Adisutjipto Airport Yogyakarta
_______________________________
“Hati-hati ya. Langsung telpon mama kalau udah sampai sana ya." Kasih mencium punggung tangan ibu Sarah.
“Jangan lupa pakai lotion biar gak digigit nyamuk. Apalagi digigit yang lain,” Aan terus menggoda adiknya.
“Apalah mas bos ini,” bukannya mencium punggung Aan, tapi malah menggigit tangan.
“Ishhh... bandel,” kata Aan menjauhkan tangan dan memeluk adiknya. “Yang betah ya disana,” Aan melepaskan pelukan dan mengusap kepala Kasih penuh hangat.
Setelah menunggu selama 45 menit, akhirnya pesawat mulai take off. Penerbangan itu tidaklah memakan waktu lama. Sesampainya di bandara Hang Nadim Batam, Kasih dijemput oleh salah satu karyawan hotel Luxus yang super ramah. Name tag-nya bertuliskan Teo.
_____
Mereka mulai menyebrang ke pulau Bintan dengan kapal ferry milik Luxus Group. Selama perjalanan, Teo aktif mengajak ngobrol Kasih. Sudah jadi hal yang biasa kalau anak hotel mudah bergaul, apalagi sekelas Teo yang sudah banyak pengalaman.
Kapal ferry yang super cantik, batin Kasih sambil memandangi isi sudut kapal.
Perjalanan masih dilanjutkan dengan naik mobil dari pelabuhan menuju tempat tinggal akomodasi karyawan Luxus Group. Rasa Lelah mulai terasa.
Ini masih baru awal perjalanan karirku, keep strong! Batin Kasih menyemangati dirinya.
“Selamat datang di asrama. Hope you happy join with Luxus Family," kata Teo sambil menurunkan koper milik Kasih. (Semoga kamu senang bergabung dengan keluarga Luxus)
“Terimakasih mas Teo. Kamu baik banget," kata Kasih melirik kearah Teo.
“Jangan sungkan sama aku. Nanti kita akan sering ketemu di resort sono," Teo menepuk bahu Kasih dengan lembut.
“Iya Pak Head Butler. Siap laksanakan!” Memberi hormat sambil tersenyum. Ada aja karakter bawan dari Jogja. Merasa punya Mas Aan di tempat baru.
“Hadeh… dah betul tadi manggil mas Teo aja gak pakai Pak.”
Tiba-tiba suara handphone Teo berbunyi
Tilulit Tilulit Tilulit
“Excuse me...” Teo mulai mengangkat telpon dari atasanya. “Good evening pak Joe… Hm… Yes… Yes pak… Alright… Sure… Yes pak,” dan begitulah percakapan yang didengar Kasih antara Teo dan pak Joe. Yes Hm Yes Sure. Apakah itu yang pada intinya Teo mengiyakan ucapan pak Joe? Membuat penasaran Kasih aja.
“Sorry ya, Sih. Pak Joe mau ketemu malam ini sama kamu di resort. Jadi gak bisa langsung istirahat deh kamu nya. Kata Pak Joe ini urgent. Penting gitu deh. Di resort memang lagi banyak tamu. Occupancy di bulan November ini full terus. Sampai lembur lembur juga kita," kata Teo memasukan koper kasih yang sempat diturunkan.
“Ya gak pa pa. Tancap gas lagi kita,” Kasih berakting pura-pura masih ada tenaga.
Padahal… Hmmm badan aku udah lengket kena angin laut, kok banyak nyamuk ya... padahal tempatnya bersih. Emang betul kata mas Aan. Harus pakai lotion biar gak digigit nyamuk. Mungkin karena tempatnya masih banyak pohon jadi banyak nyamuk... Atau nyamuknya mau kenalan dulu ya sama aku. Pendatang baru... darah baru... tapi bukan darah biru hihihi, batin Kasih sambil menggaruk garuk tanganya di dalam mobil.
“Gatal ya? Nih, pakai Lotion anti nyamuk,” Teo memberi botol lotion yang ada di dalam mobil.
“Harusnya di asrama ada jadwal fogging (teknik pengasapan untuk serangga) hari ini. Cuman karena resort lagi rame, tukang fogging dipindah tugas buat fokus kerja resort aja. Jadi beranak cucu deh nyamuk di asrama," kata Teo sambil menoleh ke Kasih.
“Ow gitu ya..."
“By the way udah punya anak cucu cicit belom?” Teo mulai mengedipkann mata. Hadeh… mulai deh jurus play boy keluar.
“Heheee, masa ya anak cucu cicit. Aku masih single, belom double.” Teo menoleh ke arah Kasih sambil tersenyum dan menggigit bibir bawahnya. “Hati-hati nyetir mobilnya… Lihat depan,” Kasih mencubit lengan Teo.
