BAB 8

Beralih sebentar dari Rindi, gadis mungil nan cantik.

Kini didalam kediaman keluarga Kalandra sedang menantikan kehadiran cucu kedua. Siapa yang tak mengenal keluarga yang memiliki bisnis yang besar. Keluarga tersebut pemilik perusahaan bernama Kalandra Company yang meliputi bidang properti seperti perkantoran, perumahan, apartemen, mall, vila, sekolah, kampus, perkantoran, cafe dan yang lainnya.

Rafael Putra Kalandra merupakan pemimpin dari perusahaan tersebut. Putra dari pasangan Andreas Edgar Kalandra dan Nada Rosemarie Kalandra. Rafael memiliki memiliki istri bernama Laura Rosalinda yang sebelumnya berprofesi sebagai model.

Rafael menggantikan posisi ayahnya yang sudah menyerahkan perusahaan yang dibangunnya kepada putra tunggalnya itu.

Rafael atau pria yang kerap disapa Rafa itu sangat mencintai Laura- istrinya. Meskipun Rafa tidak mengetahui bagaimana perasaan istrinya itu.

Rafa, pria berdarah Indonesia Spanyol berusia 27 tahun yang memiliki wajah yang sangat tampan. Dengan wajah teduhnya namun terkesan tegas dan bola mata abu-abu serta alis yang tebal dipertegas dengan rahang yang tajam.

Rafa dan istrinya, kini tengah menanti kelahiran anak keduanya yang tinggal menunggu beberapa hari lagi. Semua anggota keluarganya sangat antusias menunggu kehadiran anggota baru bagi keluarga besar Kalandra.

Kehidupan Rafa memang sempurna, namun hal tersebut seakan tak berlaku bagi Rafa. Kehidupan keluarga kecilnya bisa dibilang tidak harmonis.

Siapa sangka jika istri cantiknya itu pada kenyataannya tidak mencintai Rafa sepenuh hati. Laura menikah dengan Rafa karena almarhumah ayahnya memiliki utang kepada orang tua Rafa. Sehingga mendiang ayah Laura meminta Laura untuk menikah dengan Rafa sebagai ucapan terima kasih.

Awalnya Rafa dan Laura tidak saling mencintai, namun benih cinta tumbuh di hati Rafa. Berbeda dengan Laura yang sampai kini masih tidak menyukai Rafa.

Rafa berusaha mencintai istrinya itu sepenuh hati, karena dia pikir bahwa Laura akan berubah kedepannya.

Putra pertamanya bernama Antariksa yang kini berusia satu tahun tujuh bulan. Memang Laura hamil anak kedua saat Antariksa berusia sepuluh bulan sehingga menyebabkan Antariksa kekurangan kasih sayang dari Laura.

Hubungan antara kedua orang tua Rafa dan Laura memang tidak baik, karena saat menikah tidak direstui oleh orang tua Rafa. Andre dan Nada memang dengan terpaksa menikahkan putra tunggalnya dengan Laura karena permintaan terakhir dari mendiang besannya itu.

Alasannya karena Andre dan Nada mengetahui sikap buruk Laura di belakang Rafa. Namun ketika di depan suaminya, Laura berubah menjadi wanita baik dan sopan kepada Andre dan Nada.

Awalnya Rafa tidak mempercayai hal buruk yang dikatakan oleh kedua orang tuanya mengenai Laura. Namun, sikap Laura yang sebenarnya mulai terlihat oleh Rafa. Terbukti cara memperlakukan putra pertama mereka.

Laura tidak pernah merawat Antariksa dengan baik, bahkan untuk menggendongnya saja enggan. Ketika anaknya lahir, Laura awalnya enggan untuk menyusuinya jika tidak dipaksa oleh Nada dan dokter. Setelahnya pun, Laura tidak pernah menggendong Antariksa sekalipun anaknya menangis.

