Part 15 Sudah Tidak Kuat

"Istirahatlah ... aku akan menyuruh Mbok Sumi untuk menemanimu di sini." Bian sudah selesai mengobati Alea, kemudian memakaikan kembali pakaiannya.

"Aku pergi dulu." Bian beranjak dari ranjang Alea. Tapi sebelum menyentuh gagang pintu, ia kembali berbalik menatap Alea yang saat ini sudah berbaring membelakanginya.

"Aku mungkin tidak akan kembali selama dua minggu ke depan. Karena setelah acara pernikahanku dengan Amara selesai, aku akan langsung mengajaknya pergi bulan madu."

Alea tak bergeming, ia memejamkan matanya, menikmati rasa sakit yang menjalar ke seluruh ruang hatinya karena ucapan yang keluar dari mulut Bian.

Bian menutup pintu kemudian melangkahkan kakinya keluar rumah. Saat ia ingin masuk ke dalam mobil, dering ponselnya berbunyi.

"Halo sayang .... "

"Kenapa kau belum sampai?"

"Aku masih dalam perjalanan, tunggu saja, sebentar lagi aku sampai."

"Jangan sampai telat."

"Iya."

Bian menutup panggilan teleponnya, kemudian langsung melajukan mobilnya meninggalkan halaman rumahnya.

Sementara di dalam kamar, Alea sedang menangis pilu. Saat ini bukan hanya rasa sakit di bagian tubuhnya yang ia rasakan, tapi juga rasa sakit di hatinya yang semakin memperdalam lukanya dan menghancurkannya berkeping-keping.

Karena kelelahan menangis, akhirnya Alea tertidur meringkuk di atas ranjang.

*****

Mbok Sumi menatap Alea dengan prihatin. Sejak kemarin Alea tidak keluar dari kamar.

"Mbok .... "

"Iya Non."

"Aku sudah nggak kuat lagi .... "

"Rasanya aku ingin mati saja .... "

"Non ... jangan bicara seperti itu, Non Alea harus kuat .... " Mbok Sumi memeluk Alea sambil menangis. Mereka berdua saling berpelukan sambil menangis. Bayangan saat anaknya bunuh diri terlintas di pikiran Mbok Sumi, membuat Mbok Sumi semakin menangis memeluk majikannya itu.

"Non Alea harus kuat, Non Alea harus tetap sehat agar Non Alea bisa membalas sakit hati Non Alea pada mereka Non .... " Mbok Sumi menangis, ia bisa merasakan bagaimana hancurnya perasaan majikannya itu sekarang.

"Tapi aku udah nggak kuat lagi Mbok, aku tidak bisa terus tinggal di sini dan menyaksikan kebahagiaan mereka Mbok, aku nggak kuat .... "

Alea menangis sambil memegangi dadanya yang berdenyut nyeri.

Bian, laki-laki itu benar-benar telah menghancurkan hatinya sehancur-hancurnya, hingga ia sampai kesulitan bernafas.

"Non Alea .... "

Mbok Sumi meraih tubuh Alea dan kembali memeluknya.

Sementara di tempat lain, Bian baru saja selesai mengucapkan ijab kabul. Senyum bahagia terpancar di wajah pria itu, apalagi saat ia melihat sang pengantin perempuan datang menghampirinya.

"Kau terlihat cantik sekali."

"Terima kasih sayang .... " Amara tersenyum bahagia.

"Akhirnya, aku bisa menikah denganmu Bian, dan sebentar lagi aku pasti akan menyingkirkan perempuan itu dan menendangnya dari rumah." Amara berucap dalam hati.

Setelah proses pernikahan mereka selesai, Amara dan Bian langsung bersiap-siap ke Bandara. Mereka mau melakukan perjalanan bulan madu ke Paris selama dua minggu.

"Sayang, aku toilet sebentar ya." ucap Bian saat mereka baru saja sampai di Bandara.

"Jangan lama-lama."

"Iya." Bian mengecup sekilas kening Amara kemudian langsung pergi ke toilet yang letaknya tidak terlalu jauh dari Amara berdiri.

"Halo Mbok, ini aku Bian, gimana keadaan Alea Mbok?"

"Non Alea baik-baik saja Den, sekarang Non Alea sedang istirahat di kamarnya."

"Baiklah, tolong jagain Alea dengan baik ya Mbok, simpan nomor ini, dan segera hubungi aku kalau terjadi sesuatu Mbok."

"Baik Den,"

Bian menutup panggilan teleponnya.

"Kenapa aku jadi mikirin Alea terus sih?" Bian memukul-mukul keningnya dengan telapak tangannya.

