Madam Lily

Kasih Point of View

Aku mengganti pakaian ku dengan seragam butler. Seragamnya berwarna putih bercorak batik warna coklat. Setelah itu aku menyisir merapikan rambut. Aduh… Ini kenapa kok roknya panjang? Seragamnya ketat banget gini menghalangi pergerakan... Untungnya meski rok panjang ada belahan sampingnya, meskipun belahannya gak karuan. Kalau gini kan mending celana pendek ¾ aja daripada belah samping diatas lutut... Mana baju atasan juga sempit lagi. Ini aku kerja jadi butler atau pramugari sih...? Kok serba press body gini?

“Hmm...” di ruang ganti ini banyak yang melirikku. Entah, macam aku mau dicakar. Duh… ini baru hari pertama loh. Perasaan udah gak karuan. Mata senior cewek disini garang-garang.

“VIP Butler ya? Baru ya?” cewek itu meliriku dari ujung kepala sampai bawah. Terlihat jelas dari kaca.

“Iya kak," aku masih sibuk menyisir rambut.

“Welcome to Luxus... Nih pakai hair net aku. Pakai aja, ini peraturan hotel disini biar rambutmu rapi," ku ambil hair net miliknya untuk mencepol rambut. Menerima pemberian orang adalah bagian menghargai. Respect... begitu orang-orang bilang.

“Terimakasih kak."

“Aku Tania, bagian marketing. Salah Satu kepercayaan Pak Galang… Hair net nya gak usah dikembalikan. Untuk staf level 4 dan level 5 masih wajib pakai hair net. Itu peraturan tidak tertulis. Aku duluan ya, udah mau meeting.”

Gayanya sok banget. Kibas rambut kanan kiri. Udah bangga ya ngasih hair net bekas? Siapa lagi itu pak Galang? Yang aku kenal juga baru mas Teo sama pak Joe. Udah dapat ucapan welcome 3x tapi kok atmosphere disini gak welcome ya? Huft… Ini mungkin efek capek aja. Positive thinking aja deh.

Tarik nafas panjang… buang nafas…

Author Point of View

Kasih berjalan kembali ke ruangan pak Joe untuk menjumpai mas Teo.

“Mas Teo, aku sudah siap.” Teo dan Joe pun menoleh ke arah Kasih. Reaksi keduanya seperti habis minum kopi double espresso. Mata seperti dapat hawa segar.

“Wow… nice! Lebih fresh. Ini baru contoh grooming yang bagus. Enggak kaya Tania. Baru juga kemarin naik level 4. Udah ogah dicepol aja rambutnya, hehee,” Teo berjalan mendekati Kasih.

“Good… pas banget uniformnya. Selamat bekerja ya. Salam buat madam Lily,” kata pak Joe menepuk bahu Kasih dengan pelan.

Teo mulai menaiki buggy resort bersama Kasih menuju Blue Ocean Villa 0200. Lokasinya cukup jauh dari lobby dan villa tamu yang lain. Suasana malam yang gelap, hanya menampakan lampu dengan pencahayaan remang-remang. Suara deburan ombak pantai terasa kuat. Dan mereka sampai di villa nomor 0200.

“Kita udah sampai. Nomor whatsapp mu dah ku masukin di group butler. As you know (untuk kamu ketahui), VIP butler disini yang bertugas di 3 villa utama cuma aku, dan satu lagi namanya Kak Anin. Tapi dia lagi cuti hamil seminggu yang lalu. Jadi tinggal kamu sama aku.”

“Dikit dong staff butler disini. Kenapa ngak rekrut orang lagi...?”

“Butler disini udah ada 15 orang. Cuman, untuk VIP butler hanya kita bertiga. Ngurus 3 villa owner. Tapi Kak Anin lagi cuti. Berdua deh aku sama kamu, kayak couple. Hihiii...” masih saja jurus play boy berkedip keluar di malam hari.

“Hm… mulai deh. Aku masuk dulu ya.”

“Eits...” Teo menarik tangan Kasih untuk duduk di buggy lagi. Disaat bersamaan ada buggy warna hitam yang lewat menoleh kearah Teo dan Kasih.

“Untung aja gak ketabrak... Hati-hati dengan buggy hitam… owner nya sadis, jam meeting level atas. Sukanya buru-buru gak mau liat orang nyebrang,” Teo masih memperhatikan buggy hitam yang berlaju kencang.

