan Kabar Nenek Sheo"
111 Bab 110 "Sebuah Kecelakaan Yang Tak Terduga"
112 Bab 111 "Perjuangan Aya Akan Dimulai Dari Bunga Kecil"
113 Bab 112 "Surat Misterius"
114 Bab 113 "Sebuah Permainan"
115 Bab 114 "Tempat Suci Di Suku Mue"
116 Bab 115 "Sebuah Permulaan" [Volume 2 Paused]
117 Prolog Legenda Bulan Kristal Volume 3
118 Bab 116 "Kisah Gadis Penari Dan Sang Raja Tiran"
119 Bab 117 "Pertemuan Pertama Dibawah Senandung Lagu"
120 Bab 118 "Tawanan Perang Yang Menjadi Penari "
121 Bab 119 "Ancaman Dari Putri Lomiere"
122 Bab 120 "Janji Sang Raja Dan Kecemburuan Sang Putri"
123 Bab 121 "Cinta, Keberadaan Paling Menakutkan"
124 Bab 122 "Pembunuh Dan Si Buta Dari Efraz"
125 Bab 123 "Menunjukkan Betapa Hebatnya Dia"
126 Bab 124 "Pertemuan Dalam Garis Takdir"
127 Bab 125 "Apakah Akan Mati Seperti Ini?"
128 Bab 126 "Sebuah Keranjang Dan Ketakutan Dari Kenyataan"
129 Bab 127 "Berhadapan Dengan Musuh"
130 Bab 128 "Ini Adalah Karma"
131 Bab 129 "Penyihir Cahaya Dan Penyihir hitam"
132 Bab 130 "Pertemuan Dan Ritual Pemanggilan Bencana"
133 Bab 131 "Ketika Kita Menikah Nanti, Kamu Akan Ketagihan."
134 Bab 132 "Kerlip Cahaya"
135 Bab 133 "Kegelapan Yang Menjaga Kerlip"
136 Bab 134 "Desisan Gelombang Lautan"
137 Bab 135 "Sebagai Sebuah Mitos"
138 Bab 136 "Keponakan"
139 Bab 137 "Kecurigaan Dan Kecelakaan"
140 Bab 138 "Sebuah Permintaan"
141 Bab 139 "Pertemuan Dua Ras"
142 Bab 140 "Pertemanan"
143 Bab 141 "Sebuah Janji"
144 Bab 142 "Sang Guru Dan Sang Murid"
145 Bab 143 "Keteguhan Hati"
146 Bab 144 "Akan Baik-Baik Saja"
147 Bab 145 "Hiduplah Dan Bahagialah"
148 Bab 146 "Kelahiran Malaikat Emerald"
149 Bab 147 "Ancaman"
150 Bab 148 "Abadi Selamanya" [Volume 3 End]
151 Prolog Legenda Bulan Kristal Volume 2 [Part 2]
152 Bab 149 "Ketidakpahaman"
153 Bab 150 "Permulaan Besar"
154 Bab 151 "Sin Dan Mossha"
155 Bab 152 "Sentuhan, Sarung Tangan Putih Dan Pesan"
156 Bab 153 "Kata Tanpa Suara"
157 Bab 154 "Pertarungan Iloania, Lasius dan Sin"
158 Bab 155 "Sebuah Kenangan"
159 Bab 156 "Seandainya Selalu Diucapkan Di Akhir"
160 Bab 157 "Perundingan Yang Gagal Dan Pertemuan"
161 Bab 158 "Kisah Dari Miko"
162 Bab 159 "Hancurnya Senjata Dan Pengingat"
163 Bab 160 "Rasa Berada Di Rumah"
164 Bab 161 "Kembalinya Sang Kristal Keberuntungan Emerald"
165 Bab 162 "Segel Pembatas Jiwa"
166 Bab 163 "Keindahan Dan Keindahan"
167 Bab 164 "Kekhawatiran Dan Sebuah Tekad"
168 Bab 165 "Bala Bantuan, Dan Tiba Ditempat Tujuan"
169 Bab 166 "Situasi Yang Tak Biasa"
170 Bab 167 "Sie Dan Mutiara Roh Air"
171 Bab 168 "Ritual Khusus Hallias Dan Kejutan Tak Terduga"
172 Bab 169 "Kemunculan Sosok Tak Terduga"
173 Bab 170 "Menemukan Vleia, Pengorbanan Dan Berhadapan Dengan Perang"
