Part 7 Nasihat Mbok Sumi

Alea membuka gorden jendela kamarnya. Ia menatap ke arah kolam renang yang terlihat jelas dari kamarnya meski cahaya temaram. Niat hati ingin membuka jendela biar udara masuk ke kamarnya, tapi yang terlihat justru pemandangan yang menusuk mata.

Di sana terlihat Bian sedang memeluk Amara di dalam kolam renang. Mereka berdua sedang berenang padahal hari sudah beranjak malam. Alea kembali menutup gorden saat tiba-tiba pandangan yang menyayat hatinya terlihat jelas di matanya.

Bian dan Amara sedang berciuman di sana.

"Dasar murahan! perempuan tidak tahu diri!"Alea mengepalkan tangannya.Rasanya dirinya ingin sekali kesana dan memisahkan mereka berdua. Alea bahkan sudah melangkahkan kakinya dengan hati bergemuruh menahan amarah.

Tapi saat ia ingin membuka pintu tiba-tiba pintu terbuka dari luar.

"Non Alea, makan dulu dari tadi siang Non kan belum makan."Mbok Sumi datang sambil membawa nampan di tangannya.

"Kenapa Non?"Mbok Sumi melihat ke arah Alea yang terlihat marah.

"Mbok .... " Alea berhambur ke pelukan Mbok Sumi.

"Sabar Non .... "Mbok Sumi yang tadinya heran melihat Alea marah langsung mengerti saat pandangannya tak sengaja mengarah ke arah jendela yang tertutup gorden separuh.

Di sana terlihat kedua insan yang sedang memadu kasih seolah dunia milik mereka berdua.

"Mereka bahkan sudah melakukan hal yang lebih dari ini Non, Non Alea seharusnya sudah terbiasa. Jangan menjadi perempuan bodoh lagi dengan pergi kesana dan membuat Den Bian marah dan kembali menyakiti Non Alea."

"Jangan menangis lagi Non, Non Alea harus kuat." lanjut Mbok Sumi menasehati.

Alea yang tadinya menangis langsung mengusap air matanya.

"Aku sudah berjanji tidak akan menangis lagi, tapi hati ini tidak bisa berbohong Mbok..." Alea melepaskan pelukannya.

"Rasanya sakit sekali .... " Alea menepuk-nepuk dadanya yang terasa sesak.

"Sabar Non ... " Mbok Sumi kembali memeluk Alea.

"Sekarang Non Alea makan, terus minum obatnya. Non Alea harus cepat pulih, harus sehat lagi agar kuat menghadapi semuanya."

Mbok Sumi menyuruh Alea duduk di tepi ranjang.

"Biar saya suapin, Non Alea harus makan yang banyak biar cepat sehat." Alea menerima suapan dari Mbok Sumi.

"Tidak boleh menangis lagi, Non harus semangat. Mereka saja yang menyakiti Non tertawa bahagia, kenapa Non malah menyiksa diri?"Mbok Sumi menyuapi Alea seperti seorang Ibu yang sedang menyuapi anaknya.

"Non Alea juga harus bahagia. Kalau Non Alea masih bisa bertahan, Non Alea bisa bertahan sekuatnya. Tapi kalau sudah tidak kuat, Non Alea bisa pergi, Non Alea juga berhak bahagia." Nasehat Mbok Sumi.

"Nanti kalau Non sudah sembuh, gimana kalau Non Alea pergi berlibur?"Alea nampak berpikir mendengar usulan Mbok Sumi.

"Saya hanya mengusulkan Non, pokoknya Non Alea harus punya kegiatan lain agar pikiran Non Alea tidak hanya tertuju pada Den Bian dan perempuan itu."

"Iya Mbok, terima kasih sudah baik sama aku."

"Non Alea ini ngomong apa. Saya ini asisten rumah tangga Non Alea, tentu saja saya harus baik sama Non Alea."Mbok Sumi tersenyum.

"Tapi pertama-tama, Non Alea harus mengobati wajah Non Alea dulu, biar jadi cantik lagi. Nanti kalau luka lebamnya sudah sembuh, Non Alea harus ke salon untuk perawatan. Non Alea harus tampil lebih menarik dari perempuan itu." Mbok Sumi sudah selesai menyuapi Alea, ia mengambil obat yang langsung di minum oleh Alea. Tak lupa pula, Mbok Sumi mengoleskan obat pada wajah Alea yang masih terlihat memar.

