Part 2 Kembali Menyakiti

"Alea ...!"

Suara Bian menggema di seluruh ruangan. Alea bergegas berlari menuju ke lantai atas di mana suaminya berada.

"Ada apa Bian? Kenapa kau berteriak?" Alea sampai di depan kamar Bian dengan napas memburu.

"Siapkan makanan buat aku dan Amara."

"Sayang ... aku mau makan di kamar saja, aku capek banget nggak kuat jalan ke bawah," ucap Amara dari dalam kamar. Sementara Alea menatap Bian dengan mata berkaca-kaca.

"Tega banget kamu Bi, kamu melakukannya di kamar kita?" Alea menerobos masuk ke dalam kamar, menerjang tubuh Bian yang saat ini hanya memakai celana pendek dan bertelanjang dada. Terdapat begitu banyak tanda kissmark di tubuh Bian, membuat hati Alea semakin sakit.

Di dalam kamar, terlihat Amara terbaring di atas ranjang hanya dengan memakai selimut yang membungkus tubuh polosnya.

"Kalian berdua benar-benar keterlaluan!"

Alea menatap Amara dengan marah. Kedua pipinya sudah basah oleh air mata.

"Bian, kau bahkan melakukannya di ranjang kita? Kamu benar-benar tidak punya perasaan!" Alea menggelengkan kepala, menatap tak percaya pada lelaki di depannya itu. Hatinya benar-benar hancur melihat kelakuan suaminya.

"Kamar ini juga kamarku. Ranjang ini pun juga milikku, lalu kenapa kau harus marah?" jawab Bian enteng tanpa dosa.

"Bian, aku ini istrimu!"

"Memangnya kenapa kalau kau istriku? Istri di atas kertas kalau kau lupa! Kalau bukan karena orang tuamu yang memaksaku untuk menikah denganmu, aku pasti sudah menikah dengan Amara. Amara adalah kekasihku, selamanya akan tetap menjadi kekasihku, aku tidak peduli meskipun aku sudah menikah denganmu!" teriak Bian dengan lantang.

"Aku tidak perlu persetujuanmu untuk membawa Amara ke sini, ke kamar ini, dan bahkan bercinta di ranjang ini sekali pun, karena itu bukan urusanmu!" Bian berteriak dengan lantang tanpa merasa bersalah sedikitpun, membuat tangis Alea semakin kencang.

"Bian!"

"Kau lupa apa yang tadi ku katakan?" Bian menatap tajam ke arah Alea yang bersimbah air mata.

"Jangan ikut campur urusanku, atau aku akan mengusirmu dari sini!"

"Ini juga rumahku Bian, orang tuaku yang sudah menghadiahkan rumah ini untuk pernikahan kita!"

"Apa kau lupa, rumah ini atas namaku? Jadi, aku bisa mengusirmu dari sini kapan pun aku mau!"

"Bian ...."

"Kenapa? Apa kau menyesal telah menikah denganku?" Bian mendekati Alea yang masih berurai air mata.

"Bukankah kau sangat mencintaiku? Kalau kau memang mencintaiku, biarkan aku melakukan apapun yang kusukai. Kalau tidak, aku akan meninggalkanmu sekarang juga!"

"Bian." Alea menggeleng pelan.

"Aku tidak ingin berpisah denganmu, aku mencintaimu, Bian." Alea memegang tangan Bian. Namun, pria itu langsung menepisnya.

"Kalau begitu, lakukan apapun yang aku perintahkan! Kalau tidak, aku akan menceraikanmu sekarang juga!"

"Tidak! Jangan ceraikan aku. Aku akan menuruti perintahmu, tapi aku mohon, jangan ceraikan aku. Aku tidak mau berpisah denganmu, Bian." Alea memohon sambil menangis.

"Kalau begitu jadilah istri yang baik, turuti semua perintahku, dan jangan pernah campuri urusanku dengan kekasihku!" seru Bian sambil menekankan jarinya pada dahi Alea.

"Hapus air matamu, dan cepatlah memasak makanan untukku dan Amara. Kalau tidak, aku akan pergi dari sini sekarang juga!"

Alea menatap Bian dan Amara, hatinya sangat sakit, bagaikan dihantam palu yang begitu besar. Ia tidak menyangka, suami yang dicintainya begitu tega bercinta dengan perempuan lain di atas ranjangnya.

"Cepat!" teriak Bian.

"Ba-baik. Aku akan memasak untuk kalian." Alea menghapus air matanya, kemudian segera berlalu dari kamar itu dengan hati yang perih.

