Part 3 Tangis Alea

Alea masih duduk di pojok kamar tidur sambil memeluk lututnya. Ia masih menangis sesunggukan mengingat kelakuan suaminya.

"Tega-teganya kamu bercinta di kamar kita dengan perempuan lain, Bi .... "

Alea teringat saat pertama kali Bian membawa perempuan itu ke rumahnya. Saat itu Alea tidak terima dan sangat marah pada Bian, tetapi bukannya merasa bersalah, Bian malah berbalik memarahi Alea.

"Pergi dari sini sejauh mungkin, karena aku muak melihatmu!" Bian berteriak keras

"Tapi aku ini istrimu! aku mencintaimu!" Alea berteriak sama kerasnya.

"Tapi aku tidak pernah mencintaimu!"

"Tetap saja kau tidak bisa seenaknya membawa perempuan itu ke rumah ini Bian, ini rumahku!"

Bian mendekati Alea kemudian menatap perempuan itu dengan tajam.

"Ini memang rumahmu, tapi ini juga rumahku! Orang tuamu sudah memberikannya padaku sebagai hadiah karena aku sudah mau menikahimu!" Bian berteriak, membuat air mata Alea langsung mengalir di pipinya.

"Apa kau lupa? Sertifikat rumah ini bahkan atas namaku," lanjut Bian dengan nada menghina.

"Orang tuamu rela memberikan perusahaan dan rumah ini untukku agar aku mau menikah denganmu. Kedua orang tuamu benar-benar keterlaluan! Mereka memaksa kedua orang tuaku agar aku mau menikah denganmu dengan memberikan perusahaannya sebagai kompensasi." Bian berkata dengan kesal mengingat kejadian sebulan sebelum pernikahan mereka.

"Kau benar-benar gadis manja dan beruntung. Memaksa kedua orang tuamu agar mau menuruti semua keinginanmu dan mencapai semua obsesimu. Benar-benar menjijikkan!" Alea semakin menangis mendengar ucapan Bian.

"Itu tidak benar Bian, aku tidak pernah memaksa orang tuaku agar menikahkan kamu denganku!"

"Kau bohong! Kalau bukan karena dirimu, aku pasti sudah menikah dengan dia!" Bian menunjuk ke arah gadis cantik yang saat ini sedang berdiri melihat pertengkaran mereka dengan tangan bersedekap.

"Dia Amara, satu-satunya orang yang kucintai. Gara-gara kamu, semua impianku dengan dia kandas di tengah jalan." Bian menatap wajah Alea yang di penuhi dengan air mata.

"Asal kau tahu, sampai kapan pun aku tidak akan pernah mencintaimu Alea, karena aku membencimu! Sangat membencimu!"

"Tapi aku mencintaimu, Bian. Aku tidak pernah memaksa orang tuaku untuk menikahkan aku denganmu, aku pikir kau yang menginginkan pernikahan ini!"

"Aku? Menginginkanmu? Jangan bermimpi! Kita bahkan tidak saling mengenal, Alea. Bagaimana bisa aku menginginkanmu?"

"Bian .... "

"Cukup Alea! Aku tidak akan mendengarkan apapun alasanmu. Kau memang istriku, tapi kau tidak berhak untuk mengaturku!" Bian berteriak dengan keras, membuat Alea semakin menangis.

"Tapi aku ini istrimu, Bian! Aku berhak marah karena kau telah membawa perempuan lain ke rumah ini!" Alea menarik tangan Bian yang berjalan meninggalkannya.

"Aku tidak peduli meski kau adalah istriku. Aku tetap akan membawanya ke rumah ini, karena hanya dialah yang berhak menjadi istriku, bukan kamu!" Bian melepaskan tangan Alea dengan kasar hingga perempuan itu hampir saja terjatuh.

"Kau jahat, Bian!" teriak Alea.

"Kau jauh lebih jahat Alea, karena kau sudah masuk ke dalam hubunganku dengan Amara, kalau bukan karena kau, aku pasti sudah menikah dengannya!" ucap Bian penuh penekanan membuat Alea semakin terisak. Tubuhnya merosot ke lantai, seiring langkah Bian yang meninggalkannya dan membawa perempuan itu masuk ke dalam kamarnya.

Alea menggeleng pelan.

"Kau benar-benar jahat, Bian .... "

Alea masih menangis di pojokan kamar tidurnya, sambil menepuk-nepuk dadanya yang terasa sesak, saat mengingat kembali perlakuan Bian padanya.