Rafa yang mengetahuinya sontak marah dan tak terima perlakuan istrinya kepada anaknya sendiri. Namun Rafa masih memaklumi kerena Laura mungkin belum terbiasa akan kehadiran anak kecil dalam hidupnya, karena memang Laura tidak memiliki adik dan yatim piatu.

Lama kelamaan Rafa sudah muak terhadap sikap Laura yang tidak pernah menganggap kehadiran Antariksa di antara keduanya. Jika ditegur oleh sang suami, Laura selalu saja beralasan dengan berbagai macam alasan yang kadang tak masuk akal.

Antariksa setelah lahir dirawat oleh babysister dan omanya. Kedua orang tua Rafa sangat kecewa dengan perilaku Laura yang tidak mencerminkan sikap keibuannya.

Bahkan Antariksa lebih dekat dengan oma dan opanya yang membuat hati Rafa merasa sakit mengetahui fakta itu. Pernah suatu hari, Rafa mencoba mendekatkan Antariksa dan Laura namun yang terjadi malah membuat murka Rafa dan kedua orang tuanya. di mana Laura yang membiarkan anaknya bermain sendiri dan sibuk dengan handphonenya sehingga menyebabkan Antariksa hampir terjatuh dari tangga.

Laura selalu menganggap bahwa adanya Antariksa membuat dirinya sial karena kehilangan karier model dan kehilangan bentuk tubuhnya yang indah. Selalu berbicara dengan nada tinggi serta kata-kata kasarnya dan berakhir Antariksa yang menangis.

Orang tua Rafa membawa Antariksa untuk tinggal dirumahnya karena tidak tega jika membiarkan cucu mereka tidak dirawat oleh ibu kandungnya dan Laura malah membiarkannya diasuh oleh babysister.

Dengan sepenuh hati, Andre dan Nada membesarkan Antariksa dengan penuh kasih sayang. Saking tidak sukanya Laura kepada anaknya, sekalipun tidak pernah menjenguk atau berniat membawa pulang anaknya.

Rafa yang mengetahui hal tersebut hanya bisa pasrah saat anak kandungnya dibawa oleh orang tuanya dan dibesarkan oleh keduanya. Rafa selalu mengajak Laura untuk menjenguk Antariksa, dan selalu ditolak mentah-mentah olehnya.

Pernah, Rafa berniat untuk menceraikan Laura pada saat Antariksa berusia sembilan bulan. Namun hal mengejutkan terjadi saat itu, di mana Laura kembali mengandung anaknya di saat umur Antariksa menginjak usia sepuluh bulan. Kedua orang tua Rafa yang mengetahui hal tersebut merasa senang dan sedih di waktu yang bersamaan.

Rafa yang mendengar hal tersebut, sangat bahagia dan berharap semoga sikap Laura dapat berubah seiring berjalannya waktu sehingga mampu menjadi ibu yang baik bagi kedua anaknya kelak.

Seiring berjalannya usia kandungan Laura, sikapnya semakin menjadi-jadi. Laura sudah berani bersikap tidak sopan kepada mertuanya di depan suaminya. Hal tersebut membuat harapan Rafa mengenai perubahan sikap istrinya pupus sudah.

Laura selalu saja menyalahkan Rafa dan bayi yang ada di kandungannya. Bayi yang masih di kandung olehnya seakan tak diharapkan kehadirannya oleh ibu kandungnya. Rafa tetap sabar dalam menghadapi perilaku Laura setiap harinya demi anak-anaknya.

Mendekati masa lahiran Laura, sikapnya semakin cuek dan menjauh dari Rafa. Dan akhir-akhir ini, Laura selalu membicarakan tentang karier modelnya dan berniat untuk kembali ke profesi awalnya dan tentu saja Rafa menolak mentah-mentah pemikiran itu. Rafa yang merasa ada yang aneh dari sang istri meminta orang untuk menyelidiki penyebab perubahan istrinya.

