Part 6 Aku Membencimu ...

Alea melihat wajahnya di depan cermin. Bekas luka bengkak di pipinya sudah terlihat membaik. Alea mengoleskan obat diwajahnya yang terlihat masih lebam dan sedikit sakit.

Ia menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan.

"Ayo semangat Alea! kamu pasti bisa." Alea menyemangati diri sendiri. Ia sudah memutuskan, mulai hari ini, ia tidak akan lagi menjadi lemah di depan Bian.

Alea membuka pintu kemudian keluar dari kamarnya. Ia langsung menuju dapur, di sana terlihat Mbok Sumi yang sudah mulai berkutat dengan bahan-bahan makanan di depannya.

"Pagi Mbok?"

"Lho, Non Alea. Kok Non sudah bangun sih, semalem bukannya Non Alea demam lagi?" Mbok Sumi mendekati Alea, merasa khawatir dengan majikannya itu.

"Aku sudah nggak apa-apa Mbok, udah mendingan." Alea tersenyum manis

"Terima kasih udah perhatian sama aku Mbok." Alea mengambil alih pisau yang di gunakan Mbok Sumi untuk memotong sayuran.

"Biar aku yang masak, Mbok Sumi bantuin aku ya."

"Iya Non."

"Apa dia menginap?" Alea memotong sayuran dengan cepat.

"Semalam dia datang dan menginap di sini."

"Oh .... "

"Kenapa? Non Alea mau memasak buat dia lagi?"Alea menggeleng pelan

"Kita siapin yang ada aja Mbok."

"Baik Non."

Alea sudah menyelesaikan masakannya dengan cepat, saat ini ia sudah mulai menyajikan makanannya di meja makan di bantu sama Mbok Sumi.

"Aku makan di kamar aja ya Mbok, nanti tolong bawain sarapan aku ya Mbok?"

"Non Alea kenapa? pusing lagi?"tanya Mbok Sumi khawatir.

"Nggak Mbok, cuma pengen istirahat saja." Alea yang memang belum pulih benar merasakan pusing di kepalanya.

"Saya antar ke kamar ya Non."

Mbok Sumi memapah Alea sampai ke kamar, kemudian membaringkan tubuh Alea di atas ranjang.

"Sebaiknya Non Alea istirahat saja, biar saya saja yang masak Non." Alea mengangguk.

"Saya ambilin Non sarapan ya, biar Non Alea bisa langsung minum obat."

"Iya Mbok."

Mbok Sumi menutup pintu kamar Alea dan langsung menuju ke dapur untuk mengambilkan sarapan buat Alea.

"Pagi Mbok .... "

"Eh, selamat pagi Den Bian."Mbok Sumi terlonjak kaget saat tiba-tiba Bian sudah berdiri di sampingnya.

"Gimana keadaan Alea Mbok, apa sudah membaik?"

"Semalam Non Alea demam lagi, tapi tadi pagi-pagi banget Non Alea sudah kembali memasak."

"Alea yang masak lagi hari ini Mbok?"

"Iya Den, tapi selesai masak langsung ambruk lagi."

"Maksudnya?"

"Non Alea pusing lagi Den, sekarang lagi istirahat di kamarnya."

"Bukannya dia sudah minum obat?"

"Sudah Den, Non Alea sudah minum obat."

"Baguslah."Bian menarik kursi Kemudian mulai memakan sarapannya.

"Apa Non Amara tidak ikut sarapan Den?"

"Amara semalam tidak jadi menginap Mbok, ada kerjaan mendadak, jadi tengah malam dia pulang."

"Oh .... " Mbok Sumi mengangguk kemudian pamit pada Bian mengantarkan sarapan untuk Alea.

Setelah selesai sarapan, Bian melangkahkan kakinya ke dalam ruang kerjanya. Saat sampai di depan pintu ruang kerjanya, terlihat Mbok Sumi baru saja keluar dari kamar Alea.

"Den Bian sudah selesai makan?"

"Udah Mbok, gimana keadaannya? apa dia mau makan?"

"Non Alea sudah makan Den, dia juga sudah minum obat."Bian tersenyum mendengar ucapan Mbok Sumi.

"Saya ke dapur dulu Den,"

"Iya Mbok."

Bian masuk ke dalam ruang kerjanya untuk mengambil tas kerjanya.

"Biasanya Alea yang yang mempersiapkannya." gumam Bian sambil membereskan beberapa dokumen penting yang berserak di meja kerjanya.

Semalam ada pekerjaan yang belum ia selesaikan karena saat ia ingin menyelesaikannya, Amara datang. Dan seperti biasanya, setiap Amara datang, kekasihnya itu pasti langsung mengajaknya bermain di ranjang sampai puas.

