Pernikahan Paksa

Dengan sekuat tenaga Diandra mencoba memberontak dari Aryan yang menyeret nya dengan kasar menuju mobil. Meski pergelangan tangannya terasa sakit ia tidak peduli karena ia harus bisa lolos dari pria tak berperasaan seperti Aryan.

"Lepaskan aku, lepaskan!" tegas Diandra dengan memberontak.

Namun dia tetaplah perempuan yang tenaga nya tidak sebanding dengan Aryan, dengan kasar Aryan menghempaskan tubuh Diandra kemudian menutup pintu mobilnya dengan kasar.

"Diam dan jangan memberontak sebelum aku membuatmu menyusul orang tuamu." Ancam Aryan menatap Diandra dengan tatapan menusuk.

"Aku lebih baik tiada daripada harus menjadi tahanan pria tidak berperasaan dan tidak bermoral seperti mu," balas Diandra tersenyum mengejek.

"Benarkah? tapi sayangnya aku tidak mau kau mati secepat itu. Mungkin 30 hari penuh bisa aku gunakan untuk menyiksamu," cicit Aryan menunjukkan senyum devil nya pada Diandra.

"Tidak waras, kau sudah gila. Kau ini sudah kehilangan akal sehatmu," umpat Diandra namun Aryan hanya diam balas menyahuti celotehan tidak jelas gadis di sebelahnya ini.

Aryan memutar setirnya saat melihat tempat tujuannya saat ini, dapat Diandra lihat tempat apa yang Aryan datangi bersama dirinya dengan paksa.

"Kantor urusan agama, mau apa dia membawaku kesini?" gumam Diandra bertanya tanya.

"Keluar," perintah Aryan kemudian ia keluar duluan dari mobil di susul oleh Diandra.

"Mau apa kita kesini?" tanya Diandra ketus.

"Kau pikir KUA untuk apa? mengurus surat pajak?" tanya Aryan membuat Diandra geram.

"Terserah apa katamu, tapi aku harus pergi," balas Diandra ingin pergi namun buru buru Aryan cegah dengan menggendongnya.

"Jangan coba untuk lari apalagi memberontak di dalam, atau aku akan menjadikanmu makanan anjing liar peliharaan anak buahku." Tekan Aryan namun Diandra tidak peduli dan terus memberontak agar bisa lepas dari Aryan.

"Lepaskan aku, tolong!!!" teriak Diandra membuat beberapa orang disana langsung mendekati mereka.

"Mohon maaf pak, ada apa ini?" tanya Satpam berbaju putih celana hitam dengan pentungan di tangannya.

"Maaf pak, calon istri saya hanya sedang marah jadi dia berteriak minta tolong," jawab Aryan kemudian segera membawa Diandra masuk ke dalam kantor itu.

Di dalam terlihat Asisten Aryan yang sudah menyiapkan berkas berkas yang mereka butuhkan, di depan nya ada petugas KUA yang sedang memeriksa data dengan rinci.

"Silahkan duduk," ucap Pak penghulu mempersilakan keduanya duduk.

Aryan menarik Diandra dan memaksa gadis itu untuk duduk, keduanya kini duduk berdampingan dengan penghulu di depan mereka yang siap menjadi perantara dalam ikatan suci pernikahan Aryan dan Diandra.

"Tidak ada keluarga yang datang sebagai wali?" tanya Pak penghulu melihat kedua mempelai dan hanya ada asisten Aryan saja.

"Kami sama-sama tidak punya orangtua, dia juga hidup sebatang kara jadi asisten saya yang akan menjadi wali darinya," jawab Aryan dengan dingin.

Mendengar jawaban Aryan, pak penghulu itu akhirnya mengangguk sebagai persetujuan atas ucapan mempelai pria. Ia memberikan tangannya kepada Aryan untuk ia jabat agar ijab qobul bisa segera di lakukan.

"Sudah siap?" tanya Pak penghulu.

"Sudah," jawab Aryan singkat dengan tangan yang sudah menjabat tangan penghulu.

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau Aryan Rahdian Brawijaya dengan Diandra Aneksa, dengan mas kawin tersebut dibayar tunai," ucap pak penghulu.

"Saya terima nikah dan kawinnya Diandra Aneska dengan mas kawin tersebut tunai," sahut Aryan dengan cepat.

Diandra memejamkan matanya meloloskan setetes air mata kesedihan, pernikahan yang ia impikan sejak dulu tak terjadi dan justru malah dipaksa menikah dengan pria yang tidak pernah ia kenal sebelumnya.

Entah mengapa takdir selalu tidak adil padanya, kedua orangtuanya, Andi, dan sekarang ia harus menghabiskan waktu penuh penderitaan bersama pria yang berstatus sebagai suaminya.

"Alhamdulillah, selamat sekarang kalian sudah sah menjadi pasangan suami dan istri. Semoga pernikahan ini bisa berjalan dengan lancar sampai kalian sama sama beruban," ujar Penghulu mendoakan.

"Roy, urus surat surat pernikahannya." Perintah Aryan pada asistennya yang sejak tadi diam menjadi wali dari Diandra.

"Ayo," ajak Aryan kembali menyeret Diandra keluar dari kantor KUA untuk ke mobil dan kembali kerumah.

"Hari ini bukan pernikahan kita, tapi hari dimulainya penderitaan mu," ujar Aryan tersenyum penuh kemenangan pada Diandra yang menatapnya dengan tatapan kebencian.

Gimana selanjutnya? tungguin besok oke🤗🤗

BERSAMBUNG.........

Terpopuler

Comments

🌷Tuti Komalasari🌷

🌷Tuti Komalasari🌷

baru baca udah menarik...

2021-11-30

2

Rico Rico

Rico Rico

alah nanti juga jd bucin...

2021-10-01

0

noname

noname

mas kawinnya kn hrs disebutin pas ijab nnti klo qobul br tersebut dibayar tunai gt kn??

2021-08-19

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!