Saat ini, semua anggota keluarga Kalandra sedang berkumpul di ruang makan kediaman Andre dan Nada. Terdapat Andre, Nada, Rafa, Laura, Antariksa serta sepupu dari Rafa dan adik-adik dari Andre yang merupakan keluarga besar Kalandra.

Suasana kediaman Andra kini berubah menjadi lebih ramai dari biasanya yang hanya dihuni oleh Andra, Nada, Antariksa dan beberapa pelayan, kini ramai dihiasi suara tawa dan candaan dari sanak saudaranya. Kali ini Antariksa sedang duduk bersama tante dan omnya.

Ketika semua sedang bergurau dan saling berbincang, Laura yang duduk disebelah Rafa mencengkram kuat lengan Rafa dan satu tangannya mengelus pelan perut besarnya.

"Raf, ini kayaknya aku mau lahiran deh. Sumpah ini sakit banget, aduh gimana nih?" Ucap Laura dengan suara yang menahan rasa sakit. Sontak saja semua pandangan menatap ke arahnya dengan panik.

"Ya ampun Ra, kamu bertahan sebentar ya, kita segera ke rumah sakit" Balas Rafa sembari bersiap menggendong Laura menuju mobilnya.

"Rafa, kamu bawa istrimu ke rumah sakit cepat! biar nanti kita menyusul mu" Perintah Andra kepada putranya itu dan langsung dianggukki oleh Rafa. Meskipun keluarga besar Kalandra tidak menyukai Laura, tetapi mereka tetap panik melihat Laura yang kesakitan.

Rafa bergegas menuju rumah sakit terdekat dari kediaman orang tuanya. Beruntungnya, pelayan rumah sudah menyiapkan semua perlengkapan untuk melahirkan Laura.

Selama perjalanan menuju rumah sakit, Laura tak hentinya mencengkram kuat lengan Rafa dan terus merintih kesakitan karena kontraksinya yang kuat. Rafa yang mendengar hal itu sontak panik.

"Tahan sebentar Ra, ini juga hampir sampai" Ucap Rafa sembari mengelus lembut perut Laura dengan tangan kirinya.

"Ini semua gara-gara anak ini Raf. Coba aja aku tidak hamil lagi, badanku udah balik lagi kayak dulu. Nggak kakak, nggak adik sama aja nyusahin nya" Ucap Laura dengan kejamnya menunjuk perutnya sehingga membuat emosi rafa naik seketika. Namun sebisa mungkin dia tahan karena Rafa tidak ingin mereka bertengkar.

"Anakmu ini nyusahin tau tidak sih Raf?! udah yang satu bikin jengkel! eh ini ditambah malah menyiksaku. Tau gitu udah aku gugurin dari dulu" Ucap Laura dengan nada tingginya membuat Rafa kaget.

"Ra! Jaga ucapan kamu! Mereka berdua juga anak kandung kamu!" Bentak Rafa dengan suara tinggi.

Setelahnya, keadaan mobil menjadi hening dengan menyisakan ringisan kecil dari Laura. Rafa mencengkram kuat setir mobil karena dirinya marah akan ucapan Laura tadi.

Setelah sampai di rumah sakit, dahi Laura sudah dipenuhi oleh peluh yang bercucuran deras. Dengan sigap Rafa menggendong istrinya masuk kedalam dengan dibantu oleh suster yang membawa brankar

rumah sakit.

Setelah sampai di ruang persalinan, Rafa diminta untuk menunggu diluar terlebih dahulu dan Laura dibawa masuk untuk segera di tangani.

Sembari menunggu dokter untuk memberi informasi lebih lanjut lagi, Rafa menunggu di kursi tunggu yang sudah disediakan. Setelah beberapa menit berlalu, Andre dan Nada yang menggendong Antariksa beserta keluarga yang lainnya telah tiba di rumah sakit.

