BAB 19

Rindi mengerjapkan matanya berulang kali dan setelah matanya terbuka lebar, Rindi melihat ke arah jam dinding yang sekarang sudah menunjukkan pukul setengah empat sore. Mengalihkan pandangannya ke arah samping, seketika senyumnya terbit kala melihat balita kecil yang tertidur pulas.

"Masih pules ternyata" Gumam Rindi pelan sembari mengusap lembut kepala Antariksa. Setelahnya Rindi menyibakkan selimut dan beranjak turun dari ranjang.

Mencuci mukanya dan menggosok gigi sebentar lalu dia berniat akan memandikan Antariksa selepas balita itu bangun nanti. Rindi mandi terlebih dahulu karena badannya terasa lengket, tak lupa Rindi juga menyiapkan air hangat untuk memandikan Antariksa, yang mendadak hari ini menjadi seperti anaknya.

"Lama-lama aku udah kayak ibu-ibu aja nih" Ucap Rindi dengan diikuti oleh tawa kecilnya.

Setelah selesai menyiapkan air hangat, Rindi keluar dari kamar untuk berniat membangunkan Antariksa. Namun matanya menangkap balita kecil yang sedang mengucek matanya masih dengan posisi berbaring nya. Melangkahkan kakinya mendekati ranjang dan duduk di pinggiran kasur.

"Aduh...anak ganteng udah bangun tidur, pintar ya Anta. Bangun tidur udah nggak rewel nih" Ucap Rindi dengan senyum manisnya.

"Mau mandi air anget nggak sayang?" Tanya Rindi dengan mendudukkan tubuh balita itu di atas pangkuannya. Rindi membelai lembut surai balita itu dan mencium puncak kepala Antariksa penuh kasih sayang.

"Andi?" Tanya Antariksa dengan suara seraknya khas bangun tidur. Lucunya, kepala balita itu dimiringkan ke kanan dan matanya mengerjap.

"Iya, mandi air anget. Ada bebek banyak lho di ember" Ucap Rindi dengan antusiasnya.

"Au" Jawab Antariksa dengan mata berbinar nya.

Rindi menggendong tubuh Antariksa memasuki kamar mandinya. Rindi mengeluarkan bak bayi yang di beli beberapa bulan lalu bergambar binatang laut dan mengisinya menggunakan air hangat.

Setelah melucuti pakaian si kecil, Rindi menceburkan tubuh Antariksa di bak tersebut dengan hati-hati. Tak lupa Rindi juga memasukkan beberapa pernak-pernik lucu untuk mandi anak kecil seperti bebek mainan.

"Coba sini anak ganteng, Tante pakaikan sabunnya" Ucap Rindi dengan membalurkan sabun mandi anak kepada Antariksa. Rindi memandikannya dengan pelan karena takut bajunya akan basah kembali.

Ketika Rindi menggosokkan sabun di bagian ketiak dan perutnya, balita itu tertawa karena kegelian.

"Hahaha, geli" Ucap Antariksa masih dengan tawanya yang membuat Rindi terkekeh gemas. Selanjutnya, Rindi memandikan Antariksa dengan sepenuh hati.

Setelah selesai memakaikan sabun dan shampo khusus bayi kepada Antariksa, Rindi mengangkat tubuh mungil itu dan memakaikan handuk yang juga diambil dari lemari koleksinya.

"Pinter nya Antariksa, nggak rewel ya Nak?" Ucap Rindi dengan mencium pipi Antariksa yang wangi kerena sabun bayi.

Setelah meletakkan Antariksa di atas karpet bulunya dan menyiapkan pakaian yang berada di tas perlengkapannya. Setelah di buka ternyata ada bedak bayi, minyak telon, minyak kayu putih, minyak kemiri khusus bayi, dan parfum bayi.

Memakaikan semua perlengkapan tersebut secara berurutan dan setelahnya, Rindi memakaikan pakaian kepada Antariksa. Terakhir, Rindi memakaikan parfum aroma bayi yang Rindi ketahui harganya tak murah, disemprotkan kepada Antariksa.

"Yey! Anak ganteng udah mandi" Ucap Rindi dengan senang seraya mengangkat tubuh balita itu ke gendongannya dan menciumi wajah tampannya.

