Aryan berlari dari ruangannya untuk segera pulang ke rumah, ia seakan ingin tiada saat mendapatkan telepon dari seseorang dirumahnya. Roy yang melihat atasannya berlari tentu saja menyusul.
"Tuan, ada apa?" tanya Roy membuat Aryan berhenti berlari.
"Antar aku pulang sekarang," jawab Aryan kemudian masuk ke dalam mobil disusul oleh Roy yang duduk di kursi kemudi.
Roy mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi sesuai dengan permintaan Aryan, entah apa alasannya tapi Aryan terlihat begitu khawatir bahkan ketakutan.
Terlihat berkali kali Aryan mencoba menghubungi seseorang yang tidak menjawabnya, keringat bercucuran di dahi Aryan sesekali pria itu mengigit bibirnya.
"Tuan anda baik baik saja?" tanya Roy aneh melihat bos nya.
"Iya Roy, saya tidak apa apa. percepat jalannya," perintah Aryan dan Roy lantas menaikkan kecepatan nya.
Setalah memecah jalanan ibukota yang ramai, mobil Aryan terparkir dengan sempurna di halaman rumah nya yang ia tinggali bersama Diandra.
"Ya Tuhan," gumam Aryan seraya berlari masuk ke dalam rumahnya.
Ketika pintu rumahnya terbuka, matanya melotot melihat siapa yang ada disana. Orang itu mendekat padanya, dengan tatapan menohok ia menatap Aryan yang menciut.
PLAKK
Tamparan keras mendarat sempurna di pipi Aryan yang tidak terlihat jerawat ataupun beruntus sama sekali, pria itu memegangi pipinya yang terasa panas bahkan ia tidak menyangka jika orang yang begitu menyayanginya akan melakukan tindakan seperti ini padanya.
"Jelaskan apa ini semua Aryan?!" bentak wanita paruh baya itu, kilatan amarah terlihat dimatanya yang ia lontarkan pada cucunya.
"Oma aku bisa jelaskan, Oma aku mohon jangan marah," ujar Aryan meraih tangan sang Oma namun Oma Vina malah menepisnya.
"Aryan, kenapa kamu melakukan ini semua?" tanya Opa Aditya seketika membuat nafas Aryan terasa tercekat di tenggorokannya.
"Oma, opa. Ini semua bukan salah Aryan, ini salahku," ucap Diandra mencoba membela Aryan.
"Kamu diam Dara!" balas Oma Vina membuat Diandra terdiam.
"Jelaskan!" bentak Oma Vina lagi.
"Kenapa kamu tega menculik gadis tak bersalah ini dihari pernikahannya? dia tidak salah apapun Aryan. Kecelakaan itu adalah sebuah takdir dan tidak di rencanakan sama sekali," ucap Opa Aditya dengan tegas.
"Itu tidak benar Opa, orangutannya sudah merencanakan kecelakaan itu sebelumnya," ujar Aryan membuat semua yang ada disana kebingungan dengan ucapan Aryan.
"Apa maksudmu Aryan? itu semua kecelakaan," ucap Diandra menatap nyalang pada suaminya.
"Tidak!" bentak Aryan membuat Diandra tersentak kaget.
"Orangtua mu itu penjahat, mereka adalah anak buah musuh ayahku. Mereka merencanakan kecelakaan terhadap orang tua ku. Mereka berpikir hanya orangtuaku yang tiada, tapi takdir berkata lain untuk orang jahat seperti mereka," balas Aryan penuh penekanan di setiap katanya.
"Tidak! itu tidak mungkin!" elak Diandra, ia tidak terima jika kedua orangtuanya dituduh dengan alasan yang menurutnya tidak benar.
"Kau mau bukti hah?!" teriak Aryan di depan wajah Diandra.
"Aryan? lelucon macam apa ini?" tanya Oma Vina tidak mengerti dengan ucapan cucunya.