174 Bab 171 "Kemunculan Iblis Dan Perang Di Tanah Lapang Yang Asing"
175 Bab 172 "Legarion VS Bie"
176 Bab 173 "Kedatangan Iloania Dan Sosok Misterius"
177 Pengumuman Hiatus
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Bab 1 "Di Kota Andes" [Legenda Bulan Kristal Volume 1]
2
Bab 2 "Aku Akan Menolongmu"
3
Bab 3 "Cerita Dari Raynen"
4
Bab 4 "Taruhan Dari Iloania"
5
Bab 5 "Harus Menepati Janji"
6
Bab 6 "Perpisahan"
7
Bab 7 "Tak Ada Informasi"
8
Bab 8 "Tertarik Untuk Kesana"
9
Bab 9 "Bertemu Dengan Teman"
10
Bab 10 "Perburuan Binatang Iblis"
11
Bab 11 "Mayat Hidup Peledak"
12
Bab 12 "Roh Air Penunggu Danau Michia"
13
Bab 13 "Kisah Roh Air"
14
Bab 14 "Mutiara Roh Air Dan Kota Shie"
15
Bab 15 "Pertemuan Kembali, Seperti Takdir"
16
Bab 16 "Sampai Di Dragonia Academy"
17
Bab 17 "Tes Masuk Tahap Pertama"
18
Bab 18 "Tes Masuk Tahap Kedua"
19
Bab 19 "Bermalam Di Bukit"
20
Bab 20 "Kembali Ke Dragonia Academy"
21
Bab 21 "Kekacauan"
22
Bab 22 "Tes Tahap Ketiga"
23
Bab 23 "Kebenaran Suku Lavia"
24
Bab 24 "Tes Pembagian Kelas"
25
Bab 25 "Menuju Alvatro"
26
Bab 26 "Hari Ketujuhbelas Bulan Kedelapan, Musim Panas"
27
Bab 27 "Sekarang Aku Adalah Penyihir"
28
Bab 28 "Seperti Rubah Licik"
29
Bab 29 "Bayangan Putih"
30
Bab 30 "Clareon Vollien"
31
Bab 31 "Sepotong Ingatan Iloania"
32
Bab 32 "Dinding Pelindung Kota Neredith"
33
Bab 33 "Tombak Siena"
34
Bab 34 "Penyerangan Di Kota Neredith"
35
Bab 35 "Kekuatan Tekad Wency"
36
Bab 36 "Segel Kutukan Kematian"
37
Bab 37 "Obrolan Eleanor dan Iloania"
38
Bab 38 "Mendaftar Dalam Turnamen Festival Lentera"
39
Bab 39 "Dia Menyukainya"
40
Bab 40 "Latihan Istimewa Iloania"
41
Bab 41 "Inti Sihir Dan Firasat Gheorn"
42
Bab 42 "Hari Kesepuluh, Bulan Ketiga, Musim Dingin"
43
Bab 43 "Sepenggal Tulisan Tinta Emas"
44
Bab 44 "Sebuah Pergerakan"
45
Bab 45 "Percayalah, Aku Akan Membantu Sebisaku"
46
Bab 46 "Berdoa Di Kuil Musim Semi"
47
Bab 47 "Kebenaran Tentang Lasius [1]
48
Bab 48 "Kebenaran Tentang Lasius [2]"
49
Bab 49 "Situasi Yang Menyulitkan"
50
Bab 50 "Pengakuan Tanpa Suara"
51
Bab 51 "Malam Hari Ketujuh"
52
Bab 52 "Apakah Itu Sebuah Kecemburuan"
53
Bab 53 "Bayangan Hitam, Bayangan Putih Dan Bayangan Merah"
54
Bab 54 "Suka Dari Iloania"
55
Bab 55 "Adu Binatang Sihir"
56
Bab 56 "Putri Kitsune Dan Iloania"
57
Bab 57 "Dimensi Jiwa Sang Rubah"
58
Bab 58 "Seseorang Itu"
59
Bab 59 "Misi Penangkapan Dan Sebuah Mimpi"
60
Bab 60 "Malam Singkat Di Pasar Malam"
61
Bab 61 "Sebuah Segel"
62
Bab 62 "Hari Kesembilan, Bulan Ketujuh, Musim Panas"
63
Bab 63 "Suku Rubah Salju"
64
Bab 64 "Malam Festival Lentera"
65
Bab 65 "Pertandingan Perdana"
66