Dari semenjak meninggalkan rumah kemarin, Bian memang tidak berhenti memikirkan perempuan itu. Entah mengapa, bayangan Alea yang sedang menangis memenuhi otaknya.

Tak berapa lama kemudian, Bian dan Amara pun terbang ke Paris untuk bulan madu.

******

Alea menyunggingkan senyumnya saat orang yang di tunggu-tunggunya akhirnya datang.

"Ken!" seru Alea

Kenzo tersenyum sambil melambaikan tangannya.

"Sudah lama?"

"Lumayan."

"Sendirian?"

"Memangnya mau sama siapa lagi?"

"Suamimu. Kau bisa sekalian mengajaknya dan mengenalkan padaku agar aku tahu siapa pria beruntung yang sudah mendapatkan gadis secantik dan sebaik kamu." ucap Kenzo sambil tersenyum.

Raut wajah Alea langsung berubah sendu saat Kenzo menyebut kata Suami.

"Suamiku sedang pergi bulan madu bersama istri barunya."

"Apa?!" Kenzo hampir saja tersedak minumannya.

"Jangan bercanda Al, ucapan itu adalah doa."

"Aku nggak bercanda Al, makanya aku telepon kamu untuk meminta bantuanmu." Alea menatap Kenzo dengan sendu, dan air matanya langsung mengalir di pipinya.

"Alea .... " Kenzo meraih tangan Alea dan langsung mengajaknya masuk ke dalam salah satu ruangan yang terdapat di kafe tempat mereka bertemu.

Kenzo langsung memeluk tubuh Alea yang kini sedang menangis.

"Menangislah sepuasnya Al, jika itu bisa membuatmu tenang." Kenzo mengangkat tubuh Alea kemudian menggendongnya tanpa melepaskan pelukannya.

Ini adalah cara yang sering di lakukan Kenzo dulu, saat melihat Alea bersedih. Kenzo dan Alea adalah teman dari masa SMP. Persahabatan mereka sudah begitu dekat hingga akhirnya mereka berpisah setelah sama-sama lulus SMA.

Kenzo menuruti keinginan orang tuanya untuk kuliah di luar negeri, dan semenjak itulah persahabatan mereka terputus karena jarak.

Kenzo mendudukkan bokongnya di atas sofa sambil memangku Alea yang masih berada di pelukannya sambil menangis.

"Ternyata kau masih belum berubah juga ya Al, setiap kali menangis, seperti anak kecil, pengennya di gendong dan di peluk." batin Kenzo sambil tersenyum tipis.

"Sama seperti diriku yang belum bisa melupakanmu Al, bahkan sampai saat ini pun kau masih juga membuat hatiku berdebar-debar."

Kenzo mempererat pelukannya. Ia sungguh-sungguh merindukan perempuan ini, sangat rindu. Sudah bertahun-tahun ia tak bertemu, dan sudah bertahun-tahun pula, Kenzo menahan kerinduan di dalam hatinya.

Kenzo Luis adalah sahabat Alea, sahabat yang mencintai sahabatnya sendiri secara diam-diam.

Alea menghentikan tangisnya, ia belum menyadari kalau saat ini ia dalam posisi yang sangat intim dengan Kenzo.

"Udah puas nangisnya?" Kenzo mengambil tisu dan memberikannya pada Alea. Alea menerima lembaran tisu itu sambil sesunggukan.

Kenzo merapikan rambut Alea yang berantakan, kemudian ikut menghapus air mata Alea dengan kedua jarinya.

"Apa kau sengaja menemuiku agar kau bisa menangis sepuasnya di pangkuanku?"Alea kemudian melihat ke arah dirinya.

"Ken!"

Alea segera beranjak dari pangkuan Kenzo dengan wajah merah padam. Karena nggak hati-hati Alea hampir saja terjatuh, untung saja tangan Kenzo langsung menahan pinggangnya dan kembali memeluknya hingga Alea tidak jadi jatuh ke lantai.

"Hati-hati, nanti kau jatuh."

"Terima kasih." Wajah Alea merona malu membuat Kenzo tak berkedip menatapnya.

"Kamu nggak berubah ya Al, kalau lagi nangis, pengennya di manjain."

"Kenzo!"Alea berteriak membuat Kenzo terkekeh.

"Jangan bilang kalau kau tadi juga menggendongku."

"Tentu saja, aku menggendongmu kayak ibu-ibu yang sedang menggendong bayinya."

"Luis!"

Kenzo makin tertawa melihat wajah Alea yang merah padam karena kesal.

