04 | Markas Musuh

Dipedalaman hutan diperbatasan Kerajaan Espen dan Kerajaan Lupilon, berdiri sebuah bangunan tua yang dikelilingi pepohonan. Sebuah sungai kecil mengalir disamping bangunan itu. Menumbukan pepohonan disekitarnya menjadi lebih lebat dan lebih segar.

Kalara berdiri diatas bola hitamnya. Melayang 30 meter diatas tanah. Bangunan itu nampak memiliki pencahayaan dari obor yang dipasang dibeberapa titik. Mata birunya berkilat terkena cahaya. Beberapa orang besar terlihat berjaga ditempat itu.

Ketika beberapa orang nampak keluar dan berkumpul seolah merundingkan sesuatu, Kalara mengangkat tangan kirinya. Ada bola hitam yang lebih kecil ditangannya melayang beberapa centimeter diatas telapak tangannya. Tak lama, bola itu berputar dengan cepat.

"Paranada Perangkap." Bergumam kecil, Kalara menjatuhkan jari telunjuknya yang diliputi cahaya membentuk sebuah bentuk meruncing.

Ketika benda meruncing itu bersentuhan dengan piringan hitam yang berputar cepat, paranada berwarna hitam muncul menjadi nyata dan meliuk. Paranada hitam itu bergerak mengitari beberapa pria besar yang kebingungan dengan apa yang terjadi. Ketika mereka mencoba berteriak, tak terdengar apapun karena suara mereka benar-benar teredam.

Bola hitam melayang turun dan menghilang. Kaki ramping Kalara membawanya mendekat menuju mereka. Mata mereka membelalak dan menatap nyalang kearahnya. Bibir mereka terbuka menyumpah serapahi Kalara yang mengulum senyuman.

"Jika kalian ingin bebas, renungi kesalahan kalian. Bahkan jika kalian berusaha sekeras apapun untuk keluar, kalian akan terjebak didalam sana selamanya jika kalian bahkan tak tahu apa itu hati nurani." Ucap Kalara dengan tenang.

Suaranya dapat masuk menembus selaput lingkaran cahaya yang muncul dari paranada yang melingkar. Namun suara pria-pria itu sama sekali tak bisa terdengar keluar, sekeras apapun mereka berteriak. Mereka mencoba menggunakan elemen sihir mereka untuk menghancurkan dinding ransparan tipis itu, namun, serangan itu terserap dan menghilang.

"Nikmati sisa hidup kalian didalam sana." Gumam Kalara meninggalkan mereka yang meraung-raung dan memukuli dinding dengan marah.

...🌙...

Melangkah masuk dengan diam-diam, Kalara mendapati banyak sekali orang-orang didalam bangunan luas itu. Mereka besar-besar dan berwajah menyeramkan. Menyibukkan diri dengan urusan masing-masing. Aroma alkohol dan asap cerutu tercium menyengat. Indra Kalara yang sedikit lebih tajam menjadi sakit, sehingga ia segera menutup hidungnya dengan tangan kanannya. Ia berada dibalik dinding dan mengintip. Menemukan sebuah pintu yang sedikit terbuka menampakkan anak tangga menurun.

Pintu ruang bawah tanah.

"Sepertinya disana." Gumam Kalara sangat pelan.

Kalara memandang sekitarnya, "Sepertinya satu-satunya cara adalah melawan mereka. Jika tidak, aku tidak bisa membawa anak-anak keluar."

Kalara mengangkat tangan kirinya sejajar dengan perutnya. Bola hitam kembali muncul dan berputar dengan cepat. Jari telunjuk tangan kanannya dilingkupi cahaya memanjang.

Detik berikutnya cahaya itu muncul membentuk lingkaran. Dan melebar seketika menembus apapun yang dilaluinya. Lingkaran cahaya emas itu membentuk sebuah kubah dengan diameter 100 meter dan tinggi 50 meter berwarna transparan. Namun ketika benda luar menyentuhnya, itu akan sedikit mengeluarkan cahaya keemasan penanda ada dinding disana. Ketika ada benda asing menembus mereka, semua orang didalam sana terkejut dan langsung memasang sikap waspada. Terutama saat Kalara memunculkan dirinya.

