BAB 2

Rindi memarkirkan mobilnya di depan rumah yang berdominasi hitam putih bergaya klasik, dengan gerbang berwarna hitam yang tinggi menjulang.

Kakinya melangkah masuk kedalam rumah orang tuanya dan disambut oleh asisten rumah tangga yang sudah dari dulu bekerja di sini. Ketika kakinya sampai di ruang keluarga, di sana terdapat sang mama dan adik tirinya.

"Assalamualaikum ma, Rindi pulang" salam Rindi kepada ibu tirinya itu sembari mencium tangannya.

"Waalaikumsalam sayang, kok nggak bilang-bilang dulu mau pulang? Kan nanti mama masakin yang banyak. Sini duduk dulu," pinta wanita berhijab itu dengan ramah dan lembut, tangannya mengajak Rindi untuk duduk di sebelahnya.

"Nggak papa Ma, Rindi cuma sebentar mau ambil flashdisk sama buku sketsa yang di kamar. Papi belum pulang, Ma?" Tanya Rindi sembari menegedarkan pandangannya mencari sang Papi.

"Belum dong Rin, tau sendiri kan Papimu itu gimana? Kamu jangan lembur terus kerjanya, dijaga kesehatannya. Sering-sering pulang juga jangan cuma nginep di butik mulu, kan rumah sepi nggak ada suara ribut kalian berdua" Celoteh Lia dengan panjang sehingga membuat Rindi tersenyum mendengarnya.

"Ekhem, saking sibuknya sampai ada Mbak pulang nggak sadar ya Ma?" Sindir Rindi kepada adik tirinya yang bernama Linda. Gadis itu sedang sibuk mengerjakan tugas kuliahnya itu, menolehkan kepalanya. Lia yang mendengarnya hanya terkekeh kecil.

"Mbak Rindi!!! Linda kangen banget sama Mbak. Iya deh yang lagi sibuk sama karier sampai lupa sama keluarganya" Heboh Linda lalu menghampiri sang kakak dan memeluknya erat.

"Mbak kangen banget sama adik kecil Mbak ini. Eh nggak kerasa udah gede aja. Sekarang tinggian kamu loh. Alhamdulillah butik Mbak lagi ramai nih Lin" Jawab Rindi sembari membalas pelukan adiknya yang kini lebih tinggi darinya.

"Alhamdulillah kalau butik Mbak makin sukses. Iya nih, Mbak Rindi mah badannya mungil ya Ma?" Tanya Linda pada Lia yang datang dari dapur membawa minuman untuk ketiganya.

"Mbakmu mau pendek pun, tetep cantik" Ujar Mama Lia dengan senyumnya.

"Mama ada-ada aja deh, ya udah aku keatas dulu ya? Mau ambil barangnya," ucap Rindi sembari berjalan meninggalkan kedua wanita itu dan menuju kamar yang berada di lantai dua.

Ketika membuka pintu kamarnya, aroma bayi langsung menguar dari dalamnya. Kamar bernuansa baby blue tersebut selalu tertata rapi dengan peralatan-peralatan bayi tentunya.

Rindi bersyukur, meskipun dia memiliki ibu dan adik tiri mereka tetap baik dan akur. Keluarganya juga tetap bahagia layaknya keluarga pada umumnya. Rindi juga bersyukur mendapatkan ibu sambung yang lemah lembut, serta wajah teduh yang selalu menyertai wanita berhijab tersebut.

Setelah mengambil barang yang tertinggal, Rindi bergegas turun menuju lantai satu. Di sana sudah berkumpul dan ternyata Papi nya sudah pulang.

"Papi, Rindi kangen banget sama Papi" Keluh Rindi sembari memeluk leher papinya dari belakang.

"Papi juga sayang. Makanya sering-sering pulang juga. Mama sama Linda juga kangen banget sama kamu. Kerjaan mulu yang di perhatiin" Ucap Papi dengan serius namun juga dengan candaan di akhirnya. Keduanya kini tengah berpelukan di sofa yang ada di depan televisi.

Lia dan Linda yang memperhatikan keduanya hanya tersenyum bahagia.

"Butik Rindi kan lagi ramai Pi, jadi Rindi harus lembur buat pesanan pelanggannya, jadi istirahatnya cuma di butik deh." Jawab Rindi yang masih menyandarkan kepalanya dengan manja di lengan Papinya.

"Iya deh anak Papi udah sukses, sekarang ya?" Timpal Papi dengan mencium kening putrinya tersebut.