"Eh baju kita sama ya sayang, warnanya putih" Ucap Rindi ketika bercermin di meja riasnya.

Rindi baru sadar, ternyata baju yang mereka kenakan sama, yaitu Rindi yang mengenakan dress berwarna putih polos dan balita itu menggunakan sweater berwarna putih dan celana berwarna navy berbahan kaos.

'Ceklek'

Pintu kamar terbuka yang menampakkan sang mama yang memandang ke arahnya dengan senyum manisnya. Lia berdiri di ambang pintu dengan satu tangan yang memegang handle pintu.

"Wah bajunya kompak banget nih kayak ibu sama anaknya" Ucap Lia dengan senyumnya.

"Iya nih Ma, kebetulan baju yang dibawain didalam tas Anta warnanya putih. Jadi kita sama deh. Iya kan Nak?" Ucap Rindi dengan senangnya. Antariksa menjawab pertanyaan Rindi dengan anggukkan kepala.

"Ya udah, kamu bawa Anta turun ya. Mungkin habis ini dia dijemput" Ucap Lia sebelum menutup kembali pintu kamar Rindi.

"Pangeran Tante ganteng banget sih" Ucap Rindi dengan mendaratkan ciumannya di pipi kiri balita itu. Antariksa tersenyum manis setelah mendapatkan ciuman di pipi dari Rindi.

"Iya dong" Jawab Antariksa dengan semangatnya membuat Rindi terkekeh gemas.

Rindi menggendong Antariksa seperti koala dan tak lupa membawa turun tas milik balita itu. Selama menuju ke ruang keluarga, Antariksa anteng dalam gendongan Rindi dengan menyandarkan kepalanya dengan manja di dada Rindi.

Setelah sampai di ruang keluarga, Rindi mendapati sang papi yang sedang bersantai di sofa dengan majalah di tangannya. Mendudukkan dirinya tak jauh dari sang papi, dan mengelus punggung Antariksa yang masih menempel padanya.

"Eh, siapa anak ganteng ini? Coba sini lihat" Ucap Johan dengan menutup majalahnya.

"Akek" Ucap Antariksa dengan suara lucunya. Mata indah milik Antariksa memandang ke arah Johan dengan berbinar.

"Iya Nak, itu Kakek. Mau main sama kakek?" Tanya Rindi dengan mengelus kepala balita kecil itu.

"Ndak au, antuk" Ucap Antariksa dengan kembali menyandarkan kepalanya di dada Rindi.

"Loh, kamu baru bangun aja lho Nak. Mau bobok lagi kah?" Ucap Rinfi dengan herannya, sedangkan Antariksa sudah memejamkan matanya kembali.

Johan tertawa terbahak-bahak karena merasa gemas dengan tingkah lucu balita itu. Rindi menepuk pelan punggung Antariksa supaya cepat tertidur.

"Ini yang namanya Antariksa Nak?" Tanya Johan kepada putrinya. Tangan Johan yang sudah mulai mengeriput itu, mengelus pelan punggung putrinya.

"Iya Pi, anaknya anteng banget dari tadi. Nggak rewel gitu, jadi Rindi seneng deh sama dia" Balasnya dengan mencium kening balita di pangkuannya itu.

"Udah kaya sama anaknya aja kamu ini Nak" Ucap Johan yang membuat tawa keduanya kembali pecah.

Setelahnya, Johan dan Rindi mengobrol ringan mengenai kesembuhan Rindi dan juga mengenai kerjaan Rindi. Dengan antusiasnya Rindi menceritakan keseharian ini dengan Antariksa sehingga membuat Johan bahagia mendengarnya.

"Nak itu babysister nya Anta udah nunggu di ruang tamu" Ucap Lia dengan mengelus kepala Rindi.

"Iya Ma" Jawab Rindi dengan menggendong Antariksa menuju ruang tengah dengan berjalan perlahan supaya Antariksa tidak terbangun. Sesampainya di sana, Rindi terkejut bukan main.

Rindi melihat babysister dari Galaksi, yang beberapa hari lalu ditemuinya di rumah sakit. Tiyas sedang duduk dengan sopan dan memainkan ponselnya.

"Mbak Tiyas" Pekik Rindi dengan senang sehingga membuat Antariksa yang berada di gendongannya menangis, namun hanya sekejap karena balita itu kembali tenang setelah ditimang oleh Rindi.