"Siapa kau?!"

...🌙...

Levi bersama dengan Vermel kini hampir tiba ditempat yang sama. Menurut informasi yang mereka dapat dari penduduk kota, beberapa minggu yang lalu memang ada kereta baru dari Ular Hitam yang mengarah kemarkas mereka. Ketika Vermel sudah membawa Levi mendekat, ia tiba-tiba berhenti dan terbang turun hingga mendarat ditanah. Levi turun dan bertanya padanya bingung.

"Apa yang terjadi?" tanya Levi dengan wajah datar andalannya.

"Ada dinding pelindung disini tuan." Jawab Vermel.

Levi menoleh dan bergerak maju. Untaian paranada tertangkap jelas olehnya ketika sudah ada dibawah. Ia mengulurkan tangannya ketika merasakan dinding yang terasa hangat namun dingin secara bersamaan. Cahaya keemasan memendar samar.

Tangan kanannya terangkat dan cahaya putih berbentuk bola tercipta disana. Namun begitu Levi hendak bergerak, Vermel menahannya.

"Sebaiknya, tidak perlu menghancurkan dinding pelindung ini, tuan. Dinding pelindung ini tidak berguna untuk melindungi mereka dari penyusup, namun melindungi sesuatu agar tidak keluar." Kata Vermel.

Levi berhenti dan menoleh, "Bagaimana bisa?"

"Dinding ini dilingkupi energi hangat. Ini bukan dinding pelindung yang akan diapasang oleh orang jahat. Dan disana, saya melihat dinding yang sama menjebak beberapa orang. Ada orang lain disini selain anda yang berurusan dengan Ular hitam." Jelas Vermel.

"Lebih baik anda membiarkan dinding pelindung ini tetap ada." Lanjut Vermel.

"Lalu bagaimana caranya aku masuk?" tanya Levi.

Vermel mengepak mendekat. Mengulukan sayapnya ke dinding, helaian bulunya bisa menembus dinding pelindung dengan mudah tanpa hambatan.

"Sesuai dugaan saya. Roh dan binatang sihir tingkat tinggi kecuali manusia bisa melewati dinding ini. Sepertinya pemasang pelindung ini mengkhawatirkan sesuatu jika ada orang lain yang masuk." Kata Vermel.

"Bawa aku masuk." Dingin Levi membuat Vermel mengangguk.

Tubuh Vermel berubah menjadi cahaya dan menyelimuti Levi. Pemuda itu kemudian berjalan dengan tenang memasuki dinding pelindung dan mendapati suara berisik dari dalam bangunan. Dari luar nyaris tak teredngar apapun, namun ketika masuk, suara berisik dan teriakan terdengar dengan jelas. Rasa penasarannya membuat dia dan Vermel yang telah merubah dirinya menjadi seukuran burung pipit mendekati menuju bangunan.

Dari balik jendela, Levi jelas melihat seseorang tengah berdiri diatas piringan bola hitam yang mengambang lima meter diatas tanah dan menghindari tiap serangan yang datang kearahnya. Suara teriakan itu berasal dari orang-orang yang geram dan berteriak ingin menghabisinya. Levi mengernyitkan dahinya saat melihat helaian rambut panjang dan kaki ramping itu.

"Dia perempuan?" gumam Levi.

Mata biru Kalara menyorot mereka dengan tenang. Belahan bibirnya terbuka, "Hey. Bisakah kita hentikan dulu? Mari berbicara secara baik-baik."

Suara lembut Kalara membuat mereka termasuk Levi tertegun ditempatnya. Ia tahu bahwa Kalara adalah perempuan. Namun suaranya benar-benar lembut dan penuh kehangatan.

Pria besar itu menyela, "Bicara baik-baik omong kosong! Turun dan aku akan mencincangmu habis!"

"Aku hanya ingin membawa anak-anak yang kalian culik." Ucap Kalara masih bersembunyi dibalik jubahnya.

"Heh? Kau ingin membawa mereka? Kau harus membeli mereka." Pria itu berujar dengan sarkas.

Kalara terdiam sesaat. Ia turun lebih rendah dan kembali berbicara. "Mari buat taruhan."