Bian tahu, apa yang ia lakukan itu salah. Ia dan Amara sudah seperti sepasang suami istri yang setiap kali saling memuaskan. Tapi rasa cintanya pada Amara membuatnya buta dan melupakan istrinya yang sesungguhnya.

Bian bergegas keluar dari ruang kerjanya. Sesampainya di luar, ia menatap pintu kamar Alea. Sejenak ia terpaku, tapi beberapa detik kemudian akhirnya Bian masuk ke dalam kamar Alea tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Alea baru saja tertidur saat Bian masuk ke dalam kamarnya. Mungkin karena pengaruh obat yang ia minum hingga Alea begitu cepat tertidur.

Bian mendekati ranjang, menatap wajah istrinya yang tertidur pulas. Bekas luka di wajah Alea yang membiru belum juga hilang.

"Seharusnya aku tidak menikahimu." Bian membelai wajah Alea yang membiru.

"Ini rasanya pasti sakit sekali." Bian meringis membayangkannya.

"Kenapa setiap kali aku emosi, aku selalu saja tidak bisa mengontrol tanganku untuk tidak memukulmu .... " Bian kembali mengingat pertengkarannya dengan Alea.

"Apa yang kau lakukan pada Amara?"

"Aku tak melakukan apapun Bian, dari tadi aku disini." Alea saat ini sedang berada di taman, duduk di gazebo dengan sebuah laptop yang ia letakkan di hadapannya.

"Apa yang kau katakan pada Amara sampai dia menangis?"Bian menarik tangan Alea

"Oh ... dia mengadu?"

"Alea!"Bian berteriak, amarahnya sudah memuncak.

"Tidak usah berteriak padaku!"

"Apa yang kau katakan padanya!"

"Aku hanya mengatakan padanya kalau dia itu seorang pelakor, murahan, tidak tahu malu .... "

"Plakk!!"

Bunyi tamparan dipipi Alea terdengar keras, seketika itu juga darah mengalir di sudut bibir Alea.

"Apa aku salah ngomong begitu Bi?"

"Jelas salah! karena kaulah yang hadir diantara hubungan kami. Harusnya dia yang menyebut kamu perempuan tidak tahu diri karena telah hadir di tengah-tengah kami."

"Tapi aku istrimu Bian! sedangkan dia cuma kekasih gelapmu!"

"Plakk!!"

Kembali sebuah tamparan mendarat dipipi Alea.

"Dia bukan kekasih gelapku! makanya aku membawanya kesini dan menyuruhnya menginap di sini agar kau tahu posisimu!"

"Kau memang istriku Alea, tapi aku tidak akan pernah mengakuimu sebagai istriku. Karena aku membencimu!"

"Kau membenciku tapi kau menikahiku, kau sungguh lucu!" Alea mengusap darah yang mengalir dipipinya.

"Itu karena orang tuamu yang memaksaku!"

"Kalau kau tidak tergiur dengan perusahaan dan rumah besar ini, seharusnya kau tidak usah menikah denganku walaupun orang tuaku memohon padamu Bian!" Alea mulai menangis.

"Harusnya kau menolak keinginan orang tuaku, seandainya aku tahu dari awal kalau kau menikahiku karena terpaksa, aku juga tidak akan sudi menikah denganmu, karena aku tahu kalau kau sudah memiliki kekasih."

"Kau sendirilah yang menyeretku dan membawaku di tengah-tengah hubungan kalian Bian, bukan aku. Tapi kenapa kau selalu saja menyalahkanku!" Alea berteriak mengeluarkan semua kekesalannya. Habis sudah kesabarannya.

"Kalau bukan karena orang tuamu yang memaksa orang tuaku agar aku menikahimu, aku juga tidak akan pernah menikah denganmu Alea."

"Kalau begitu salahkan saja orang tuaku, kenapa kau harus menyalahkanku?!" Bian terdiam mendengar teriakan Alea.

Selama ini ia mengira kalau Alea lah yang memaksa orang tuanya agar ia mau menikah dengannya, tapi dugaannya ternyata salah, dari perkataannya Bian bisa menyimpulkan kalau Alea tidak tahu menahu tentang perjodohan yang dilakukan orang tuanya waktu itu.

Bian memandangi wajah Alea yang tertidur pulas. Kening Alea berkerut dalam, wajahnya tiba-tiba berkeringat, sementara bibirnya bergerak mengucapkan sesuatu.