"Shut...sayang, maaf ya Tante lupa. Tidur lagi ya" Ucap Rindi dengan menimang Antariksa dengan menepuk pelan punggung balita itu.

Dirasa sudah kembali terlelap, Rindi mendudukkan tubuhnya di samping Tiyas yang sedari tadi memperhatikan nya.

"Ya ampun Mbak Tiyas, kangen tahu udah lama, nggak ketemu" Ucap Rindi dengan senangnya dan menyandarkan kepalanya di bahu Tiyas sejenak.

"Sama Mbak, nggak nyangka lho kita ketemu lagi" Ungkap Tiyas yang dianggukki oleh Rindi. Tiyas mengelus pelan lengan Rindi.

"Kok Mbak Tiyas bisa jadi babysister nya Antariksa? Bukannya Mbak babysister nya Galaksi ya?" Tanya Rindi dengan bingung.

"Jadi Den Anta itu adalah kakak dari Den Gala Mbak" Ucap Tiyas yang membuat Rindi terperangah kaget. Rinfi masih terdiam mencerna ucapan Tiyas yang menurutnya sangat mengejutkan.

'Kok bisa kebetulan gini sih' Ucap Rindi dalam hati.

"Beneran Mbak? Nggak bohong kan?" Tanya Rindi untuk memastikan, dirinya masih belum percaya.

"Iya dong Mbak, Den Anta juga ditinggal oleh ibunya dan lebih parahnya lagi, mulai dia lahir sampai sekarang belum pernah digendong sama ibunya. Selama ini dia tinggal di rumah Nyonya Nada dan Tuan Andre. Den Anta juga dirawat oleh Oma dan Opanya" Ungkap Tiyas membuat Rindi tak sadar ikut menitikkan air matanya.

Rindi merasakan sakit hati ketika mendengarkannya. Seakan dirinya tak terima jika balita di gendongannya diperlakukan buruk oleh ibu kandungnya.

"Saya juga kagum sama Mbak Rindi. Biasanya Den Antariksa nggak mau sama orang baru kecuali keluarga, tapi ini kok langsung lengket sama Mbak. Kelihatannya langsung akrab begitu" Ucap Tiyas sehingga membuat Rindi tersenyum manis.

"Den Galaksi juga gitu ya. Wah kayaknya cocok jadi ibunya nih Mbak Rindi" Celetuk Tiyas sehingga membuat Rindi terkekeh dan geleng-geleng kepala.

"Jangan ngawur deh Mbak, ada-ada aja Mbak Tiyas ini" Ucap Rindi dengan tawa hambarnya.

Meskipun mulutnya berusaha mengelak, namun hatinya mengaminkan ucapan Tiyas. Rindi hanya berharap bisa menyayangi kedua anak tersebut sepenuh hatinya.

"Sikap Mbak Rindi juga jauh berbeda dengan perlakuan ibu kandung Den Anta dan Den Gala. Malah seperti Mbak Rindi yang ibu kandung mereka" Ungkap Tiyas yang membuat Rindi merasa terharu.

"Saya juga nggak tahu, kenapa bisa semudah ini untuk dekat dengan Anta dan Gala" Jawab Rindi dengan gelengan kepala pelan.

"Pantas saja saya merasa bahwa Anta dan Gala itu sama. Eh ternyata kakak beradik ya" Canda Rindi yang membuat Tiyas ikut tertawa.

Rindi menceritakan kesehariannya dengan Antariksa kepada Tiyas dengan antusias. Tiyas pun mendengarkannya dengan senang, karena bisa mendengar kedekatan Antariksa dengan Rindi.

"Gala gimana Mbak? Sehat kan dia? Suka rewel nggak?" Tanya Rindi dengan beruntun sehingga menyebabkan Tiyas tersenyum haru.

Tiyas mengerti jika Rindi menyayangi kedua cucu majikannya itu dengan tulus, terlihat dari cara memperlakukan Anta dan Gala yang sangat berbeda dengan perlakuan Laura dulu.

"Alhamdulillah, Den Gala udah nggak gampang rewel" Ucap Tiyas sehingga membuat Rindi tersenyum.

"Alhamdulillah Mbak, ikut senang dengarnya kalau begitu" Ucap Rindi.

