Kesatria White Rose

"Yang mulia raja membentak ibu yang melahilkan dan melawatnya dengan baik, mengapa caya harus copan pada anda yang tak pelnah melawat caya?." ucap Putri Amerilya dengan berani, Raja Azvago dan beberapa orang yang ada di sana tertegun dengan apa yang dikatakan oleh Putri Amerilya.

Apa yang dikatakan oleh gadis kecil itu adalah kebenaran Raja Azvago sering kali berselisih faham dengan Ibu Suri Sinya, tak jarang sang raja meningikan suaranya saat berbicara dengan ibu suri padahal ibu suri adalah ibu kandung yang sudah merawat dan membesarkanya. Lalu tiba tiba Raja Azvago meminta agar Putri Amerilya menghormatinya padahal ia tak pernah menjenguk putri kecilnya itu.

"Rupanya kau pintar bersilat lidah." ucap Raja Azvago yang tentu saja tak ingin kalah dengan bayi perempuan itu.

"Tuhan saja tau kebenalannya cepelti apa, yang lainna diam kalna anda adalah raja meleka. Tak ada pembenalan apapun tentang hal ini." ucap Putri Amerilya yang membuat Ibu Suri Sinya terharu diantara semua cucu yang ia miliki baru kali ini ada seorang cucu yang membelanya di hadapan sang raja.

Ibu Suri Sinya mendekat ke arah Putri Amerilya kemudian mencium pipi bayi perempuan itu dengan sayang, di ulang tahunnya kali ini ia berharap semoga Amerilya bisa bertahan hingga ia dewasa dan tumbuh dengan baik di sini.

"Ibu suri janan cedih." ucap Putri Amerilya yang sedang menghibur Ibu Suri Sinya. Ini adalah anugrah untuk jiwa yang ada di dalam tubuh Putri Amerilya jika dulu ia hanya akan pasrah saat orang lain memarahinya namun di kehidupan keduanya ini ia tak akan melakukan kesalahan yang sama.

"Baiklah mari kita lihat hadiah apa yang dibawa oleh cucu kesayanganku ini." ucap Ibu Suri Sinya yang membuka kotak yang dibawa oleh Putri Amerilya.

Ibu Suri Sinya meneteskan air matanya ketika melihat hadiah yang dibawakan oleh Putri Amerilya, lukisan sang ibu suri dengan almarum raja terdahulu dan di tengah tengah mereka ada Putri Amerilya yang sedang tersenyum lucu. Bagaimana Putri Amerilya bisa tau bagimana wajah dari kakeknya padahal ia selalu ada di dalam istana putri.

"Dimana kau membeli lukisan itu?." tanya Pangeran Lin adik kedua dari Raja Azvago.

"Dia tak mungkin membelinya karna saya tak mengizinkannya untuk keluar dari istana putri." ucap Raja Azvago yang merasa keheranan.

"Lalu dari mana ia mendapatkannya?." ucap Pangeran Luxe adik ketiga dari Yang Mulia Raja Azvago.

Pangeran Zingo masih terpaku dengan lukisan yang dibawa oleh Ibu Suri Sinya, pantas saja keponakannya itu memintanya untuk membeli berbagai alat melukis ternyat ia ingin menghadiahi ibu suri sebuah lukisan yang cantik.

Namun bagaimana bayi perempuan berumur satu tahun bisa melukis seindah itu? bukankah ini adalah hal yang sangat aneh, benarkan Putri Amerilya hanyalah putri biasa yang tak berguna?.

"Putri Amerilya yang melukisnya sendiri." ucap Pangeran Zingo yang membuat seisi ruangan terkejut keajaiban apa lagi ini?.

"Kau jangan asal bicara." ucap Raja Azvago yang marah pada adik pertamanya karna mengatakan sebuah omong kosong.

"Caya akan membuktikan lukican ini caya yang buat." ucap Putri Amerilya dengan percaya diri.

Ibu Suri meminta beberapa pelayan istana utama untuk mengambil alat lukis milik Putri Amerilya yang ada di istana putri, setelah alat lukisnya datang Putri Amerilya memilih untuk menjadikan Pangeran Zingo menjadi objeknya.

Sembari menunggu Putri Amerilya selesai melukis pesta dilanjutkan dengan acara berdansa dan makan makan, sedangkan Putri Amerilya dijaga oleh beberapa prajurit agar ia tak kabur atau meminta bantuan pada orang lain.