'Mama, Papa ... kenapa kalian begitu jahat padaku ... '

Kepala Alea menggeleng ke kiri dan ke kanan, air matanya mengalir di kedua pipinya

'Bian ... aku membencimu, aku membencimu ... aku membencimu ... '

Bian terkesiap mendengar ucapan lirih Alea di dalam tidurnya. Alea mengigau dan mengatakan kalau dia membencinya.

Bian menatap dalam wajah Alea yang berurai air mata. Ia mengusap air mata Alea dengan jarinya.

"Kau tidak mungkin bisa membenciku Alea, karena yang aku tahu, selama ini kau begitu mencintai aku." Bian mencibir memandangi wajah Alea. Ia seolah tidak terima dengan ucapan Alea dalam mimpinya.

.

Terima kasih sudah membaca.

Jangan lupa like n koment dan Votenya ya 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

sok kepdean

2023-09-25

0

Royanah

Royanah

aku suka baca novel saat intrik seperti ini..kebawa sama alur nya..tapi pas datar lagi malah ga tertarik..😁

2022-06-15

0

Erni Kusumawati

Erni Kusumawati

Alea cepat pergi please...jgn semakin menyikasa diri dg ttp berada di samping Bian...Laki2 lucnut itu terlalu hina utk menerima ketulusan cintamu Alea😢😢😢