Rafa mengambil alih Antariksa untuk dibawa ke gendongannya. Memperhatikan wajah anaknya yang sangat mirip dengannya dengan bola mata berwarna abu-abu persis sepertinya. Menciumi seluruh wajah anaknya dan membawa kedalam dekapannya.

Dokter wanita yang menangani Laura keluar dan meminta Rafa untuk masuk menemani Laura yang kini sudah pembukaan ke sembilan. Mengecup kening Antariksa sekali lagi dan menyerahkannya kepada Fika, sepupunya. Rafa bergegas masuk kedalam ruang persalinan.

Rafa menemani Laura selama proses melahirkan dan berjalan dengan lancar. Tangisan bayi terdengar keras hingga luar ruang persalinan. Rafa yang melihat anaknya lahir dengan selamat menitikkan air matanya.

"Selamat Pak, Bu anaknya laki-laki lahir dengan sempurna dan tampan. silakan di adzankan terlebih dahulu Pak" Ucap dokter tersebut dengan senyum manisnya dan memberikan bayi yang masih merah tersebut kepada ayahnya. Tentunya diterima dengan senang hati oleh Rafa.

Setelah selesai mengadzankan, Rafa menatap lekat putra keduanya yang berwajah sangat mirip dengannya seperti putra pertamanya yang juga berwajah mirip dengan Rafa. Rafa kembali menyerahkan bayinya kepada suster.

Laura segera dipindahkan ke ruang rawat yang juga terdapat box bayi. Semua keluarga memasuki ruang rawat VIP yang Laura tempati bersama bayinya. Rafa memasuki ruangan dengan Antariksa yang ada di gendongannya dan mendekati box bayi di mana putra keduanya ditidurkan.

Antariksa yang melihat adik kecilnya tersenyum sumringah dengan bertepuk tangan sehingga membuat semua anggota tersenyum bahagia kecuali Laura yang menatap jengah ke arah anak kandungnya itu.

"Ra, anakmu itu diberi asi dahulu sana" Ucap Nada kepada menantunya itu.

"Nggak mau ah, Laura ngantuk Ma. Biarin aja kenapa sih, kalau nangis kasih aja susu formula. Jangan ganggu Laura, Laura capek mau istirahat" Balas Laura dengan nada malasnya dan segera membaringkan diri membelakangi semua orang yang ada di ruangan tersebut.

Semua orang yang melihat hal tersebut hanya menggelengkan kepala pelan dan menatap sendu kepada bayi mungil yang baru saja lahir.

"Ayo lah Ra, beri dia asi dulu atau setidaknya kamu gendong dia. Dia itu anak kandung kamu lho" Bujuk Rafa kepada istrinya itu sembari menggoyangkan lengan istrinya itu pelan. Namun dengan cepat, Laura menepis tangan suaminya itu.

"Udah aku bilang kan, kalau aku mau istirahat Raf. Iya, dia emang anak aku tetapi aku benci mereka berdua!" Balas Laura dengan suara tingginya sehingga membuat Antariksa dan adiknya menangis.

Kedua orang tua Rafa yang melihat itu segera membawa Antariksa keluar dari ruangan tersebut dan diikuti oleh sanak saudara yang lainnya.

"Suruh diam anak itu Raf!" Perintah Laura dan membalikan diri membelakangi Rafa yang tengah menenangkan bayinya.

'Kita lihat seberapa jauh perilaku buruk mu terhadap kedua putraku' Batin Rafa.

Rafa sudah tidak tahan lagi akan sikap Laura yang sudah sangat kelewatan menurutnya. Senyum miring terbit di wajah tampannya.

Terimakasih untuk yang masih stay di cerita ini.

Gracias.