Tiga jam berlalu dengan sangat cepat, Putri Amerilya telah selesai melukis ia menyerahkan lukisannya pada Pangeran Zingo karna hanya paman pertamanya yang peduli padanya untuk saat ini.

"Benar benar mirip denganku." ucap Pangeran Zingo yang serasa berca saat melihat lukisan wajahnya yang dibuat oleh Putri Amerilya.

"Kerajaan Matahari diberkahi oleh seorang jenius di bidang seni." ucap Duke Moren Rucixara yang sepertinya tertarik dengan bakat yang dimiliki oleh Putri Amerilya.

"Mata bayi kecil itu sangat mirip dengan Yang Mulia Raja." ucap Tuan Muda Arges putra dari Duke Zidan Marques yang kagum dengan mata tajam yang dimiliki oleh Putri Amerilya.

Pesta ulang tahun Ibu Suri Sinya telah berakhir, dalam pesta kali ini banyak sekali kejutan yang tak terduga dari Putri Amerilya. Saat ini sang putri telah kembali ke istana putri dalam kondisi baik baik saja.

Sedangkan Raja Azvago sedang ada di ruang kerjanya karna setelah pesta selesai ia harus mengerjakan banyak sekali berkas berkas kerajaan yang membuatnya sangat muak. Ia masih berfikir tentang apa yang dikatakan oleh putri kecilnya.

"Apa gunanya ia sangat pintar namun akan mati saat berusia dua tahun." ucap Raja Azvago yang sedang berusaha menepis rasa simpatinya yang tiba tiba saja datang. Ia tak ingin kecewa lagi jika berharap sama seperti dahulu.

Setelah kejadian di pesta ulang tahun Ibu Suri Sinya hubungan ibu suri dan Putri Amerilya semakin membaik mereka sering bercengkrama bersama terkadang ibu suri tidur di Istana Putri untuk menemani cucu kesayangannya itu.

Hingga suatu hari semua orang sedang pergi ke acara ulang tahun seorang Ducess sehingga istana sepi hanya ada pelayan dan prajurit saja. Tentu saja Putri Amerilya dilarang untuk ikut meski Ibu Suri Sinya dan Pangeran Zingo sudah membujuk Yang Mulia Raja Azvago namun gagal.

"Umm aku sangat bosan." ucap Putri Amerilya yang sudah bisa mengucapkan kata kata dengan benar, tiga bulan lagi Putri Amerilya akan berusia dua tahun.

Sesuai dengan kutukan yang menyertai Raja Azvago maka gadis itu akan mati saat ia berusia dua tahun namun tak ada yang tau apa yang akan terjadi sekuat apapun kutukan itu namun kuasa Tuhan akan selalu menang.

Karna bosan akhirnya Putri Amerilya berjalan jalan di sekitar taman hingga ia bertemu dengan lapangan yang sangat luas. Disana ada ratusan orang mengenakan jubah putih yang sedang berlatih pedang, mata Putri Amerilya berbinar dengan cerah saat ia melihat pedang yang indah dan berkilau, setelah berreingkarnasi baru kali ini Putri Amerilya melihat orang berlatih pedang.

Rupanya kehadiran Putri Amerilya diketahui oleh seorang Kesatria White Rose yang sedang berlatih. Seorang pemuda berparas tampan menghampiri Putri Amerilya yang sedang bersembunyi di semak semak dan mengintip mereka berlatih.

"Hey putri kecil apa yang kau lakukan di sini?." tanya pemuda itu yang tau bahwa bayi kecil yang sedang mengintip mereka adalah Putri Amerilya.

"Maaf Amerilya hanya ingin melihat kalian berlatih pedang." ucap Putri Amerilya yang merasa bersalah karna telah mengintip para Kesatria White Rose berlatih.

Pemuda itu tersenyum kemudian menggendong Putri Amerilya, pemuda itu membawa sang putri untuk mendekat ke arah Kesatria White Rose yang lainnya.

"Ah rupanya tuan putri kita yang sedang diam diam mengingip. Perkenalkan saya Richal pemimpin anggota Kesatria White Rose." ucap Seorang Pria dengan kulit tan nya namun terlihat sangat manis dan gagah.

"Amerilya." ucap Putri Amerilya yang memperkenalkan dirinya.

"Bukankah ini sangar aneh ketua, keempat pangeran sangat takut ketika kita berlatih pedang namun tuan putri kecil ini terlihat sangat antusias." ucap Lauret pemuda yang menggendong Putri Amerilya ia adalah seorang kesatria golden tiga.