"Taruhan? Taruhan apa?" tanya mereka bergantian.

Kalara mengangkat tangan kirinya, "Kita beradu hewan sihir. Hewan sihir kita tak perlu bertarung. Aku hanya akan memasukkan hewan sihir kalian semua selama beberapa detik kedalam cincin sihirku dan akan kukeluarkan kembali. Aku berjanji tidak akan melukai mereka. Jika mereka keluar tidak seperti saat mereka masuk, bebaskan semua yang kalian culik dan biarkan mereka pergi denganku."

"Lalu apa yang akan kami dapat jika hewan kami keluar dengan keadaan baik-baik saja?" tanya salah satu pria.

Kalara melepas jubahnya dan menampilkan penampakan sempurnanya. Senyuman indah terpasang diwajahnya. Semua orang menganga dan tertegun melihat keindahan yang ada didepan mereka. Levi menatap Kalara dengan tatapan tertegun sebelum menolehkan kepalanya pada gerombolan pria yang menatap lapar pada Kalara.

Ia melebarkan matanya sesaat saat mendengar jawaban Kalara, "Kalian bisa mendapatkan aku."

"Tapi jika kalian melanggar, kalian semua akan mati." Tambahnya dengan kilatan tajam dimatanya.

Terpopuler

Comments

🍾⃝💫ᴛͥᴀᷜᴍᷜɪͥ

🍾⃝💫ᴛͥᴀᷜᴍᷜɪͥ

baru baca sampe sini kak, aku sampe menghayati

2022-04-29

1

hoomano1D

hoomano1D

kalo iloania tdk punya kemampuan sihir yg mumpuni, gak bakal dia berani taruhan kek gitu