Tanpa disadari, Mbok Sumi meneteskan air matanya saat mengobati luka-luka di wajah Alea.

"Kenapa Mbok menangis?"Alea menghapus air mata Mbok Sumi.

"Saya teringat anak saya Non."Bi Sumi kembali meneteskan air matanya.

"Anak saya menikah karena di jodohkan oleh ibu tirinya. Awalnya laki-laki itu memang baik, tapi setelah dia menikah lagi dengan perempuan lain, laki-laki itu sering kali marah dan memukuli anak saya." Mbok Sumi menjeda ucapannya.

"Saya menyesal karena saya tidak ada di samping anak saya saat itu. Saya dan anak saya adalah korban perselingkuhan Non, makanya saya sangat tahu seperti apa perasaan Non Alea saat ini." Mbok Sumi menatap Alea dengan berlinang air mata.

"Bedanya dulu saya langsung menyerah saat tahu kalau suami saya mengkhianati saya, tapi tidak dengan anak saya. Karena alasan sangat mencintai suaminya, dia tetap bertahan. Meski terus di sakiti lahir dan batin. Hingga suatu saat .... " Mbok Sumi tak kuasa menahan tangisnya

"Sekarang anaknya Mbok Sumi ada di mana Mbok?"Alea penasaran mendengar cerita asisten rumah tangganya itu.

"Karena tidak kuat menanggung beban yang begitu berat, akhirnya anak saya mengakhiri hidupnya dengan membawa janin yang saat itu sedang di kandungnya."

Alea menutup mulutnya karena kaget.

"Anaknya si Mbok bunuh diri?!"

Mbok Sumi mengangguk kemudian menangis tersedu membuat Alea memeluk tubuh perempuan baya itu.

"Saya menyesal karena saya tidak ada di sampingnya disaat dia membutuhkan saya, hingga dia memilih mengakhiri hidupnya Non." Mbok Sumi semakin terisak membuat Alea ikut menitikkan air matanya.

"Non Alea, berjanjilah sama saya Non, Non Alea harus kuat. Harus semangat!tidak boleh menangis lagi. Kalau memang Non Alea masih bertahan, Non Alea harus sabar dan kuat, karena pada saat Non Alea memutuskan untuk bertahan, itu berarti Non akan terus merasa kesakitan."

"Non Alea harus belajar mengikhlaskan, karena hanya dengan itu hati Non Alea baru bisa merasa lega."

"Jangan menangis lagi, air mata Non Alea terlalu mahal kalau hanya untuk menangisi pria seperti Den Bian."lanjut Mbok Sumi.

"Saya permisi dulu Non .... "

Alea mengangguk menatap wanita paruh baya itu.

"Semangat Non!"Mbok Sumi berseru sebelum akhirnya menutup pintu dan berjalan keluar.

Saat baru sampai di luar pintu kamar Alea, Mbok Sumi melihat sepasang insan yang sedang di mabuk cinta itu sedang berciuman di atas tangga. Bian menggendong Amara tanpa melepaskan ciuman mereka kemudian menuju kamarnya di lantai atas.

"Den Bian, saya yakin suatu saat kamu pasti akan menyesal karena sudah menyia-nyiakan perempuan sebaik Non Alea."gumam Mbok Sumi kembali meneteskan air mata, membayangkan seandainya dirinya ada di posisi Alea saat ini.

"Ya Allah ... semoga Engkau menguatkan hati Non Alea."Doa Mbok Sumi dalam hati kemudian melangkah menuju kamarnya.

Alea menutup gorden yang tadi sempat terbuka separuh. Tak ada lagi Bian dan perempuan itu di sana. Alea tersenyum getir meratapi nasibnya.

"Pernikahan macam apa yang sedang aku jalani sekarang? Mbok Sumi benar, aku tidak boleh lemah. Aku harus semangat."

Bian ... mungkin memang sudah saatnya aku harus melepaskanmu, aku juga berhak bahagia seperti dirimu yang begitu bahagia bersamanya.

Aku sudah berkali-kali memberimu kesempatan dan selalu melakukan yang terbaik untukmu, tapi itu semua tak bisa membuatmu melihatku.

Jika mencintaimu hanya membuatku semakin terluka, lebih baik aku melepaskanmu saja, agar tersisa sedikit ruang di hatiku untuk menyembuhkan lukaku.

Alea menatap langit yang hitam tak berbintang, semuanya gelap, segelap hatinya saat ini.