Bab 66 "Pertarungan Sengit"
67
Bab 67 "Rasa Takut Dari Ingatan"
68
Bab 68 "Percayalah, Aku Bisa"
69
Bab 69 "Kebangkitan" [Volume 1 End]
70
Prolog Legenda Bulan Kristal Volume 2 [Part 1]
71
Bab 70 "Munculnya Raja Iblis"
72
Bab 71 "Perlindungan Dalam Ingatan"
73
Bab 72 "Sisi Lain Yang Tak Ingin Diketahui"
74
Bab 73 "Pertemuan Pertama Vleia Dan Delt"
75
Bab 74 "Pesan Dalam Fatamorgana"
76
Bab 75 "Opini Dan Interogasi"
77
Bab 76 "Hari Kelima, Bulan Kesepuluh, Musim Gugur"
78
Bab 77 "Kekuatan Lacana dan Kedatangan Lasius"
79
Bab 78 "Disebut Sebagai Pelarian"
80
Bab 79 "Bersembunyi Di Alvatro"
81
Bab 80 "Petunjuk Dari Ingatan Lama"
82
Bab 81 "Pengepungan"
83
Bab 82 "Mari Ke Ribnon, Kerajaan Tophaz"
84
Bab 83 "Hari Ketujuh, Bulan Kedelapan, Musim Panas"
85
Bab 84 "Iloania, Yazuha Dan Ize"
86
Bab 85 "Mata Ganti Mata Dan Gigi Ganti Gigi"
87
Bab 86 "Membayar Hutang Kesalahan"
88
Bab 87 "Sebuah Kisah Dari Dunia Yang Berbeda"
89
Bab 88 "Suara Yang Tertelan Bisu"
90
Bab 89 "Langit Darah Dalam Tiga Bulan"
91
Bab 90 "Dua Pilihan Dan Kepastian"
92
Bab 91 "Menuju Nosten"
93
Bab 92 "Lonceng Ilusi Viridis Caapi"
94
Bab 93 "Lambang Bunga Oleander"
95
Bab 94 "Resonansi Emosi Dan Sihir"
96
Bab 95 "Hari Kedua, Bulan Keempat, Musim Semi"
97
Bab 96 "Kehadiran Sebuah Cinta"
98
Bab 97 "Sebuah Mimpi Ke Tempat Yang Dituju"
99
Bab 98 "Kemunculan Iblis Bersaudara"
100
Bab 99 "Hampir Berada Diambang Kematian"
101
Bab 100 "Kemunculan Gamma"
102
Bab 101 "Harus Menghilangkan Kemarahan"
103
Bab 102 "Pernyataan Delt Dan Kembalinya Penglihatan"
104
Bab 103 "Membenci Dirinya Sendiri"
105
Bab 104 "Kematian Sang Guru Tercinta"
106
Bab 105 "Tempat Terindah Untuk Mengenang, Lembah Musim Gugur"
107
Bab 106 "Sebuah Kisah Dari Penghuni Desa"
108
Bab 107 "Aida Ree Dari Anaria Yang Kan Diingat"
109
Bab 108 "Dalam Suku Lavia"
110
Bab 109 "Identitas Aya Dan Kabar Nenek Sheo"
111
Bab 110 "Sebuah Kecelakaan Yang Tak Terduga"
112
Bab 111 "Perjuangan Aya Akan Dimulai Dari Bunga Kecil"
113
Bab 112 "Surat Misterius"
114
Bab 113 "Sebuah Permainan"
115
Bab 114 "Tempat Suci Di Suku Mue"
116
Bab 115 "Sebuah Permulaan" [Volume 2 Paused]
117
Prolog Legenda Bulan Kristal Volume 3
118
Bab 116 "Kisah Gadis Penari Dan Sang Raja Tiran"
119
Bab 117 "Pertemuan Pertama Dibawah Senandung Lagu"
120
Bab 118 "Tawanan Perang Yang Menjadi Penari "
121
Bab 119 "Ancaman Dari Putri Lomiere"
122
Bab 120 "Janji Sang Raja Dan Kecemburuan Sang Putri"
123
Bab 121 "Cinta, Keberadaan Paling Menakutkan"
124
Bab 122 "Pembunuh Dan Si Buta Dari Efraz"
125
Bab 123 "Menunjukkan Betapa Hebatnya Dia"
126
Bab 124 "Pertemuan Dalam Garis Takdir"
127
Bab 125 "Apakah Akan Mati Seperti Ini?"