Richal dan anggota Kesatria White Rose yang lain sedang berfikir ini sangat aneh, jika keempat pangeran takut mengapa tuan putri tak takut? apakah Putri Amerilya memiliki bakat berpedang sama seperti Raja Azvago.

"Apakah putri ingin memiliki pedang kayu kecil untuk berlatih?." tanya Ricah yang ingin memberikan sebuah pedang kayu jika sang putri menginginkannya.

"Turunkan aku turunkan aku, aku akan berlatih juga." ucap Putri Amerilya yang terlihat begitu senang. Richal pun memberikan sebuah pedang kayu pada putri kecil itu.

Putri Amerilnya menatap pedang kayunya dengan perasaan senang. Walau hanya pedang kayu biasa namun Putri Amerilya yakin ia bisa membuat jurus yang luar biasa nantinya.

"Coba putri ayunkan pedang itu sebisa putri." ucap Ricahl yang mulai mengajari Putri Amerilya untuk berlatih pedang.

Tanpa di duga oleh kesatria White Rose Putri Amerilya mengayunkan pedang kayunya dengan baik, bahkan ia seperti seseorang yang sudah lama memegang pedang di medan pertempuran.

"Luar biasa Putri Amerilya benar benar anak dari Yang Mulia Raja Azvago." ucap Rui yang merasa begitu senang karna akhirnya ada keturunan dari Raja Azvago yang bisa mengayunkan pedang dengan baik.

"Yang mulia tak akan mendengarkan kita." ucap Richal yang tau bahwa Raja Azvago tak akan menganggap keberadaan sang putri.

"Saya akan terus hidup dan mengalahkan kutukan itu. Saat waktunya tiba saya akan membuktikan bahwa saya layak menjadi putri dari Raja Azvago." ucap Putri Amerilya dengan lantang dan berani semua kesatria White Rose mendukung kepercayaan sang putri karna kali ini mereka mendapat putri yang baik dan juga pemberani.

Hai hai aku update lagi nih, jangan lupa follow buat yang belum, vote, gift, like like like, komen, rate bintang lima.