"Alhamdulillah, mama seneng dengernya Rin. Tapi jangan lupa istirahat sama makannya yang teratur ya, Nak?" Nasihat Mama Lia yang diangguki oleh Rindi.

"Kamu kenapa sih, Dek? Kok ngeliatin Mbak Rindi segitunya? Kamu ada masalah? Coba cerita ke Mbak," Ucap Rindi ketika melihat adiknya menatapnya dengan raut wajah bersalah.

"Enggak ada apa-apa kok, Mbak" Jawab Linda disertai gelengan kepala.

"Kamu yakin, nggak ada yang di sembunyiin dari Mbak?" Selidik Rindi menatap adiknya intens. Pasalnya adiknya yang berusia empat tahun dibawahnya itu selalu terbuka dengannya. Entah mengapa, Rindi merasakan ada yang disembunyikan darinya.

"Enggak Mbak, percaya deh sama Linda" Jawab Linda disertai dengan senyum meyakinkan dan diangguki oleh Rindi. Kedua orang tua gadis itu bahagia ketika melihat kedua anak mereka dekat dan akur.

"Ya udah, Mbak balik ke butik dulu. Mau ngawasin pegawai yang lain. Rindi pamit ya?" Pamit Rindi kepada semua orang dengan menyalami tangan kedua orang tuanya dan mencium pipi serta kening dari adiknya.

"Hati-hati Rin, jangan ngebut ngebut" Ucap Papi setelah mencium kening putrinya yang langsung dianggukinya.

"Ingat pesen Mama Nak, jangan terlalu kecapekan, istirahat yang cukup, makan jangan telat dijaga kesehatannya ya?" Nasihat sang mama yang disambut tawa oleh semua orang. Rindi yang diberi pesan oleh mamanya lantas tersenyum hangat.

"Iya Mamaku cantik, nanti Rindi tepatin deh," Jawab Rindi sembari memeluk Ibunya itu dengan dibalas kecupan di kening dan pipinya lalu beralih pada adiknya.

"Mbak sering-sering pulang ya? Biar kita bisa banyak ngobrol lagi," ucap sang adik dengan memeluk kakaknya erat.

"Iya, nanti Mbak usaha luangin waktu deh" Jawab Rindi kepada adiknya dan berjinjit untuk mencium kening adiknya.

"Ya udah, Rindi pamit ya semuanya. Assalamualikum" pamit Rindi sambil berlalu memasuki mobil. Saat akan keluar gerbang, Rindi menurunkan kaca untuk melambai ke semua orang yang berada di teras rumah dan dibalas oleh mereka. Membunyikan klakson dan mobil berlalu keluar gerbang, menuju butik milik Rindi.

Setelah sampai di butik, Rindi melakukan tugasnya yaitu mengawasi para pegawainya dan turut melayani pengunjung yang sedang ramai.

Tak terasa malam telah tiba. Kini Rindi dan Tika sedang bersiap untuk makan malam di luar sesuai rencana mereka tadi. Malam ini Rindi style yang simpel menggunakan dress abu-abu berlengan hingga siku dengan panjang hingga di bawah lutut dan dipermanis dengan menggunakan jepit rambut yang memberikannya kesan manis.

Rindi bergegas menyambar tas selempangnya dan menggunakan sepatu flatshoes berwarna senada dengan bajunya. Berjalan menuju lantai bawah karena Tika sudah menunggunya di bawah untuk memanaskan mobil.

"Ya ampun Rindi, cantik banget sih Lo malem ini. Gue aja kalah," Puji Tika ketika melihat Rindi tiba di hadapannya.

"Bisa aja nih ... Kamu juga cantik lho tumben feminim dikit, biasanya juga pakai celana Tik" Ucap Rindi sembari menaik-turunkan alisnya guna menggoda Tika, sedangkan Tika memutar bola matanya dengan malas.

"Udah yuk buruan berangkat, nanti terburu rame, kan ini weekend" Ajak Tika sembari membuka pintu mobil Rindi bagian kemudi.

Rindi bergegas masuk kedalam mobil menyusul Tika. Mobil melaju dengan kecepatan rata-rata menuju cafe yang akan di kunjungi oleh mereka berdua.

Setelah perjalanan selama tiga puluh menit, keduanya telah sampai di depan kafe bernuansa alami yang kini banyak lampu berkilauan. Keduanya masih berada di dalam mobil, tepatnya Tika yang sedang menunggu Rindi yang sedang membalas email dari pelanggan butiknya.