Kenzo menarik tangan Alea kemudian menyuruh perempuan itu duduk di sebelahnya. Ia memandangi wajah cantik yang terlihat sembab itu dengan tatapan menyejukkan.

"Kenapa suamimu menikah lagi?"

Kenzo meremas tangan Alea dengan lembut seolah memberikan kekuatan pada Alea untuk menceritakan masalahnya.

"Pria bodoh mana yang tega meninggalkan istri sebaik dan secantik kamu demi perempuan lain Al .... "

.

Ikutin terus kisah Alea ya kakak ², semoga suka. Dan jangan lupa tinggalin jejaknya ya...

like, koment, dan Votenya 🙏🙏

Terpopuler

Comments

Niken Hapsari

Niken Hapsari

bodoh

2022-10-28

0

Siti Aisyah

Siti Aisyah

semua rasa sakit alea.. nanti kamu dapat kan dari istri mu sendiri, amara..

2022-08-21

0

❣@Sha_Putrie❣

❣@Sha_Putrie❣

ada yg sedikit aneh thor,kenzo sahabat dekat tapi kok Alea lupa ya

2022-03-13

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Memohon Padamu
2 Part 2 Kembali Menyakiti
3 Part 3 Tangis Alea
4 Part 4 Alea Sakit
5 Part 5 Mencoba Melepaskan
6 Part 6 Aku Membencimu ...
7 Part 7 Nasihat Mbok Sumi
8 Part 8 Karena Aku Tidak Ingin Melihatmu!
9 Part 9 Bersikap Dingin
10 Part 10 Sepasang Anjing Yang Bercinta Di Jalanan
11 Part 11 Ayo Kita Bercerai
12 Part 12 Kehilangan Kesucian
13 Part 13 Aku Ingin Berpisah Denganmu
14 Part 14 Teruslah Memohon
15 Part 15 Sudah Tidak Kuat
16 Part 16 Kenapa Mencintaimu Harus Sesakit Ini?
17 Part 17 Menjilat Ludah Sendiri
18 Part 18 Kau Benar-Benar Bajingan
19 Part 19 Aku Mohon, Ceraikan Aku Bian.
20 Part 20 Kenapa Bukan Kamu Saja Yang Menjadi Suamiku?
21 Part 21 Maaf!
22 Part 22 Amarah Bian
23 Part 23 Cemburu
24 Part 24 Aku Ingin Sekali Terlepas Darinya
25 Part 25 Sahabat sejati
26 Part 26 Bertemu Bian
27 Part 27 Ciuman
28 Part 28 Satu Kesempatan Lagi
29 Part 29 Kebohongan Amara
30 Part 30 Perasaan Kenzo
31 Part 31 Kau Sudah Berubah Alea
32 Part 32 Tragedi Di Pagi Hari
33 Part 33 Keguguran
34 Part 34 Semua Sudah Terlambat
35 Part 35 Kesempatan terakhir
36 Part 36 Kau Pembunuh!
37 Part 37 Kau Pembunuh!
38 Part 38 Mencari Alea
39 Part 39 Senyum Alea
40 Part 40 Aku Mencintaimu
41 Part 41 Aku Tidak Ingin Bertemu Bian
42 Part 42 Kembali Ke Rumah Sakit
43 Part 43 Kau Akan Menyesal Karena Tidak Mempercayaiku
44 Mencintai Diam-diam
45 Part 45 Kedatangan Keluarga
46 Part 46 Surat Cerai
47 Part 47 Rahasia Yang Terbongkar
48 Part 48 penyesalan
49 Part 49 Tanda Tangani Surat Cerai
50 Part 50 Sangat Mencintaimu
51 Part 51 Amarah Bian
52 Part 52 Di usir Bian
53 Part 53 Menyesal
54 Part 54 Aku Hanya Ingin Bahagia
55 Part 55 Penyesalan
56 Part 56 Kedatangan Orang Tua Kenzo
57 Part 57 Kecelakaan
58 Part 58 Penyesalan Andre
59 Part 59 Histeris
60 Part 60 Sungguh-Sungguh Mencintaimu
61 Part 61 Ingin Bertemu Amara
62 Part 62 Bian dan Andre
63 Part 63 Ciuman
64 Part 64 Bertemu Keluarga
65 Part 65 Perasaan Kenzo
66 Part 66 Seandainya ...
67 Part 67 Amarah Kenzo
68 Part 68 Lupakan Dia
69 Part 69 Lisa
70 Part 70 Selamat Tinggal Masa Lalu
71 Part 71 Sangat Bahagia