'Kenapa mencintaimu sesakit ini Bi? Jika tahu sakitnya akan seperti ini, lebih baik aku simpan saja rasa ini sendirian, daripada harus menikah denganmu tapi hanya membuatku semakin menderita.' Air mata Alea kembali mengalir.

"Mama, Papa, kenapa kalian tega melakukan ini padaku? Aku pikir, dulu Bian datang melamar karena dia menyukaiku. Namun, ternyata kalianlah yang sudah memaksa Bian dan keluarganya, agar Bian mau menikah denganku. Alea mengusap air matanya yang masih mengalir, kemudian melangkah menuju dapur.

Alea dengan cepat menyiapkan bahan-bahan makanan yang akan dimasaknya. Meski dengan hati perih dan sakit, ia tetap mengerjakan perintah dari suaminya. Ia sangat mencintai Bian, dari dulu hingga sekarang. Bian adalah cinta pertamanya. Alea belum siap jika saat ini ia harus berpisah dari pria itu, meskipun Bian sudah berkali-kali melukainya.

"Aku akan terus bertahan meski kau akan terus menyakitiku, Bian, setidaknya untuk saat ini. Karena aku mencintaimu, sangat mencintai kamu." Alea kembali menghapus air matanya. Ia kemudian mulai memasak untuk Bian dan perempuan itu. Perempuan yang diakui suaminya sebagai kekasihnya.

Sementara di dalam kamar, Bian kembali mencumbu Amara. Wanita itu memang paling pintar menyenangkan Bian, karena itu, Bian tidak pernah bisa berpaling dari Amara. Bian sadar, kalau apa yang dia lakukan ini salah, tetapi, ia tidak peduli. Meskipun ia sudah menikah.

Bian sangat membenci Alea. Gara-gara Alea, orang tuanya tidak menyetujui hubungannya dengan Amara. Orang tua Alea telah memaksa kedua orang tuanya, agar dia menikah dengan Alea. Kedua orang tua Alea berjanji, akan memberikan salah satu perusahaannya pada Bian, jika Bian mau menikah dengan Alea.

Bian terus bermain di tubuh Amara hingga mereka berdua mencapai pelepasannya bersama-sama. Pada saat yang sama, tiba-tiba pintu kamar terbuka dan Alea berdiri di sana dengan nampan berisi makanan ditangannya.

Air matanya kembali mengalir melihat pemandangan di depannya. Ia melihat tubuh polos suaminya masih berada di atas tubuh polos Amara dengan keringat yang bercucuran di tubuh mereka.

Tubuh Alea melemas, hampir saja ia menjatuhkan nampan yang dipegangnya. Ia sungguh tidak kuat menyaksikan suaminya sendiri bercinta dengan perempuan lain, apalagi mereka bercinta di atas ranjang yang biasa ia tiduri bersama Bian.

"Kalian benar-benar brengsek!" teriak Alea. Perempuan itu meletakkan nampan berisi makanan itu di atas meja, kemudian segera berlari keluar kamar dengan membanting pintu. Alea berlari ke kamar tamu dan seperti biasanya, dia hanya bisa menangis di sana. Menangis dan terus menangis sampai dia merasa lelah.

Sementara Bian dan Amara saat ini sedang menikmati makanan yang disiapkan oleh Alea.

"Kenapa kau tidak menceraikan dia secepatnya, Bi?"

"Sabar, Sayang. Pernikahanku dengannya baru sebulan, aku tidak mungkin meninggalkan dia sekarang. Kau tahu kan, aku baru saja memimpin perusahaan yang dihadiahkan padaku, jadi aku tidak akan mungkin meninggalkan dia saat ini."

"Aku takut lama-lama nanti kamu menyukai istrimu dan melupakanku," ucap Amara manja.

"Itu tidak akan mungkin terjadi, Sayang. Lagipula, kau melihat sendiri bagaimana perlakuanku padanya, kan?"

Amara tersenyum puas, kemudian mengangguk.

"Aku tidak mau perempuan itu tidur di kamar ini, karena mulai sekarang, kamar ini adalah milikku. Aku tidak mau kau tidur dengannya lagi di ranjang ini. Mulai malam ini, perempuan itu tidak boleh tidur di sini," ucap Amara manja sambil mencium Bian.

"Jangan menggodaku lagi. Kita makan dulu, habis itu kita lanjutkan lagi. Malam ini aku ingin kau memuaskan aku, Amara."

"Tentu saja, malam ini kau adalah milikku, aku pasti tidak akan mengecewakanmu."