"Eh,eh Rin. Itu bukannya Alvin, ya? Wah parah sih, dia lagi sama cewek gitu. Mana romantis lagi, sambil ketawa-tawa gitu padahal sama Lo aja jarang senyum." Ucapan Tika membuat Rindi mengalihkan pandangannya dari ponsel ke arah dalam cafe yang tampak tunangnnya bersama seorang wanita.

"Itu beneran Alvin? Ngapain dia di sini, padahal tadi kutanya dia ada acara sama mamanya. Kok dia bohong sih?" Jawab Rindi tanpa mengalihkan pandangannya dari dua sejoli yang sedang tertawa tersebut.

"Itu ceweknya siapa coba? Mana nggak kelihatan lagi. Coba Lo telepon si Alvin buat buktiin dia bohong atau nggak." Saran dari Tika yang diangguki oleh Rindi. Sebelumnya Rindi memperhatikan wanita yang posisinya membelakangi mereka sehingga tidak terlihat wajahnya.

Telepon dari Rindi belum diangkat oleh Alvin, namun Rindi mencoba sekali lagi, dan akhirnya diangkat oleh tunangannya itu. Rindi tak lupa untuk me-loudspeaker hp nya

"Halo sayang, ada apa?" ~Alvin

"Eh enggak Vin, aku cuma mau tanya kamu jadi pergi sama Mama?" ~Rindi

"Jadi kok sayang, ini aku sama mama lagi di rumah temen mama bahas acara arisan" ~Alvin

"Kamu nggak bohong kan, Vin?" ~Rindi

Didalam sana Alvin dan perempuan yang disebelahnya tampak sedang gelisah karena takut ketahuan oleh Rindi. Sedangkan didalam mobil Rindi, Tika mulai geram akan perbuatan Alvin.

"Enggak dong sayang, ini aku lagi ngobrol sama anak temen mama. Kamu kok tiba-tiba ngomong gitu sih? Lagi ada masalah ya?" ~Alvin

"Oh enggak kok Vin, ya udah aku mau lanjut desain lagi ya, Bye" ~Rindi

Di dalam cafe, Alvin dan wanita itu tampak lega dan tak lama melanjutkan perbincangan mereka.

Dari dalam mobil, mata Rindi mulai berkaca-kaca sedangkan Tika sudah marah akan sikap tunangan dari sahabatnya itu. Tika mengajak Rindi untuk segera turun dari dalam mobil menuju dalam cafe.

"Aku nggak siap Tik, gimana kalau dia emang selingkuh dari aku? Terus gimana hubungan ini?" Ucap Rindi dengan suara bergetar menahan tangisnya.

Hati Rindi terasa sakit ketika mengetahui bahwa tunangannya berbohong kepadanya dan jalan bersama wanita lain. Ternyata yang dikatakan oleh Tika dan Fani sebuah kebenaran.

"Coba kita cari tahu dulu siapa wanita itu. Setahu Gue sih, si Alvin nggak punya saudara perempuan," Ucap Tika seraya tangannya membuka pintu mobil.

Rindi bersiap akan turun dari dalam mobil, dia berusaha meyakinkan diri dan mencoba untuk berpikir positif tentang tunangannya meskipun ada keraguan didalam hatinya.

Keduanya berjalan memasuki cafe, karena posisi Alvin dan wanita itu membelakangi pintu, jadi keduanya belum menyadari kehadiran Rindi dan Tika.

"Vin, kalau Mbak Rindi tahu hubungan kita gimana? Aku nggak mau buat Mbak Rindi kecewa" Ucap wanita yang duduk di sebelah Alvin dengan tangannya yang berada di genggaman Alvin.

Deg ...

Rindi terpaku ketika dirinya mengenali suara itu, itu adalah suara Linda, adik tirinya. Rindi kaget mendengar ucapan Linda yang berarti keduanya memiliki hubungan. Tika yang mendengar itu mencoba menahan Rindi untuk mengetahui kelanjutan ucapan dari keduanya.

"Ya, kita jangan sampai ketahuan sama Rindi. Lagian dia percaya kok sama aku kalau aku setia sama dia" Jawab Alvin yang membuat hati Rindi terasa sesak.

"Tapi kalian udah tunangan, kita harus gimana dong ini. Aku nggak mau ya, nyakitin Mbak Rindi. Mau gimanapun, aku sayang banget sama dia" Jawab Linda seraya menyandarkan kepalanya di bahu Alvin.