Terpopuler

Comments

Idahas

Idahas

Thor jodohin Rafa dan rindi secepatnya

2023-12-04

1

Uthie

Uthie

menarik.. suka 👍👍👍👍👍

2023-12-02

0

Praised94

Praised94

terima kasih 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍

2023-11-25

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 VISUAL CAST "DJKMD"
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB 109
111 BAB 110
112 BAB 111
113 BAB 112
114 BAB 113
115 BAB 114
116 BAB 115
117 BAB 116
118 BAB 117
119 BAB 118
120 BAB 119
121 BAB 120
122 BAB 121
123 BAB 122
124 BAB 123
125 BAB 124
126 BAB 125
127 BAB 126
128 BAB 127
129 BAB 128
130 BAB 129
131 BAB 130
132 BAB 131
133 BAB 132
134 BAB 133
135 BAB 134
136 BAB 135
137 BAB 136
138 BAB 137
139 BAB 138
140 BAB 139
141 BAB 140
142 BAB 141
143 BAB 142
144 BAB 143
145 BAB 144 | Ending
146 BAB Pengumuman
147 BAB 145 | S2
148 BAB 146 | S2
149 BAB 147 | S2
150 BAB 148 | S2
151 BAB 149 | S2
152 BAB 150 | S2
153 BAB 151 | S2
154 BAB 152 | S2
155 BAB 153 | S2
156 BAB 154 | S2
157 BAB 155 | S2
158 BAB 156 | S2
159 BAB 157 | S2
160 BAB 158 | S2
161 BAB 159 | S2
162 BAB 160 | S2
163 BAB 161 | S2
164 BAB 162 | S2
165 BAB 163 | S2
166 BAB 164 | S2
167 BAB 165 | S2
168 BAB 166 | S2
169 BAB 167 | S2
170 BAB 168 | S2
171 BAB 169 | S2
172 BAB 170 | S2
173 BAB 171 | S2
174 BAB 172 | S2
175 BAB 173 | S2
176 BAB 174 | S2
177 BAB 175 | S2
178 BAB 176 | S2
179 BAB 177 | S2
180 BAB 178 | S2
181 BAB 179 | S2
182 BAB 180 | S2
183 BAB 181 | S2
184 BAB 182 | S2
185 BAB 183 | S2
186 BAB 184 | S2
187 BAB 185 | S2
188 BAB 186 | S2
189 BAB 187 | S2
190 BAB 188 | S2
191 BAB 189 | S2
192 BAB 190 | S2
193 BAB 191 | S2
194 BAB 192 | S2
195 BAB 193 | S2
196 BAB 194 | S2
197 BAB 195 | S2
198 BAB 196 | S2
199 BAB 197 | S2
200 BAB 198 | S2
201 BAB 199 | S2
202 BAB 200 | S2
203 BAB 201 | S2
204 BAB 202 | S2
205 BAB 203 | S2