Alea berdiri, kemudian melangkah mendekati meja rias. Ia melihat wajahnya di depan cermin. Alea tersenyum miris saat melihat wajahnya yang terlihat begitu menyedihkan.

Wajah cantiknya yang dulu sudah tidak ada lagi. Senyum cerianya pun pudar. Semenjak menikah dengan Bian, Alea bahkan lupa caranya tersenyum, apalagi tertawa. Kini, yang ada hanya kesedihan dan penderitaan, yang setiap hari ia rasakan.

Alea menghapus air matanya dengan kasar. Ia menatap kedua matanya yang sembab dan juga beberapa bekas luka di wajahnya akibat pukulan dari Bian.

Pernikahan mereka kini sudah menginjak lima bulan. Alea sudah sebisa mungkin melayani Bian dengan baik, tetapi, tetap saja suaminya itu belum bisa menerima dia sebagai istrinya.

Bian bahkan sampai sekarang masih sering mengajak kekasihnya ke rumah, bahkan menginap. Mereka berdua sudah seperti sepasang suami istri, sementara Alea hanya seperti pembantu yang melayani mereka berdua.

Di rumah Alea memang ada asisten rumah tangga, tetapi dia hanya bertugas untuk membersihkan rumah saja dan mengurus pakaian kotor mereka. Sementara untuk urusan makanan, Alea memilih untuk memasak sendiri, karena ia memang sangat suka memasak. Masakan Alea juga enak, hingga Bian pun tidak pernah protes dengan makanan apapun yang di masak oleh Alea.

Alea memegangi sudut bibirnya yang terluka akibat tamparan dari Bian kemarin. Rasa perihnya masih begitu terasa, tetapi tak seperih hatinya yang terus terluka.

"Bukan pernikahan seperti ini yang aku inginkan, Bian. Kau bukan hanya menyakitiku secara batin, tapi kau juga melukai aku secara fisik," lirih Alea sambil membelai wajahnya yang terlihat menyedihkan.

Saat pertama kali kau melukaiku, aku menangis dan memohon padamu agar kau tidak meninggalkan aku, kedua kali kau menyakitiku, aku masih memohon dan menangis agar kau tetap disisiku. Ketiga kali dan keempat kali kau menyakitiku, aku masih memaafkanmu dan berharap kau akan berubah. Namun, setelah berkali-kali kau menyakitiku, haruskah aku tetap bertahan?

"Aku sudah tidak kuat lagi Bian ... bahkan setiap tetes air mataku pun tak bisa membuat hatimu melihatku. Aku baru sadar, selamanya kau tidak akan mungkin berpaling padanya dan melihat ke arahku." Alea mengusap air matanya yang kembali mengalir.

Hatinya terasa sakit. Sakit, tetapi tak berdarah.

'Percuma saja kau terus menangis, Al, kalau tangisanmu pun tak mampu meluluhkan hati suamimu.'

Alea semakin terisak menangisi nasibnya. Menikah dengan orang yang dicintai tetapi tak pernah mencintainya. Awalnya Alea berharap, bisa menaklukkan hati suaminya. Seperti kisah di dalam novel yang sering ia baca, dari benci menjadi cinta. Namun, sayangnya kisah seperti itu hanya ada di dalam novel. Buktinya, hingga sekarang Alea masih saja merasakan kesakitan. Bahkan rasa sakitnya semakin dalam, karena semakin hari suaminya bukannya menyadari rasa cinta yang ia berikan, tetapi semakin hari suaminya justru berbuat sesuatu yang menyakitkan hatinya.

Alea masih menatap wajahnya di depan cermin.

'Kali ini, aku takkan membiarkan tanganmu menyentuh wajahku lagi, Bian.' Alea mengusap air matanya.

'Mulai sekarang, aku tidak akan menangis lagi karenamu. Aku akan menjadikan air mataku ini semahal berlian, agar aku tak lagi menangis, karena air mataku terlalu berharga.'

"Bian, mulai malam ini, di jam ini, dan detik ini juga, aku tidak akan lagi mencintaimu. Aku akan melepaskanmu dari hatiku," lirih Alea dengan luka dalam yang menganga di hatinya.

Alea melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Mengguyur tubuhnya dengan air dingin yang menusuk kulitnya. Ia tak mempedulikan tubuhnya yang mulai bergetar karena menggigil kedinginan. Ia seolah tak merasakan dingin yang menerpa tubuhnya. Tubuhnya seperti hatinya, yang terlalu sakit hingga mati rasa.