72 Part 72 Bertemu Bian
73 Part 73 Hanya Tinggal Menunggu Waktu
74 Part 74 Rahasia Yang Tersimpan
75 Part 75 Membuang Semua Kenangan
76 Part 76 Aku Mencintaimu
77 Part 77 Aku Juga Mencintaimu
78 Part 78 Penolakan Bian
79 Part 79 Bertemu Alea
80 Part 80 Memohon padamu
81 Part 81 Aku Tidak Akan Menyerah
82 Part 82 Kemesraan Alea dan Kenzo
83 Part 83 Mengusir Lisa
84 Part 84 Restu Orang Tua Alea
85 Part 85 Semakin Terluka
86 Part 86 Bian vs Kenzo
87 Part 87 Kedatangan Marsha
88 Part 88 Salah Paham
89 Part 89 Menagih Janji
90 Part 90 Rencana Jahat
91 Part 91 Kemarahan Marsha
92 Part 92 Menyingkirkan Alea
93 Part 93 Menyingkirkan Alea
94 Part 94 Hanya Ingin Memelukmu Saja
95 Part 95 Bian Aditama
96 Part 96 Tertangkap
97 Part 97 Izinkan Aku Memelukmu Sebentar Saja
98 Part 98 Kau Tidak Boleh Mati, Bian ....
99 Part 99 Selagi Hatimu masih Milikku ....
100 Part 100 Terima kasih
101 Part 101 Maafkan Aku ...
102 Part 102 Kepergian Bian
103 Part 103 Kepergian Bian
104 Part 104 Hukuman Untuk Lisa
105 Part 105 Cemburu
106 Part 106 Kabar Tentang Bian
107 Part 107 Selamat Tinggal
108 Part 108 Obsesi Marsha
109 Part 109 Aku Merindukanmu
110 Part 110 Sekretaris Baru
111 Part 111 Kemarahan Kenzo
112 Part 112 Siapa Pria Itu?
113 Part 113 Pesan Palsu
114 Part 114 Jebakan
115 Part 115 Jebakan 2
116 Part 116 Sakit Hati
117 Part 117 Mencoba Menjelaskan
118 Part 118 Kita Harus Bicara
119 Part 119 Menangkap Bella
120 Part 120 Jangan Menyentuhku
121 Part 121 Syarat
122 Part 122 Menikah Denganku
123 Part 123 Menikah Denganku
124 Part 124 Menuruti Syarat Bella
125 Part 125 Menjauh
126 Part 126 Kartu Undangan
127 Part 127 Kartu Undangan
128 Part 128 Bertemu Alea
129 Part 129 Hari Pernikahan
130 Part 130 Ijab Kabul
131 Part 131 Game Over
132 Part 132 Pernikahan Impian
133 Part 133 Resepsi Pernikahan
134 Part 134 Akhir Bahagia
135 Bonchap 1 Mangga muda
136 Infoo ....
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Part 1 Memohon Padamu
2
Part 2 Kembali Menyakiti
3
Part 3 Tangis Alea
4
Part 4 Alea Sakit
5
Part 5 Mencoba Melepaskan
6
Part 6 Aku Membencimu ...
7
Part 7 Nasihat Mbok Sumi
8
Part 8 Karena Aku Tidak Ingin Melihatmu!
9
Part 9 Bersikap Dingin
10
Part 10 Sepasang Anjing Yang Bercinta Di Jalanan
11
Part 11 Ayo Kita Bercerai
12
Part 12 Kehilangan Kesucian
13
Part 13 Aku Ingin Berpisah Denganmu
14
Part 14 Teruslah Memohon
15
Part 15 Sudah Tidak Kuat
16
Part 16 Kenapa Mencintaimu Harus Sesakit Ini?
17
Part 17 Menjilat Ludah Sendiri
18
Part 18 Kau Benar-Benar Bajingan
19
Part 19 Aku Mohon, Ceraikan Aku Bian.
20
Part 20 Kenapa Bukan Kamu Saja Yang Menjadi Suamiku?
21
Part 21 Maaf!
22
Part 22 Amarah Bian
23
Part 23 Cemburu
24
Part 24 Aku Ingin Sekali Terlepas Darinya
25
Part 25 Sahabat sejati
26
Part 26 Bertemu Bian
27
Part 27 Ciuman
28
Part 28 Satu Kesempatan Lagi
29
Part 29 Kebohongan Amara
30
Part 30 Perasaan Kenzo
31
Part 31 Kau Sudah Berubah Alea
32
Part 32 Tragedi Di Pagi Hari
33
Part 33 Keguguran
34
Part 34 Semua Sudah Terlambat
