Perubahan Sikap

Dengan rasa lelah karena seharian bekerja di kantor, Aryan pulang ke rumah yang ia tempati bersama Diandra. Saat masuk ia langsung di sambut oleh wanita itu yang melempar senyum padanya.

"Kau baru pulang?" tanya Diandra mendekati Aryan, mengambil jas dan tas kerja nya sebelum akhirnya Diandra bawa menuju kamar Aryan.

Aryan sendiri merasa curiga dengan perubahan sikap Diandra pada dirinya, ia menyipitkan matanya memandang Diandra dengan tatapan tajam.

"Kau merencanakan apa?" tanya Aryan dengan nada dingin.

"Rencana? maksudmu?" tanya Diandra balik tanya.

Aryan tidak menjawab ia segera pergi ke kamarnya meninggalkan Diandra yang tersenyum misterius menatapnya tadi.

"Hari pertama," gumam Diandra kemudian segera pergi ke kamar nya untuk istirahat karena sekarang juga waktu sudah sangat malam.

Sementara Aryan, ia segera merendam diri untuk menenangkan pikirannya yang semerawut setelah seharian mengurus banyak sekali pekerjaan. Dengan kepala terdongak dan mata terpejam, Aryan tiba tiba memikirkan perubahan sikap Diandra pada dirinya.

"Ada apa dengan wanita itu, ia tidak mungkin bisa tiba tiba baik padaku. Aku tidak akan pernah percaya padanya, pasti dia merencanakan sesuatu yang jahat," cicit Aryan waspada jika Diandra hanya ingin membalas dendam.

Keesokan harinya Aryan bangun lebih dulu, ia segera mengganti pakaiannya dengan pakaian olahraga. Mengingat hari ini hari libur ia akan melakukan lari pagi berkeliling halaman rumah sebelum olahraga dengan alat alat.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat Aryan menoleh, ia tahu itu pasti Diandra karena dirumah ini hanya ada mereka berdua. Perlahan pintu mulai terbuka memperlihatkan Diandra yang ingin mengajak sarapan bersama.

"Ayo kita sarapan bersama," ajak Diandra namun Aryan diam saja tidak menyahut.

"Aryan?" panggil Diandra dan Aryan tersadar dari lamunannya tentang wanita itu.

"Aku tidak butuh sarapan buatanmu," ucap Aryan kemudian pergi meninggalkan rumah dan mulai berlari di sekitar halaman rumah.

Diandra mendekati jendela, ia bisa melihat Aryan yang berlari santai di sekitar rumah. Diandra tersenyum, mungkin Aryan curiga padanya tapi ia rasa Aryan tidak akan tahu rencana sebenarnya.

"Aryan Brawijaya, akan ku buat kau gila karena cinta." Tekan Diandra dengan nafas yang menggebu-gebu dan hasrat yang mendorong untuk balas dendam.

***

Setalah olahraga di sekitar halaman rumah, Aryan masuk ke dalam rumah dan lagi lagi ia disambut dengan senyuman Diandra yang membuat Aryan muak melihatnya.

"Ini Aryan, minumlah." Tutur Diandra seraya menyodorkan segelas air pada Aryan.

Aryan melihat gelas di tangan Diandra bergantian dengan wanita itu, pelan pelan Aryan meraih minumnya dan mengerahkan nya ke kepala Diandra.

"Astaga, Aryan!" seru Diandra merasakan basah karena air yang Aryan siram padanya.

Aryan menarik rambut belakang Diandra dengan kuat agar wanita itu mendekat, tangan kanan mencengkram rambut sementara tangan kiri memegang pipi Diandra.

"Apa yang kau rencanakan heuh?" tanya Aryan penuh penekanan.

"Apa maksudmu, aku tidak merencanakan apapun. Aku pasrah menerima takdir ku saat ini, aku hanya Ingin patuh pada suamiku," jawab Diandra membuat Aryan terkekeh jijik mendengar nya.

"Apa kau bilang? suamiku?" tanya Aryan menajamkan pendengarannya diakhiri dengan decihan gak suka. "Sudah ku katakan, jangan pernah menganggap ku sebagai pasanganmu karena apa? karena aku tidak sudi," lanjut Aryan melepaskan cengkraman rambut Diandra kasar.

"Tapi meskipun begitu kau tetap suamiku, secara hukum dan agama. Aku bisa saja melaporkanmu atas tuduhan kdrt, tapi aku tidak melupakannya karena aku benar-benar ingin hidup sebagai Diandra yang dianggap sudah tiada dan aku tidak peduli kau akan mencintaiku atau tidak. Yang aku tahu kau adalah suamiku," balas Diandra dengan tatapan lembut menatap mata Aryan.

"Berhenti mengucapkan kata 'suamiku' sungguh aku muak dan mual mendengar kata itu terucap dari mulut mu. Jangankan memanggilku dengan panggilan khusus, untuk memanggilku dengan sebutan 'pak' saja aku tidak sudi," desis Aryan kemudian segera ke lantai dua untuk berolahraga dengan alat alat olahraga pribadinya.

Saat sedang asik berolahraga ponsel miliknya berdering, ia berhenti kemudian segera mengangkat telepon yang ternyata adalah Oma Vina.

"Aryan, kamu kemana nak? kenapa tidak pulang lagi?" tanya Oma Vina dari sebrang telepon.

"Aku sedang banyak meeting Oma, tapi aku juga tidak bisa pulang dan akhirnya aku istirahat di kantor," jawab Aryan dan Omanya terus saja merocos menghawatirkan keadaan cucunya.

"Ya sudah Oma, aku akan pulang setelah semuanya disini selesai," ucap Aryan mematikan sambungan teleponnya.

"Oma belum tahu jika Diandra ada bersamaku, apa aku beritahu pada mereka saja?" gumam Aryan. "tidak, jika aku lakukan itu maka Oma pasti akan membawa Diandra dan aku tidak mau itu. Hukuman untuk wanita belumlah cukup," lanjut Aryan menggelengkan kepalanya ketika sesaat tadi ia berpikir untuk memberitahu keberadaannya dirinya dan Diandra saat ini.

Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan 🙏🤗

BERSAMBUNG..........

Terpopuler

Comments

Rose Reea

Rose Reea

👏👏👏
Good Luck D

2024-04-06

1

Biah Kartika

Biah Kartika

Sama-sama mau balas dendam, akhirnya jatuh cinta dan bikin dehh, suka sekali ☺🤗

2023-09-11

2

Reva Novianti Pasaribu

Reva Novianti Pasaribu

Thor kok perempuan yg berjuang terlebih dahulu kenapa gk laki-laki Thor seperti Zidan
enaknya laki-laki yg terlebih dahulu berjuang mendapatkan cinta perempuan
tapi walaupun aku suka karya mu Thor 😘

2021-12-20

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!