.

Jangan lupa like, koment, dan juga votenya ya .... 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Maesun Maesun

Maesun Maesun

bagus lea

2023-06-05

1

Siti Aisyah

Siti Aisyah

ayoo bangkit..lawan suami mu..jgn trs mengatakna cinta..bulsyit

2022-08-21

0

Vie ab

Vie ab

benerrrr tp kamu yo berengsek biannn

2022-07-22

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Memohon Padamu
2 Part 2 Kembali Menyakiti
3 Part 3 Tangis Alea
4 Part 4 Alea Sakit
5 Part 5 Mencoba Melepaskan
6 Part 6 Aku Membencimu ...
7 Part 7 Nasihat Mbok Sumi
8 Part 8 Karena Aku Tidak Ingin Melihatmu!
9 Part 9 Bersikap Dingin
10 Part 10 Sepasang Anjing Yang Bercinta Di Jalanan
11 Part 11 Ayo Kita Bercerai
12 Part 12 Kehilangan Kesucian
13 Part 13 Aku Ingin Berpisah Denganmu
14 Part 14 Teruslah Memohon
15 Part 15 Sudah Tidak Kuat
16 Part 16 Kenapa Mencintaimu Harus Sesakit Ini?
17 Part 17 Menjilat Ludah Sendiri
18 Part 18 Kau Benar-Benar Bajingan
19 Part 19 Aku Mohon, Ceraikan Aku Bian.
20 Part 20 Kenapa Bukan Kamu Saja Yang Menjadi Suamiku?
21 Part 21 Maaf!
22 Part 22 Amarah Bian
23 Part 23 Cemburu
24 Part 24 Aku Ingin Sekali Terlepas Darinya
25 Part 25 Sahabat sejati
26 Part 26 Bertemu Bian
27 Part 27 Ciuman
28 Part 28 Satu Kesempatan Lagi
29 Part 29 Kebohongan Amara
30 Part 30 Perasaan Kenzo
31 Part 31 Kau Sudah Berubah Alea
32 Part 32 Tragedi Di Pagi Hari
33 Part 33 Keguguran
34 Part 34 Semua Sudah Terlambat
35 Part 35 Kesempatan terakhir
36 Part 36 Kau Pembunuh!
37 Part 37 Kau Pembunuh!
38 Part 38 Mencari Alea
39 Part 39 Senyum Alea
40 Part 40 Aku Mencintaimu
41 Part 41 Aku Tidak Ingin Bertemu Bian
42 Part 42 Kembali Ke Rumah Sakit
43 Part 43 Kau Akan Menyesal Karena Tidak Mempercayaiku
44 Mencintai Diam-diam
45 Part 45 Kedatangan Keluarga
46 Part 46 Surat Cerai
47 Part 47 Rahasia Yang Terbongkar
48 Part 48 penyesalan
49 Part 49 Tanda Tangani Surat Cerai
50 Part 50 Sangat Mencintaimu
51 Part 51 Amarah Bian
52 Part 52 Di usir Bian
53 Part 53 Menyesal
54 Part 54 Aku Hanya Ingin Bahagia
55 Part 55 Penyesalan
56 Part 56 Kedatangan Orang Tua Kenzo
57 Part 57 Kecelakaan
58 Part 58 Penyesalan Andre
59 Part 59 Histeris
60 Part 60 Sungguh-Sungguh Mencintaimu
61 Part 61 Ingin Bertemu Amara
62 Part 62 Bian dan Andre
63 Part 63 Ciuman
64 Part 64 Bertemu Keluarga
65 Part 65 Perasaan Kenzo
66 Part 66 Seandainya ...
67 Part 67 Amarah Kenzo
68 Part 68 Lupakan Dia
69 Part 69 Lisa
70 Part 70 Selamat Tinggal Masa Lalu
71 Part 71 Sangat Bahagia
72 Part 72 Bertemu Bian
73 Part 73 Hanya Tinggal Menunggu Waktu
74 Part 74 Rahasia Yang Tersimpan
75 Part 75 Membuang Semua Kenangan
76 Part 76 Aku Mencintaimu
77 Part 77 Aku Juga Mencintaimu
78 Part 78 Penolakan Bian
79 Part 79 Bertemu Alea
80 Part 80 Memohon padamu
81 Part 81 Aku Tidak Akan Menyerah
82 Part 82 Kemesraan Alea dan Kenzo