128
Bab 126 "Sebuah Keranjang Dan Ketakutan Dari Kenyataan"
129
Bab 127 "Berhadapan Dengan Musuh"
130
Bab 128 "Ini Adalah Karma"
131
Bab 129 "Penyihir Cahaya Dan Penyihir hitam"
132
Bab 130 "Pertemuan Dan Ritual Pemanggilan Bencana"
133
Bab 131 "Ketika Kita Menikah Nanti, Kamu Akan Ketagihan."
134
Bab 132 "Kerlip Cahaya"
135
Bab 133 "Kegelapan Yang Menjaga Kerlip"
136
Bab 134 "Desisan Gelombang Lautan"
137
Bab 135 "Sebagai Sebuah Mitos"
138
Bab 136 "Keponakan"
139
Bab 137 "Kecurigaan Dan Kecelakaan"
140
Bab 138 "Sebuah Permintaan"
141
Bab 139 "Pertemuan Dua Ras"
142
Bab 140 "Pertemanan"
143
Bab 141 "Sebuah Janji"
144
Bab 142 "Sang Guru Dan Sang Murid"
145
Bab 143 "Keteguhan Hati"
146
Bab 144 "Akan Baik-Baik Saja"
147
Bab 145 "Hiduplah Dan Bahagialah"
148
Bab 146 "Kelahiran Malaikat Emerald"
149
Bab 147 "Ancaman"
150
Bab 148 "Abadi Selamanya" [Volume 3 End]
151
Prolog Legenda Bulan Kristal Volume 2 [Part 2]
152
Bab 149 "Ketidakpahaman"
153
Bab 150 "Permulaan Besar"
154
Bab 151 "Sin Dan Mossha"
155
Bab 152 "Sentuhan, Sarung Tangan Putih Dan Pesan"
156
Bab 153 "Kata Tanpa Suara"
157
Bab 154 "Pertarungan Iloania, Lasius dan Sin"
158
Bab 155 "Sebuah Kenangan"
159
Bab 156 "Seandainya Selalu Diucapkan Di Akhir"
160
Bab 157 "Perundingan Yang Gagal Dan Pertemuan"
161
Bab 158 "Kisah Dari Miko"
162
Bab 159 "Hancurnya Senjata Dan Pengingat"
163
Bab 160 "Rasa Berada Di Rumah"
164
Bab 161 "Kembalinya Sang Kristal Keberuntungan Emerald"
165
Bab 162 "Segel Pembatas Jiwa"
166
Bab 163 "Keindahan Dan Keindahan"
167
Bab 164 "Kekhawatiran Dan Sebuah Tekad"
168
Bab 165 "Bala Bantuan, Dan Tiba Ditempat Tujuan"
169
Bab 166 "Situasi Yang Tak Biasa"
170
Bab 167 "Sie Dan Mutiara Roh Air"
171
Bab 168 "Ritual Khusus Hallias Dan Kejutan Tak Terduga"
172
Bab 169 "Kemunculan Sosok Tak Terduga"
173
Bab 170 "Menemukan Vleia, Pengorbanan Dan Berhadapan Dengan Perang"
174
Bab 171 "Kemunculan Iblis Dan Perang Di Tanah Lapang Yang Asing"
175
Bab 172 "Legarion VS Bie"
176
Bab 173 "Kedatangan Iloania Dan Sosok Misterius"
177
Pengumuman Hiatus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!