“Hehee, maaf mas bos. Cabut dulu aku,” Kasih mulai turun dari buggy.

“Salam buat madam Lily. Selera madam Lily is d best… ck ck ck,” Teo tersenyum melihat bemper belakang Kasih.

Kasih segera berjalan menuju pintu villa, tidak menghiraukan ucapan Teo yang terakhir. Entah gombalan apa lagi yang dibicarakanya.

Ting Tong… (Kasih memencet bel villa)

Tak lama setelah memencet bel, ada seorang wanita dengan rambut coklat bergelombang panjang membuka pintu. Ditariknya tangan Kasih untuk masuk kedalam villa.

“Good evening, madam Lily,” sapa Kasih yang kemudian mengikuti madam Lily karena tangannya ditarik.

“Kamu Kasih?” berhenti menarik tangan dan menatap mata Kasih.

“Yes, madam...” Kasih membungkukan badan.

“Saya orang Solo. Kita bisa ngobrol bahasa Indonesia. Biar kamu enggak capek. Beribet kan pakai bahasa Inggris terus,” mulai tersenyum akrab.

“Sudah makan belum? Gimana flightnya? Saya pesan business class, emang sengaja biar kamu bisa selonjoran… Ayo temenin saya makan. Laper banget habis dari Singapore belanja sama Caca,” madam Lily berbicara seolah sudah lama mengenal Kasih. Yang diajak ngomong masih mode kaget.

Karena merasa lapar dan haus, akhirnya Kasih ikut makan malam bersama tamu pertama yang harusnya dia layani. Tapi malam ini justru dia yang dilayani.

Hidangan super mewah kelas bintang 5 siap disantap. Meskipun belum kenal akrab, apalah daya kalau tangan ditarik-tarik ke meja makan. Perut kosong, badan capek, belum mandi…

Mari selesaikan makanan di meja ini, batin Kasih sambil membantu madam Lily mengambil makanan.

Disaat makan, Kasih teringat kembali dengan pertanyaan madam Lily. Sambil makan, dilihatnya madam Lily penuh heran.  

Jadi ini yang namanya madam Lily… Mukanya gak kaya nenek-nenek. Malah mirip penyanyi favourite mama, si Yuni Sarah… Tapi badannya yang tinggi semampai ini macam Sophia Latjuba. Perfect. Kok dia bisa tahu aku pakai bussines class? Emang HR harus kasih info ya ke tamu kalau mau rekrut orang bakal dikasih bussines class? Kok terkesan sombong ya? Ah sudahlah, yang penting aku udah sampai dengan selamat di Bintan, batin Kasih.

Madam Lily hanya sesekali tersenyum melirik ke arah Kasih, mengingat proses perekrutan VIP Butler untuk 3 villa utama.

“Hmmm,” Madam Lily tersenyum-senyum sendiri.

Flash back on

Pagi itu Madam Lily dan Caca sedang berada di ruang santai spa. Memakai bathrobe sambil menikmati jus setelah mendapat perawatan spa. Ibu Tyas selaku HR Director menjumpai mereka.

“Good morning madam, miss Caca...” membungkuk memberi hormat.

“Tyas… Apa kamu sudah mendapat staff baru untuk jadi asisten 3 villa utama?” tanya madam Lily, menatap serius dengan kacamata.

“Silahkan… Ada beberapa resume yang dikirim ke email hotel,” sambil menyerahkan beberapa lembar kertas.

Madam Lily memeriksa satu per satu resume yang ada di tanganya. Ada 20 resume yang dibaca. Dan tanpa ragu mengambil salah satu resume setelah meneliti semua dengan cepat.

“Telpon dia,” menyodorkan kertas ke Tyas.

“Em... Tapi yang ini dia masih belum banyak pengalaman, madam...” menjawab ragu.

“Loh... Caca sama saya tidak butuh yang banyak pengalaman. Yang profesional sesuai kebutuhan itu sudah cukup,” menyambar seperti petir membuat Tyas menundukan kepalanya.

Caca, anak perempuan madam Lily mulai tertarik dengan kertas resume yang  sedang dibaca maminya. Segera duduk merapat di sebelah maminya.

“Gimana, Ca?” tanya madam Lily.