Terpopuler

Comments

Ida Blado

Ida Blado

kalau udah 2 tahun abaikan bapakmu yg gila itu,gk usah peduliin biar nyahok

2022-10-15

2

jeruk_asem

jeruk_asem

will be alright

2022-07-30

2

🥰Ani🥰

🥰Ani🥰

next Thor 💪💪💪

2022-07-16

3

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Putri Berumur Satu Tahun
3 Paman Pertama
4 Ulang Tahun Ibu Suri
5 Kesatria White Rose
6 Waktunya Tiba
7 Pesta perayaan
8 Fakta Sang Putri
9 Makan Malam Bersama
10 Pelakunya
11 Tertindih
12 Buah Ceri
13 Baron Seven Salnver
14 Membunuh Secara Diam Diam
15 Para Imigran
16 Jawablah !!!
17 Mengintrogasi Para Imigran
18 Bandit Hutan
19 Pertarungan Masih Berlangsung
20 Mengirim Surat
21 Membunuh Putri Amerilya
22 Surat dari Putri Amerilya
23 Rahasia Duke Zidan Marques
24 Meracuni
25 Pedang Red Moon
26 Mencemaskan Keadaan Putri Amerilya
27 Kuda Hitam
28 Mencurigai
29 Kapan Ulang Tahun Putri Amerilya?
30 Kesatria Dominix
31 Penyerangan Markas
32 Kemarahan Ibu Suri Sinya
33 Permintaan Kesatria Rossen Savalor
34 Paman Lin
35 Informasi Arges Marques
36 Sidang Kerajaan Esok Pagi
37 Di Ruang Makan
38 Jalannya Persidangan
39 Kemarahan Putri Amerilya
40 Sidang Selesai
41 Tiga Kesatria Savalor
42 Raja Azvago?
43 Tamu Tuan Putri Amerilya
44 Pelajaran untuk Kesatria Savalor
45 Kemampuan Sang Putri
46 Penyerangan
47 Pertarungan Dengan Prajurit Kediaman Duke Marques
48 Akhir Keluarga Duke Marques
49 Untung Saja
50 Kecurigaan Sang Putri
51 Siapa Saja Yang Terlibat?
52 Misi Membersihkan Para Pemberontak (01)
53 Saatnya Pesta
54 Misi Membersihkan Para Pemberontak (02)
55 Misi Membersihkan Para Pemberontak (03)
56 Makan Kue
57 Beristirahat Sebentar
58 Berusaha Untuk Kabur
59 Tertangkap Basah
60 Siapa Pemilik Sihir Alam?
61 Kesempatan
62 Keinginan Ciela Marques
63 Saran Dari Putri Amerilya
64 Undangan Pesta Ulang Tahun Putri Amerilya
65 Ingin Tinggal Di Istana Putri
66 Terpisah Dari Kedua Pangeran
67 Putri Amerilya Bisa Melakukannya
68 Ini Baru Hukum Ringan
69 Bakpao Isi Daging
70 Keluar Ruangan
71 Akhirnya Selesai Juga
72 Ketahuan
73 Sekutu Lain?
74 Sesuatu Yang Tak Beres
75 Membuat Rencana
76 Bantuan Dari Kesatria White Rose
77 Ulah Putri Lena
78 Kepanikan Kesatria Richal
79 Perasaan Yang Tertolak
80 Ratu Jeylena Berulah
81 Ratu Zivaya Menganuk
82 Pertarungan Malam Nanti
83 Rencana Ratu Jeylena
84 Suasana Di Ruang Makan
85 Pertandingan Dimulai
86 Melakukan Pergerakan
87 Keberhasilan Rencana Putri Amerilya
88 Ruang Interogasi
89 Kenyataan Yang Pahit
90 Mencari Lilian
91 Menemui Ratu Zivaya
92 Ada Apa Ini?
93 Mengalihkan Perhatian
94 Tidak Menghadiri Makan Siang
95 Pesta Ulang Tahun Dimulai
96 Kejadian Lucu Saat Pesta
97 Kekacauan
98 Pertarungan Sengit
99 Kondisi Telinga Putri Amerilya
100 Berakhir
101 Pesta Selesai
102 Menjenguk Putri Amerilya
103 Putri Haru
104 Apa Yang Terjadi? (01)
105 Amerilya Tidak Suka!
106 Tingkah Aneh Sang Putri
107 Melihat Bayangan Hitam
108 Apa Yang Terjadi (02)
109 Mencari Mayat Putri Haru
110 Kakak!!
111 Sebuah Titik Terang
112 Kemarahan Pangeran Lunxi
113 Bantuan Datang
114 Jangan Dengarkan Putri Lena
115 Pemakaman Telah Selesai
116 Membaca Buku
117 Putri Amerilya Baik Baik Saja
118 Masuk Ke Tubuh Yang Mulia Raja Azvago
119 Raja Ruzel Yang Malang
120 Siapa Yang Akan Menemani Amerilya Malam Ini?
121 Rencana Busuk
122 Menjalankan Rencana Diam Diam
123 Hancurnya Marques Jordy Montiqu
124 Kemana Perginya Kedua Pangeran Itu?
125 Hilang?
126 Siapa Korbannya?
127 Bukan Kedua Pangeran
128 Salah Sasaran
129 Saya Ingin Beristirahat
130 Tindakan Lebih Lanjut
131 Keanehan Yang Terjadi
132 Semua Terasa Membingungkan
133 Bertindak Tegas
134 Tidak Baik
135 Balasan
136 Keanehan Tubuh Putri Amerilya
137 Bertahanlah Tuan Putri
138 Menyiksa Kedua Pangeran
139 Peperangan