"Aku juga belum tahu kedepannya gimana, aku sama-sama cinta sama kalian berdua. Aku nggak bisa milih diantara kalian berdua. Aku juga nggak bisa ngelepas salah satu dari kalian" Jawab Alvin dengan tangannya yang membelai lembut kepala Linda dengan mesra.

Rindi yang mendengar semuanya dan melihat perlakuan manis dari Alvin untuk Linda, hatinya merasa sangat sesak. Air matanya mengalir dengan deras dari kedua mata indahnya. Tika merengkuh tubuh rapuh Rindi yang kini bergetar karena tangis.

Tika yang melihat itu, mengurungkan niatnya untuk melabrak tunangan sahabatnya yang berkhianat. Tika tidak akan ikut campur karena masalah ini menyangkut perasaan dan keluarga, biarlah Rindi yang mengatasinya.

Rindi berniat untuk beranjak pergi dari sana, hatinya sakit saat menegetahui semua pengkhianatan dari tunangan dan adik tirinya. Ketika Rindi berdiri dari duduknya, tak sengaja mata Linda menangkap kehadiran kakaknya itu.

"Mbak Rindi..."

Terpopuler

Comments

Arin

Arin

ini laki maruk amat ya...... adek-kakak semua mau di embat

2023-12-06

2

Praised94

Praised94

terima kasih 👍👍👍👍👍👍

2023-11-25

0

Christina Hartini

Christina Hartini

ditikung adiknya sendiri dan tunangannya akan sangat menyakitkan hati Rindi... tunangannya bilang cinta pd keduanya....itu gk akan bisa dijalanin dng tulus smp kapanpun 😭