“Cocok mi... Pandai bikin kopi, selera aku banget. Bisa mijit mami juga ntar. Masih muda lagi buat gendong Raka kalau lagi rewel. Training Front Desknya juga di Thailand. Not bad…”

“Iya, lagian Galang mana peduli yang beginian… Dia gak butuh butler atau asisten. Kita aja yang butuh. Dia butuhnya bini,” celetuk madam Lily.

Caca tersenyum sinis membaca resume atas nama Margareta Kasih. Mau bagaimana lagi kalau ibu pemilik Luxus Group sudah ada maunya. Dengan berat hati dan iba untuk resume itu… Ibu Tyas menelpon Joe, Direktur Room Division yang membawahi departemen butler.

Tut... Tut…

“Good morning Joe... Bisa melakukan interview today? Hm… Ok… Ok… Saya akan kirim resume Margareta Kasih ke email kamu… Yes… Please process soon as possible (Mohon diproses secepatnya). Thank you.”

Flash Back Off

“Selesai makan, boleh minta pijit kaki? Capek saya habis jalan-jalan. Saya sama Caca baca CV-mu. Katanya kamu bisa mijit…” tersenyum memohon penuh harap.

“Ya, madam. Mau berapa menit?”

“Kok mau berapa menit...? Formal sekali kaya di spa aja,” Kasih jadi kebingungan. Kebiasan seperti itu dilakukan di spa mamanya.

Matilah aku bikin dia marah, batin kasih.

“Saya biasanya kalau udah sejam langsung tidur. Habis itu kamu bisa istirahat deh di kamar tamu lantai bawah. Kasih pijit poin reflexology dikit-dikit saya juga suka,” sibuk mengunyah makanan.

“Baik, madam," untunglah dia gak jadi marah, batin Kasih. Senyum keselamatan terpancar.

Dan malam itu Kasih menjadi therapist dadakan.

 

*****

Tugas pertama jadi Butler adalah memijit… Hm hmmm enaknya jadi madam Lily.

*****

Terpopuler

Comments

Diah Andini

Diah Andini

Banyak yang sirik ya sama Kasih

2024-06-26

0

Heryta Herman

Heryta Herman

orang kaya mah bebas ya...biasa lah..klo baik" itu ada mau nya...ga ada yg tulus,pasti ada maunya...kita sebagai orang kecil bisa apa..
no attitude at all...benci orang sebegini...

2024-06-16

1

marwan mustofa

marwan mustofa

Dia menemui Madam Lily dan putrinya Caca, yang ternyata mereka ada Owner Luxus Grup. Dan menyukai kemampuanku bikin kopi dan memijit. Dan mereka langsung minta dipijit

