Proses perekrutan yang diikuti Kasih tergolong lancar. Baru seminggu yang lalu mendapat panggilan wawancara via video call, Kasih langsung diterima setelah melakukan wawancara ke dua dengan karyawan dari Luxus Group.
Luxus Group adalah salah satu Brand Hotel yang bergerak dalam industri perhotelan. Memiliki banyak cabang di Indonesia dan luar negeri. Seluruh Asia Tenggara, Hongkong, India, Maldives, China, Timur Tengah dan 20 hotel yang tersebar di kawasan Eropa . Banyak yang berlomba ingin bekerja di Luxus Group. Selain gaji yang menggiurkan, ada banyak fasilitas yang diberikan kepada karyawannya. Kasih sangat beruntung hanya melakukan 2x wawancara langsung diterima.
Flash back On
Pagi itu Kasih menunggu panggilan wawancara lewat handphonenya. Sebelumnya Kasih mendapat email kalau dirinya akan diwawancarai pada jam 10:00 pagi. Kasih sudah memegangi handphonenya untuk bersiap menerima panggilan masuk.
Akhirnya panggilan yang ditunggu oleh Kasih muncul juga. Yah, panggilan wawancara melalui video call.
Tilulit... Tilulit... Tilulit
Kasih segera meraih handphone dan menggeser warna hijau pada layar untuk menerima panggilan itu. Jantungnya berdegup tidak seperti biasanya. Rasanya sangat campur aduk. Terlebih lagi ini adalah pertama kalinya Kasih mengikuti wawancara kerja.
“Selamat Pagi, saya Joe dari Luxus Resort dan Spa Bintan. Apakah ini dengan Margareta Kasih?”
“Iya pak Joe, saya Margareta Kasih," jawab Kasih sambil meremas kedua tangan karena nervous.
“Boleh kita wawancara dalam bahasa Inggris? Karena ini standar dari perusahaan."
“Ow yes please pak Joe... Mr Joe,” jawab Kasih dengan rasa gugupnya. Kasih meremas tangan sendiri berusaha untuk mengontrol dirinya.
“So, how may I call you? Margareta or Kasih?”
(“Jadi bagaimana saya bisa memanggil anda? Margareta atau Kasih?”)
“Kasih...” menarik nafas panjang agar tidak gugup.
“I saw your application letter here and you are applying for Receptionist position."
(“Saya melihat surat lamaranmu disini dan kamu melamar untuk posisi resepsionis.”)
“Yes Sir, I’m interested for that position.”
(“Ya pak, saya tertarik untuk posisi tersebut.”)
“Alright Kasih. Could you please tell me about yourself? Because I saw your cv (curriculum vitae), and this is a bit interesting. You did your job training in Thailand 6 months and after… You work in 2 different places, different position but in the same time, Aan Coffee Shop and Sarah Spa Beauty?”
(“Baiklah Kasih. Bisakah anda menceritakan tentang diri anda? Karena saya melihat cv kamu sedikit menarik. Kamu melakukan training di Thailand 6 bulan dan setelah itu… Kamu bekerja di 2 tempat yang berbeda, berbeda posisi juga, tapi diwaktu yang bersamaan, Aan Coffee Shop dan Sarah Spa beauty?”)
Kaget dong mau jawab apa coba. Ini adalah ide gila kakaknya. Jurusan perkopian dan perpijatan. Kopi yang pakai susu dan pijat yang pakai minyak. Dan melamar dibagian resepsionis.
“Em, yes mr Joe,” jawab Kasih tersenyum melirik ke arah kakak dan Ibu Sarah di depan HPnya. Aan dan Ibu Sarah pun tersenyum memberi semangat ke Kasih.
“I did training in Chiang Mai Hotel Thailand in Housekeeping Department for 3 months and after that I move to Front Office Department as Receptionist and Guest Relation Officer for 3 months. I learn so many thing about making bed, cleaning, how to check in, check out, escorting guest, explaining to the guest about guest facilities, and settle the bill."
(“Saya menyelesaikan pelatihan di Chiang Mai Hotel Thailand di housekeeping departemen selama 3 bulan dan setelah itu saya pindah ke departemen depan sebagai resepsionis dan petugas hubungan tamu selama 3 bulan. Saya belajar banyak tentang merapikan tempat tidur, bersih-bersih, bagaimana cara chek in, check out, mengantar tamu, menjelaskan ke tamu tentang fasilitas tamu dan menyelesaikan pembayaran.”)