"Den Anta kok bisa pules gitu boboknya, biasanya kalau nggak di baringkan di kasur suka rewel lho Mbak. Memang beda ya kalau sama Mbak Rindi. Den Anta sama Den Gala langsung bisa nurut aja gitu" Ucap Tiyas dengan seriusnya.

"Nggak tau juga nih Mbak, kalau deket sama mereka berdua itu, hawanya nyaman banget" Ungkap Rindi membuat Tiyas mengangguk.

"Sesuka-sukanya aku sama anak kecil nih ya Mbak, nggak pernah langsung akrab dalam sekali ketemu kayak mereka berdua" Ucap Rindi sembari membelai lembut wajah damai Anta yang sudah tertidur pulas.

"Kayaknya Mbak Rindi udah sayang gitu ya sama mereka berdua" Ungkap Tiyas dan dianggukki yakin oleh Rindi dengan senyumnya.

"Aku juga nggak tahu kenapa Mbak. Apalagi dengar cerita kalau Anta dan Gala diperlakukan buruk sama ibu kandungnya, kayak ada rasa marah dan rasa nggak terima aja gitu Mbak. Rasanya nyesek banget, mau marah tapi aku bukan apa-apanya" Terangkan Rindi membuat Tiyas terperangah tak percaya akan simpati Rindi.

"Mbak beneran sesayang itu sama mereka berdua?" Tanya Tiyas dan dianggukki oleh Rindi dengan mantap tanpa keraguan.

"Saya yakin, ini harus jadi ibunya Den Anta sama Den Gala" Ucap Tiyas dengan mantap.

Rindi tertawa karena ucapan Tiyas. Namun dalam hati, Rindi kembali mengaminkan do'a itu karena rasa ingin melindungi Anta dan Gala sudah besar.

'Boro-boro mau jadi ibunya Mbak, bapaknya aja aku nggak pernah liat. Nggak papa deh diamin kan dulu' Ucap Rindi dalam hati yang membuatnya terkekeh sendiri.

"Ada-ada aja deh Mbak Tiyas ini" Ucapnya dengan menggelengkan pelan kepalanya.

"Semoga aja kan Mbak" Jawab Tiyas yang akhirnya dianggukki oleh Rindi. Tiyas yang melihat anggukkan dari Rindi tersenyum cerah.

"Ya udah Mbak, saya pamit dulu. Takutnya nanti sudah ditunggu Nyonya dan Tuan di rumah" Ucap Tiyas.

"Kok buru-buru sih Mbak? Lain kali main kesini lagi ya" Ucap Rindi dengan nada lesunya sehingga dihadiahi tawa kecil oleh Tiyas.

Tiyas merasa begitu nyaman saat bersama dengan Rindi mungkin karena pembawaannya yang ramah dan mudah menyesuaikan sehingga membuat Tiyas nyaman saat mengobrol berdua dengan Rindi.

"Iya, Insyaallah Mbak" Jawab Tiyas.

Rindi menyerahkan Antariksa ke dalam gendongan Tiyas dengan hati-hati karena takut terbangun dan menangis. Setelah berada di gendongan Tiyas, Rindi mengantarkan sampai pintu utama dengan membawakan tas bawaan Antariksa.

"Sampaikan salam saya pada Nyonya Lia dan Tuan Johan ya Mbak, saya langsung pulang karena nanti takut Den Anta bangun lagi terus rewel" Ucap Tiyas kepada Rindi dan dianggukki olehnya disertai dengan senyuman.

"Terimakasih banyak ya Mbak sudah mau merawat Den Anta, dan maaf kalau Aden merepotkan Mbak" Ucap Tiyas lagi.

"Enggak sama sekali Mbak Tiyas. Malahan saya senang banget bisa merawat Anta seharian ini" Balas Rindi dengan menyentuh pipi Antariksa menggunakan jari telunjuknya.

"Saya pamit Mbak, Assalamualaikum" Pamit Tiyas dengan menenteng tas milik Antariksa.

"Iya Mbak, Waalaikumsalam" Jawab Rindi.

Setelah itu, Tiyas melangkah menuju mobil yang sudah ditunggu oleh sopir di halaman rumah Rindi. Sang sopir membantu membukakan pintu mobil untuk Tiyas.