83 Part 83 Mengusir Lisa
84 Part 84 Restu Orang Tua Alea
85 Part 85 Semakin Terluka
86 Part 86 Bian vs Kenzo
87 Part 87 Kedatangan Marsha
88 Part 88 Salah Paham
89 Part 89 Menagih Janji
90 Part 90 Rencana Jahat
91 Part 91 Kemarahan Marsha
92 Part 92 Menyingkirkan Alea
93 Part 93 Menyingkirkan Alea
94 Part 94 Hanya Ingin Memelukmu Saja
95 Part 95 Bian Aditama
96 Part 96 Tertangkap
97 Part 97 Izinkan Aku Memelukmu Sebentar Saja
98 Part 98 Kau Tidak Boleh Mati, Bian ....
99 Part 99 Selagi Hatimu masih Milikku ....
100 Part 100 Terima kasih
101 Part 101 Maafkan Aku ...
102 Part 102 Kepergian Bian
103 Part 103 Kepergian Bian
104 Part 104 Hukuman Untuk Lisa
105 Part 105 Cemburu
106 Part 106 Kabar Tentang Bian
107 Part 107 Selamat Tinggal
108 Part 108 Obsesi Marsha
109 Part 109 Aku Merindukanmu
110 Part 110 Sekretaris Baru
111 Part 111 Kemarahan Kenzo
112 Part 112 Siapa Pria Itu?
113 Part 113 Pesan Palsu
114 Part 114 Jebakan
115 Part 115 Jebakan 2
116 Part 116 Sakit Hati
117 Part 117 Mencoba Menjelaskan
118 Part 118 Kita Harus Bicara
119 Part 119 Menangkap Bella
120 Part 120 Jangan Menyentuhku
121 Part 121 Syarat
122 Part 122 Menikah Denganku
123 Part 123 Menikah Denganku
124 Part 124 Menuruti Syarat Bella
125 Part 125 Menjauh
126 Part 126 Kartu Undangan
127 Part 127 Kartu Undangan
128 Part 128 Bertemu Alea
129 Part 129 Hari Pernikahan
130 Part 130 Ijab Kabul
131 Part 131 Game Over
132 Part 132 Pernikahan Impian
133 Part 133 Resepsi Pernikahan
134 Part 134 Akhir Bahagia
135 Bonchap 1 Mangga muda
136 Infoo ....
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Part 1 Memohon Padamu
2
Part 2 Kembali Menyakiti
3
Part 3 Tangis Alea
4
Part 4 Alea Sakit
5
Part 5 Mencoba Melepaskan
6
Part 6 Aku Membencimu ...
7
Part 7 Nasihat Mbok Sumi
8
Part 8 Karena Aku Tidak Ingin Melihatmu!
9
Part 9 Bersikap Dingin
10
Part 10 Sepasang Anjing Yang Bercinta Di Jalanan
11
Part 11 Ayo Kita Bercerai
12
Part 12 Kehilangan Kesucian
13
Part 13 Aku Ingin Berpisah Denganmu
14
Part 14 Teruslah Memohon
15
Part 15 Sudah Tidak Kuat
16
Part 16 Kenapa Mencintaimu Harus Sesakit Ini?
17
Part 17 Menjilat Ludah Sendiri
18
Part 18 Kau Benar-Benar Bajingan
19
Part 19 Aku Mohon, Ceraikan Aku Bian.
20
Part 20 Kenapa Bukan Kamu Saja Yang Menjadi Suamiku?
21
Part 21 Maaf!
22
Part 22 Amarah Bian
23
Part 23 Cemburu
24
Part 24 Aku Ingin Sekali Terlepas Darinya
25
Part 25 Sahabat sejati
26
Part 26 Bertemu Bian
27
Part 27 Ciuman
28
Part 28 Satu Kesempatan Lagi
29
Part 29 Kebohongan Amara
30
Part 30 Perasaan Kenzo
31
Part 31 Kau Sudah Berubah Alea
32
Part 32 Tragedi Di Pagi Hari
33
Part 33 Keguguran
34
Part 34 Semua Sudah Terlambat
35
Part 35 Kesempatan terakhir
36
Part 36 Kau Pembunuh!
37
Part 37 Kau Pembunuh!
38
Part 38 Mencari Alea
39
Part 39 Senyum Alea
40
Part 40 Aku Mencintaimu
41