Aan dan ibu Sarah tersenyum mendengar jawaban Kasih yang begitu lancar. Rasa nervous pun hilang berangsur.
“And Actually Aan Coffee Shop is my older brother coffee shop and Sarah Spa Beauty is my mom’s spa."
(“Dan sebenarnya Aan Coffee Shop adalah coffee shop milik kakak saya dan Sarah Spa Beauty adalah spa ibu saya.”)
Kasih dan pak Joe saling bertatapan tersenyum.
“But I learn so many thing as well here. I work with professional. Following the schedule, giving my best coffee art and massage," jawab Kasih lagi-lagi membuat Joe tersenyum.
(“Tapi saya belajar banyak hal juga disini. Saya bekerja dengan profesional. Mengikuti jadwal dan memberi seni kopi terbaik saya dan memijat”)
Pak Joe terdiam beberapa detik sambil membaca ulang kertas yang merupakan resume Kasih. Dan dia mulai memandang Kasih lagi sambil tersenyum. Entah senyum apakah itu. Penolakan? Atau diterima?
“Saya suka dengan cv kamu… Tapi…”
kenapa harus ada tapi? batin Kasih. Gagal deh kena tolak. Kasih mulai tersenyum pasrah, begitupun kak Aan dan ibu Sarah.
“Kami tidak sedang mencari resepsionis saat ini. Kami ada posisi kosong untuk bagian butler, lebih tepatnya VIP butler. Apa kamu mau?”
waaww… mimpi apa aku ditawarin jadi VIP Butler…? batin Kasih sambil tersenyum bahagia. Meledak-ledak perasaannya saat ini. Dengan segera Kasih menjawab...
“Yes! Saya mau," senyum mulai merekah tak terkendali di kamar Kasih. Pokoknya jawab aja "mau" biar dapat kerja, pikirnya begitu.
“Alright. Besok HR (Human Resources) akan menelpon kamu untuk surat kontrak. Terus belajar dari abang sama mama kamu ya. Buat kopi dan memijat. Sampai ketemu disini! See you soon!”
“Thank you sir... See you soon!” kata Kasih sambil melambaikan tangannya di depan layar.
Setelah itu Kasih langsung melempar handphone dan berjingkrak-jingkrak melompat kesana kemari bersama Aan dan ibu Sarah.
“Waaaaa hahaaaa gak nyangka bisa diterima juga akhirnyaaaaa," kata Kasih memeluk kakak dan ibunya yang sudah heboh dari tadi.
“Waahh selamat ya, Kasih...” Ibu Sarah ikut melompat-lompat kegirangan menghujani muka Kasih dengan ciuman.
“Hahaaa, traktir mas bos ya,” Aan mencium kepala adiknya.
“Iya ku traktir kopi manis, biar makin manis hari ini," kata Kasih membuat Aan cemberut bahagia.
“Kopi lagi deh…”
Sedangkan orang di sebrang sana masih di depan layar laptop. Layarnya sudah gelap, tapi volume laptop mengeras sendiri ada 3 suara teriakan heboh. Membuat pak Joe ikut tersenyum. Senyum bahagia dan senyum pasrah.
“VIP Butler. Hmmm,” pak Joe mulai mematikan video call.
Flash Back Off
*****
Butler adalah karyawan hotel yang bertanggung jawab menyediakan pelayanan personal dan spesifik kepada tamu selama menginap. Menyediakan makan, minum, menemani tamu kemana aja, menemani bobok juga ngak ya? Ops! Hehee, Sorry... Just kidding
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
marwan mustofa
Kasih diterima sebagai Butler yaitu melayani tamu dari A - Z, bahkan kalau bisa sampai naik ranjang, tergantung di Butler Nau nggak
2022-12-23
2
marwan mustofa
Padahal Luxus Grup ini perusahaan multi nasional, disetiap negara di Asean saja rata2 hotelnya dua atau tiga, kecuali di Indonesia ada puluhan hotel bertebaran dari Sabang Sampai merauke
2022-12-23
2
marwan mustofa
Kasih waktu itu melakukan tes wawancara secara online kemudian tes kedua wawancara langsung. jadi hanya dua kali test langsing diterima
2022-12-23
2