Masih Berlanjut

Diandra masuk ke dalam kamar Aryan tanpa mengetuk pintunya lebih dulu karena kedua tangannya sibuk memegang nampan dan tak lupa ia melepas alas kakinya ketika ingin masuk ke dalam kamar Aryan. Ia membawakan makan malam untuk Aryan yang tidak mau makan meski sebelumnya Diandra sudah memaksanya.

"Aryan, aku membawakan mu makan malam," ucap Diandra meletakkan nampan yang ia bawa di meja dimana Aryan sedang duduk menatap layar laptop nya.

"Nanti kita bicarakan lagi," tutup Aryan yang saat itu ternyata sedang meeting online dengan para karyawannya.

Setalah menutup laptopnya, Aryan menatap Diandra dengan tajam. Tangannya meraih tangan Diandra kemudian mencengkram nya dengan kuat sampai membuat wanita itu kesakitan.

"Aryan, sakit," ringis Diandra memegang tangan Aryan yang ada di tangannya.

"Mau apa kau kesini ha? kau tidak tau aku sedang meeting penting?" tanya Aryan dengan nada tinggi seiring dengan cengkraman di tangan Diandra yang kian menguat.

"Aku, aku tidak tahu. aku hanya ingin mengantarkan makan malam untukmu," jawab Diandra dengan suara yang berat karena dirinya sambil meringis kesakitan.

"Sudah aku katakan berkali kali, aku tidak butuh makanan buatanmu. Baik sarapan, makan siang, dan makan malam, jika itu semua buatanmu maka aku enggan memakan nya." Tekan Aryan masih belum melepaskan tangan Diandra.

"T-tapi, tapi kau belum makan," cicit Diandra pelan.

"Memangnya kenapa jika aku belum makan?! seharusnya kau bahagia jika aku tidak makan, dengan begitu aku bisa mati dan kau bisa terbebas dari siksaan dariku," balas Aryan menepis tangan Diandra dengan kasar.

"Jangan katakan itu," lirih Diandra menundukkan kepalanya. "cukup aku yang tiada disini, kau berhak bahagia. Kau berhak mendapatkan wanita yang bisa membuatmu bahagia, bukan wanita seperti aku yang hanya bisa membuat mu marah," lanjut Diandra dengan air mata yang sudah terkumpul di pelupuk matanya.

"Buang jauh-jauh air matamu itu, karena aku tidak kasihan sedikitpun padamu," desis Aryan menekuk wajahnya.

Aryan melihat makanan yang dibawa Diandra, ia mendekati makanan itu kemudian mengambil nya. Di depan Diandra ia mengarahkan sendok ke dalam mulutnya membuat Diandra tersenyum dengan bahagia.

Namun senyumannya seketika hancur bersamaan dengan piring yang Aryan lempar hingga pecah dan makanan di dalamnya berhamburan di lantai.

"Bersihkan!" perintah Aryan kemudian ia keluar dari kamarnya, membawa laptop ke dalam ruang kerjanya dan tak lupa untuk mengunci nya agar tak ada yang mengganggu lagi.

Sementara Diandra, ia memunguti satu persatu pecahan piring dan memasukannya ke dalam plastik, tangannya tertusuk oleh pecahan piring itu namun ia tidak peduli dan terus memunguti pecahan piring itu satu satu.

"Ini semua harus di sapu dan di pel," gumam Diandra kemudian berbalik untuk mengambil sapu dan kain pel.

"Akhhh," rintih Diandra saat merasakan sesuatu menusuk kakinya yang tidak memakai alas apapun. Memang tadi ia melepas nya saat ingin masuk ke dalam kamar Aryan.

Diandra memegang sandaran kursi dengan kuat saat merasakan tusukan beling di kakinya terasa sangat sakit. Pelan pelan ia duduk di sofa kemudian mencabut pecahan piring itu dan menyebabkan darah yang keluar dari kakinya semakin banyak.

"Awww, sakit sekali." Rintih Diandra sambil memegangi kakinya yang nyeri nyeri pedas.

"Diandra!!!" panggil Aryan dengan teriakan yang begitu kencang.

Dengan secepat kilat Diandra menghampiri Aryan, tidak mempedulikan rasa sakit di kakinya. Dengan nafas yang sedikit ngos-ngosan, ia menatap Aryan dan tersenyum.

"Ada apa?" tanya Diandra.

"Belikan aku makanan," perintah Aryan memberikan 2 lembar uang pecahan seratus ribu pada Diandra.

"Tapi Aryan aku...," ucapan Diandra terhenti karena Aryan menatapnya dengan tajam.

"Nasi goreng dan jangan coba-coba untuk kabur, jika kau lakukan itu makan habislah kau," potong Aryan kemudian kembali masuk ke dalam ruang kerjanya dan tak lupa menguncinya.

Diandra menunduk melihat kakinya yang masih berdarah dan di lantai yang ia lewati terlihat juga ceplakan kakinya yang berwarna merah di lantai putih itu.

Menghela nafas dalam, Diandra mulai berjalan pelan pelan untuk membelikan suaminya nasi goreng. Entah dengan apa ia membelinya, karena selama dirumah ini tidak pernah sekalipun ia melihat ada motor di gudang, yang ada hanya mobil mobil saja.

"Tenang Diandra, kamu harus kuat oke. Ingat tujuanmu kan," gumam Diandra menyemangati dirinya sendiri.

Ia terus berjalan menyusuri trotoar, ia berharap akan ada tukang nasi goreng yang lewat sehingga ia tidak perlu jauh-jauh pergi ke ujung komplek.

"Akhhh sakit sekali," ringis Diandra duduk di halte bus yang ada disana sambil melihat kakinya yang hanya terbungkus tisu.

Setelah merasa cukup istirahat, Diandra melanjutkan langkahnya menuju tukang nasi goreng yang sudah terlihat dari tempatnya namun jaraknya masih lumayan jauh.

"Oke Diandra lihat itu di sana tukang nya," cicit Diandra kemudian dengan semangat ia berjalan mendekati tukang nasi goreng itu.

Sementara Aryan, ia keluar dari ruang kerjanya setelah meeting online dengan para karyawannya selesai. Ia sudah sangat mengantuk namun Diandra tak kunjung pulang.

Saat keluar, Aryan dibuat terkejut melihat noda darah di lantai, bentuknya seperti ceplakan kaki. Ia mengikuti noda itu yang ternyata berawal dari kamarnya.

"Astaga, apa apaan ini!" seru Aryan melihat makanan yang ia lempar tadi belum di rapihkan dan juga banyak darah di sana.

"Awas kau Diandra, kau tidak becus sama sekali." Tekan Aryan mengepalkan tangannya kuat.

ARYAN JAUH YA DARI BUNDA SAMA AYAHNYA☹️☹️

BERSAMBUNG........

Terpopuler

Comments

Juan Sastra

Juan Sastra

sebenarnya novel ini sekuel dr novel mana thorr

2022-12-02

1

Neng Niehan

Neng Niehan

boleh ga aku jadi tukang nasi goreng x? biar aku buatin yg spesial buat Aryan sedikit potas dan sianida pasti ajib rasa x

2022-06-29

1

Reva Novianti Pasaribu

Reva Novianti Pasaribu

ayo Diandra buat Aryan jatuh cinta pada mu biar dia bucin,
kasian Diandra, semangat Diandra berjuang mendapatkan cinta Aryan

2021-12-20

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!