"Hati-hati Pak, jangan ngebut ya" Teriak Rindi kepada sopir yang sudah hampir setengah baya. Sang sopir mengangguk dengan tersenyum dan mengacungkan jempolnya.

"Siap Mbak" Ucapnya. Setelah mobilnya berjalan dan membunyikan klakson sekali.

Setelah mobil yang membawa Anta menjauhi halaman rumahnya, Rindi memasuki rumahnya dan tak lupa menutup pintu utama karena hari sudah sore.

...*****...

Jangan bosan menunggu kelanjutannya ya kak...

Terimakasih untuk pembaca yang masih tetap stay di cerita pertama Karita dan Terimakasih untuk like serta komennya...

...Gracias...

Terpopuler

Comments

Dewie👓

Dewie👓

udah liat kamu rin.. saat papasan di rumah sakit itu lho

2024-01-07

1

Wardah Juri

Wardah Juri

lanjut

2023-12-08

0

Ipti Rokhah

Ipti Rokhah

aku baca berkali kali gak bosan

2023-11-27

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 VISUAL CAST "DJKMD"
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB 109
111 BAB 110
112 BAB 111
113 BAB 112
114 BAB 113
115 BAB 114
116 BAB 115
117 BAB 116
118 BAB 117
119 BAB 118
120 BAB 119
121 BAB 120
122 BAB 121
123 BAB 122
124 BAB 123
125 BAB 124
126 BAB 125
127 BAB 126
128 BAB 127
129 BAB 128
130 BAB 129
131 BAB 130
132 BAB 131
133 BAB 132
134 BAB 133
135 BAB 134
136 BAB 135
137 BAB 136
138 BAB 137
139 BAB 138
140 BAB 139
141 BAB 140
142 BAB 141
143 BAB 142
144 BAB 143
145 BAB 144 | Ending
146 BAB Pengumuman
147 BAB 145 | S2
148 BAB 146 | S2
149 BAB 147 | S2
150 BAB 148 | S2
151 BAB 149 | S2
152 BAB 150 | S2
153 BAB 151 | S2
154 BAB 152 | S2
155 BAB 153 | S2
156 BAB 154 | S2
157 BAB 155 | S2
158 BAB 156 | S2
159 BAB 157 | S2
160 BAB 158 | S2
161 BAB 159 | S2
162 BAB 160 | S2
163 BAB 161 | S2
164 BAB 162 | S2
165 BAB 163 | S2
166 BAB 164 | S2
167 BAB 165 | S2
168 BAB 166 | S2
169 BAB 167 | S2
170 BAB 168 | S2
171 BAB 169 | S2
172 BAB 170 | S2
173 BAB 171 | S2
174 BAB 172 | S2
175 BAB 173 | S2
176 BAB 174 | S2
177 BAB 175 | S2
178 BAB 176 | S2
179 BAB 177 | S2
180 BAB 178 | S2
181 BAB 179 | S2
182 BAB 180 | S2
183 BAB 181 | S2
184 BAB 182 | S2
185 BAB 183 | S2
186 BAB 184 | S2
187 BAB 185 | S2
188 BAB 186 | S2
189 BAB 187 | S2