2022-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 01 | Ular Hitam — VOLUME 1 : Celestial Academy
2 02 | Sebuah Janji
3 03 | Cerita Kasel
4 04 | Markas Musuh
5 05 | Menepati Janji
6 06 | Jika Takdir Mengizinkan
7 07 | Pencarian Informasi
8 08 | Celestial Academy
9 09 | Bertemu Dengan Teman
10 10 | Binatang Iblis
11 11 | Mayat Hidup Peledak
12 12 | Roh Air
13 13 | Masa Lalu Sang Roh
14 14 | Mutiara Roh Air
15 15 | Bertemh Kembali
16 16 | Mengantar Ke Ruang Tes
17 17 | Tes Pertama
18 18 | Ujian Kedua
19 19 | Bermalam Di Bukit
20 20 | Apakah Kamu Gugup?
21 21 | Kekacauan
22 22 | Tes Tahap Ketiga
23 23 | Kebenaran Suku Lavia
24 24 | Tes Pembagian Kelas
25 25 | Kota Gibo
26 26 | Berkeliling Kota Gibo
27 27 | Aku Adalah Penyihir
28 28 | Kue Kacang
29 Bab 29 "Bayangan Putih"
30 Bab 30 "Clareon Vollien"
31 Bab 31 "Sepotong Ingatan Iloania"
32 Bab 32 "Dinding Pelindung Kota Neredith"
33 Bab 33 "Tombak Siena"
34 Bab 34 "Penyerangan Di Kota Neredith"
35 Bab 35 "Kekuatan Tekad Wency"
36 Bab 36 "Segel Kutukan Kematian"
37 Bab 37 "Obrolan Eleanor dan Iloania"
38 Bab 38 "Mendaftar Dalam Turnamen Festival Lentera"
39 Bab 39 "Dia Menyukainya"
40 Bab 40 "Latihan Istimewa Iloania"
41 Bab 41 "Inti Sihir Dan Firasat Gheorn"
42 Bab 42 "Hari Kesepuluh, Bulan Ketiga, Musim Dingin"
43 Bab 43 "Sepenggal Tulisan Tinta Emas"
44 Bab 44 "Sebuah Pergerakan"
45 Bab 45 "Percayalah, Aku Akan Membantu Sebisaku"
46 Bab 46 "Berdoa Di Kuil Musim Semi"
47 Bab 47 "Kebenaran Tentang Lasius [1]
48 Bab 48 "Kebenaran Tentang Lasius [2]"
49 Bab 49 "Situasi Yang Menyulitkan"
50 Bab 50 "Pengakuan Tanpa Suara"
51 Bab 51 "Malam Hari Ketujuh"
52 Bab 52 "Apakah Itu Sebuah Kecemburuan"
53 Bab 53 "Bayangan Hitam, Bayangan Putih Dan Bayangan Merah"
54 Bab 54 "Suka Dari Iloania"
55 Bab 55 "Adu Binatang Sihir"
56 Bab 56 "Putri Kitsune Dan Iloania"
57 Bab 57 "Dimensi Jiwa Sang Rubah"
58 Bab 58 "Seseorang Itu"
59 Bab 59 "Misi Penangkapan Dan Sebuah Mimpi"
60 Bab 60 "Malam Singkat Di Pasar Malam"
61 Bab 61 "Sebuah Segel"
62 Bab 62 "Hari Kesembilan, Bulan Ketujuh, Musim Panas"
63 Bab 63 "Suku Rubah Salju"
64 Bab 64 "Malam Festival Lentera"
65 Bab 65 "Pertandingan Perdana"
66 Bab 66 "Pertarungan Sengit"
67 Bab 67 "Rasa Takut Dari Ingatan"
68 Bab 68 "Percayalah, Aku Bisa"
69 Bab 69 "Kebangkitan" [Volume 1 End]
70 Prolog Legenda Bulan Kristal Volume 2 [Part 1]
71 Bab 70 "Munculnya Raja Iblis"
72 Bab 71 "Perlindungan Dalam Ingatan"
73 Bab 72 "Sisi Lain Yang Tak Ingin Diketahui"
74 Bab 73 "Pertemuan Pertama Vleia Dan Delt"
75 Bab 74 "Pesan Dalam Fatamorgana"
76 Bab 75 "Opini Dan Interogasi"
77 Bab 76 "Hari Kelima, Bulan Kesepuluh, Musim Gugur"
78 Bab 77 "Kekuatan Lacana dan Kedatangan Lasius"
79 Bab 78 "Disebut Sebagai Pelarian"
80 Bab 79 "Bersembunyi Di Alvatro"
81 Bab 80 "Petunjuk Dari Ingatan Lama"
82 Bab 81 "Pengepungan"
83 Bab 82 "Mari Ke Ribnon, Kerajaan Tophaz"
84 Bab 83 "Hari Ketujuh, Bulan Kedelapan, Musim Panas"
85 Bab 84 "Iloania, Yazuha Dan Ize"
86 Bab 85 "Mata Ganti Mata Dan Gigi Ganti Gigi"
87 Bab 86 "Membayar Hutang Kesalahan"
88 Bab 87 "Sebuah Kisah Dari Dunia Yang Berbeda"
89 Bab 88 "Suara Yang Tertelan Bisu"
90 Bab 89 "Langit Darah Dalam Tiga Bulan"
91 Bab 90 "Dua Pilihan Dan Kepastian"
92 Bab 91 "Menuju Nosten"
93 Bab 92 "Lonceng Ilusi Viridis Caapi"
94 Bab 93 "Lambang Bunga Oleander"
95 Bab 94 "Resonansi Emosi Dan Sihir"
96 Bab 95 "Hari Kedua, Bulan Keempat, Musim Semi"
97 Bab 96 "Kehadiran Sebuah Cinta"
98 Bab 97 "Sebuah Mimpi Ke Tempat Yang Dituju"