Serrrrr… membuat Teo salah tingkah. Baru juga dicubit. Belum kena gigit. Gigit nyamuk baru tahu rasa. Gatalnya itu pollll banget.
Di tengah perjalanan Kasih mulai mengantuk. Mata sudah lengket tak terkendali. Ac yang sepoi-sepoi, pengharum mobil yang bercampur parfum Teo, mendukung untuk tidur. Tapi masa ya tidur sih. Ini baru hari pertama, apa kata Teo nanti. Pikir Kasih membayangkan Teo mengadu ke Pak Joe. Jauh -jauh dari Jogja mencari VIP Butler buat tidur doang, kan gak lucu.
First impression is important. Pokoknya kesan pertama itu gak boleh jelek. Begitu kata mama sama mas Aan. Jadi kangen main pijit-pijitan sama mama di spa. Hmmm Jam segini biasanya masih menuangkan susu dan foam ke cup bikin latte dan cappucciono.
Loh, Kok aku jadi lupa kasih kabar ke mama, batin Kasih.
Diambilnya handphone dan segera mengirim pesan memberi kabar ke mama
Kasih
(Ma, aku udah sampai dan dijemput karyawan dari tempat kerja. Selamat malam ma. Salam buat mas Aan)
Ibu Sarah
(Iya nak. Karyawan cowo atau cewe? Hati-hati ya, yang ganteng belum tentu baik. Yang baik belum tentu tulus. Selamat malam nak).
Membaca pesan mama membuat Kasih jadi lupa mengantuk dan mulai waspada melihat Teo. Status siaga 1.
Setelah sampai di resort, Teo mengantar kasih ke ruang kerja pak Joe. Mata sudah mulai mengantuk padahal baru jam 8 malam, mungkin karena efek kena angin laut.
Teo mengetuk pintu.
Tok Tok Tok...
“Masuk...”
“Selamat malam Pak Joe. Ini Kasih,” dilihatnya muka bos untuk pertama kali. Meski sudah malam, muka pak Joe masih terlihat segar.
Kharismanya lebih terpancar dibanding saat interview video call, batin Kasih.
“Selamat malam Kasih. Saya Joe. Nice to meet you here. Welcome to Luxus Family."
“Selamat malam pak, nice to meet you.”
“Em... Sebenarnya saya ada appointment meeting sebentar lagi dengan CEO kita. Bisa kamu mulai kerja malam ini?" tanya Joe dengan menatap Kasih. "As you know kita rekrut kamu sebagai VIP Butler harus siap sedia kapan pun dibutuhkan. Mengingat benefit yang didapat VIP Butler lebih banyak. Tugas kamu malam ini tidak terlalu berat. Kamu akan menjaga madam Lily, oma si Raka. Dan untuk malam ini kamu bisa beristirahat sementara di villa madam Lily juga. Dia tidak akan keberatan,” panjang kali lebar pak Joe menjelaskan, mau tidak mau Kasih mengangguk-anggukan kepalanya.
Kasih Point of View
Alamakzannn! Ini aku baru sampai loh… Apa karyawan baru mendapat perlakuan seperti ini semua? Gak dikasih break dulu? Main tancap gas lagi. Belom sempat juga aku minum. Setetes pun belom. Malah kena banyak gigit nyamuk tadi di asrama. Siapa lagi itu Madam Lily? Kok kesannya horror gitu? Kenapa bukan melati… mawar atau kamboja aja sekalian. Belum juga aku baca SOP (Standard Operation Procedure) kerja VIP Butler disini. Udah main suruh handle tamu. Sabar… sabar.
*****
Standar kerja ala mama sama mas Aan aja Sih… Yang penting kerjaan beres, Madam Lily senang, Bos senang, readers pun juga senang.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
marwan mustofa
sebenarnya kalau boleh mengeluh sebagai karyawan baru, dia bisa protes! Minimal dikasih break sebentar minum meregangkan tubuhnya. Tapi ini langsung tancap gas, tapi mungkin ini salah satu ujian juga maka dia akan memakai standart ibu dan kakaknya, penting semua beres semua puas, ibu Lily tidak protes
2022-12-23
2
marwan mustofa
Sampai di Home Base sebenarnya Kasih. mau landing mandi dan istirahat, tapi Bos Joe menghubungi Teo agar membawa Kasih ke resort sekarang karena ada yang mau disampaikan. Kasih hanya bisa siap aja, meski tubuh rasanya pegal-pegal semuanya
2022-12-23
2
marwan mustofa
Sampai di bandara Batam Kasih sudah dijemput karyawan hotel bernama Teo, dan mereka naik kapal ferri milik PT Luxus
2022-12-23
2