190 BAB 188 | S2
191 BAB 189 | S2
192 BAB 190 | S2
193 BAB 191 | S2
194 BAB 192 | S2
195 BAB 193 | S2
196 BAB 194 | S2
197 BAB 195 | S2
198 BAB 196 | S2
199 BAB 197 | S2
200 BAB 198 | S2
201 BAB 199 | S2
202 BAB 200 | S2
203 BAB 201 | S2
204 BAB 202 | S2
205 BAB 203 | S2
206 BAB 204 | S2
207 BAB 205 | S2
208 BAB 206 | S2
209 BAB 207 | S2
210 BAB 208 | S2
211 BAB 209 | S2
212 BAB 210 | S2
213 BAB 211 | S2
214 BAB 212 | S2
215 BAB 213 | S2
216 BAB 214 | S2
217 BAB 215 | S2
218 BAB 216 | S2
219 BAB 217 | S2
220 BAB 218 | S2
221 BAB 219 | S2
222 BAB 220 | S2
223 BAB 221 | S2
224 BAB 222 | S2
225 BAB 223 | S2
226 BAB 224 | S2
227 BAB 225 | S2
228 BAB 226 | S2
229 BAB 227 | S2
230 BAB 228 | S2
231 BAB 229 | S2
232 BAB 230 | S2
233 BAB 231 | S2
234 BAB 232 | S2
235 BAB 233 | S2
236 BAB 234 | S2
237 BAB 235 | S2
238 BAB 236 | S2
239 BAB 237 | S2
240 BAB 238 | S2
241 BAB 239 | S2
242 BAB 240 | S2
243 BAB 241 | S2
244 BAB 242 | S2
245 BAB 243 | S2
246 BAB 244 | S2
247 BAB 245 | S2
248 BAB 246 | S2
249 BAB 247 | S2
250 BAB 248 | S2
251 BAB 249 | S2
252 BAB 250 | S2
253 BAB 251 | S2
254 BAB 252 | S2
255 BAB 253 | S2
256 BAB 254 | S2
257 BAB 255 | S2
258 BAB 256 | S2
259 BAB 257 | S2
260 BAB 258 | S2
261 BAB 259 | S2
262 BAB 260 | S2
263 BAB 261 | S2
264 BAB 262 | S2
265 BAB 263 | S2
266 BAB 264 | S2
267 BAB 265 | S2
268 BAB 266 | S2
269 BAB 267 | S2
270 BAB 268 | S2
271 BAB 269 | S2
272 BAB 270 | S2
273 BAB 271 | S2
274 BAB 272 | S2
275 BAB 273 | S2
276 BAB 274 | S2
277 BAB 275 | S2
278 BAB 276 | S2
279 BAB 277 | S2
280 BAB 278 | S2
281 BAB 279 | S2
282 BAB 280 | S2
283 BAB 281 | S2
284 BAB 282 | S2
285 BAB 283 | S2
286 BAB 284 | S2
287 BAB 285 | S2
288 BAB 286 | S2
289 BAB 287 | S2
290 BAB 288 | S2
291 BAB 289 | S2
292 BAB 290 | S2
293 BAB 291 | S2
294 BAB 292 | S2
295 BAB 293 | S2
296 BAB 294 | S2
297 BAB 295 | S2
298 BAB 296 | S2
299 BAB 297 | S2
300 BAB 298 | S2
301 BAB 299 | S2
302 BAB 300 | S2
303 BAB 301 | S2
304 BAB 302 | S2
305 BAB 303 | S2
306 BAB 304 | S2
307 BAB 305 | S2
308 BAB 306 | S2
309 BAB 307 | S2
310 BAB 308 | S2
311 BAB 309 | S2
312 BAB 310 | S2
313 BAB 311 | S2
Episodes