2022-05-26

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Memohon Padamu
2 Part 2 Kembali Menyakiti
3 Part 3 Tangis Alea
4 Part 4 Alea Sakit
5 Part 5 Mencoba Melepaskan
6 Part 6 Aku Membencimu ...
7 Part 7 Nasihat Mbok Sumi
8 Part 8 Karena Aku Tidak Ingin Melihatmu!
9 Part 9 Bersikap Dingin
10 Part 10 Sepasang Anjing Yang Bercinta Di Jalanan
11 Part 11 Ayo Kita Bercerai
12 Part 12 Kehilangan Kesucian
13 Part 13 Aku Ingin Berpisah Denganmu
14 Part 14 Teruslah Memohon
15 Part 15 Sudah Tidak Kuat
16 Part 16 Kenapa Mencintaimu Harus Sesakit Ini?
17 Part 17 Menjilat Ludah Sendiri
18 Part 18 Kau Benar-Benar Bajingan
19 Part 19 Aku Mohon, Ceraikan Aku Bian.
20 Part 20 Kenapa Bukan Kamu Saja Yang Menjadi Suamiku?
21 Part 21 Maaf!
22 Part 22 Amarah Bian
23 Part 23 Cemburu
24 Part 24 Aku Ingin Sekali Terlepas Darinya
25 Part 25 Sahabat sejati
26 Part 26 Bertemu Bian
27 Part 27 Ciuman
28 Part 28 Satu Kesempatan Lagi
29 Part 29 Kebohongan Amara
30 Part 30 Perasaan Kenzo
31 Part 31 Kau Sudah Berubah Alea
32 Part 32 Tragedi Di Pagi Hari
33 Part 33 Keguguran
34 Part 34 Semua Sudah Terlambat
35 Part 35 Kesempatan terakhir
36 Part 36 Kau Pembunuh!
37 Part 37 Kau Pembunuh!
38 Part 38 Mencari Alea
39 Part 39 Senyum Alea
40 Part 40 Aku Mencintaimu
41 Part 41 Aku Tidak Ingin Bertemu Bian
42 Part 42 Kembali Ke Rumah Sakit
43 Part 43 Kau Akan Menyesal Karena Tidak Mempercayaiku
44 Mencintai Diam-diam
45 Part 45 Kedatangan Keluarga
46 Part 46 Surat Cerai
47 Part 47 Rahasia Yang Terbongkar
48 Part 48 penyesalan
49 Part 49 Tanda Tangani Surat Cerai
50 Part 50 Sangat Mencintaimu
51 Part 51 Amarah Bian
52 Part 52 Di usir Bian
53 Part 53 Menyesal
54 Part 54 Aku Hanya Ingin Bahagia
55 Part 55 Penyesalan
56 Part 56 Kedatangan Orang Tua Kenzo
57 Part 57 Kecelakaan
58 Part 58 Penyesalan Andre
59 Part 59 Histeris
60 Part 60 Sungguh-Sungguh Mencintaimu
61 Part 61 Ingin Bertemu Amara
62 Part 62 Bian dan Andre
63 Part 63 Ciuman
64 Part 64 Bertemu Keluarga
65 Part 65 Perasaan Kenzo
66 Part 66 Seandainya ...
67 Part 67 Amarah Kenzo
68 Part 68 Lupakan Dia
69 Part 69 Lisa
70 Part 70 Selamat Tinggal Masa Lalu
71 Part 71 Sangat Bahagia
72 Part 72 Bertemu Bian
73 Part 73 Hanya Tinggal Menunggu Waktu
74 Part 74 Rahasia Yang Tersimpan
75 Part 75 Membuang Semua Kenangan
76 Part 76 Aku Mencintaimu
77 Part 77 Aku Juga Mencintaimu
78 Part 78 Penolakan Bian
79 Part 79 Bertemu Alea
80 Part 80 Memohon padamu
81 Part 81 Aku Tidak Akan Menyerah
82 Part 82 Kemesraan Alea dan Kenzo
83 Part 83 Mengusir Lisa
84 Part 84 Restu Orang Tua Alea
85 Part 85 Semakin Terluka
86 Part 86 Bian vs Kenzo
87 Part 87 Kedatangan Marsha
88 Part 88 Salah Paham
89 Part 89 Menagih Janji
90 Part 90 Rencana Jahat
91 Part 91 Kemarahan Marsha
92 Part 92 Menyingkirkan Alea
93 Part 93 Menyingkirkan Alea
94 Part 94 Hanya Ingin Memelukmu Saja
95 Part 95 Bian Aditama
96 Part 96 Tertangkap
97 Part 97 Izinkan Aku Memelukmu Sebentar Saja
98 Part 98 Kau Tidak Boleh Mati, Bian ....
99 Part 99 Selagi Hatimu masih Milikku ....
100 Part 100 Terima kasih
101 Part 101 Maafkan Aku ...
102 Part 102 Kepergian Bian
103 Part 103 Kepergian Bian
104 Part 104 Hukuman Untuk Lisa
105 Part 105 Cemburu
106 Part 106 Kabar Tentang Bian
107 Part 107 Selamat Tinggal
108 Part 108 Obsesi Marsha
109 Part 109 Aku Merindukanmu
110 Part 110 Sekretaris Baru
111 Part 111 Kemarahan Kenzo
112 Part 112 Siapa Pria Itu?
113 Part 113 Pesan Palsu
114 Part 114 Jebakan
115 Part 115 Jebakan 2
116 Part 116 Sakit Hati
117 Part 117 Mencoba Menjelaskan
118 Part 118 Kita Harus Bicara
119 Part 119 Menangkap Bella
120 Part 120 Jangan Menyentuhku
121 Part 121 Syarat
122 Part 122 Menikah Denganku
123 Part 123 Menikah Denganku
124 Part 124 Menuruti Syarat Bella
125 Part 125 Menjauh
126 Part 126 Kartu Undangan
127 Part 127 Kartu Undangan
128 Part 128 Bertemu Alea
129 Part 129 Hari Pernikahan
130 Part 130 Ijab Kabul
131 Part 131 Game Over
132 Part 132 Pernikahan Impian
133 Part 133 Resepsi Pernikahan
134 Part 134 Akhir Bahagia
135 Bonchap 1 Mangga muda
136 Infoo ....