2023-02-27

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 VISUAL CAST "DJKMD"
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB 109
111 BAB 110
112 BAB 111
113 BAB 112
114 BAB 113
115 BAB 114
116 BAB 115
117 BAB 116
118 BAB 117
119 BAB 118
120 BAB 119
121 BAB 120
122 BAB 121
123 BAB 122
124 BAB 123
125 BAB 124
126 BAB 125
127 BAB 126
128 BAB 127
129 BAB 128
130 BAB 129
131 BAB 130
132 BAB 131
133 BAB 132
134 BAB 133
135 BAB 134
136 BAB 135
137 BAB 136
138 BAB 137
139 BAB 138
140 BAB 139
141 BAB 140
142 BAB 141
143 BAB 142
144 BAB 143
145 BAB 144 | Ending
146 BAB Pengumuman
147 BAB 145 | S2
148 BAB 146 | S2
149 BAB 147 | S2
150 BAB 148 | S2
151 BAB 149 | S2
152 BAB 150 | S2
153 BAB 151 | S2
154 BAB 152 | S2
155 BAB 153 | S2
156 BAB 154 | S2
157 BAB 155 | S2
158 BAB 156 | S2
159 BAB 157 | S2
160 BAB 158 | S2
161 BAB 159 | S2
162 BAB 160 | S2
163 BAB 161 | S2
164 BAB 162 | S2
165 BAB 163 | S2
166 BAB 164 | S2
167 BAB 165 | S2
168 BAB 166 | S2
169 BAB 167 | S2
170 BAB 168 | S2
171 BAB 169 | S2
172 BAB 170 | S2
173 BAB 171 | S2
174 BAB 172 | S2
175 BAB 173 | S2
176 BAB 174 | S2
177 BAB 175 | S2
178 BAB 176 | S2
179 BAB 177 | S2
180 BAB 178 | S2
181 BAB 179 | S2
182 BAB 180 | S2
183 BAB 181 | S2
184 BAB 182 | S2
185 BAB 183 | S2
186 BAB 184 | S2
187 BAB 185 | S2
188 BAB 186 | S2
189 BAB 187 | S2
190 BAB 188 | S2
191 BAB 189 | S2
192 BAB 190 | S2
193 BAB 191 | S2
194 BAB 192 | S2
195 BAB 193 | S2
196 BAB 194 | S2
197 BAB 195 | S2
198 BAB 196 | S2
199 BAB 197 | S2
200 BAB 198 | S2
201 BAB 199 | S2
202 BAB 200 | S2
203 BAB 201 | S2
204 BAB 202 | S2
205 BAB 203 | S2
206 BAB 204 | S2
207 BAB 205 | S2
208 BAB 206 | S2
209 BAB 207 | S2
210 BAB 208 | S2
211 BAB 209 | S2
212 BAB 210 | S2
213 BAB 211 | S2
214 BAB 212 | S2
215 BAB 213 | S2
216 BAB 214 | S2
217 BAB 215 | S2
218 BAB 216 | S2
219 BAB 217 | S2
220 BAB 218 | S2
221 BAB 219 | S2
222 BAB 220 | S2
223 BAB 221 | S2
224 BAB 222 | S2
225 BAB 223 | S2
226 BAB 224 | S2
227 BAB 225 | S2
228 BAB 226 | S2
229 BAB 227 | S2
230 BAB 228 | S2
231 BAB 229 | S2
232 BAB 230 | S2
233 BAB 231 | S2
234 BAB 232 | S2
235 BAB 233 | S2
236 BAB 234 | S2
237 BAB 235 | S2
238 BAB 236 | S2
239 BAB 237 | S2
240 BAB 238 | S2
241 BAB 239 | S2
242 BAB 240 | S2
243 BAB 241 | S2
244 BAB 242 | S2
245 BAB 243 | S2
246 BAB 244 | S2
247 BAB 245 | S2
248 BAB 246 | S2
249 BAB 247 | S2
250 BAB 248 | S2
251 BAB 249 | S2
252 BAB 250 | S2
253 BAB 251 | S2
254 BAB 252 | S2
255 BAB 253 | S2
256 BAB 254 | S2
257 BAB 255 | S2
258 BAB 256 | S2
259 BAB 257 | S2
260 BAB 258 | S2
261 BAB 259 | S2
262 BAB 260 | S2
263 BAB 261 | S2
264 BAB 262 | S2
265 BAB 263 | S2
266 BAB 264 | S2
267 BAB 265 | S2
268 BAB 266 | S2
269 BAB 267 | S2
270 BAB 268 | S2
271 BAB 269 | S2
272 BAB 270 | S2
273 BAB 271 | S2
274 BAB 272 | S2
275 BAB 273 | S2
276 BAB 274 | S2
277 BAB 275 | S2
278 BAB 276 | S2
279 BAB 277 | S2
280 BAB 278 | S2
281 BAB 279 | S2
282 BAB 280 | S2
283 BAB 281 | S2
284 BAB 282 | S2
285 BAB 283 | S2
286 BAB 284 | S2
287 BAB 285 | S2
288 BAB 286 | S2
289 BAB 287 | S2
290 BAB 288 | S2
291 BAB 289 | S2
292 BAB 290 | S2
293 BAB 291 | S2
294 BAB 292 | S2
295 BAB 293 | S2
296 BAB 294 | S2
297 BAB 295 | S2
298 BAB 296 | S2
299 BAB 297 | S2
300 BAB 298 | S2
301 BAB 299 | S2
302 BAB 300 | S2
303 BAB 301 | S2
304 BAB 302 | S2
305 BAB 303 | S2
306 BAB 304 | S2
307 BAB 305 | S2
308 BAB 306 | S2
309 BAB 307 | S2
310 BAB 308 | S2
311 BAB 309 | S2
312 BAB 310 | S2
313 BAB 311 | S2
Episodes