Part 41 Aku Tidak Ingin Bertemu Bian
42
Part 42 Kembali Ke Rumah Sakit
43
Part 43 Kau Akan Menyesal Karena Tidak Mempercayaiku
44
Mencintai Diam-diam
45
Part 45 Kedatangan Keluarga
46
Part 46 Surat Cerai
47
Part 47 Rahasia Yang Terbongkar
48
Part 48 penyesalan
49
Part 49 Tanda Tangani Surat Cerai
50
Part 50 Sangat Mencintaimu
51
Part 51 Amarah Bian
52
Part 52 Di usir Bian
53
Part 53 Menyesal
54
Part 54 Aku Hanya Ingin Bahagia
55
Part 55 Penyesalan
56
Part 56 Kedatangan Orang Tua Kenzo
57
Part 57 Kecelakaan
58
Part 58 Penyesalan Andre
59
Part 59 Histeris
60
Part 60 Sungguh-Sungguh Mencintaimu
61
Part 61 Ingin Bertemu Amara
62
Part 62 Bian dan Andre
63
Part 63 Ciuman
64
Part 64 Bertemu Keluarga
65
Part 65 Perasaan Kenzo
66
Part 66 Seandainya ...
67
Part 67 Amarah Kenzo
68
Part 68 Lupakan Dia
69
Part 69 Lisa
70
Part 70 Selamat Tinggal Masa Lalu
71
Part 71 Sangat Bahagia
72
Part 72 Bertemu Bian
73
Part 73 Hanya Tinggal Menunggu Waktu
74
Part 74 Rahasia Yang Tersimpan
75
Part 75 Membuang Semua Kenangan
76
Part 76 Aku Mencintaimu
77
Part 77 Aku Juga Mencintaimu
78
Part 78 Penolakan Bian
79
Part 79 Bertemu Alea
80
Part 80 Memohon padamu
81
Part 81 Aku Tidak Akan Menyerah
82
Part 82 Kemesraan Alea dan Kenzo
83
Part 83 Mengusir Lisa
84
Part 84 Restu Orang Tua Alea
85
Part 85 Semakin Terluka
86
Part 86 Bian vs Kenzo
87
Part 87 Kedatangan Marsha
88
Part 88 Salah Paham
89
Part 89 Menagih Janji
90
Part 90 Rencana Jahat
91
Part 91 Kemarahan Marsha
92
Part 92 Menyingkirkan Alea
93
Part 93 Menyingkirkan Alea
94
Part 94 Hanya Ingin Memelukmu Saja
95
Part 95 Bian Aditama
96
Part 96 Tertangkap
97
Part 97 Izinkan Aku Memelukmu Sebentar Saja
98
Part 98 Kau Tidak Boleh Mati, Bian ....
99
Part 99 Selagi Hatimu masih Milikku ....
100
Part 100 Terima kasih
101
Part 101 Maafkan Aku ...
102
Part 102 Kepergian Bian
103
Part 103 Kepergian Bian
104
Part 104 Hukuman Untuk Lisa
105
Part 105 Cemburu
106
Part 106 Kabar Tentang Bian
107
Part 107 Selamat Tinggal
108
Part 108 Obsesi Marsha
109
Part 109 Aku Merindukanmu
110
Part 110 Sekretaris Baru
111
Part 111 Kemarahan Kenzo
112
Part 112 Siapa Pria Itu?
113
Part 113 Pesan Palsu
114
Part 114 Jebakan
115
Part 115 Jebakan 2
116
Part 116 Sakit Hati
117
Part 117 Mencoba Menjelaskan
118
Part 118 Kita Harus Bicara
119
Part 119 Menangkap Bella
120
Part 120 Jangan Menyentuhku
121
Part 121 Syarat
122
Part 122 Menikah Denganku
123
Part 123 Menikah Denganku
124
Part 124 Menuruti Syarat Bella
125
Part 125 Menjauh
126
Part 126 Kartu Undangan
127
Part 127 Kartu Undangan
128
Part 128 Bertemu Alea
129
Part 129 Hari Pernikahan
130
Part 130 Ijab Kabul
131
Part 131 Game Over
132
Part 132 Pernikahan Impian
133
Part 133 Resepsi Pernikahan
134
Part 134 Akhir Bahagia
135
Bonchap 1 Mangga muda
136
Infoo ....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!