Alea ... kamu harus kuat.

*

*

Terima kasih sudah membaca

Jangan lupa like, koment dan Votenya ya 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Siti Aisyah

Siti Aisyah

jd gemes sendiri..

2022-08-21

0

Dinda Herlangga

Dinda Herlangga

wah critanya bagus cih tp bikin air sungai meleleh😭

2022-02-26

0

kostantina agnes

kostantina agnes

jengkel sy sm perempuan yg kayak alea mau di injak injak ,😂😂😂

2022-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Memohon Padamu
2 Part 2 Kembali Menyakiti
3 Part 3 Tangis Alea
4 Part 4 Alea Sakit
5 Part 5 Mencoba Melepaskan
6 Part 6 Aku Membencimu ...
7 Part 7 Nasihat Mbok Sumi
8 Part 8 Karena Aku Tidak Ingin Melihatmu!
9 Part 9 Bersikap Dingin
10 Part 10 Sepasang Anjing Yang Bercinta Di Jalanan
11 Part 11 Ayo Kita Bercerai
12 Part 12 Kehilangan Kesucian
13 Part 13 Aku Ingin Berpisah Denganmu
14 Part 14 Teruslah Memohon
15 Part 15 Sudah Tidak Kuat
16 Part 16 Kenapa Mencintaimu Harus Sesakit Ini?
17 Part 17 Menjilat Ludah Sendiri
18 Part 18 Kau Benar-Benar Bajingan
19 Part 19 Aku Mohon, Ceraikan Aku Bian.
20 Part 20 Kenapa Bukan Kamu Saja Yang Menjadi Suamiku?
21 Part 21 Maaf!
22 Part 22 Amarah Bian
23 Part 23 Cemburu
24 Part 24 Aku Ingin Sekali Terlepas Darinya
25 Part 25 Sahabat sejati
26 Part 26 Bertemu Bian
27 Part 27 Ciuman
28 Part 28 Satu Kesempatan Lagi
29 Part 29 Kebohongan Amara
30 Part 30 Perasaan Kenzo
31 Part 31 Kau Sudah Berubah Alea
32 Part 32 Tragedi Di Pagi Hari
33 Part 33 Keguguran
34 Part 34 Semua Sudah Terlambat
35 Part 35 Kesempatan terakhir
36 Part 36 Kau Pembunuh!
37 Part 37 Kau Pembunuh!
38 Part 38 Mencari Alea
39 Part 39 Senyum Alea
40 Part 40 Aku Mencintaimu
41 Part 41 Aku Tidak Ingin Bertemu Bian
42 Part 42 Kembali Ke Rumah Sakit
43 Part 43 Kau Akan Menyesal Karena Tidak Mempercayaiku
44 Mencintai Diam-diam
45 Part 45 Kedatangan Keluarga
46 Part 46 Surat Cerai
47 Part 47 Rahasia Yang Terbongkar
48 Part 48 penyesalan
49 Part 49 Tanda Tangani Surat Cerai
50 Part 50 Sangat Mencintaimu
51 Part 51 Amarah Bian
52 Part 52 Di usir Bian
53 Part 53 Menyesal
54 Part 54 Aku Hanya Ingin Bahagia
55 Part 55 Penyesalan
56 Part 56 Kedatangan Orang Tua Kenzo
57 Part 57 Kecelakaan
58 Part 58 Penyesalan Andre
59 Part 59 Histeris
60 Part 60 Sungguh-Sungguh Mencintaimu
61 Part 61 Ingin Bertemu Amara
62 Part 62 Bian dan Andre
63 Part 63 Ciuman
64 Part 64 Bertemu Keluarga
65 Part 65 Perasaan Kenzo
66 Part 66 Seandainya ...
67 Part 67 Amarah Kenzo
68 Part 68 Lupakan Dia
69 Part 69 Lisa
70 Part 70 Selamat Tinggal Masa Lalu
71 Part 71 Sangat Bahagia
72 Part 72 Bertemu Bian
73 Part 73 Hanya Tinggal Menunggu Waktu
74 Part 74 Rahasia Yang Tersimpan
75 Part 75 Membuang Semua Kenangan
76 Part 76 Aku Mencintaimu
77 Part 77 Aku Juga Mencintaimu
78 Part 78 Penolakan Bian
79 Part 79 Bertemu Alea
80 Part 80 Memohon padamu