"Roy?" panggil Aryan seketika asistennya itu langsung masuk menghampirinya.
"Berikan bukti buktinya," pinta Aryan kemudian Roy memberikan ponselnya pada tuannya.
Aryan lantas memutar sebuah video dimana di dalamnya ada seorang pria yang duduk dengan tubuh terikat, pria itu sudah penuh dengan luka luka yang mengeluarkan darah di bagian kepala dan juga sudut bibirnya.
Dalam video, terlihat pria itu mengaku siapa dirinya dan siapa rekannya dan pastinya siapa itu bos mereka.
"Saya anak buah tuan Robert dan Justin. Kami dikirim beliau dari LA untuk melakukan pembunuhan berencana terhadap tuan dan nyonya Alya. Kami adalah saya bersama tuan dan nyonya Indra aneska. Kami sama sama mendapatkan imbalan besar atas perencanaan itu," ucap pria dalam video tersebut, ia menyebut nama kedua orangtua Diandra juga disana.
"Sekarang kalian percaya padaku?" tanya Aryan membuat Vina dan Diandra sama sama lemas.
"Tidak, orangtuaku tidak mungkin berbuat sejahat itu!" elak Diandra tidak percaya juga orangtuanya akan sekejam itu.
"Itulah kenyataannya, dan kau yang harus membayar perbuatan menjijikan orangtua mu," balas Aryan membentak dengan suara yang memenuhi ruangan.
"Aryan, darimana kamu mengetahui ini semua?" tanya Aditya, tidak menyangka jika cucunya akan menggali informasi sampai sejauh ini.
"Sejak aku tahu orangtuaku tiada karena kecelakaan beruntun, aku tidak percaya. Aku menaruh keraguan dalam hati dan sejak saat itu aku dan Roy melakukan penyelidikan. Tempat kejadian 20 tahun lalu yang kini sudah berubah dan juga masa lalu ayah dan bunda. Semua itu aku gali demi keadilan ayah dan bunda ku Opa," jawab Aryan menjelaskan dengan pasti.
"Benarkah anak anakku tiada karena pembunuhan berencana?" gumam Vina lirih, tubuhnya jatuh dalam dekapan Aditya yang sigap.
Sementara Diandra terduduk lemas di sofa, ia tidak menyangka jika orangtuanya sekejam itu. Dan setelah hari ini ia benar benar mengakui jika dirinya pantas membayar mahal pada Aryan. Karena kedua orangtuanya yang jahat, Aryan harus kehilangan kasih sayang ayah dan bundanya.
Memang benar dirinya juga kehilangan, tapi ia kehilangan karena tingkah orangtuanya sendiri berbeda dengan Aryan.
"Kini aku tahu kenapa Aryan begitu membenciku, setelah hari ini aku sadar bahwa aku benar-benar harus membayar mahal atas perbuatan mereka. Bahkan siksaan yang Aryan berikan padaku bukanlah apa apa bagi dirinya yang kehilangan selama 20 tahun," batin Diandra berteriak histeris.
NAH GIMANA TUH??
BERSAMBUNG........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Heryta Herman
picik banget yanpikiran si aryan...apa klo sdh menyiksa diandra,orang tuamu bisa hidup lagi??tdk akan tenang hidupmu dgn dendam dlm hatimu..
2024-04-27
0
Angelliana
kesalahan orang tua tidak dipertanggungjawabkan kepada anak anak mereka, apalagi si anak tidak tau menahu tentang hal tersebut. kecuali si anak juga terlibat
Pembalasan dendam adalah pemikiran picik. karena tidak dibalas pun pasti akan terbalas dengan sendirinya, karena tuhan itu ada,
pembelaan seperti apa yang ingin Aryan dapatkan, dia saja bertindak dan bertingkah seperti iblis, apa bedanya dengan pembunuh?
2023-01-06
0
Aprilia***
huhhh..gara2 bisnisss 4nyawa melayang 😤😤😤😤😤
2021-08-25
0