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Part 1 Memohon Padamu
2
Part 2 Kembali Menyakiti
3
Part 3 Tangis Alea
4
Part 4 Alea Sakit
5
Part 5 Mencoba Melepaskan
6
Part 6 Aku Membencimu ...
7
Part 7 Nasihat Mbok Sumi
8
Part 8 Karena Aku Tidak Ingin Melihatmu!
9
Part 9 Bersikap Dingin
10
Part 10 Sepasang Anjing Yang Bercinta Di Jalanan
11
Part 11 Ayo Kita Bercerai
12
Part 12 Kehilangan Kesucian
13
Part 13 Aku Ingin Berpisah Denganmu
14
Part 14 Teruslah Memohon
15
Part 15 Sudah Tidak Kuat
16
Part 16 Kenapa Mencintaimu Harus Sesakit Ini?
17
Part 17 Menjilat Ludah Sendiri
18
Part 18 Kau Benar-Benar Bajingan
19
Part 19 Aku Mohon, Ceraikan Aku Bian.
20
Part 20 Kenapa Bukan Kamu Saja Yang Menjadi Suamiku?
21
Part 21 Maaf!
22
Part 22 Amarah Bian
23
Part 23 Cemburu
24
Part 24 Aku Ingin Sekali Terlepas Darinya
25
Part 25 Sahabat sejati
26
Part 26 Bertemu Bian
27
Part 27 Ciuman
28
Part 28 Satu Kesempatan Lagi
29
Part 29 Kebohongan Amara
30
Part 30 Perasaan Kenzo
31
Part 31 Kau Sudah Berubah Alea
32
Part 32 Tragedi Di Pagi Hari
33
Part 33 Keguguran
34
Part 34 Semua Sudah Terlambat
35
Part 35 Kesempatan terakhir
36
Part 36 Kau Pembunuh!
37
Part 37 Kau Pembunuh!
38
Part 38 Mencari Alea
39
Part 39 Senyum Alea
40
Part 40 Aku Mencintaimu
41
Part 41 Aku Tidak Ingin Bertemu Bian
42
Part 42 Kembali Ke Rumah Sakit
43
Part 43 Kau Akan Menyesal Karena Tidak Mempercayaiku
44
Mencintai Diam-diam
45
Part 45 Kedatangan Keluarga
46
Part 46 Surat Cerai
47
Part 47 Rahasia Yang Terbongkar
48
Part 48 penyesalan
49
Part 49 Tanda Tangani Surat Cerai
50
Part 50 Sangat Mencintaimu
51
Part 51 Amarah Bian
52
Part 52 Di usir Bian
53
Part 53 Menyesal
54
Part 54 Aku Hanya Ingin Bahagia
55
Part 55 Penyesalan
56
Part 56 Kedatangan Orang Tua Kenzo
57
Part 57 Kecelakaan
58
Part 58 Penyesalan Andre
59
Part 59 Histeris
60
Part 60 Sungguh-Sungguh Mencintaimu
61
Part 61 Ingin Bertemu Amara
62
Part 62 Bian dan Andre
63
Part 63 Ciuman
64
Part 64 Bertemu Keluarga
65
Part 65 Perasaan Kenzo
66
Part 66 Seandainya ...
67
Part 67 Amarah Kenzo
68
Part 68 Lupakan Dia
69
Part 69 Lisa
70
Part 70 Selamat Tinggal Masa Lalu
71
Part 71 Sangat Bahagia
72
Part 72 Bertemu Bian
73
Part 73 Hanya Tinggal Menunggu Waktu
74
Part 74 Rahasia Yang Tersimpan
75
Part 75 Membuang Semua Kenangan
76
Part 76 Aku Mencintaimu
77
Part 77 Aku Juga Mencintaimu
78
Part 78 Penolakan Bian
79
Part 79 Bertemu Alea
80
Part 80 Memohon padamu
81
Part 81 Aku Tidak Akan Menyerah
82
Part 82 Kemesraan Alea dan Kenzo
83
Part 83 Mengusir Lisa
84
Part 84 Restu Orang Tua Alea
85
Part 85 Semakin Terluka
86
Part 86 Bian vs Kenzo
87
Part 87 Kedatangan Marsha
88
Part 88 Salah Paham
89
Part 89 Menagih Janji
90
Part 90 Rencana Jahat
91
Part 91 Kemarahan Marsha
92
Part 92 Menyingkirkan Alea
93
Part 93 Menyingkirkan Alea
94
Part 94 Hanya Ingin Memelukmu Saja
95
Part 95 Bian Aditama
96
Part 96 Tertangkap
97
Part 97 Izinkan Aku Memelukmu Sebentar Saja
98
Part 98 Kau Tidak Boleh Mati, Bian ....
99
Part 99 Selagi Hatimu masih Milikku ....
100
Part 100 Terima kasih
101
Part 101 Maafkan Aku ...
102
Part 102 Kepergian Bian
103
Part 103 Kepergian Bian
104
Part 104 Hukuman Untuk Lisa
105
Part 105 Cemburu
106
Part 106 Kabar Tentang Bian
107
Part 107 Selamat Tinggal
108
Part 108 Obsesi Marsha
109
Part 109 Aku Merindukanmu
110
Part 110 Sekretaris Baru
111
Part 111 Kemarahan Kenzo
112
Part 112 Siapa Pria Itu?
113
Part 113 Pesan Palsu
114
Part 114 Jebakan
115
Part 115 Jebakan 2
116
Part 116 Sakit Hati
117
Part 117 Mencoba Menjelaskan
118
Part 118 Kita Harus Bicara
119
Part 119 Menangkap Bella
120
Part 120 Jangan Menyentuhku
121
Part 121 Syarat
122
Part 122 Menikah Denganku
123
Part 123 Menikah Denganku
124
Part 124 Menuruti Syarat Bella
125
Part 125 Menjauh
126
Part 126 Kartu Undangan
127
Part 127 Kartu Undangan
128
Part 128 Bertemu Alea
129
Part 129 Hari Pernikahan
130
Part 130 Ijab Kabul
131
Part 131 Game Over
132
Part 132 Pernikahan Impian
133
Part 133 Resepsi Pernikahan
134
Part 134 Akhir Bahagia
135
Bonchap 1 Mangga muda
136
Infoo ....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!