35
Part 35 Kesempatan terakhir
36
Part 36 Kau Pembunuh!
37
Part 37 Kau Pembunuh!
38
Part 38 Mencari Alea
39
Part 39 Senyum Alea
40
Part 40 Aku Mencintaimu
41
Part 41 Aku Tidak Ingin Bertemu Bian
42
Part 42 Kembali Ke Rumah Sakit
43
Part 43 Kau Akan Menyesal Karena Tidak Mempercayaiku
44
Mencintai Diam-diam
45
Part 45 Kedatangan Keluarga
46
Part 46 Surat Cerai
47
Part 47 Rahasia Yang Terbongkar
48
Part 48 penyesalan
49
Part 49 Tanda Tangani Surat Cerai
50
Part 50 Sangat Mencintaimu
51
Part 51 Amarah Bian
52
Part 52 Di usir Bian
53
Part 53 Menyesal
54
Part 54 Aku Hanya Ingin Bahagia
55
Part 55 Penyesalan
56
Part 56 Kedatangan Orang Tua Kenzo
57
Part 57 Kecelakaan
58
Part 58 Penyesalan Andre
59
Part 59 Histeris
60
Part 60 Sungguh-Sungguh Mencintaimu
61
Part 61 Ingin Bertemu Amara
62
Part 62 Bian dan Andre
63
Part 63 Ciuman
64
Part 64 Bertemu Keluarga
65
Part 65 Perasaan Kenzo
66
Part 66 Seandainya ...
67
Part 67 Amarah Kenzo
68
Part 68 Lupakan Dia
69
Part 69 Lisa
70
Part 70 Selamat Tinggal Masa Lalu
71
Part 71 Sangat Bahagia
72
Part 72 Bertemu Bian
73
Part 73 Hanya Tinggal Menunggu Waktu
74
Part 74 Rahasia Yang Tersimpan
75
Part 75 Membuang Semua Kenangan
76
Part 76 Aku Mencintaimu
77
Part 77 Aku Juga Mencintaimu
78
Part 78 Penolakan Bian
79
Part 79 Bertemu Alea
80
Part 80 Memohon padamu
81
Part 81 Aku Tidak Akan Menyerah
82
Part 82 Kemesraan Alea dan Kenzo
83
Part 83 Mengusir Lisa
84
Part 84 Restu Orang Tua Alea
85
Part 85 Semakin Terluka
86
Part 86 Bian vs Kenzo
87
Part 87 Kedatangan Marsha
88
Part 88 Salah Paham
89
Part 89 Menagih Janji
90
Part 90 Rencana Jahat
91
Part 91 Kemarahan Marsha
92
Part 92 Menyingkirkan Alea
93
Part 93 Menyingkirkan Alea
94
Part 94 Hanya Ingin Memelukmu Saja
95
Part 95 Bian Aditama
96
Part 96 Tertangkap
97
Part 97 Izinkan Aku Memelukmu Sebentar Saja
98
Part 98 Kau Tidak Boleh Mati, Bian ....
99
Part 99 Selagi Hatimu masih Milikku ....
100
Part 100 Terima kasih
101
Part 101 Maafkan Aku ...
102
Part 102 Kepergian Bian
103
Part 103 Kepergian Bian
104
Part 104 Hukuman Untuk Lisa
105
Part 105 Cemburu
106
Part 106 Kabar Tentang Bian
107
Part 107 Selamat Tinggal
108
Part 108 Obsesi Marsha
109
Part 109 Aku Merindukanmu
110
Part 110 Sekretaris Baru
111
Part 111 Kemarahan Kenzo
112
Part 112 Siapa Pria Itu?
113
Part 113 Pesan Palsu
114
Part 114 Jebakan
115
Part 115 Jebakan 2
116
Part 116 Sakit Hati
117
Part 117 Mencoba Menjelaskan
118
Part 118 Kita Harus Bicara
119
Part 119 Menangkap Bella
120
Part 120 Jangan Menyentuhku
121
Part 121 Syarat
122
Part 122 Menikah Denganku
123
Part 123 Menikah Denganku
124
Part 124 Menuruti Syarat Bella
125
Part 125 Menjauh
126
Part 126 Kartu Undangan
127
Part 127 Kartu Undangan
128
Part 128 Bertemu Alea
129
Part 129 Hari Pernikahan
130
Part 130 Ijab Kabul
131
Part 131 Game Over
132
Part 132 Pernikahan Impian
133
Part 133 Resepsi Pernikahan
134
Part 134 Akhir Bahagia
135
Bonchap 1 Mangga muda
136
Infoo ....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!