Mereka berdua tertawa bahagia seolah dunia milik mereka berdua. Sementara di

kamar lain, Alea terus menangis meratapi suaminya yang begitu tega menyakiti dirinya.

.

.

Jangan lupa tinggalin jejak kalian ya ... like, koment, dan votenya 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

alea yg jodoh. mau sj di tindas

2023-09-25

0

Maesun Maesun

Maesun Maesun

alea alea kenapa aku merasa kamu ga ada harga dirinya ya..
kamu kan kaya tinggalin aja si bian
nambah sakit ati juga nantinya kalau di terusin liat bian sama pacar nya

2023-06-05

0

Tutik Yunia

Tutik Yunia

bodoh sekali kau Alea, yg punya harta adalah kamu , kamu bisa cari laki2 lain yg mencintai. Perempuan itu lebih baik dicintai pria daripada mencintai.

2023-05-08

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Memohon Padamu
2 Part 2 Kembali Menyakiti
3 Part 3 Tangis Alea
4 Part 4 Alea Sakit
5 Part 5 Mencoba Melepaskan
6 Part 6 Aku Membencimu ...
7 Part 7 Nasihat Mbok Sumi
8 Part 8 Karena Aku Tidak Ingin Melihatmu!
9 Part 9 Bersikap Dingin
10 Part 10 Sepasang Anjing Yang Bercinta Di Jalanan
11 Part 11 Ayo Kita Bercerai
12 Part 12 Kehilangan Kesucian
13 Part 13 Aku Ingin Berpisah Denganmu
14 Part 14 Teruslah Memohon
15 Part 15 Sudah Tidak Kuat
16 Part 16 Kenapa Mencintaimu Harus Sesakit Ini?
17 Part 17 Menjilat Ludah Sendiri
18 Part 18 Kau Benar-Benar Bajingan
19 Part 19 Aku Mohon, Ceraikan Aku Bian.
20 Part 20 Kenapa Bukan Kamu Saja Yang Menjadi Suamiku?
21 Part 21 Maaf!
22 Part 22 Amarah Bian
23 Part 23 Cemburu
24 Part 24 Aku Ingin Sekali Terlepas Darinya
25 Part 25 Sahabat sejati
26 Part 26 Bertemu Bian
27 Part 27 Ciuman
28 Part 28 Satu Kesempatan Lagi
29 Part 29 Kebohongan Amara
30 Part 30 Perasaan Kenzo
31 Part 31 Kau Sudah Berubah Alea
32 Part 32 Tragedi Di Pagi Hari
33 Part 33 Keguguran
34 Part 34 Semua Sudah Terlambat
35 Part 35 Kesempatan terakhir
36 Part 36 Kau Pembunuh!
37 Part 37 Kau Pembunuh!
38 Part 38 Mencari Alea
39 Part 39 Senyum Alea
40 Part 40 Aku Mencintaimu
41 Part 41 Aku Tidak Ingin Bertemu Bian
42 Part 42 Kembali Ke Rumah Sakit
43 Part 43 Kau Akan Menyesal Karena Tidak Mempercayaiku
44 Mencintai Diam-diam
45 Part 45 Kedatangan Keluarga
46 Part 46 Surat Cerai
47 Part 47 Rahasia Yang Terbongkar
48 Part 48 penyesalan
49 Part 49 Tanda Tangani Surat Cerai
50 Part 50 Sangat Mencintaimu
51 Part 51 Amarah Bian
52 Part 52 Di usir Bian
53 Part 53 Menyesal
54 Part 54 Aku Hanya Ingin Bahagia
55 Part 55 Penyesalan
56 Part 56 Kedatangan Orang Tua Kenzo
57 Part 57 Kecelakaan
58 Part 58 Penyesalan Andre
59 Part 59 Histeris
60 Part 60 Sungguh-Sungguh Mencintaimu
61 Part 61 Ingin Bertemu Amara
62 Part 62 Bian dan Andre
63 Part 63 Ciuman
64 Part 64 Bertemu Keluarga
65 Part 65 Perasaan Kenzo
66 Part 66 Seandainya ...
67 Part 67 Amarah Kenzo
68 Part 68 Lupakan Dia
69 Part 69 Lisa
70 Part 70 Selamat Tinggal Masa Lalu
71 Part 71 Sangat Bahagia
72 Part 72 Bertemu Bian
73 Part 73 Hanya Tinggal Menunggu Waktu