99 Bab 98 "Kemunculan Iblis Bersaudara"
100 Bab 99 "Hampir Berada Diambang Kematian"
101 Bab 100 "Kemunculan Gamma"
102 Bab 101 "Harus Menghilangkan Kemarahan"
103 Bab 102 "Pernyataan Delt Dan Kembalinya Penglihatan"
104 Bab 103 "Membenci Dirinya Sendiri"
105 Bab 104 "Kematian Sang Guru Tercinta"
106 Bab 105 "Tempat Terindah Untuk Mengenang, Lembah Musim Gugur"
107 Bab 106 "Sebuah Kisah Dari Penghuni Desa"
108 Bab 107 "Aida Ree Dari Anaria Yang Kan Diingat"
109 Bab 108 "Dalam Suku Lavia"
110 Bab 109 "Identitas Aya Dan Kabar Nenek Sheo"
111 Bab 110 "Sebuah Kecelakaan Yang Tak Terduga"
112 Bab 111 "Perjuangan Aya Akan Dimulai Dari Bunga Kecil"
113 Bab 112 "Surat Misterius"
114 Bab 113 "Sebuah Permainan"
115 Bab 114 "Tempat Suci Di Suku Mue"
116 Bab 115 "Sebuah Permulaan" [Volume 2 Paused]
117 Prolog Legenda Bulan Kristal Volume 3
118 Bab 116 "Kisah Gadis Penari Dan Sang Raja Tiran"
119 Bab 117 "Pertemuan Pertama Dibawah Senandung Lagu"
120 Bab 118 "Tawanan Perang Yang Menjadi Penari "
121 Bab 119 "Ancaman Dari Putri Lomiere"
122 Bab 120 "Janji Sang Raja Dan Kecemburuan Sang Putri"
123 Bab 121 "Cinta, Keberadaan Paling Menakutkan"
124 Bab 122 "Pembunuh Dan Si Buta Dari Efraz"
125 Bab 123 "Menunjukkan Betapa Hebatnya Dia"
126 Bab 124 "Pertemuan Dalam Garis Takdir"
127 Bab 125 "Apakah Akan Mati Seperti Ini?"
128 Bab 126 "Sebuah Keranjang Dan Ketakutan Dari Kenyataan"
129 Bab 127 "Berhadapan Dengan Musuh"
130 Bab 128 "Ini Adalah Karma"
131 Bab 129 "Penyihir Cahaya Dan Penyihir hitam"
132 Bab 130 "Pertemuan Dan Ritual Pemanggilan Bencana"
133 Bab 131 "Ketika Kita Menikah Nanti, Kamu Akan Ketagihan."
134 Bab 132 "Kerlip Cahaya"
135 Bab 133 "Kegelapan Yang Menjaga Kerlip"
136 Bab 134 "Desisan Gelombang Lautan"
137 Bab 135 "Sebagai Sebuah Mitos"
138 Bab 136 "Keponakan"
139 Bab 137 "Kecurigaan Dan Kecelakaan"
140 Bab 138 "Sebuah Permintaan"
141 Bab 139 "Pertemuan Dua Ras"
142 Bab 140 "Pertemanan"
143 Bab 141 "Sebuah Janji"
144 Bab 142 "Sang Guru Dan Sang Murid"
145 Bab 143 "Keteguhan Hati"
146 Bab 144 "Akan Baik-Baik Saja"
147 Bab 145 "Hiduplah Dan Bahagialah"
148 Bab 146 "Kelahiran Malaikat Emerald"
149 Bab 147 "Ancaman"
150 Bab 148 "Abadi Selamanya" [Volume 3 End]
151 Prolog Legenda Bulan Kristal Volume 2 [Part 2]
152 Bab 149 "Ketidakpahaman"
153 Bab 150 "Permulaan Besar"
154 Bab 151 "Sin Dan Mossha"
155 Bab 152 "Sentuhan, Sarung Tangan Putih Dan Pesan"
156 Bab 153 "Kata Tanpa Suara"
157 Bab 154 "Pertarungan Iloania, Lasius dan Sin"
158 Bab 155 "Sebuah Kenangan"
159 Bab 156 "Seandainya Selalu Diucapkan Di Akhir"
160 Bab 157 "Perundingan Yang Gagal Dan Pertemuan"
161 Bab 158 "Kisah Dari Miko"
162 Bab 159 "Hancurnya Senjata Dan Pengingat"
163 Bab 160 "Rasa Berada Di Rumah"
164 Bab 161 "Kembalinya Sang Kristal Keberuntungan Emerald"
165 Bab 162 "Segel Pembatas Jiwa"
166 Bab 163 "Keindahan Dan Keindahan"
167 Bab 164 "Kekhawatiran Dan Sebuah Tekad"
168 Bab 165 "Bala Bantuan, Dan Tiba Ditempat Tujuan"
169 Bab 166 "Situasi Yang Tak Biasa"
170 Bab 167 "Sie Dan Mutiara Roh Air"
171 Bab 168 "Ritual Khusus Hallias Dan Kejutan Tak Terduga"
172 Bab 169 "Kemunculan Sosok Tak Terduga"
173 Bab 170 "Menemukan Vleia, Pengorbanan Dan Berhadapan Dengan Perang"
174 Bab 171 "Kemunculan Iblis Dan Perang Di Tanah Lapang Yang Asing"
175 Bab 172 "Legarion VS Bie"
176 Bab 173 "Kedatangan Iloania Dan Sosok Misterius"
177 Pengumuman Hiatus
178 Bab 174 "Invasi Mental Raja Iblis"
179 Bab 175 "Kemarahan Raja Iblis Dan Luka Goresan"
Episodes

