MATI RASA
Prangg!!
Suara piring yang dibanting dengan sangat keras menggema ke seluruh ruangan. Pecahan-pecahan piring itu hampir saja mengenai kaki Alea kalau saja ia tak menghindar dan berlari ke pojok ruangan.
Seorang laki-laki yang baru saja melempar piring itu berdiri dengan sorot mata tajam penuh amarah menatap Alea. Sementara di belakang lelaki itu berdiri seorang perempuan cantik dengan baju yang sangat seksi bersidekap sambil tersenyum mengejek.
"Apa kau tuli? Atau telingamu sudah tidak berfungsi dengan baik? Sudah aku bilang jangan ikut campur urusanku, tapi kenapa kau masih tetap mencampuri urusanku?" Bian mencengkeram rahang Alea cukup keras hingga membuat Alea meringis kesakitan.
"Sakit, Bi .... " Alea mencoba melepaskan cengkraman tangan Bian di rahangnya
"Ini hukuman karena kau tidak mendengarkan ucapanku!" Bian melepaskan cengkraman tangannya dengan kasar.
Alea memegang rahangnya yang terasa nyeri, air matanya sudah menetes membasahi pipinya.
"Tapi aku ini istrimu Bian, aku berhak marah karena kau membawa perempuan lain ke rumah ini," ucap Alea dengan isak tangisnya
"Kamu memang istriku Alea, tapi hanya di atas kertas, karena aku tidak pernah menginginkanmu sebagai istriku!"
"Bian .... "
"Cukup!"
"Aku malas berdebat denganmu, kalau kau masih juga mencampuri urusanku, aku akan mengusirmu dari sini!"
"Jangan! Aku mohon jangan usir aku, Bian. Aku mencintaimu, aku tidak ingin berpisah denganmu, aku mohon ... jangan usir aku dari rumah ini." Alea tiba-tiba bersimpuh di kaki Bian, ia memohon sambil menangis menatap Bian yang tersenyum sinis padanya.
"Kalau kau menurut dan mau mengikuti perintahku, aku akan membiarkanmu tetap tinggal di sini. Tapi jika kamu masih ikut mencampuri urusanku, aku tidak akan segan-segan menghukummu dan mengusirmu dari sini!" seru Bian penuh penekanan, kemudian melepaskan tangan Alea yang memegangi kakinya dengan kasar.
Alea duduk bersimpuh sambil menangis. Ia menatap Bian dengan derai air mata, saat melihat suaminya itu menggandeng perempuan tadi naik ke atas menuju kamarnya.
Alea dengan hati-hati membersihkan pecahan-pecahan beling yang berserak di lantai. Hatinya hancur seperti serpihan-serpihan beling di depannya yang sedang ia bersihkan.
'Kenapa kamu begitu tega, Bi?Tidakkah kau mengerti perasaanku?' Air mata Alea mengalir seiring rasa sakit di hatinya.
'Aku hanya marah karena kau membawa perempuan lain ke rumah ini, karena aku ini istrimu. Aku mencintaimu, Bian. Apa aku salah?' Alea menatap ke lantai atas, di mana Bian membawa perempuan itu ke dalam kamarnya. Air matanya kembali mengalir. Seandainya bisa, ia ingin sekali berlari dan menyeret perempuan itu dari kamar dan mengusirnya. Namun, ancaman Bian membuatnya takut. Alea takut Bian benar-benar mengusirnya dari rumah.
Setelah Alea selesai membereskan kekacauan yang dilakukan suaminya, ia kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar tamu. Karena tidak mungkin ia masuk ke dalam kamarnya dan menyaksikan suaminya sendiri sedang bercumbu dengan perempuan lain.
Alea mengguyur tubuh lelahnya. Ia benar-benar lelah hati dan pikiran. Ia tidak menyangka, jika lelaki yang sangat dicintainya tega melakukan sesuatu yang menyakiti dirinya. Pernikahannya bahkan belum genap sebulan, tetapi suaminya sudah membawa perempuan itu dua kali, dan yang lebih menyakitkan lagi, suaminya membawa perempuan itu masuk ke dalam kamar yang biasa ditempati oleh mereka berdua.
Alea menangis di bawah guyuran shower, meratapi nasibnya yang begitu menyedihkan.
"Kenapa kau setuju menikah denganku kalau hanya untuk menyakitiku, Bi? Seharusnya dulu kau menolak pernikahan ini kalau kau memang tidak menginginkanku," lirih Alea.
*****
Sebulan sebelum pernikahan.
"Alea, apa kau sudah punya pacar?" Anita menatap putrinya yang sedang asyik melahap makanannya siang itu.
"Kenapa Mama bertanya seperti itu?"
"Mama ingin lihat kamu menikah Al, lagipula usiamu sudah pantas untuk menikah." Anita menatap Alea dengan penuh kasih sayang.
"Ma, Alea mau menikah, tapi Alea hanya mau menikah dengan Bian, bukan yang lain."
"Bian?" Alea mengangguk.
"Bian anaknya Pak Aditama tetangga sebelah kita?"
"Iya, Ma. Alea sudah menyukainya dari dulu hingga sekarang. Alea hanya mau menikah dengan dia."