140 Bagaimana Keadaan Saat Ini?
141 Kepulangan Kedua Pangeran
142 Waktu Cepat Berlalu
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Awal Kisah
2
Putri Berumur Satu Tahun
3
Paman Pertama
4
Ulang Tahun Ibu Suri
5
Kesatria White Rose
6
Waktunya Tiba
7
Pesta perayaan
8
Fakta Sang Putri
9
Makan Malam Bersama
10
Pelakunya
11
Tertindih
12
Buah Ceri
13
Baron Seven Salnver
14
Membunuh Secara Diam Diam
15
Para Imigran
16
Jawablah !!!
17
Mengintrogasi Para Imigran
18
Bandit Hutan
19
Pertarungan Masih Berlangsung
20
Mengirim Surat
21
Membunuh Putri Amerilya
22
Surat dari Putri Amerilya
23
Rahasia Duke Zidan Marques
24
Meracuni
25
Pedang Red Moon
26
Mencemaskan Keadaan Putri Amerilya
27
Kuda Hitam
28
Mencurigai
29
Kapan Ulang Tahun Putri Amerilya?
30
Kesatria Dominix
31
Penyerangan Markas
32
Kemarahan Ibu Suri Sinya
33
Permintaan Kesatria Rossen Savalor
34
Paman Lin
35
Informasi Arges Marques
36
Sidang Kerajaan Esok Pagi
37
Di Ruang Makan
38
Jalannya Persidangan
39
Kemarahan Putri Amerilya
40
Sidang Selesai
41
Tiga Kesatria Savalor
42
Raja Azvago?
43
Tamu Tuan Putri Amerilya
44
Pelajaran untuk Kesatria Savalor
45
Kemampuan Sang Putri
46
Penyerangan
47
Pertarungan Dengan Prajurit Kediaman Duke Marques
48
Akhir Keluarga Duke Marques
49
Untung Saja
50
Kecurigaan Sang Putri
51
Siapa Saja Yang Terlibat?
52
Misi Membersihkan Para Pemberontak (01)
53
Saatnya Pesta
54
Misi Membersihkan Para Pemberontak (02)
55
Misi Membersihkan Para Pemberontak (03)
56
Makan Kue
57
Beristirahat Sebentar
58
Berusaha Untuk Kabur
59
Tertangkap Basah
60
Siapa Pemilik Sihir Alam?
61
Kesempatan
62
Keinginan Ciela Marques
63
Saran Dari Putri Amerilya
64
Undangan Pesta Ulang Tahun Putri Amerilya
65
Ingin Tinggal Di Istana Putri
66
Terpisah Dari Kedua Pangeran
67
Putri Amerilya Bisa Melakukannya
68
Ini Baru Hukum Ringan
69
Bakpao Isi Daging
70
Keluar Ruangan
71
Akhirnya Selesai Juga
72
Ketahuan
73
Sekutu Lain?
74
Sesuatu Yang Tak Beres
75
Membuat Rencana
76
Bantuan Dari Kesatria White Rose
77
Ulah Putri Lena
78
Kepanikan Kesatria Richal
79
Perasaan Yang Tertolak
80
Ratu Jeylena Berulah
81
Ratu Zivaya Menganuk
82
Pertarungan Malam Nanti
83
Rencana Ratu Jeylena
84
Suasana Di Ruang Makan
85
Pertandingan Dimulai
86
Melakukan Pergerakan
87
Keberhasilan Rencana Putri Amerilya
88
Ruang Interogasi
89
Kenyataan Yang Pahit
90
Mencari Lilian
91
Menemui Ratu Zivaya
92
Ada Apa Ini?
93
Mengalihkan Perhatian
94
Tidak Menghadiri Makan Siang
95
Pesta Ulang Tahun Dimulai
96
Kejadian Lucu Saat Pesta
97
Kekacauan
98
Pertarungan Sengit
99
Kondisi Telinga Putri Amerilya
100
Berakhir
101
Pesta Selesai
102
Menjenguk Putri Amerilya
103
Putri Haru
104
Apa Yang Terjadi? (01)
105
Amerilya Tidak Suka!
106
Tingkah Aneh Sang Putri
107
Melihat Bayangan Hitam
108
Apa Yang Terjadi (02)
109
Mencari Mayat Putri Haru
110
Kakak!!
111
Sebuah Titik Terang
112
Kemarahan Pangeran Lunxi
113
Bantuan Datang
114
Jangan Dengarkan Putri Lena
115
Pemakaman Telah Selesai
116
Membaca Buku
117
Putri Amerilya Baik Baik Saja
118
Masuk Ke Tubuh Yang Mulia Raja Azvago
119
Raja Ruzel Yang Malang
120
Siapa Yang Akan Menemani Amerilya Malam Ini?
121
Rencana Busuk
122
Menjalankan Rencana Diam Diam
123
Hancurnya Marques Jordy Montiqu
124
Kemana Perginya Kedua Pangeran Itu?
125
Hilang?
126
Siapa Korbannya?
127
Bukan Kedua Pangeran
128
Salah Sasaran
129
Saya Ingin Beristirahat
130
Tindakan Lebih Lanjut
131
Keanehan Yang Terjadi
132
Semua Terasa Membingungkan
133
Bertindak Tegas
134
Tidak Baik
135
Balasan
136
Keanehan Tubuh Putri Amerilya
137
Bertahanlah Tuan Putri
138
Menyiksa Kedua Pangeran
139
Peperangan
140
Bagaimana Keadaan Saat Ini?
141
Kepulangan Kedua Pangeran
142
Waktu Cepat Berlalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!