Updated 179 Episodes

1
01 | Ular Hitam — VOLUME 1 : Celestial Academy
2
02 | Sebuah Janji
3
03 | Cerita Kasel
4
04 | Markas Musuh
5
05 | Menepati Janji
6
06 | Jika Takdir Mengizinkan
7
07 | Pencarian Informasi
8
08 | Celestial Academy
9
09 | Bertemu Dengan Teman
10
10 | Binatang Iblis
11
11 | Mayat Hidup Peledak
12
12 | Roh Air
13
13 | Masa Lalu Sang Roh
14
14 | Mutiara Roh Air
15
15 | Bertemh Kembali
16
16 | Mengantar Ke Ruang Tes
17
17 | Tes Pertama
18
18 | Ujian Kedua
19
19 | Bermalam Di Bukit
20
20 | Apakah Kamu Gugup?
21
21 | Kekacauan
22
22 | Tes Tahap Ketiga
23
23 | Kebenaran Suku Lavia
24
24 | Tes Pembagian Kelas
25
25 | Kota Gibo
26
26 | Berkeliling Kota Gibo
27
27 | Aku Adalah Penyihir
28
28 | Kue Kacang
29
Bab 29 "Bayangan Putih"
30
Bab 30 "Clareon Vollien"
31
Bab 31 "Sepotong Ingatan Iloania"
32
Bab 32 "Dinding Pelindung Kota Neredith"
33
Bab 33 "Tombak Siena"
34
Bab 34 "Penyerangan Di Kota Neredith"
35
Bab 35 "Kekuatan Tekad Wency"
36
Bab 36 "Segel Kutukan Kematian"
37
Bab 37 "Obrolan Eleanor dan Iloania"
38
Bab 38 "Mendaftar Dalam Turnamen Festival Lentera"
39
Bab 39 "Dia Menyukainya"
40
Bab 40 "Latihan Istimewa Iloania"
41
Bab 41 "Inti Sihir Dan Firasat Gheorn"
42
Bab 42 "Hari Kesepuluh, Bulan Ketiga, Musim Dingin"
43
Bab 43 "Sepenggal Tulisan Tinta Emas"
44
Bab 44 "Sebuah Pergerakan"
45
Bab 45 "Percayalah, Aku Akan Membantu Sebisaku"
46
Bab 46 "Berdoa Di Kuil Musim Semi"
47
Bab 47 "Kebenaran Tentang Lasius [1]
48
Bab 48 "Kebenaran Tentang Lasius [2]"
49
Bab 49 "Situasi Yang Menyulitkan"
50
Bab 50 "Pengakuan Tanpa Suara"
51
Bab 51 "Malam Hari Ketujuh"
52
Bab 52 "Apakah Itu Sebuah Kecemburuan"
53
Bab 53 "Bayangan Hitam, Bayangan Putih Dan Bayangan Merah"
54
Bab 54 "Suka Dari Iloania"
55
Bab 55 "Adu Binatang Sihir"
56
Bab 56 "Putri Kitsune Dan Iloania"
57
Bab 57 "Dimensi Jiwa Sang Rubah"
58
Bab 58 "Seseorang Itu"
59
Bab 59 "Misi Penangkapan Dan Sebuah Mimpi"
60
Bab 60 "Malam Singkat Di Pasar Malam"
61
Bab 61 "Sebuah Segel"
62
Bab 62 "Hari Kesembilan, Bulan Ketujuh, Musim Panas"
63
Bab 63 "Suku Rubah Salju"
64
Bab 64 "Malam Festival Lentera"
65
Bab 65 "Pertandingan Perdana"
66
Bab 66 "Pertarungan Sengit"
67
Bab 67 "Rasa Takut Dari Ingatan"
68
Bab 68 "Percayalah, Aku Bisa"
69
Bab 69 "Kebangkitan" [Volume 1 End]
70
Prolog Legenda Bulan Kristal Volume 2 [Part 1]
71