206 BAB 204 | S2
207 BAB 205 | S2
208 BAB 206 | S2
209 BAB 207 | S2
210 BAB 208 | S2
211 BAB 209 | S2
212 BAB 210 | S2
213 BAB 211 | S2
214 BAB 212 | S2
215 BAB 213 | S2
216 BAB 214 | S2
217 BAB 215 | S2
218 BAB 216 | S2
219 BAB 217 | S2
220 BAB 218 | S2
221 BAB 219 | S2
222 BAB 220 | S2
223 BAB 221 | S2
224 BAB 222 | S2
225 BAB 223 | S2
226 BAB 224 | S2
227 BAB 225 | S2
228 BAB 226 | S2
229 BAB 227 | S2
230 BAB 228 | S2
231 BAB 229 | S2
232 BAB 230 | S2
233 BAB 231 | S2
234 BAB 232 | S2
235 BAB 233 | S2
236 BAB 234 | S2
237 BAB 235 | S2
238 BAB 236 | S2
239 BAB 237 | S2
240 BAB 238 | S2
241 BAB 239 | S2
242 BAB 240 | S2
243 BAB 241 | S2
244 BAB 242 | S2
245 BAB 243 | S2
246 BAB 244 | S2
247 BAB 245 | S2
248 BAB 246 | S2
249 BAB 247 | S2
250 BAB 248 | S2
251 BAB 249 | S2
252 BAB 250 | S2
253 BAB 251 | S2
254 BAB 252 | S2
255 BAB 253 | S2
256 BAB 254 | S2
257 BAB 255 | S2
258 BAB 256 | S2
259 BAB 257 | S2
260 BAB 258 | S2
261 BAB 259 | S2
262 BAB 260 | S2
263 BAB 261 | S2
264 BAB 262 | S2
265 BAB 263 | S2
266 BAB 264 | S2
267 BAB 265 | S2
268 BAB 266 | S2
269 BAB 267 | S2
270 BAB 268 | S2
271 BAB 269 | S2
272 BAB 270 | S2
273 BAB 271 | S2
274 BAB 272 | S2
275 BAB 273 | S2
276 BAB 274 | S2
277 BAB 275 | S2
278 BAB 276 | S2
279 BAB 277 | S2
280 BAB 278 | S2
281 BAB 279 | S2
282 BAB 280 | S2
283 BAB 281 | S2
284 BAB 282 | S2
285 BAB 283 | S2
286 BAB 284 | S2
287 BAB 285 | S2
288 BAB 286 | S2
289 BAB 287 | S2
290 BAB 288 | S2
291 BAB 289 | S2
292 BAB 290 | S2
293 BAB 291 | S2
294 BAB 292 | S2
295 BAB 293 | S2
296 BAB 294 | S2
297 BAB 295 | S2
298 BAB 296 | S2
299 BAB 297 | S2
300 BAB 298 | S2
301 BAB 299 | S2
302 BAB 300 | S2
303 BAB 301 | S2
304 BAB 302 | S2
305 BAB 303 | S2
306 BAB 304 | S2
307 BAB 305 | S2
308 BAB 306 | S2
309 BAB 307 | S2
310 BAB 308 | S2
311 BAB 309 | S2
312 BAB 310 | S2
313 BAB 311 | S2
Episodes