74 Part 74 Rahasia Yang Tersimpan
75 Part 75 Membuang Semua Kenangan
76 Part 76 Aku Mencintaimu
77 Part 77 Aku Juga Mencintaimu
78 Part 78 Penolakan Bian
79 Part 79 Bertemu Alea
80 Part 80 Memohon padamu
81 Part 81 Aku Tidak Akan Menyerah
82 Part 82 Kemesraan Alea dan Kenzo
83 Part 83 Mengusir Lisa
84 Part 84 Restu Orang Tua Alea
85 Part 85 Semakin Terluka
86 Part 86 Bian vs Kenzo
87 Part 87 Kedatangan Marsha
88 Part 88 Salah Paham
89 Part 89 Menagih Janji
90 Part 90 Rencana Jahat
91 Part 91 Kemarahan Marsha
92 Part 92 Menyingkirkan Alea
93 Part 93 Menyingkirkan Alea
94 Part 94 Hanya Ingin Memelukmu Saja
95 Part 95 Bian Aditama
96 Part 96 Tertangkap
97 Part 97 Izinkan Aku Memelukmu Sebentar Saja
98 Part 98 Kau Tidak Boleh Mati, Bian ....
99 Part 99 Selagi Hatimu masih Milikku ....
100 Part 100 Terima kasih
101 Part 101 Maafkan Aku ...
102 Part 102 Kepergian Bian
103 Part 103 Kepergian Bian
104 Part 104 Hukuman Untuk Lisa
105 Part 105 Cemburu
106 Part 106 Kabar Tentang Bian
107 Part 107 Selamat Tinggal
108 Part 108 Obsesi Marsha
109 Part 109 Aku Merindukanmu
110 Part 110 Sekretaris Baru
111 Part 111 Kemarahan Kenzo
112 Part 112 Siapa Pria Itu?
113 Part 113 Pesan Palsu
114 Part 114 Jebakan
115 Part 115 Jebakan 2
116 Part 116 Sakit Hati
117 Part 117 Mencoba Menjelaskan
118 Part 118 Kita Harus Bicara
119 Part 119 Menangkap Bella
120 Part 120 Jangan Menyentuhku
121 Part 121 Syarat
122 Part 122 Menikah Denganku
123 Part 123 Menikah Denganku
124 Part 124 Menuruti Syarat Bella
125 Part 125 Menjauh
126 Part 126 Kartu Undangan
127 Part 127 Kartu Undangan
128 Part 128 Bertemu Alea
129 Part 129 Hari Pernikahan
130 Part 130 Ijab Kabul
131 Part 131 Game Over
132 Part 132 Pernikahan Impian
133 Part 133 Resepsi Pernikahan
134 Part 134 Akhir Bahagia
135 Bonchap 1 Mangga muda
136 Infoo ....
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Part 1 Memohon Padamu
2
Part 2 Kembali Menyakiti
3
Part 3 Tangis Alea
4
Part 4 Alea Sakit
5
Part 5 Mencoba Melepaskan
6
Part 6 Aku Membencimu ...
7
Part 7 Nasihat Mbok Sumi
8
Part 8 Karena Aku Tidak Ingin Melihatmu!
9
Part 9 Bersikap Dingin
10
Part 10 Sepasang Anjing Yang Bercinta Di Jalanan
11
Part 11 Ayo Kita Bercerai
12
Part 12 Kehilangan Kesucian
13
Part 13 Aku Ingin Berpisah Denganmu
14
Part 14 Teruslah Memohon
15
Part 15 Sudah Tidak Kuat
16
Part 16 Kenapa Mencintaimu Harus Sesakit Ini?
17
Part 17 Menjilat Ludah Sendiri
18
Part 18 Kau Benar-Benar Bajingan
19
Part 19 Aku Mohon, Ceraikan Aku Bian.
20
Part 20 Kenapa Bukan Kamu Saja Yang Menjadi Suamiku?
21
Part 21 Maaf!
22
Part 22 Amarah Bian
23
Part 23 Cemburu
24
Part 24 Aku Ingin Sekali Terlepas Darinya
25
Part 25 Sahabat sejati
26
Part 26 Bertemu Bian
27
Part 27 Ciuman
28
Part 28 Satu Kesempatan Lagi
29
Part 29 Kebohongan Amara
30
Part 30 Perasaan Kenzo
31
Part 31 Kau Sudah Berubah Alea
32
Part 32 Tragedi Di Pagi Hari
33
Part 33 Keguguran
34
Part 34 Semua Sudah Terlambat
35
Part 35 Kesempatan terakhir