Bab 70 "Munculnya Raja Iblis"
72
Bab 71 "Perlindungan Dalam Ingatan"
73
Bab 72 "Sisi Lain Yang Tak Ingin Diketahui"
74
Bab 73 "Pertemuan Pertama Vleia Dan Delt"
75
Bab 74 "Pesan Dalam Fatamorgana"
76
Bab 75 "Opini Dan Interogasi"
77
Bab 76 "Hari Kelima, Bulan Kesepuluh, Musim Gugur"
78
Bab 77 "Kekuatan Lacana dan Kedatangan Lasius"
79
Bab 78 "Disebut Sebagai Pelarian"
80
Bab 79 "Bersembunyi Di Alvatro"
81
Bab 80 "Petunjuk Dari Ingatan Lama"
82
Bab 81 "Pengepungan"
83
Bab 82 "Mari Ke Ribnon, Kerajaan Tophaz"
84
Bab 83 "Hari Ketujuh, Bulan Kedelapan, Musim Panas"
85
Bab 84 "Iloania, Yazuha Dan Ize"
86
Bab 85 "Mata Ganti Mata Dan Gigi Ganti Gigi"
87
Bab 86 "Membayar Hutang Kesalahan"
88
Bab 87 "Sebuah Kisah Dari Dunia Yang Berbeda"
89
Bab 88 "Suara Yang Tertelan Bisu"
90
Bab 89 "Langit Darah Dalam Tiga Bulan"
91
Bab 90 "Dua Pilihan Dan Kepastian"
92
Bab 91 "Menuju Nosten"
93
Bab 92 "Lonceng Ilusi Viridis Caapi"
94
Bab 93 "Lambang Bunga Oleander"
95
Bab 94 "Resonansi Emosi Dan Sihir"
96
Bab 95 "Hari Kedua, Bulan Keempat, Musim Semi"
97
Bab 96 "Kehadiran Sebuah Cinta"
98
Bab 97 "Sebuah Mimpi Ke Tempat Yang Dituju"
99
Bab 98 "Kemunculan Iblis Bersaudara"
100
Bab 99 "Hampir Berada Diambang Kematian"
101
Bab 100 "Kemunculan Gamma"
102
Bab 101 "Harus Menghilangkan Kemarahan"
103
Bab 102 "Pernyataan Delt Dan Kembalinya Penglihatan"
104
Bab 103 "Membenci Dirinya Sendiri"
105
Bab 104 "Kematian Sang Guru Tercinta"
106
Bab 105 "Tempat Terindah Untuk Mengenang, Lembah Musim Gugur"
107
Bab 106 "Sebuah Kisah Dari Penghuni Desa"
108
Bab 107 "Aida Ree Dari Anaria Yang Kan Diingat"
109
Bab 108 "Dalam Suku Lavia"
110
Bab 109 "Identitas Aya Dan Kabar Nenek Sheo"
111
Bab 110 "Sebuah Kecelakaan Yang Tak Terduga"
112
Bab 111 "Perjuangan Aya Akan Dimulai Dari Bunga Kecil"
113
Bab 112 "Surat Misterius"
114
Bab 113 "Sebuah Permainan"
115
Bab 114 "Tempat Suci Di Suku Mue"
116
Bab 115 "Sebuah Permulaan" [Volume 2 Paused]
117
Prolog Legenda Bulan Kristal Volume 3
118
Bab 116 "Kisah Gadis Penari Dan Sang Raja Tiran"
119
Bab 117 "Pertemuan Pertama Dibawah Senandung Lagu"
120
Bab 118 "Tawanan Perang Yang Menjadi Penari "
121
Bab 119 "Ancaman Dari Putri Lomiere"
122
Bab 120 "Janji Sang Raja Dan Kecemburuan Sang Putri"
123
Bab 121 "Cinta, Keberadaan Paling Menakutkan"
124
Bab 122 "Pembunuh Dan Si Buta Dari Efraz"