Updated 313 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
VISUAL CAST "DJKMD"
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB 109
111
BAB 110
112
BAB 111
113
BAB 112
114
BAB 113
115
BAB 114
116
BAB 115
117
BAB 116
118
BAB 117
119
BAB 118
120
BAB 119
121
BAB 120
122
BAB 121
123
BAB 122
124
BAB 123
125
BAB 124
126
BAB 125
127
BAB 126
128
BAB 127
129
BAB 128
130
BAB 129
131
BAB 130
132
BAB 131
133
BAB 132
134
BAB 133
135
BAB 134
136
BAB 135
137
BAB 136
138
BAB 137
139
BAB 138
140
BAB 139
141
BAB 140
142
BAB 141
143
BAB 142
144
BAB 143
145
BAB 144 | Ending
146
BAB Pengumuman
147
BAB 145 | S2
148
BAB 146 | S2
149
BAB 147 | S2
150
BAB 148 | S2
151
BAB 149 | S2
152
BAB 150 | S2
153
BAB 151 | S2
154
BAB 152 | S2
155
BAB 153 | S2
156
BAB 154 | S2
157
BAB 155 | S2
158
BAB 156 | S2
159
BAB 157 | S2
160
BAB 158 | S2
161
BAB 159 | S2
162
BAB 160 | S2
163
BAB 161 | S2
164
BAB 162 | S2
165
BAB 163 | S2
166
BAB 164 | S2
167
BAB 165 | S2
168
BAB 166 | S2
169
BAB 167 | S2
170
BAB 168 | S2
171
BAB 169 | S2
172
BAB 170 | S2
173
BAB 171 | S2
174
BAB 172 | S2
175
BAB 173 | S2
176
BAB 174 | S2
177
BAB 175 | S2
178
BAB 176 | S2
179
BAB 177 | S2
180
BAB 178 | S2
181
BAB 179 | S2
182
BAB 180 | S2
183
BAB 181 | S2
184
BAB 182 | S2
185
BAB 183 | S2
186
BAB 184 | S2
187
BAB 185 | S2
188
BAB 186 | S2
189
BAB 187 | S2
190
BAB 188 | S2
191
BAB 189 | S2
192
BAB 190 | S2
193
BAB 191 | S2
194
BAB 192 | S2
195
BAB 193 | S2
196
BAB 194 | S2
197
BAB 195 | S2
198
BAB 196 | S2
199
BAB 197 | S2
200
BAB 198 | S2
201
BAB 199 | S2
202
BAB 200 | S2
203
BAB 201 | S2
204
BAB 202 | S2
205
BAB 203 | S2
206
BAB 204 | S2
207
BAB 205 | S2
208
BAB 206 | S2
209
BAB 207 | S2
210
BAB 208 | S2
211
BAB 209 | S2
212
BAB 210 | S2
213
BAB 211 | S2
214
BAB 212 | S2
215
BAB 213 | S2
216
BAB 214 | S2
217
BAB 215 | S2
218
BAB 216 | S2
219
BAB 217 | S2
220
BAB 218 | S2
221
BAB 219 | S2
222
BAB 220 | S2
223
BAB 221 | S2
224
BAB 222 | S2
225
BAB 223 | S2
226
BAB 224 | S2
227
BAB 225 | S2
228
BAB 226 | S2
229
BAB 227 | S2
230
BAB 228 | S2
231
BAB 229 | S2
232
BAB 230 | S2
233
BAB 231 | S2
234
BAB 232 | S2
235
BAB 233 | S2
236
BAB 234 | S2
237
BAB 235 | S2
238
BAB 236 | S2
239
BAB 237 | S2
240
BAB 238 | S2
241
BAB 239 | S2
242
BAB 240 | S2
243
BAB 241 | S2
244
BAB 242 | S2
245
BAB 243 | S2
246
BAB 244 | S2
247
BAB 245 | S2
248
BAB 246 | S2
249
BAB 247 | S2
250
BAB 248 | S2
251
BAB 249 | S2
252
BAB 250 | S2
253
BAB 251 | S2
254
BAB 252 | S2
255
BAB 253 | S2
256
BAB 254 | S2
257
BAB 255 | S2
258
BAB 256 | S2
259
BAB 257 | S2
260
BAB 258 | S2
261
BAB 259 | S2
262
BAB 260 | S2
263
BAB 261 | S2
264
BAB 262 | S2
265
BAB 263 | S2
266
BAB 264 | S2
267
BAB 265 | S2
268
BAB 266 | S2
269
BAB 267 | S2
270
BAB 268 | S2
271
BAB 269 | S2
272
BAB 270 | S2
273
BAB 271 | S2
274
BAB 272 | S2
275
BAB 273 | S2
276
BAB 274 | S2
277
BAB 275 | S2
278
BAB 276 | S2
279
BAB 277 | S2
280
BAB 278 | S2
281
BAB 279 | S2
282
BAB 280 | S2
283
BAB 281 | S2
284
BAB 282 | S2
285
BAB 283 | S2
286
BAB 284 | S2
287
BAB 285 | S2
288
BAB 286 | S2
289
BAB 287 | S2
290
BAB 288 | S2
291
BAB 289 | S2
292
BAB 290 | S2
293
BAB 291 | S2
294
BAB 292 | S2
295
BAB 293 | S2
296
BAB 294 | S2
297
BAB 295 | S2
298
BAB 296 | S2
299
BAB 297 | S2
300
BAB 298 | S2
301
BAB 299 | S2
302
BAB 300 | S2
303
BAB 301 | S2
304
BAB 302 | S2
305
BAB 303 | S2
306
BAB 304 | S2
307
BAB 305 | S2
308
BAB 306 | S2
309
BAB 307 | S2
310
BAB 308 | S2
311
BAB 309 | S2
312
BAB 310 | S2
313
BAB 311 | S2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!