Updated 313 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
VISUAL CAST "DJKMD"
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB 109
111
BAB 110
112
BAB 111
113
BAB 112
114
BAB 113
115
BAB 114
116
BAB 115
117
BAB 116
118
BAB 117
119
BAB 118
120
BAB 119
121
BAB 120
122
BAB 121
123
BAB 122
124
BAB 123
125
BAB 124
126
BAB 125
127
BAB 126
128
BAB 127
129
BAB 128
130
BAB 129
131
BAB 130
132
BAB 131
133
BAB 132
134
BAB 133
135
BAB 134
136
BAB 135
137
BAB 136
138
BAB 137
139
BAB 138
140
BAB 139
141
BAB 140
142
BAB 141
143
BAB 142
144
BAB 143
145
BAB 144 | Ending
146
BAB Pengumuman
147
BAB 145 | S2
148
BAB 146 | S2
149
BAB 147 | S2
150
BAB 148 | S2
151
BAB 149 | S2
152
BAB 150 | S2
153
BAB 151 | S2
154
BAB 152 | S2
155
BAB 153 | S2
156
BAB 154 | S2
157
BAB 155 | S2
158
BAB 156 | S2
159
BAB 157 | S2
160
BAB 158 | S2
161
BAB 159 | S2
162
BAB 160 | S2
163
BAB 161 | S2
164
BAB 162 | S2
165
BAB 163 | S2
166
BAB 164 | S2
167
BAB 165 | S2
168
BAB 166 | S2
169
BAB 167 | S2
170
BAB 168 | S2
171
BAB 169 | S2
172
BAB 170 | S2
173
BAB 171 | S2
174
BAB 172 | S2
175
BAB 173 | S2
176
BAB 174 | S2
177
BAB 175 | S2
178
BAB 176 | S2
179
BAB 177 | S2
180
BAB 178 | S2
181
BAB 179 | S2
182
BAB 180 | S2
183
BAB 181 | S2
184
BAB 182 | S2
185
BAB 183 | S2
186
BAB 184 | S2
187
BAB 185 | S2
188
BAB 186 | S2
189
BAB 187 | S2
190
BAB 188 | S2
191
BAB 189 | S2
192
BAB 190 | S2
193
BAB 191 | S2
194
BAB 192 | S2
195
BAB 193 | S2
196
BAB 194 | S2
197
BAB 195 | S2
198
BAB 196 | S2
199
BAB 197 | S2
200
BAB 198 | S2
201
BAB 199 | S2
202
BAB 200 | S2
203
BAB 201 | S2
204
BAB 202 | S2
205
BAB 203 | S2
206
BAB 204 | S2
207
BAB 205 | S2
208
BAB 206 | S2
209
BAB 207 | S2
210
BAB 208 | S2
211
BAB 209 | S2
212
BAB 210 | S2
213
BAB 211 | S2
214
BAB 212 | S2
215
BAB 213 | S2
216
BAB 214 | S2
217
BAB 215 | S2
218
BAB 216 | S2
219
BAB 217 | S2
220
BAB 218 | S2
221
BAB 219 | S2
222
BAB 220 | S2
223
BAB 221 | S2
224
BAB 222 | S2
225
BAB 223 | S2
226
BAB 224 | S2
227
BAB 225 | S2
228
BAB 226 | S2
229
BAB 227 | S2
230
BAB 228 | S2
231
BAB 229 | S2
232
BAB 230 | S2
233
BAB 231 | S2
234
BAB 232 | S2
235
BAB 233 | S2
236
BAB 234 | S2
237
BAB 235 | S2
238
BAB 236 | S2
239
BAB 237 | S2
240
BAB 238 | S2
241
BAB 239 | S2
242
BAB 240 | S2
243
BAB 241 | S2
244
BAB 242 | S2
245
BAB 243 | S2
246
BAB 244 | S2
247
BAB 245 | S2
248
BAB 246 | S2
249
BAB 247 | S2
250
BAB 248 | S2
251
BAB 249 | S2
252
BAB 250 | S2
253
BAB 251 | S2
254
BAB 252 | S2
255
BAB 253 | S2
256
BAB 254 | S2
257
BAB 255 | S2
258
BAB 256 | S2
259
BAB 257 | S2
260
BAB 258 | S2
261
BAB 259 | S2
262
BAB 260 | S2
263
BAB 261 | S2
264
BAB 262 | S2
265
BAB 263 | S2
266
BAB 264 | S2
267
BAB 265 | S2
268
BAB 266 | S2
269
BAB 267 | S2
270
BAB 268 | S2
271
BAB 269 | S2
272
BAB 270 | S2
273
BAB 271 | S2
274
BAB 272 | S2
275
BAB 273 | S2
276
BAB 274 | S2
277
BAB 275 | S2
278
BAB 276 | S2
279
BAB 277 | S2
280
BAB 278 | S2
281
BAB 279 | S2
282
BAB 280 | S2
283
BAB 281 | S2
284
BAB 282 | S2
285
BAB 283 | S2
286
BAB 284 | S2
287
BAB 285 | S2
288
BAB 286 | S2
289
BAB 287 | S2
290
BAB 288 | S2
291
BAB 289 | S2
292
BAB 290 | S2
293
BAB 291 | S2
294
BAB 292 | S2
295
BAB 293 | S2
296
BAB 294 | S2
297
BAB 295 | S2
298
BAB 296 | S2
299
BAB 297 | S2
300
BAB 298 | S2
301
BAB 299 | S2
302
BAB 300 | S2
303
BAB 301 | S2
304
BAB 302 | S2
305
BAB 303 | S2
306
BAB 304 | S2
307
BAB 305 | S2
308
BAB 306 | S2
309
BAB 307 | S2
310
BAB 308 | S2
311
BAB 309 | S2
312
BAB 310 | S2
313
BAB 311 | S2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!