Updated 313 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
VISUAL CAST "DJKMD"
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB 109
111
BAB 110
112
BAB 111
113
BAB 112
114
BAB 113
115
BAB 114
116
BAB 115
117
BAB 116
118
BAB 117
119
BAB 118
120
BAB 119
121
BAB 120
122
BAB 121
123
BAB 122
124
BAB 123
125
BAB 124
126
BAB 125
127
BAB 126
128
BAB 127
129
BAB 128
130
BAB 129
131
BAB 130
132
BAB 131
133
BAB 132
134
BAB 133
135
BAB 134
136
BAB 135
137
BAB 136
138
BAB 137
139
BAB 138
140
BAB 139
141
BAB 140
142
BAB 141
143
BAB 142
144
BAB 143
145
BAB 144 | Ending
146
BAB Pengumuman
147
BAB 145 | S2
148
BAB 146 | S2
149
BAB 147 | S2
150
BAB 148 | S2
151
BAB 149 | S2
152
BAB 150 | S2
153
BAB 151 | S2
154
BAB 152 | S2
155
BAB 153 | S2
156
BAB 154 | S2
157
BAB 155 | S2
158
BAB 156 | S2
159
BAB 157 | S2
160
BAB 158 | S2
161
BAB 159 | S2
162
BAB 160 | S2
163
BAB 161 | S2
164
BAB 162 | S2
165
BAB 163 | S2
166
BAB 164 | S2
167
BAB 165 | S2
168
BAB 166 | S2
169
BAB 167 | S2
170
BAB 168 | S2
171
BAB 169 | S2
172
BAB 170 | S2
173
BAB 171 | S2
174
BAB 172 | S2
175
BAB 173 | S2
176
BAB 174 | S2
177
BAB 175 | S2
178
BAB 176 | S2
179
BAB 177 | S2
180
BAB 178 | S2
181
BAB 179 | S2
182
BAB 180 | S2
183
BAB 181 | S2
184
BAB 182 | S2
185
BAB 183 | S2
186
BAB 184 | S2
187
BAB 185 | S2
188
BAB 186 | S2
189
BAB 187 | S2
190
BAB 188 | S2
191
BAB 189 | S2
192
BAB 190 | S2
193
BAB 191 | S2
194
BAB 192 | S2
195
BAB 193 | S2
196
BAB 194 | S2
197
BAB 195 | S2
198
BAB 196 | S2
199
BAB 197 | S2
200
BAB 198 | S2
201
BAB 199 | S2
202
BAB 200 | S2
203
BAB 201 | S2
204
BAB 202 | S2
205
BAB 203 | S2
206
BAB 204 | S2
207
BAB 205 | S2
208
BAB 206 | S2
209
BAB 207 | S2
210
BAB 208 | S2
211
BAB 209 | S2
212
BAB 210 | S2
213
BAB 211 | S2
214
BAB 212 | S2
215
BAB 213 | S2
216
BAB 214 | S2
217
BAB 215 | S2
218
BAB 216 | S2
219
BAB 217 | S2
220
BAB 218 | S2
221
BAB 219 | S2
222
BAB 220 | S2
223
BAB 221 | S2
224
BAB 222 | S2
225
BAB 223 | S2
226
BAB 224 | S2
227
BAB 225 | S2
228
BAB 226 | S2
229
BAB 227 | S2
230
BAB 228 | S2
231
BAB 229 | S2
232
BAB 230 | S2
233
BAB 231 | S2
234
BAB 232 | S2
235
BAB 233 | S2
236
BAB 234 | S2
237
BAB 235 | S2
238
BAB 236 | S2
239
BAB 237 | S2
240
BAB 238 | S2
241
BAB 239 | S2
242
BAB 240 | S2
243
BAB 241 | S2
244
BAB 242 | S2
245
BAB 243 | S2
246
BAB 244 | S2
247
BAB 245 | S2
248
BAB 246 | S2
249
BAB 247 | S2
250
BAB 248 | S2
251
BAB 249 | S2
252
BAB 250 | S2
253
BAB 251 | S2
254
BAB 252 | S2
255
BAB 253 | S2
256
BAB 254 | S2
257
BAB 255 | S2
258
BAB 256 | S2
259
BAB 257 | S2
260
BAB 258 | S2
261
BAB 259 | S2
262
BAB 260 | S2
263
BAB 261 | S2
264
BAB 262 | S2
265
BAB 263 | S2
266
BAB 264 | S2
267
BAB 265 | S2
268
BAB 266 | S2
269
BAB 267 | S2
270
BAB 268 | S2
271
BAB 269 | S2
272
BAB 270 | S2
273
BAB 271 | S2
274
BAB 272 | S2
275
BAB 273 | S2
276
BAB 274 | S2
277
BAB 275 | S2
278
BAB 276 | S2
279
BAB 277 | S2
280
BAB 278 | S2
281
BAB 279 | S2
282
BAB 280 | S2
283
BAB 281 | S2
284
BAB 282 | S2
285
BAB 283 | S2
286
BAB 284 | S2
287
BAB 285 | S2
288
BAB 286 | S2
289
BAB 287 | S2
290
BAB 288 | S2
291
BAB 289 | S2
292
BAB 290 | S2
293
BAB 291 | S2
294
BAB 292 | S2
295
BAB 293 | S2
296
BAB 294 | S2
297
BAB 295 | S2
298
BAB 296 | S2
299
BAB 297 | S2
300
BAB 298 | S2
301
BAB 299 | S2
302
BAB 300 | S2
303
BAB 301 | S2
304
BAB 302 | S2
305
BAB 303 | S2
306
BAB 304 | S2
307
BAB 305 | S2
308
BAB 306 | S2
309
BAB 307 | S2
310
BAB 308 | S2
311
BAB 309 | S2
312
BAB 310 | S2
313
BAB 311 | S2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!