36
Part 36 Kau Pembunuh!
37
Part 37 Kau Pembunuh!
38
Part 38 Mencari Alea
39
Part 39 Senyum Alea
40
Part 40 Aku Mencintaimu
41
Part 41 Aku Tidak Ingin Bertemu Bian
42
Part 42 Kembali Ke Rumah Sakit
43
Part 43 Kau Akan Menyesal Karena Tidak Mempercayaiku
44
Mencintai Diam-diam
45
Part 45 Kedatangan Keluarga
46
Part 46 Surat Cerai
47
Part 47 Rahasia Yang Terbongkar
48
Part 48 penyesalan
49
Part 49 Tanda Tangani Surat Cerai
50
Part 50 Sangat Mencintaimu
51
Part 51 Amarah Bian
52
Part 52 Di usir Bian
53
Part 53 Menyesal
54
Part 54 Aku Hanya Ingin Bahagia
55
Part 55 Penyesalan
56
Part 56 Kedatangan Orang Tua Kenzo
57
Part 57 Kecelakaan
58
Part 58 Penyesalan Andre
59
Part 59 Histeris
60
Part 60 Sungguh-Sungguh Mencintaimu
61
Part 61 Ingin Bertemu Amara
62
Part 62 Bian dan Andre
63
Part 63 Ciuman
64
Part 64 Bertemu Keluarga
65
Part 65 Perasaan Kenzo
66
Part 66 Seandainya ...
67
Part 67 Amarah Kenzo
68
Part 68 Lupakan Dia
69
Part 69 Lisa
70
Part 70 Selamat Tinggal Masa Lalu
71
Part 71 Sangat Bahagia
72
Part 72 Bertemu Bian
73
Part 73 Hanya Tinggal Menunggu Waktu
74
Part 74 Rahasia Yang Tersimpan
75
Part 75 Membuang Semua Kenangan
76
Part 76 Aku Mencintaimu
77
Part 77 Aku Juga Mencintaimu
78
Part 78 Penolakan Bian
79
Part 79 Bertemu Alea
80
Part 80 Memohon padamu
81
Part 81 Aku Tidak Akan Menyerah
82
Part 82 Kemesraan Alea dan Kenzo
83
Part 83 Mengusir Lisa
84
Part 84 Restu Orang Tua Alea
85
Part 85 Semakin Terluka
86
Part 86 Bian vs Kenzo
87
Part 87 Kedatangan Marsha
88
Part 88 Salah Paham
89
Part 89 Menagih Janji
90
Part 90 Rencana Jahat
91
Part 91 Kemarahan Marsha
92
Part 92 Menyingkirkan Alea
93
Part 93 Menyingkirkan Alea
94
Part 94 Hanya Ingin Memelukmu Saja
95
Part 95 Bian Aditama
96
Part 96 Tertangkap
97
Part 97 Izinkan Aku Memelukmu Sebentar Saja
98
Part 98 Kau Tidak Boleh Mati, Bian ....
99
Part 99 Selagi Hatimu masih Milikku ....
100
Part 100 Terima kasih
101
Part 101 Maafkan Aku ...
102
Part 102 Kepergian Bian
103
Part 103 Kepergian Bian
104
Part 104 Hukuman Untuk Lisa
105
Part 105 Cemburu
106
Part 106 Kabar Tentang Bian
107
Part 107 Selamat Tinggal
108
Part 108 Obsesi Marsha
109
Part 109 Aku Merindukanmu
110
Part 110 Sekretaris Baru
111
Part 111 Kemarahan Kenzo
112
Part 112 Siapa Pria Itu?
113
Part 113 Pesan Palsu
114
Part 114 Jebakan
115
Part 115 Jebakan 2
116
Part 116 Sakit Hati
117
Part 117 Mencoba Menjelaskan
118
Part 118 Kita Harus Bicara
119
Part 119 Menangkap Bella
120
Part 120 Jangan Menyentuhku
121
Part 121 Syarat
122
Part 122 Menikah Denganku
123
Part 123 Menikah Denganku
124
Part 124 Menuruti Syarat Bella
125
Part 125 Menjauh
126
Part 126 Kartu Undangan
127
Part 127 Kartu Undangan
128
Part 128 Bertemu Alea
129
Part 129 Hari Pernikahan
130
Part 130 Ijab Kabul
131
Part 131 Game Over
132
Part 132 Pernikahan Impian
133
Part 133 Resepsi Pernikahan
134
Part 134 Akhir Bahagia
135
Bonchap 1 Mangga muda
136
Infoo ....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!