"Tapi Mama dengar, dia sudah punya kekasih, Alea."
"Iya, Ma, Bian memang sudah punya kekasih." Alea tertunduk, ***** makannya seketika hilang.
Melihat raut wajah anaknya yang berubah lesu, Anita merasa sedih. Alea adalah anak perempuan satu-satunya dari tiga bersaudara.
'Aku harus melakukan sesuatu untuk Alea.'
Dua minggu setelah pembicaraan antara Alea dan mamanya di ruang makan saat itu, tiba-tiba saja keluarga Aditama datang ke rumah Alea bersama Bian. Alea yang saat itu baru saja pulang dari jalan-jalan sedikit terkejut, karena kedatangan mereka. Tetapi, Alea lebih terkejut lagi, saat mengetahui kalau kedatangan mereka ternyata untuk melamar dirinya.
Bian dan keluarganya datang untuk melamar dirinya. Alea begitu bahagia mendengarnya. Semuanya serasa mimpi baginya, karena orang yang selama ini dia cintai ternyata datang ke rumah untuk melamar dirinya, dan Alea lebih bahagia lagi setelah mendengar kalau dirinya dan Bian akan menikah secepatnya.
Benar saja, dua minggu setelah lamaran Bian, mereka berdua akhirnya menikah. Orang tua Alea menghadiahkan sebuah rumah besar untuk Alea sebagai kado pernikahan mereka. Bukan itu saja, orang tua Alea bahkan memberikan salah satu perusahaannya untuk dipimpin oleh Bian. Mereka memberikan perusahaan itu pada Bian karena Bian sudah menjadi anggota keluarga mereka. Demi kebahagiaan Alea, kedua orang tua Alea rela melakukan apapun agar Bian mau menikah dengan Alea. Termasuk memberikan perusahaan yang seharusnya menjadi milik Alea.
Setelah pernikahan digelar, kedua orang tua Alea memutuskan untuk tinggal di luar negeri bersama kakak tertuanya yang kebetulan menetap di sana bersama anak dan istrinya. Sementara, kakak Alea yang satu lagi mengurus beberapa bisnis orang tuanya yang sengaja di tinggalkan oleh mereka saat tinggal di luar negeri.
Keluarga Alea memang keluarga yang cukup berada, tetapi itu tidak membuat Alea sombong dan bersikap seenaknya seperti putri-putri dari keluarga kaya lainnya.
*****
Alea keluar dari kamar mandi, tubuhnya menggigil kedinginan karena terlalu lama berendam.
Ia berdiri di depan cermin, meneliti rahangnya yang nampak membiru bekas cengkraman tangan Bian. Alea juga meneliti bibirnya yang pecah akibat tamparan Bian kemarin. Wajah cantiknya kini terlihat begitu menyedihkan.
Alea tersenyum getir, pernikahan yang awalnya ia pikir bisa membawa kebahagiaan buat dirinya ternyata justru sebaliknya. Bian, lelaki yang sangat dicintainya selama bertahun-tahun secara diam-diam, ternyata tidak seperti yang dibayangkannya selama ini.
Sikap Bian yang kasar sungguh tidak sesuai dengan wajah tampannya yang terlihat meneduhkan dan penuh kasih sayang. Selama sebulan pernikahannya dengan Bian, Bian bahkan belum pernah menyentuhnya sama sekali. Mereka memang tidur bersama, tetapi hanya sekedar tidur tanpa melakukan aktivitas seperti yang dilakukan layaknya sepasang suami istri lainnya. Meskipun kadang Alea yang terlebih dahulu merayu Bian, tetapi Bian selalu menolaknya mentah-mentah.
Sedih, tentu saja sedih. Namun, Alea memilih untuk bertahan. Ia ingin mencoba berjuang untuk mendapatkan cinta suaminya. Siapa tahu nasibnya beruntung, seperti kisah cinta di novel-novel yang sering ia baca. Dari benci menjadi cinta.
'Semangat Alea! Mungkin saat ini Bian belum bisa melihatmu, tapi suatu saat, dia pasti akan mencintaimu!' Alea berteriak dalam hati, menyemangati diri sendiri. Meski ia sendiri pun tak yakin semua dapat terjadi, apalagi mengingat Bian yang sudah berani membawa kekasihnya ke rumah ini.
"ALEA ... !"
Terdengar suara teriakan Bian dari lantai atas memanggil dirinya.
Alea segera bergegas mengganti bajunya kemudian langsung berlari menuju kamar atas.
"ALEA ...!"
.
.
Terima kasih yang sudah membaca, ini novel keduaku, semoga suka.
Jangan lupa like n koment dan Votenya ya 🙏🙏🙏 dukung Authornya biar tambah semangat updatenya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Mella Dewiswita Diningrat
perempuan bodoh yg menge. is cinta, sdh tau suami ya bawa perempua drmh malah nangis pasrah gitu, benar2 bodoh
2024-05-04
1
Egepe Angel
Klo yg kaya Alea, nggk tau diri banget si Bian
2023-08-20
0
Aulia Nurindah
nyimak dl
2022-10-26
0