81 Part 81 Aku Tidak Akan Menyerah
82 Part 82 Kemesraan Alea dan Kenzo
83 Part 83 Mengusir Lisa
84 Part 84 Restu Orang Tua Alea
85 Part 85 Semakin Terluka
86 Part 86 Bian vs Kenzo
87 Part 87 Kedatangan Marsha
88 Part 88 Salah Paham
89 Part 89 Menagih Janji
90 Part 90 Rencana Jahat
91 Part 91 Kemarahan Marsha
92 Part 92 Menyingkirkan Alea
93 Part 93 Menyingkirkan Alea
94 Part 94 Hanya Ingin Memelukmu Saja
95 Part 95 Bian Aditama
96 Part 96 Tertangkap
97 Part 97 Izinkan Aku Memelukmu Sebentar Saja
98 Part 98 Kau Tidak Boleh Mati, Bian ....
99 Part 99 Selagi Hatimu masih Milikku ....
100 Part 100 Terima kasih
101 Part 101 Maafkan Aku ...
102 Part 102 Kepergian Bian
103 Part 103 Kepergian Bian
104 Part 104 Hukuman Untuk Lisa
105 Part 105 Cemburu
106 Part 106 Kabar Tentang Bian
107 Part 107 Selamat Tinggal
108 Part 108 Obsesi Marsha
109 Part 109 Aku Merindukanmu
110 Part 110 Sekretaris Baru
111 Part 111 Kemarahan Kenzo
112 Part 112 Siapa Pria Itu?
113 Part 113 Pesan Palsu
114 Part 114 Jebakan
115 Part 115 Jebakan 2
116 Part 116 Sakit Hati
117 Part 117 Mencoba Menjelaskan
118 Part 118 Kita Harus Bicara
119 Part 119 Menangkap Bella
120 Part 120 Jangan Menyentuhku
121 Part 121 Syarat
122 Part 122 Menikah Denganku
123 Part 123 Menikah Denganku
124 Part 124 Menuruti Syarat Bella
125 Part 125 Menjauh
126 Part 126 Kartu Undangan
127 Part 127 Kartu Undangan
128 Part 128 Bertemu Alea
129 Part 129 Hari Pernikahan
130 Part 130 Ijab Kabul
131 Part 131 Game Over
132 Part 132 Pernikahan Impian
133 Part 133 Resepsi Pernikahan
134 Part 134 Akhir Bahagia
135 Bonchap 1 Mangga muda
136 Infoo ....
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Part 1 Memohon Padamu
2
Part 2 Kembali Menyakiti
3
Part 3 Tangis Alea
4
Part 4 Alea Sakit
5
Part 5 Mencoba Melepaskan
6
Part 6 Aku Membencimu ...
7
Part 7 Nasihat Mbok Sumi
8
Part 8 Karena Aku Tidak Ingin Melihatmu!
9
Part 9 Bersikap Dingin
10
Part 10 Sepasang Anjing Yang Bercinta Di Jalanan
11
Part 11 Ayo Kita Bercerai
12
Part 12 Kehilangan Kesucian
13
Part 13 Aku Ingin Berpisah Denganmu
14
Part 14 Teruslah Memohon
15
Part 15 Sudah Tidak Kuat
16
Part 16 Kenapa Mencintaimu Harus Sesakit Ini?
17
Part 17 Menjilat Ludah Sendiri
18
Part 18 Kau Benar-Benar Bajingan
19
Part 19 Aku Mohon, Ceraikan Aku Bian.
20
Part 20 Kenapa Bukan Kamu Saja Yang Menjadi Suamiku?
21
Part 21 Maaf!
22
Part 22 Amarah Bian
23
Part 23 Cemburu
24
Part 24 Aku Ingin Sekali Terlepas Darinya
25
Part 25 Sahabat sejati
26
Part 26 Bertemu Bian
27
Part 27 Ciuman
28
Part 28 Satu Kesempatan Lagi
29
Part 29 Kebohongan Amara
30
Part 30 Perasaan Kenzo
31
Part 31 Kau Sudah Berubah Alea
32
Part 32 Tragedi Di Pagi Hari
33
Part 33 Keguguran
34
Part 34 Semua Sudah Terlambat
35
Part 35 Kesempatan terakhir
36
Part 36 Kau Pembunuh!
37
Part 37 Kau Pembunuh!
38
Part 38 Mencari Alea
39
Part 39 Senyum Alea
40