2022-12-23

1

lihat semua
Episodes
1 Pesangon
2 Interview
3 First Impression
4 Madam Lily
5 Quotes Breakfast Mas Aan
6 Baby Sitter Dadakan
7 Preference Villa Utama
8 Roti Sobek Kacang Almond
9 Lymphatic Massage
10 Pelopor Panic Alarm
11 Mata-Mata To The Point
12 Gonggong Luxus Group
13 Mengadu Domba
14 Hukuman Tengah Malam
15 Hasil Rencana Tania
16 Kaki Di Kepala, Kepala Di Kaki
17 Mengkambing Hitamkan Nyamuk
18 Kompor Meledak
19 Jeng Jeng Jeng
20 Kondisi Jogja Versi Mas Aan
21 Bermain Di Kolam
22 Kedalaman Laut Karimunjawa
23 Udah Mau Bobok Ya...?
24 Mari Kita Goyangkan!
25 Lampu Crystal
26 Laporan
27 Menabuh Genderang Perang
28 Sayonara Nyonya
29 Cemburu
30 Belajar Dansa
31 Banjir 3 Jam
32 Gara Gara Red Wine
33 Detective Pak Galang
34 Kucing Kucingan
35 Menggila Lagi
36 Mari Kita Berteman
37 Teman Caca
38 Ledakan Bom
39 Saya Bukan Hantu
40 Mengecek Properti
41 Speaker Toa
42 Membawa Kabur
43 Kecelakan
44 Naik Turun Tangga
45 Miss Bee Di Tripadvisor
46 Hot Gosip Di Resort
47 2 Mama Bukan 2 Istri
48 Trending Topik
49 Wo Pu Ce Tau
50 Kasih, Will You Marry Me?
51 Salah Strategy
52 Bermain Kuda Kudaan
53 Berselancar
54 Terjun Bebas Gak Bikin Encok
55 Menjelang Hari H
56 Wejangan Mama Untuk Kasih
57 Wedding Day
58 Parade Seret Seretan
59 Serangan Pearl Harbour (21+)
60 Bukan Gempa Bumi (21+)
61 Suasana Keluarga Baru
62 Menguping
63 Brand Ambassador Product Make Up
64 Kehebohan Amelia
65 Konsultasi
66 Resort Dalam Kondisi Darurat
67 Perbandingan
68 CLBK...?
69 Bukan Drama Queen
70 Musisi Jogja Project
71 Gara Gara Sam
72 Menuntut & Menuntut
73 Dimana Kamu Kasih?
74 Dinding Tembok Yang Tinggi
75 Raja Phinisi Berkode RP 07
76 I Miss You Kasih, I Miss You Sayang
77 Jurus Kuda Terbang
78 Utara Perairan Lombok
79 Rekaman CCTV
80 Grand Opening Restaurant Underwater
81 PENGUMUMAN
82 PENGUMUMAN
83 PENGUMUMAN NOVEL KE-2 END
84 PENGUMUMAN NOVEL KE-3
85 PENGUMUMAN NOVEL KE-3 END
86 PENGUMUMAN NOVEL KE-4
87 Pengumuman Novel Ke-5
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Pesangon
2
Interview
3
First Impression
4
Madam Lily
5
Quotes Breakfast Mas Aan
6
Baby Sitter Dadakan
7
Preference Villa Utama
8
Roti Sobek Kacang Almond
9
Lymphatic Massage
10
Pelopor Panic Alarm
11
Mata-Mata To The Point
12
Gonggong Luxus Group
13
Mengadu Domba
14
Hukuman Tengah Malam
15
Hasil Rencana Tania
16
Kaki Di Kepala, Kepala Di Kaki
17
Mengkambing Hitamkan Nyamuk
18
Kompor Meledak
19
Jeng Jeng Jeng
20
Kondisi Jogja Versi Mas Aan
21
Bermain Di Kolam
22
Kedalaman Laut Karimunjawa
23
Udah Mau Bobok Ya...?
24
Mari Kita Goyangkan!
25
Lampu Crystal
26
Laporan
27
Menabuh Genderang Perang
28
Sayonara Nyonya
29
Cemburu
30
Belajar Dansa
31
Banjir 3 Jam
32
Gara Gara Red Wine
33
Detective Pak Galang
34
Kucing Kucingan
35
Menggila Lagi
36
Mari Kita Berteman
37
Teman Caca
38
Ledakan Bom
39
Saya Bukan Hantu
40
Mengecek Properti
41
Speaker Toa
42
Membawa Kabur
43
Kecelakan
44
Naik Turun Tangga
45
Miss Bee Di Tripadvisor
46
Hot Gosip Di Resort
47
2 Mama Bukan 2 Istri
48
Trending Topik
49
Wo Pu Ce Tau
50
Kasih, Will You Marry Me?
51
Salah Strategy
52
Bermain Kuda Kudaan
53
Berselancar
54
Terjun Bebas Gak Bikin Encok
55
Menjelang Hari H
56
Wejangan Mama Untuk Kasih
57
Wedding Day
58
Parade Seret Seretan
59
Serangan Pearl Harbour (21+)
60
Bukan Gempa Bumi (21+)
61
Suasana Keluarga Baru
62
Menguping
63
Brand Ambassador Product Make Up
64
Kehebohan Amelia
65
Konsultasi
66
Resort Dalam Kondisi Darurat
67
Perbandingan
68
CLBK...?
69
Bukan Drama Queen
70
Musisi Jogja Project
71
Gara Gara Sam
72
Menuntut & Menuntut
73
Dimana Kamu Kasih?
74
Dinding Tembok Yang Tinggi
75
Raja Phinisi Berkode RP 07
76
I Miss You Kasih, I Miss You Sayang
77
Jurus Kuda Terbang
78
Utara Perairan Lombok
79
Rekaman CCTV
80
Grand Opening Restaurant Underwater
81
PENGUMUMAN
82
PENGUMUMAN
83
PENGUMUMAN NOVEL KE-2 END
84
PENGUMUMAN NOVEL KE-3
85
PENGUMUMAN NOVEL KE-3 END
86
PENGUMUMAN NOVEL KE-4
87
Pengumuman Novel Ke-5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!