125
Bab 123 "Menunjukkan Betapa Hebatnya Dia"
126
Bab 124 "Pertemuan Dalam Garis Takdir"
127
Bab 125 "Apakah Akan Mati Seperti Ini?"
128
Bab 126 "Sebuah Keranjang Dan Ketakutan Dari Kenyataan"
129
Bab 127 "Berhadapan Dengan Musuh"
130
Bab 128 "Ini Adalah Karma"
131
Bab 129 "Penyihir Cahaya Dan Penyihir hitam"
132
Bab 130 "Pertemuan Dan Ritual Pemanggilan Bencana"
133
Bab 131 "Ketika Kita Menikah Nanti, Kamu Akan Ketagihan."
134
Bab 132 "Kerlip Cahaya"
135
Bab 133 "Kegelapan Yang Menjaga Kerlip"
136
Bab 134 "Desisan Gelombang Lautan"
137
Bab 135 "Sebagai Sebuah Mitos"
138
Bab 136 "Keponakan"
139
Bab 137 "Kecurigaan Dan Kecelakaan"
140
Bab 138 "Sebuah Permintaan"
141
Bab 139 "Pertemuan Dua Ras"
142
Bab 140 "Pertemanan"
143
Bab 141 "Sebuah Janji"
144
Bab 142 "Sang Guru Dan Sang Murid"
145
Bab 143 "Keteguhan Hati"
146
Bab 144 "Akan Baik-Baik Saja"
147
Bab 145 "Hiduplah Dan Bahagialah"
148
Bab 146 "Kelahiran Malaikat Emerald"
149
Bab 147 "Ancaman"
150
Bab 148 "Abadi Selamanya" [Volume 3 End]
151
Prolog Legenda Bulan Kristal Volume 2 [Part 2]
152
Bab 149 "Ketidakpahaman"
153
Bab 150 "Permulaan Besar"
154
Bab 151 "Sin Dan Mossha"
155
Bab 152 "Sentuhan, Sarung Tangan Putih Dan Pesan"
156
Bab 153 "Kata Tanpa Suara"
157
Bab 154 "Pertarungan Iloania, Lasius dan Sin"
158
Bab 155 "Sebuah Kenangan"
159
Bab 156 "Seandainya Selalu Diucapkan Di Akhir"
160
Bab 157 "Perundingan Yang Gagal Dan Pertemuan"
161
Bab 158 "Kisah Dari Miko"
162
Bab 159 "Hancurnya Senjata Dan Pengingat"
163
Bab 160 "Rasa Berada Di Rumah"
164
Bab 161 "Kembalinya Sang Kristal Keberuntungan Emerald"
165
Bab 162 "Segel Pembatas Jiwa"
166
Bab 163 "Keindahan Dan Keindahan"
167
Bab 164 "Kekhawatiran Dan Sebuah Tekad"
168
Bab 165 "Bala Bantuan, Dan Tiba Ditempat Tujuan"
169
Bab 166 "Situasi Yang Tak Biasa"
170
Bab 167 "Sie Dan Mutiara Roh Air"
171
Bab 168 "Ritual Khusus Hallias Dan Kejutan Tak Terduga"
172
Bab 169 "Kemunculan Sosok Tak Terduga"
173
Bab 170 "Menemukan Vleia, Pengorbanan Dan Berhadapan Dengan Perang"
174
Bab 171 "Kemunculan Iblis Dan Perang Di Tanah Lapang Yang Asing"
175
Bab 172 "Legarion VS Bie"
176
Bab 173 "Kedatangan Iloania Dan Sosok Misterius"
177
Pengumuman Hiatus
178
Bab 174 "Invasi Mental Raja Iblis"
179
Bab 175 "Kemarahan Raja Iblis Dan Luka Goresan"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!