Part 40 Aku Mencintaimu
41
Part 41 Aku Tidak Ingin Bertemu Bian
42
Part 42 Kembali Ke Rumah Sakit
43
Part 43 Kau Akan Menyesal Karena Tidak Mempercayaiku
44
Mencintai Diam-diam
45
Part 45 Kedatangan Keluarga
46
Part 46 Surat Cerai
47
Part 47 Rahasia Yang Terbongkar
48
Part 48 penyesalan
49
Part 49 Tanda Tangani Surat Cerai
50
Part 50 Sangat Mencintaimu
51
Part 51 Amarah Bian
52
Part 52 Di usir Bian
53
Part 53 Menyesal
54
Part 54 Aku Hanya Ingin Bahagia
55
Part 55 Penyesalan
56
Part 56 Kedatangan Orang Tua Kenzo
57
Part 57 Kecelakaan
58
Part 58 Penyesalan Andre
59
Part 59 Histeris
60
Part 60 Sungguh-Sungguh Mencintaimu
61
Part 61 Ingin Bertemu Amara
62
Part 62 Bian dan Andre
63
Part 63 Ciuman
64
Part 64 Bertemu Keluarga
65
Part 65 Perasaan Kenzo
66
Part 66 Seandainya ...
67
Part 67 Amarah Kenzo
68
Part 68 Lupakan Dia
69
Part 69 Lisa
70
Part 70 Selamat Tinggal Masa Lalu
71
Part 71 Sangat Bahagia
72
Part 72 Bertemu Bian
73
Part 73 Hanya Tinggal Menunggu Waktu
74
Part 74 Rahasia Yang Tersimpan
75
Part 75 Membuang Semua Kenangan
76
Part 76 Aku Mencintaimu
77
Part 77 Aku Juga Mencintaimu
78
Part 78 Penolakan Bian
79
Part 79 Bertemu Alea
80
Part 80 Memohon padamu
81
Part 81 Aku Tidak Akan Menyerah
82
Part 82 Kemesraan Alea dan Kenzo
83
Part 83 Mengusir Lisa
84
Part 84 Restu Orang Tua Alea
85
Part 85 Semakin Terluka
86
Part 86 Bian vs Kenzo
87
Part 87 Kedatangan Marsha
88
Part 88 Salah Paham
89
Part 89 Menagih Janji
90
Part 90 Rencana Jahat
91
Part 91 Kemarahan Marsha
92
Part 92 Menyingkirkan Alea
93
Part 93 Menyingkirkan Alea
94
Part 94 Hanya Ingin Memelukmu Saja
95
Part 95 Bian Aditama
96
Part 96 Tertangkap
97
Part 97 Izinkan Aku Memelukmu Sebentar Saja
98
Part 98 Kau Tidak Boleh Mati, Bian ....
99
Part 99 Selagi Hatimu masih Milikku ....
100
Part 100 Terima kasih
101
Part 101 Maafkan Aku ...
102
Part 102 Kepergian Bian
103
Part 103 Kepergian Bian
104
Part 104 Hukuman Untuk Lisa
105
Part 105 Cemburu
106
Part 106 Kabar Tentang Bian
107
Part 107 Selamat Tinggal
108
Part 108 Obsesi Marsha
109
Part 109 Aku Merindukanmu
110
Part 110 Sekretaris Baru
111
Part 111 Kemarahan Kenzo
112
Part 112 Siapa Pria Itu?
113
Part 113 Pesan Palsu
114
Part 114 Jebakan
115
Part 115 Jebakan 2
116
Part 116 Sakit Hati
117
Part 117 Mencoba Menjelaskan
118
Part 118 Kita Harus Bicara
119
Part 119 Menangkap Bella
120
Part 120 Jangan Menyentuhku
121
Part 121 Syarat
122
Part 122 Menikah Denganku
123
Part 123 Menikah Denganku
124
Part 124 Menuruti Syarat Bella
125
Part 125 Menjauh
126
Part 126 Kartu Undangan
127
Part 127 Kartu Undangan
128
Part 128 Bertemu Alea
129
Part 129 Hari Pernikahan
130
Part 130 Ijab Kabul
131
Part 131 Game Over
132
Part 132 Pernikahan Impian
133
Part 133 Resepsi Pernikahan
134
Part 134 Akhir Bahagia
135
Bonchap 1 Mangga muda
136
Infoo ....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!